Malicious Code Adalah Ancaman Serius yang Mengintai Aplikasi

28 Jun 2023 Adisty Fachrani Santoso

Malicious Code Adalah Ancaman Serius yang Mengintai Aplikasi

Melindungi keamanan aplikasi merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan perusahaan dalam upaya menjaga citra serta kepercayaan pelanggan. Jika perusahaan terkena serangan siber yang mengancam keamanan data, maka hal ini akan memiliki dampak serius terhadap keberlangsungan perusahaan di masa depan. Salah satu ancaman yang berbahaya adalah malicious code, biasa disingkat sebagai malcode, merupakan ancaman yang bisa mengintai aplikasi perusahaan. Ancaman ini mengganggu fungsi normal aplikasi dan bahkan bisa merusak data-data penting yang ada di dalamnya. Maka dari itu, perusahaan perlu mengambil langkah-langkah tepat yang dapat melindungi aplikasi dari berbagai risiko ancaman malcode. Namun, sebelum itu, Anda perlu mengetahui informasi lebih detail terkait serangan malicious code lewat artikel ini untuk mengambil langkah pencegahan yang tepat. 

Apa Arti Dari Malicious Code?

Malicious code adalah istilah untuk kode, baik yang merupakan bagian dari script atau disematkan dalam sistem software, yang dirancang menyebabkan kerusakan, pelanggaran keamanan, atau ancaman lain terhadap keamanan aplikasi. Malicious code dapat menyebabkan gangguan yang berbahaya pada perangkat maupun jaringan Anda. Serangan ini membuat peretas menghapus file, menguasai perangkat, menyalahgunakan kata sandi, ataupun menghentikan operasi harian. 

Bagaimana Cara Kerja Malcode?

Malicious code merupakan bahasa yang digunakan oleh aktor jahat untuk memanipulasi dan melakukan tindakan berbahaya terhadap sistem. Serangan ini dihasilkan dengan membuat penyesuaian atau menambahkan fitur baru ke program, file, dan perangkat yang ada. Ancaman ini adalah instrumen utama yang digunakan dalam sebagian besar serangan keamanan siber. Peretas mencari dan menemukan kelemahan pada bahasa pemrograman, kemudian menulis script atau daftar perintah untuk mengeksploitasi kerentanan ini pada berbagai bahasa. Script yang sudah dibuat dapat digunakan kembali dan diotomatisasi menggunakan macro instructions. 

Apa Saja Contoh Malicious Code?

Banyak jenis malicious code attack yang dapat membahayakan perangkat dengan menemukan titik kerentanan yang mengarah ke berbagai data serta informasi sensitif. Peretas bisa memanfaatkan kerentanan ini untuk melakukan berbagai tindakan kejahatan. Untuk itu, Anda perlu mengetahui beberapa contoh dari malicious code yang berbahaya, diantaranya adalah: 

Virus

Virus adalah jenis malicious code yang menggandakan diri dan menempel pada program yang mengaktifkan macro untuk berjalan. Berbagai file ini melakukan perjalanan melalui dokumen dan unduhan file lainnya, memungkinkan virus menyusup ke perangkat. Setelah virus dieksekusi, ia akan memperbanyak diri dan menyebar melalui sistem serta jaringan yang terhubung. 

Worm

Sama seperti virus, worm juga menggandakan diri dan menyebar sendiri, tanpa memerlukan tindakan lebih lanjut. Setelah worm tiba di perangkat Anda, serangan jahat ini dapat dijalankan sepenuhnya dengan mandiri tanpa bantuan apapun dari program yang dijalankan oleh user. 

Trojan

Trojan adalah file decoy yang membawa muatan kode berbahaya, mengharuskan pengguna menggunakan file atau program untuk mengeksekusi.  Ancaman jenis ini tidak dapat menggandakan diri atau menyebar secara mandiri. Namun, muatan berbahaya yang dibawa trojan bisa berisi virus, worm, atau kode berbahaya lainnya. 

Cross-site scripting (XSS)

Cross-site scripting (XSS) mengganggu pengguna saat menjelajahi web dengan menyuntikkan perintah berbahaya ke dalam aplikasi web yang mungkin mereka gunakan. Ancaman jenis ini sering kali mengubah konten web, menyadap informasi rahasia, atau memberikan infeksi ke perangkat pengguna.   

Bagaimana Perusahaan Dapat Terlindungi Dari Malcode?

Malcode sangat berbahaya bagi perusahaan dan berbagai informasi yang ada di dalamnya. Jika ancaman ini menyerang perusahaan, maka dapat berakibat fatal. Sehingga penting bagi perusahaan untuk terus memperbaharui wawasan terkait ancaman keamanan terbaru serta melakukan tindakan pencegahan yang sesuai dengan teknologi maupun ancaman yang semakin berkembang. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan agar perusahaan terlindungi dari malicious code: 

Perbarui Software 

Selalu mengupdate software secara teratur merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan agar perusahaan terhindar dari ancaman ini. Pembaharuan ini seringkali memuat perbaikan keamanan yang membantu melindungi sistem Aplikasi perusahaan. Instal patch di dalam perangkat sehingga penyerang tidak bisa memanfaatkan kerentanan yang ada. Selain itu, perusahaan perlu mempertimbangkan mengaktifkan pembaruan otomatis untuk kemudahan. 

Menggunakan Autentikasi Lebih Ketat

Autentikasi merupakan proses yang mengkonfirmasi bahwa seseorang atau sesuatu sesuai dengan apa yang diklaimnya. Proses ini penting dalam menjaga keamanan, integrasi sistem, serta melindungi data penting. Dengan menggunakan autentikasi yang lebih ketat, perusahaan dapat terhindar dari berbagai risiko keamanan seperti malicious code injection. 

Backup Data

Membackup data merupakan langkah penting yang perlu dilakukan perusahaan. Membackup dokumen, foto, pesan email, dan berbagai data penting secara rutin ke lokasi yang aman, seperti cloud atau hard drive eksternal yang dapat membantu perusahaan terlindungi dari risiko malcode. Jika suatu saat terjadi infeksi, perusahaan dapat memulihkan informasi-informasi tersebut sehingga tidak akan hilang. 

Memantau Akun

Perusahaan perlu memantau akun secara rutin sebagai upaya dari malicious code detection. Pemantauan ini bisa dilakukan dengan mencari penggunaan yang tidak sah, atau aktivitas yang tidak biasa. Jika terdapat aktivitas yang mencurigakan, perusahaan bisa segera mengambil tindakan agar risiko yang terjadi tidak semakin besar. 

Lindungi Aplikasi Dari Serangan Malcode Dengan Application Shielding

Untuk menjaga citra perusahaan, melindungi keamanan aplikasi perusahaan merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan. Salah satu anak perusahaan dari Phintraco Group yang memiliki spesialisasi dalam bidang solusi dan layanan ICT, Phintraco Technology memberikan solusi application shielding yang membantu perusahaan melindungi aplikasi dari berbagai serangan yang mengancam keamanan, termasuk malicious code. 

Code Obfuscation Generasi Selanjutnya 

Code obfuscation generasi selanjutnya memberikan pendekatan yang sepenuhnya non-invasif tanpa mempengaruhi kinerja aplikasi. Perlindungan kode biner dilakukan setelah kompilasi, sehingga akan sangat sulit bagi penyerang mengeksploitasi kode aplikasi melalui reverse-engineering. 

Pencegahan Repackaging

Mendeteksi kejadian apa pun di mana peretas atau penyerang telah menyalin kode sumber aplikasi dan menyisipkan berbagai fitur berbahaya. Jika terdeteksi repackaging, maka application shielding akan  membuat aplikasi yang rusak tidak dapat dioperasikan. Hal ini membantu mengurangi risiko yang lebih besar terhadap keamanan data perusahaan. 

Penyimpanan Lokal yang Aman

Mengenkripsi dan menyamarkan rahasia serta kunci, termasuk API keys dinamis yang ada dalam aplikasi. PII, token sesi, dan kunci akan dilindungi bahkan pada perangkat yang di-jailbreak atau di-rooting, berkat  perlindungan platform independen yang bergerak sepenuhnya secara mandiri, dan penyimpanan lokal yang aman didukung oleh whitebox. 

 Jika Anda memerlukan informasi lebih terkait solusi application shielding, hubungi marketing@phintraco.com