MTTR Adalah Metrik Penting Dalam Efisiensi Perbaikan Sistem

13 Dec 2023 Adisty Fachrani Santoso

MTTR Adalah Metrik Penting Dalam Efisiensi Perbaikan Sistem

Mean Time to Repair (MTTR) muncul sebagai metrik yang signifikan dengan implikasi besar terhadap efisiensi dan ketahanan sistem dalam lanskap teknologi dan operasional bisnis yang dinamis. Pengukuran waktu rata-rata penyelesaian terhadap kegagalan atau anomali sistem, menjadi indikator krusial dalam respon insiden dan keberlanjutan operasional.

Metrik ini memberikan gambaran tentang rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sistem atau komponen setelah terjadi kegagalan atau kerusakan. Ketika organisasi semakin bergantung pada infrastruktur teknologi yang kompleks, pentingnya mengidentifikasi, mendiagnosis, dan memperbaiki masalah dengan cepat tidak bisa diabaikan. Simak artikel di bawah ini untuk mengetahui pengertian, cara menghitung, dan berbagai informasi lainnya terkait MTTR!

Apa yang Dimaksud Dengan MTTR?

MTTR atau Mean Time To Repair adalah waktu rata-rata yang diperlukan untuk memperbaiki komponen, aplikasi, atau layanan yang mengalami gangguan. Pengukuran ini mencakup seluruh proses, termasuk waktu yang digunakan untuk pengujian hingga layanan berfungsi kembali sepenuhnya. Umumnya, waktu rata-rata perbaikan hanya berfokus pada waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh tim untuk menerapkan perbaikan setelah masalah diagnostik.

MTTR pada dasarnya mengukur sejauh mana organisasi dapat efisien menanggapi dan menyelesaikan masalah pada peralatan yang mengalami gangguan yang tidak direncanakan. Dengan menggunakan MTTR, organisasi dapat mengidentifikasi area di mana mereka dapat meningkatkan proses perbaikan dan pemeliharaan, sehingga dapat memberikan dampak positif pada ketersediaan layanan dan kepuasan pelanggan.

Bagaimana Cara Menghitung Mean Time to Repair?

Perhitungan skor MTTR didasarkan pada prinsip bahwa setiap pekerjaan pemeliharaan pada suatu aset dilakukan secara terpisah oleh tenaga profesional yang terlatih. Untuk melakukan penghitungan, jumlahkan waktu total yang diperlukan oleh tim untuk memperbaiki kegagalan dan bagilah dengan jumlah perbaikan yang telah diselesaikan.

Jika misalnya, diperlukan 30 jam untuk memperbaiki lima masalah, maka rata-rata waktu perbaikan untuk setiap masalah adalah enam jam. Data seperti ini dapat dikumpulkan secara berkelanjutan untuk menghitung skor MTTR rata-rata.

Biasanya, organisasi menyertakan MTTR sebagai bagian dari kontrak pemeliharaan atau Service Level Agreement (SLA). Sebagai contoh, jika satu sistem memiliki MTTR selama 24 jam dan sistem lain memiliki MTTR selama tiga hari untuk periode waktu kegagalan yang sama, sistem pertama dianggap lebih bernilai karena memiliki tingkat ketersediaan yang lebih tinggi.

Berapa Nilai MTTR yang Ideal? 

Pemeliharaan kerusakan yang memakan waktu berjam-jam dapat menimbulkan gangguan dalam operasional bisnis, mengakibatkan kerugian pendapatan dan ketidakpuasan pelanggan. Oleh karena itu, semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk menanggulangi kerusakan sistem, maka akan semakin baik. Dalam konteks ini, skor MTTR berfungsi sebagai indikator yang kuat untuk memprediksi durasi pemadaman sistem dalam situasi kerusakan.

Oleh karena itu, skor MTTR yang rendah dianggap lebih baik. Di berbagai sektor industri, nilai MTTR yang diinginkan biasanya kurang dari lima jam. Untuk mencapai nilai MTTR di bawah batas waktu tersebut, diperlukan perencanaan pemeliharaan yang komprehensif, mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi siklus perbaikan, seperti jenis aset, usianya, tingkat kegagalan yang potensial, dan sumber daya yang dibutuhkan, dengan mempertimbangkan semua faktor ini.

Bagaimana Cara Mengurangi Mean Time to Repair?

MTTR yang lebih rendah menandakan kinerja yang efisien dalam suatu sistem atau proses. Upaya untuk mengurangi hal ini pada suatu item khusus dimulai dengan menetapkan titik awal baseline MTTR.

Perbandingan perhitungan MTTR selanjutnya dengan baseline akan memberikan gambaran kepada tim dan administrator BCDR (Business Continuity and Disaster Recovery) apakah ada peningkatan kinerja dalam sistem dan proses yang telah dicapai. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi MTTR:

Pemantauan Proaktif

Implementasikan sistem pemantauan proaktif untuk mendeteksi potensi masalah sebelum mereka tumbuh menjadi gangguan yang semakin besar. Pemantauan yang dilakukan secara berkala dapat mendukung identifikasi dini dan respons yang cepat terhadap isu-isu yang muncul.

Pemeliharaan Terjadwal

Atur jadwal pemeliharaan secara teratur untuk mencegah kerusakan dan mengidentifikasi masalah sejak awal. Pemeliharaan yang terjadwal dapat membantu menghindari kegagalan dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk perbaikan.

Dokumentasi yang Tepat

Pastikan manajemen dokumen sistem, konfigurasi, dan prosedur perbaikan dilakukan dengan baik. Informasi yang akurat dan mudah diakses dapat mempercepat proses perbaikan.

Pelatihan dan Keterampilan Tim

Tim pemeliharaan harus dilengkapi dengan keterampilan yang dibutuhkan dan pengetahuan tentang sistem yang mereka tangani. Pelatihan yang berkualitas dapat membantu meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam menanggapi masalah.

Prioritaskan Perbaikan

Kenali dan prioritaskan masalah berdasarkan pengaruhnya terhadap operasional. Anda perlu mendedikasikan perhatian pada perbaikan yang memiliki dampak terbesar terhadap ketersediaan dan kinerja sistem.

Permudah Pengelolaan MTTR Dengan Solusi APM

Penghitungan MTTR bergantung pada pengukuran terinci dari semua sistem yang sedang dimonitor. Dalam lingkungan lokal konvensional, hal ini bisa menjadi suatu yang kompleks. Namun, untuk mengelola respons terhadap insiden dengan efektif dalam lingkungan multicloud modern, diperlukan pendekatan berbasis platform yang menggunakan kecerdasan buatan untuk operasi IT (AIOps) dan otomatisasi.

Phintraco Technology menawarkan solusi Application Performance Monitoring (APM) yang  memberikan pemantauan menyeluruh terhadap tumpukan multicloud. Dengan memanfaatkan fault-tree analysis, solusi ini secara otomatis mendeteksi masalah dan mengidentifikasi akar penyebabnya dalam konteks yang sesuai.

Untuk semua fase incident management, termasuk MTTD (Mean Time To Detect), MTTA (Mean Time To Acknowledge), MTTR (Mean Time To Repair), dan MTBF (Mean Time Between Failures), penemuan otomatis ini mengurangi waktu pengumpulan metrik dan analisis akar penyebab hingga hampir nihil.

Dengan memanfaatkan kemampuan solusi APM dari Phintraco Technology, tim dapat merespons lebih cepat terhadap masalah yang muncul, mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang penyebabnya, dan memperbaiki aplikasi dengan lebih efisien, sehingga dapat secara signifikan memperpendek durasi yang dibutuhkan untuk melakukan MTTR.

Untuk informasi lebih lanjut terkait solusi APM, hubungi marketing@phintraco.com.

Editor: Cardila Ladini