Search Results for : apm

Implementasi Teknologi: Langkah Adaptasi Bisnis di Era Digital

Implementasi Teknologi: Langkah Adaptasi Bisnis di Era Digital

Dunia bisnis modern mengalami pergeseran nilai di segala aspek, yang dipicu oleh perkembangan teknologi. Kondisi ini membuat implementasi teknologi menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari oleh perusahaan. Implementasi teknologi komunikasi juga dapat mendorong perusahaan untuk terus beradaptasi dan berkembang.

Penerapan teknologi dalam bisnis kini menjadi solusi untuk menjawab tantangan bisnis di era digital. Mulai dari pelayanan pelanggan hingga operasional bisnis, kini perusahaan harus bisa mengintegrasikan teknologi dalam segala kegiatan bisnis.

Artikel ini akan membahas konsep implementasi teknologi, mengapa hal tersebut penting untuk bisnis, apa saja contoh serta manfaatnya.

Apa itu Implementasi Teknologi?

Implementasi teknologi dalam konteks bisnis adalah langkah-langkah dan proses yang dilakukan untuk memperkenalkan, mengadopsi, atau meningkatkan teknologi baru dalam lingkungan bisnis.

Implementasi ini mencakup penerapan aspek-aspek seperti hardware, software, atau infrastruktur IT lainnya yang memiliki fungsi dan tujuan tertentu.  Proses implementasi yang dilakukan juga tidak hanya sebatas pengenalan teknologi, tetapi juga perencanaan, pengujian, hingga evaluasi menyeluruh.

Proses implementasi teknologi yang efektif juga memperhatikan aspek-aspek lain seperti penyesuaian teknologi dengan tujuan, proses, dan strategi perusahaan, lalu mengadakan pelatihan karyawan, restrukturisasi alur kerja, serta memastikan integrasi yang mulus.

Mengapa Implementasi Teknologi Penting untuk Bisnis?

Dalam lanskap bisnis modern, teknologi memiliki peran sebagai pemicu inovasi, efisiensi, serta daya saing. Perusahaan di seluruh dunia telah menjalankan implementasi teknologi, Indonesia salah satunya.

Perkembangan teknologi yang pesat dapat mempengaruhi dinamika pasar dan persaingan bisnis. Perusahaan yang mampu mengadopsi dan mengoptimalkan penerapan teknologi akan unggul dalam persaingan dan dapat merespons perubahan pasar dengan lebih cepat.

Hal ini disebabkan karena penerapan teknologi memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi tugas-tugas, menyederhanakan prosedur bisnis, serta dapat bersaing di pasar global.

Proses bisnis yang dijalankan dengan otomatisasi dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas rutin, sekaligus meningkatkan akurasi.

Apa Saja Contoh Implementasi Teknologi Informasi untuk Bisnis?

Implementasi teknologi informasi menjadi kunci utama bagi perusahaan untuk terus mengikuti dinamika bisnis yang terus berkembang. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat meningkatkan daya saing dan efisiensi operasional.

Berikut ini adalah beberapa contoh implementasi teknologi yang umum dalam bisnis:

Platform Komunikasi Terpadu

Fenomena remote working atau work from home kini mulai menjadi sesuatu yang lumrah dalam bisnis. Hal ini menimbulkan beberapa kendala khususnya komunikasi antar pihak yang berbeda lokasi.

Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan bisa mengimplementasikan teknologi unified communication. Unified Communication as a Service (UCaaS) adalah platform komunikasi yang mengintegrasikan berbagai saluran seperti voice call, pesan teks, hingga video conference dalam satu aplikasi terpadu.

Teknologi Contact Center

Contact center adalah garda terdepan sekaligus penghubung antara perusahaan atau brand dengan pelanggan. Dalam lanskap bisnis modern, interaksi dan kepuasan pelanggan adalah hal terpenting untuk kesuksesan bisnis.

Beberapa teknologi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas agen, serta pelayanan pelanggan adalah omnichannel, agent workspace, atau workforce management.

Penggunaan Mobile App

Banyak bisnis yang memberikan layanan, produk, atau informasi kepada pelanggan lewat aplikasi seluler. Hal ini dilakukan karena aplikasi seluler mampu memberi kemudahan akses dan layanan pada pelanggan.

Akan tetapi, aplikasi seluler juga memiliki beberapa risiko keamanan. Teknologi seperti app protection, DevSecOps, hingga scalable mobile app security dapat digunaan untuk memastikan keamanan aplikasi seluler.

Teknologi Authenticator

Keamanan akses sistem di perusahaan merupakan salah satu isu penting yang harus diatasi. Risiko-risiko seperti kebocoran kredensial pengguna dan data lainnya dapat dicegah dengan menerapkan teknologi authenticator.

Authenticator tersedia dalam bentuk hardware token dan software token. Keduanya sama-sama berfungsi untuk memberikan lapisan keamanan tambahan untuk melindungi data sensitif dan sistem perusahaan.

Infrastruktur IT Lainnya

Keberlanjutan operasional perusahaan kini juga bergantung pada infrastruktur IT seperti penyimpanan (storage), sistem jaringan, data backup system, hingga application performance monitoring (APM).

Sistem penyimpanan data dengan skalabilitas tinggi, jaringan yang andal, serta infrastruktur IT lainnya dapat mengatasi tantangan atau kendala yang muncul di dunia bisnis modern.

Apa Saja Manfaat dari Implementasi Teknologi untuk Bisnis?

Penerapan teknologi kini menjadi pilihan strategis yang dapat membedakan bisnis yang sukses dari yang lainnya. Implementasi teknologi memilki manfaat-manfaat krusial untuk bisnis, berikut ini adalah penjelasannya:

Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

Perusahaan yang telah mengadopsi teknologi untuk membantu operasional bisnis dapat mengurangi beban kerja, meningkatkan efisiensi, hingga meningkatkan produktivitas karyawan.

Hal ini dapat dilakukan dengan mengotomatisasikan tugas-tugas harian sehingga memungkinkan karyawan untuk lebih fokus pada tugas yang lebih penting. Otomatisasi tugas juga dapat mengurangi kemungkinan kesalahan manusia.

Membantu Pengambilan Keputusan

Teknologi dapat membantu perusahaan untuk mendapatkan hasil analisis atau data yang diperlukan sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan di masa depan.

Alat analitik yang digunakan dapat memberikan wawasan mendalam dari sebuah data, membantu mengidentifikasi pola, tren, peluang, dan risiko. Pengambilan keputusan berdasarkan data yang akurat dan real-time adalah salah satu kunci keberhasilan bisnis.

Meningkatkan Pengalaman dan Kepuasan Pelanggan

Pelanggan adalah aspek terpenting dalam sebuah bisnis. Oleh karena itu, implementasi teknologi dalam bidang-bidang pelayanan pelanggan dapat meningkatkan interaksi, pengalaman, dan kepuasan pelanggan secara signifikan.

Rasakan Kemudahan Implementasi Teknologi untuk Bisnis dengan Phintraco Technology

Phintraco Technology adalah anak perusahaan dari Phintraco Group yang bergerak di bidang infrastruktur IT. Phintraco Technology dapat menjadi partner perusahaan Anda untuk mengimplementasikan teknologi-teknologi yang tepat. Implementation services dari Phintraco Technology juga telah teruji melayani berbagai sektor industri.

Hubungi marketing@phintraco.com untuk informasi lebih lanjut tentang implementasi solusi teknologi dari Phintraco Technology.

Editor: Cardila Ladini

Read  
Teknologi Bisnis: Peluang Emas di Era Digital

Teknologi Bisnis: Peluang Emas di Era Digital

Era digital telah membawa perubahan besar dalam dunia bisnis. Perubahan tersebut mendorong perusahaan untuk menyesuaikan strategi bisnis dengan perkembangan teknologi terbaru.

Hal tersebut membuat perkembangan teknologi menjadi sangat penting untuk perusahaan saat ini. Lalu apa itu teknologi bisnis? Apa saja peran, jenis, manfaat dan pentingnya bagi bisnis? Simak artikel berikut ini!

Apa yang Dimaksud dengan Teknologi Bisnis?

Teknologi bisnis adalah penggunaan solusi teknologi dalam bisnis dalam rangka meningkatkan kinerja, produktivitas, dan efisiensi perusahaan. Teknologi yang dimaksud dapat mencakup hardware, software, jaringan, serta aplikasi.

Selain itu, teknologi bisnis juga merupakan pondasi untuk transformasi digital sebuah perusahaan. Dengan teknologi bisnis digital, perusahaan dapat membuka peluang baru dan tetap relevan di era digital.

Bagaimana Peran Teknologi dalam Bisnis Saat Ini?

Dunia bisnis kini telah menjadi semakin cepat dan sangat kompetitif. Hal ini membuat teknologi menjadi alat utama untuk mengoptimalisasi operasional perusahaan, terutama perusahaan yang bergerak di bisnis teknologi informasi.

Peran utama teknologi dalam bisnis modern saat ini adalah melakukan otomatisasi. Otomatisasi ini dilakukan di berbagai proses operasional kerja, membuat semuanya menjadi lebih optimal dan efisien.

Mengapa Teknologi Penting bagi Bisnis?

Peran teknologi dalam mengoptimalisasikan operasional bisnis dan mendorong transformasi digital membuat teknologi menjadi aspek penting dalam bisnis. Teknologi juga penting bagi perusahaan untuk menganalisis dan mengolah data secara real time.

Selain itu, teknologi juga penting untuk meningkatkan konektivitas dan kolaborasi antar anggota tim atau divisi di internal perusahaan. Teknologi yang terus berkembang akan mendorong perusahaan dari berbagai sektor untuk berinovasi dan beradaptasi dalam menggunakan teknologi tersebut.

Teknologi Apa Saja yang Digunakan dalam Bisnis?

Dewasa ini banyak jenis teknologi yang diimplementasikan oleh perusahaan dari berbagai bidang. Tidak jarang juga teknologi tertentu diciptakan untuk kebutuhan industri tertentu. Namun, terdapat beberapa teknologi yang secara umum digunakan, berikut ini adalah penjelasannya:

Unified Communication & Collaboration

Unified Communication & Collaboration (UC&C) adalah teknologi yang mengintegrasikan beberapa metode komunikasi yang telah ada seperti email, pesan singkat, video/web conference, hingga kolaborasi online. Teknologi ini sangat krusial untuk kelancaran komunikasi bisnis baik secara internal maupun eksternal.

beberapa contoh dari teknologi ini antara lain adalah Voice Gateway, Deskphone, Billing System, dan Unified Communication as a Service (UCaaS).

Contact Center

Contact Center adalah teknologi yang digunakan untuk mengelola dan meningkatkan interaksi dengan pelanggan. Layanan ini penting untuk bisnis yang ingin menyediakan layanan pelanggan yang lebih responsif.

Layanan pelanggan yang efisien dan responsif akan berpengaruh kepada kepuasan dan loyalitas pelanggan. Beberapa contoh teknologi yang diterapkan dalam Contact Center ini antara lain adalah Omnichannel Solution, Real Time Agent Assist, Text Analysis, dan Ticketing System.

IT Infrastructure

Infrastruktur IT secara umum meliputi hardware, software, jaringan, serta sistem penyimpanan data (storage). Aspek-aspek tersebut merupakan teknologi yang menjadi pondasi untuk operasional bisnis. Infrastruktur IT yang kuat dan stabil akan membuat layanan dan aplikasi bisnis berjalan dengan lancar.

Selain keempat hal yang telah disebutkan di atas, infrastruktur IT juga dapat mencakup beberapa teknologi seperti Backup System, virtualisasi, Enterprise Operating System, dan Application Performance Monitoring (APM)

Mobile Application Security

Teknologi ini penting bagi perusahaan yang memiliki produk atau layanan yang menggunakan aplikasi mobile. Mobile Application Security memastikan aplikasi mobile yang dijalankan perusahaan dapat digunakan dengan aman tanpa mengganggu pengalaman pengguna.

Beberapa fitur dalam Mobile Application Security antara lain adalah App Protection, DevSecOps, dan Customer Experience.

Authenticator

Authenticator adalah teknologi keamanan yang digunakan untuk memverifikasi pengguna ketika mengakses data tertentu. Sistem keamanan ini biasanya menggunakan metode otentikasi berlapis atau biometrik.

Authenticator dapat tersedia dalam bentuk Hardware Token dan Software Token. Keduanya tetap menyediakan two-factor atau multi-factor authentication untuk keamanan sistem perusahaan.

Smart Card Technologies

Teknologi ini mencakup penggunaan kartu pintar yang terintegrasi dengan chip untuk menyimpan data sekaligus memberikan akses tertentu, baik itu akses fisik maupun keamanan informasi. Kartu pintar ini juga bisa diintegrasikan dengan kartu debit, kartu kredit, atau kartu prabayar.

Apa Saja Manfaat Teknologi dalam Bisnis?

Pentingnya peran teknologi di era digital ini membuat perusahaan harus berinovasi demi bisa bersaing dan tetap relevan. Selain hal-hal tersebut, teknologi juga bisa sangat bermanfaat untuk perusahaan, berikut ini penjelasannya:

Meningkatkan Efisiensi

Teknologi membuat semua proses menjadi lebih efisien dan efektif. Perusahaan dapat memberikan produk atau layanan yang terbaik dan responsif sekaligus menghemat biaya secara signifikan.

Meningkatkan Pengalaman Pelanggan

Penggunaan teknologi yang memudahkan pelayanan akan meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience). Customer experience yang baik akan membangun loyalitas pelanggan yang sangat penting bagi perkembangan bisnis.

Memperkuat Komunikasi dan Kolaborasi

Salah satu aspek penting dalam menjalankan bisnis adalah komunikasi yang lancar dan efisien. Teknologi dapat membantu memperkuat komunikasi dan kolaborasi antar tim atau divisi internal dan juga pihak eksternal.

Keamanan Informasi Lebih Terjaga

Perusahaan dapat menjamin keamanan data dan informasi dengan teknologi mutakhir. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, perusahaan harus berhati-hati menghadapi ancaman keamanan siber (cyber security).

Phintraco Technology merupakan anak perusahaan dari Phintraco Group yang bergerak di bidang solusi dan layanan ICT. Phintraco Technology dapat menjadi pilihan untuk segala kebutuhan teknologi untuk perusahaan Anda. Phintraco Technology juga didukung oleh para ahli IT bersertifikat dan pusat respon pelanggan yang tersedia 24/7.

Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang solusi teknologi bisnis dari Phintraco Technology? Hubungi marketing@phintraco.com.

Editor: Cardila Ladini

Read  
Digital Experience: Cara Baru Bisnis Berinteraksi Dengan Pelanggan

Digital Experience: Cara Baru Bisnis Berinteraksi Dengan Pelanggan

Cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan terus mengalami transformasi, di era digital yang semakin berkembang. Konsep Digital Experience (DX) telah menjadi pilar utama dalam upaya bisnis untuk menciptakan hubungan yang lebih dekat, personal, dan responsif dengan pelanggan. Melalui kemajuan teknologi dan pergeseran preferensi konsumen, bisnis harus mengadopsi strategi yang inovatif dan terarah pada digital experience untuk mempertahankan dan memikat pelanggan. Dengan fokus pada integrasi teknologi, personalisasi, dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pelanggan, artikel ini akan membahas berbagai informasi terkait digital experience

Apa itu Digital Experience?

Digital experience (DX) adalah interaksi pengguna dengan berbagai titik kontak digital, seperti melakukan pembelian online, menerima pembaruan dari aplikasi seluler, atau menggunakan platform bisnis. Titik kontak digital dapat mencakup aplikasi seluler, situs web, smart TV, ATM, kiosk check-in bandara, dan berbagai platform lainnya. Pemantauan DX menjadi semakin krusial bagi organisasi untuk menjaga keunggulan kompetitif mereka. Sebagaimana pemilik toko ingin mengetahui apakah pelanggan mereka mengalami kesulitan dalam menemukan produk atau mengakses toko, pemilik layanan digital juga perlu memahami potensi permasalahan yang dihadapi pengguna mereka selama berinteraksi. Salah satu keuntungan digital experience adalah ketersediaan alat dan teknologi untuk memantau serta potensial meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Mengapa Digital Experience Itu Penting?

DX sangat penting karena memainkan peran penting dalam mempengaruhi persepsi pelanggan, kepuasan, dan kesetiaan. Jika pesaing dapat menyediakan pengalaman yang lebih baik, bukan hanya transaksi yang hilang, tetapi juga potensi kehilangan pelanggan setia di masa depan. Mengimplementasikan strategi untuk merebut kembali pelanggan bisa memakan banyak biaya dan tidak selalu memberikan hasil yang diinginkan, hal ini membuat digital experience monitoring yang unggul semakin krusial. Risiko lain dari pengalaman pengguna yang kurang baik adalah dampak negatif terhadap reputasi merek perusahaan. Beberapa bahkan berpendapat bahwa memiliki aplikasi seluler dengan peringkat satu bintang di toko aplikasi dapat lebih merugikan daripada tidak memiliki aplikasi sama sekali. Beberapa startup bahkan harus melakukan rebranding yang mahal hanya untuk mengatasi citra negatif yang disebabkan oleh mobile apps yang buruk.

Hal Apa Saja yang Dapat Mengganggu Digital Experience?

Dalam dominasi era digital saat ini, pemberian penekanan pada digital experience telah menjadi prioritas utama bagi bisnis dan organisasi. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan kepuasan pelanggan dan membangun hubungan yang kokoh. Namun, meskipun begitu, ada sejumlah tantangan dan rintangan yang dapat mempengaruhi kualitas dari digital experience tersebut. Berikut adalah beberapa faktor yang potensial untuk mengganggu DX, termasuk:

Pemadaman Digital Touchpoint 

Tak ada yang lebih merugikan daripada ketika titik sentuh digital yang telah dirancang dengan baik tiba-tiba menjadi tidak dapat diakses. Mengenali gangguan ini pada masa lalu relatif lebih mudah saat semua layanan disampaikan langsung dari pusat data yang dihosting. Namun, dengan transformasi ke arah cloud computing, mengidentifikasi episentrum kegagalan menjadi lebih sulit, karena pemadaman dapat disebabkan oleh penyedia cloud, pihak ketiga yang membantu menyajikan pengalaman yang disesuaikan, content delivery network (CDN), dan beragam layanan lain yang mungkin Anda andalkan.

Fitur yang Rusak

Contoh nyata dari kasus ini dapat ditemukan dalam industri asuransi mobil. Biasanya, perusahaan asuransi menyediakan aplikasi seluler yang dirancang untuk membantu pengguna dalam situasi jarang terjadi, seperti kecelakaan mobil atau kebutuhan bantuan di jalan. Pada saat-saat kritis seperti ini, segalanya harus berfungsi dengan baik. Jika aplikasi tidak memenuhi harapan pengguna, pengalaman tersebut akan terus diingat oleh mereka. Misalnya, jika fitur "contact agent" mengakibatkan aplikasi menampilkan layar putih, pengguna akan merasa tidak puas, dan kemungkinan mereka akan menyampaikan keluhan di Google Play Store, di mana mereka dapat menemukan aplikasi seluler dari pesaing yang mungkin lebih baik.

Kegagalan Kecil dan Speedbumps 

Merujuk pada sejumlah kecil masalah atau hambatan yang mungkin merugikan atau menghambat pengalaman pengguna selama berinteraksi dengan platform digital. Meskipun tidak sebesar kegagalan utama atau gangguan besar, kegagalan kecil ini tetap dapat memberikan dampak negatif terhadap kenyamanan dan kepuasan pengguna secara keseluruhan. Beberapa contohnya mencakup performa web yang tidak sesuai harapan pengguna, alur pengguna yang terlalu rumit, pesan "pop-up" yang mengganggu, tampilan layar web yang tidak sesuai pada perangkat seluler, dan masih banyak lainnya. 

Bagaimana Cara Meningkatkan Digital Experience?

Zaman di mana fokus utama adalah digital experience, perusahaan dan bisnis berusaha keras untuk menyajikan interaksi online yang lebih baik, memuaskan, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna mereka. Meningkatkan digital experience melibatkan penerapan berbagai strategi dan praktik untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih unggul dan memuaskan. Berikut adalah beberapa metode untuk meningkatkan DX, termasuk:

Breakdown Silos

Guna menciptakan digital experience yang luar biasa, diperlukan budaya dan pola pikir yang tepat. Tidak ada teknologi, alat, atau praktik yang dapat secara otomatis mencapai hal ini. Namun, mempertimbangkan untuk memberikan pengalaman bagi individu dapat memberikan organisasi kesempatan untuk menyajikan pengalaman yang mulus kepada pelanggan. 

Berkolaborasi dan Berpikir Terbuka

Untuk merancang pengalaman pengguna yang luar biasa, perlu menerapkan praktik dan memanfaatkan alat yang mendukung inovasi. Kolaborasi yang sukses lebih berarti daripada kepemilikan alat, dan solusinya adalah menggunakan alat yang mendorong kolaborasi tanpa mempermasalahkan siapa yang memiliki alat tersebut.

Memilih Hal yang Perlu Diukur

Setelah Anda mengadopsi pola pikir user journey, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan aspek penting bagi Anda dan pengguna ketika menetapkan Key Performance Indicators (KPI) inti. Atau, sebagaimana yang sering diutarakan oleh site reliability engineer, pertimbangkan apa yang menjadi tujuan service-level objective (SLO) Anda. 

Mencari Cara untuk Mengukur

Penting bagi Anda untuk menetapkan kesepakatan mengenai parameter yang perlu diukur dan mencari solusi tentang bagaimana cara mengukurnya. Jangan biarkan setiap tim mengukur hal yang serupa menggunakan alat yang berbeda. Tanpa kesepakatan pada satu sumber, Anda mungkin akan terjebak dalam diskusi yang membahas metrik-metrik daripada fokus pada cara memberikan bantuan yang lebih baik kepada pengguna.

Maksimalkan Digital Experience Bisnis Anda Dengan Solusi APM

Dengan harapan yang terus berkembang, menyediakan digital experience yang luar biasa menjadi semakin krusial. Kunci utama dalam menyampaikan DX yang luar biasa adalah kemampuan untuk melihat dan memahami perjalanan pengguna secara keseluruhan. Phintraco Technology menyediakan solusi Application Performance Monitoring (APM) yang membantu Anda dalam mengukur dan mengembangkan digital experience secara maksimal dengan merangkul esensi dari seluruh perjalanan pengguna. Solusi ini mencakup Real User Monitoring, Session Replay, dan Synthetic Monitoring, yang memungkinkan Anda menangkap metrik yang tepat sehingga dapat menyesuaikan dan mengoptimalkan pengalaman pengguna.  Hubungi marketing@phintraco.com untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait solusi APM.  Editor: Cardila Ladini

Read  
MTTR Adalah Metrik Penting Dalam Efisiensi Perbaikan Sistem

MTTR Adalah Metrik Penting Dalam Efisiensi Perbaikan Sistem

Mean Time to Repair (MTTR) muncul sebagai metrik yang signifikan dengan implikasi besar terhadap efisiensi dan ketahanan sistem dalam lanskap teknologi dan operasional bisnis yang dinamis. Pengukuran waktu rata-rata penyelesaian terhadap kegagalan atau anomali sistem, menjadi indikator krusial dalam respon insiden dan keberlanjutan operasional. Metrik ini memberikan gambaran tentang rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sistem atau komponen setelah terjadi kegagalan atau kerusakan. Ketika organisasi semakin bergantung pada infrastruktur teknologi yang kompleks, pentingnya mengidentifikasi, mendiagnosis, dan memperbaiki masalah dengan cepat tidak bisa diabaikan. Simak artikel di bawah ini untuk mengetahui pengertian, cara menghitung, dan berbagai informasi lainnya terkait MTTR!

Apa yang Dimaksud Dengan MTTR?

MTTR atau Mean Time To Repair adalah waktu rata-rata yang diperlukan untuk memperbaiki komponen, aplikasi, atau layanan yang mengalami gangguan. Pengukuran ini mencakup seluruh proses, termasuk waktu yang digunakan untuk pengujian hingga layanan berfungsi kembali sepenuhnya. Umumnya, waktu rata-rata perbaikan hanya berfokus pada waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh tim untuk menerapkan perbaikan setelah masalah diagnostik. MTTR pada dasarnya mengukur sejauh mana organisasi dapat efisien menanggapi dan menyelesaikan masalah pada peralatan yang mengalami gangguan yang tidak direncanakan. Dengan menggunakan MTTR, organisasi dapat mengidentifikasi area di mana mereka dapat meningkatkan proses perbaikan dan pemeliharaan, sehingga dapat memberikan dampak positif pada ketersediaan layanan dan kepuasan pelanggan.

Bagaimana Cara Menghitung Mean Time to Repair?

Perhitungan skor MTTR didasarkan pada prinsip bahwa setiap pekerjaan pemeliharaan pada suatu aset dilakukan secara terpisah oleh tenaga profesional yang terlatih. Untuk melakukan penghitungan, jumlahkan waktu total yang diperlukan oleh tim untuk memperbaiki kegagalan dan bagilah dengan jumlah perbaikan yang telah diselesaikan. Jika misalnya, diperlukan 30 jam untuk memperbaiki lima masalah, maka rata-rata waktu perbaikan untuk setiap masalah adalah enam jam. Data seperti ini dapat dikumpulkan secara berkelanjutan untuk menghitung skor MTTR rata-rata. Biasanya, organisasi menyertakan MTTR sebagai bagian dari kontrak pemeliharaan atau Service Level Agreement (SLA). Sebagai contoh, jika satu sistem memiliki MTTR selama 24 jam dan sistem lain memiliki MTTR selama tiga hari untuk periode waktu kegagalan yang sama, sistem pertama dianggap lebih bernilai karena memiliki tingkat ketersediaan yang lebih tinggi.

Berapa Nilai MTTR yang Ideal? 

Pemeliharaan kerusakan yang memakan waktu berjam-jam dapat menimbulkan gangguan dalam operasional bisnis, mengakibatkan kerugian pendapatan dan ketidakpuasan pelanggan. Oleh karena itu, semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk menanggulangi kerusakan sistem, maka akan semakin baik. Dalam konteks ini, skor MTTR berfungsi sebagai indikator yang kuat untuk memprediksi durasi pemadaman sistem dalam situasi kerusakan. Oleh karena itu, skor MTTR yang rendah dianggap lebih baik. Di berbagai sektor industri, nilai MTTR yang diinginkan biasanya kurang dari lima jam. Untuk mencapai nilai MTTR di bawah batas waktu tersebut, diperlukan perencanaan pemeliharaan yang komprehensif, mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi siklus perbaikan, seperti jenis aset, usianya, tingkat kegagalan yang potensial, dan sumber daya yang dibutuhkan, dengan mempertimbangkan semua faktor ini.

Bagaimana Cara Mengurangi Mean Time to Repair?

MTTR yang lebih rendah menandakan kinerja yang efisien dalam suatu sistem atau proses. Upaya untuk mengurangi hal ini pada suatu item khusus dimulai dengan menetapkan titik awal baseline MTTR. Perbandingan perhitungan MTTR selanjutnya dengan baseline akan memberikan gambaran kepada tim dan administrator BCDR (Business Continuity and Disaster Recovery) apakah ada peningkatan kinerja dalam sistem dan proses yang telah dicapai. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi MTTR:

Pemantauan Proaktif

Implementasikan sistem pemantauan proaktif untuk mendeteksi potensi masalah sebelum mereka tumbuh menjadi gangguan yang semakin besar. Pemantauan yang dilakukan secara berkala dapat mendukung identifikasi dini dan respons yang cepat terhadap isu-isu yang muncul.

Pemeliharaan Terjadwal

Atur jadwal pemeliharaan secara teratur untuk mencegah kerusakan dan mengidentifikasi masalah sejak awal. Pemeliharaan yang terjadwal dapat membantu menghindari kegagalan dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk perbaikan.

Dokumentasi yang Tepat

Pastikan manajemen dokumen sistem, konfigurasi, dan prosedur perbaikan dilakukan dengan baik. Informasi yang akurat dan mudah diakses dapat mempercepat proses perbaikan.

Pelatihan dan Keterampilan Tim

Tim pemeliharaan harus dilengkapi dengan keterampilan yang dibutuhkan dan pengetahuan tentang sistem yang mereka tangani. Pelatihan yang berkualitas dapat membantu meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam menanggapi masalah.

Prioritaskan Perbaikan

Kenali dan prioritaskan masalah berdasarkan pengaruhnya terhadap operasional. Anda perlu mendedikasikan perhatian pada perbaikan yang memiliki dampak terbesar terhadap ketersediaan dan kinerja sistem.

Permudah Pengelolaan MTTR Dengan Solusi APM

Penghitungan MTTR bergantung pada pengukuran terinci dari semua sistem yang sedang dimonitor. Dalam lingkungan lokal konvensional, hal ini bisa menjadi suatu yang kompleks. Namun, untuk mengelola respons terhadap insiden dengan efektif dalam lingkungan multicloud modern, diperlukan pendekatan berbasis platform yang menggunakan kecerdasan buatan untuk operasi IT (AIOps) dan otomatisasi. Phintraco Technology menawarkan solusi Application Performance Monitoring (APM) yang  memberikan pemantauan menyeluruh terhadap tumpukan multicloud. Dengan memanfaatkan fault-tree analysis, solusi ini secara otomatis mendeteksi masalah dan mengidentifikasi akar penyebabnya dalam konteks yang sesuai. Untuk semua fase incident management, termasuk MTTD (Mean Time To Detect), MTTA (Mean Time To Acknowledge), MTTR (Mean Time To Repair), dan MTBF (Mean Time Between Failures), penemuan otomatis ini mengurangi waktu pengumpulan metrik dan analisis akar penyebab hingga hampir nihil. Dengan memanfaatkan kemampuan solusi APM dari Phintraco Technology, tim dapat merespons lebih cepat terhadap masalah yang muncul, mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang penyebabnya, dan memperbaiki aplikasi dengan lebih efisien, sehingga dapat secara signifikan memperpendek durasi yang dibutuhkan untuk melakukan MTTR. Untuk informasi lebih lanjut terkait solusi APM, hubungi marketing@phintraco.com. Editor: Cardila Ladini

Read  
Site Reliability Engineering Adalah Kunci Stabilitas Sistem IT

Site Reliability Engineering Adalah Kunci Stabilitas Sistem IT

Stabilitas sistem IT menjadi elemen kritis yang sangat penting dalam menjamin kelancaran dan efisiensi operasional berbagai aplikasi, layanan, dan infrastruktur yang digunakan oleh suatu organisasi. Lebih dari sekadar tujuan, stabilitas sistem IT menjadi prasyarat esensial bagi keberhasilan operasi bisnis, inovasi teknologi, dan kesinambungan keseluruhan organisasi. Site Reliability Engineering (SRE) dianggap sebagai elemen kunci untuk mencapai stabilitas sistem IT ini. Dengan memperkenalkan pendekatan software engineering dalam operasi sistem, SRE memiliki fokus utama pada peningkatan keandalan, ketersediaan, dan kinerja sistem secara menyeluruh. Melalui penerapan praktik-praktik seperti otomatisasi, pemantauan proaktif, dan manajemen insiden yang efektif, SRE berperan dalam memastikan bahwa sistem IT mampu beroperasi dengan tingkat kegagalan yang minimal, waktu aktif yang tinggi, serta memberikan respons yang cepat terhadap perubahan dan insiden. Oleh karena itu, peran SRE sangat signifikan dalam menjaga stabilitas sistem IT dan meningkatkan pengalaman pengguna. Artikel di bawah ini akan membahas pengertian, manfaat, dan berbagai informasi lain terkait SRE. 

Apa Itu Site Reliability Engineering (SRE)?

Site Reliability Engineering (SRE) adalah penerapan prinsip-prinsip software engineering pada operasi dan proses infrastruktur, bertujuan untuk membantu organisasi mengembangkan sistem software yang sangat dapat diandalkan dan terukur. Sebagai suatu disiplin ilmu, SRE fokus pada peningkatan keandalan berbagai aspek sistem software, termasuk ketersediaan, kinerja, latensi, efisiensi, kapasitas, dan respon terhadap insiden. Mereka yang bertanggung jawab untuk tugas-tugas terkait dikenal sebagai insinyur keandalan situs. Google adalah perusahaan pelopor dalam memperkenalkan konsep Site Reliability Engineering (SRE), dan banyak organisasi lainnya yang mengadopsi prinsip-prinsip ini untuk meningkatkan kehandalan dan kinerja sistem mereka.

SRE vs Devops, Apa Bedanya?

Saat tim DevOps berusaha untuk menyederhanakan perubahan, peran SRE membantu memastikan bahwa perubahan tersebut tidak menyebabkan peningkatan tingkat kegagalan secara menyeluruh. Sebenarnya, keduanya dapat dianggap sebagai dua sisi dari satu konsep yang sama: DevOps berupaya mengotomatiskan proses untuk meningkatkan kecepatan, sementara SRE berfokus pada otomatisasi untuk meningkatkan keandalan. Proses DevOps bergerak dari fase awal hingga akhir siklus pengembangan, mengimplementasikan otomatisasi untuk mempercepat pengenalan fitur baru, yang umumnya diukur melalui frekuensi penerapan dan waktu tunggu perubahan. Sebaliknya, SRE bergerak dari fase akhir siklus produksi ke tahap pengembangan, dengan fokus pada memenuhi persyaratan tingkat produksi untuk membatasi tingkat kegagalan dan mengurangi waktu pemulihan layanan.

Apa yang Dilakukan Seorang Engineer SRE?

Engineer SRE merupakan profesional IT yang memanfaatkan alat otomatisasi untuk melakukan pemantauan dan pengamatan terhadap keandalan software dalam lingkungan produksi. Mereka memiliki keahlian dalam mendeteksi masalah software dan memiliki kemampuan untuk menulis kode guna memperbaikinya. Seringkali, mereka berasal dari latar belakang administrator sistem atau operational engineer yang memiliki keterampilan pengkodean yang kuat. Peran SRE menjadi sangat berharga seiring dengan terus berkembangnya teknologi dan semakin bergantungnya dunia usaha pada infrastruktur digital. Berikut adalah beberapa tanggung jawab engineer  SRE:

Pemantauan dan Peringatan

Salah satu tugas utama SRE adalah memantau infrastruktur digital perusahaan. Hal ini melibatkan pengaturan alat dan sistem pemantauan untuk mendeteksi kekhawatiran sebelum menjadi masalah yang signifikan. SRE menyiapkan sistem peringatan yang memberi tahu orang-orang yang tepat ketika masalah terdeteksi.

Respon Insiden

SRE merespons dengan cepat dan efektif ketika masalah terdeteksi dengan mengidentifikasi akar permasalahan, mengembangkan dan menerapkan rencana, dan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan terkait.

Otomatisasi 

SRE mengembangkan dan memelihara alat dan sistem yang digunakan untuk mengelola infrastruktur digital perusahaan. Hal ini termasuk mengembangkan skrip otomatisasi untuk menyederhanakan proses dan mengurangi risiko kesalahan manusia. SRE juga mengidentifikasi area dimana peralatan dapat ditingkatkan dan menciptakan peralatan baru untuk memenuhi perubahan kebutuhan bisnis.

Perencanaan Kapasitas

SRE memastikan bahwa infrastruktur digital perusahaan dapat memenuhi kebutuhan bisnis. Hal ini melibatkan analisis pola penggunaan untuk memprediksi dan menjamin kapasitas yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan di masa depan.

Kolaborasi 

SRE bekerja sama dengan tim lain untuk memastikan infrastruktur digital perusahaan dapat diandalkan, terukur, dan aman.

Manfaat Site Reliability Engineering Dalam Infrastruktur IT

Sebelum kemunculan berbagai software untuk pengembangan, manajemen, dan pemeliharaan, banyak tugas terkait dengan manajemen dan pemeliharaan sistem software produksi dilakukan secara manual. Saat ini, para profesional SRE menggunakan berbagai software untuk mengotomatisasi kinerja dan keandalan sistem produksi. Mereka meningkatkan kegiatan pengembangan, produksi, kinerja, dan pemeliharaan perangkat lunak secara menyeluruh selama siklus hidup sistem. Berikut adalah beberapa manfaat Site Reliability Engineering dalam infrastruktur IT, diantaranya: 

Fokus Pada Otomatisasi

SRE memiliki tujuan untuk mengurangi sebanyak mungkin duplikasi atau tugas yang berulang. Tim SRE berfokus pada otomatisasi tugas-tugas manual, seperti penyediaan akses dan infrastruktur, pengaturan akun, dan pembuatan alat layanan mandiri. Dengan melakukan ini, tim developer dapat lebih fokus pada pengembangan fitur, sementara tim operasi dapat lebih fokus pada manajemen infrastruktur. Otomatisasi menjadi semakin krusial karena organisasi berusaha untuk meningkatkan kecepatan pengiriman fitur baru ke dalam produksi. Kecepatan ini diperoleh melalui praktek DevOps yang menggunakan otomatisasi untuk meningkatkan continuous integration dan continuous delivery (CI/CD). 

Menjembatani Kesenjangan Antara Dev dan Ops

Semua langkah yang diambil oleh organisasi dalam value stream harus memberikan jawaban atas pertanyaan “bagaimana kita memastikan hal ini berjalan dalam produksi dengan andal?” SRE mendorong pendekatan resiliency-based engineering. Mereka dapat berperan sebagai mentor dan memastikan bahwa ketahanan menjadi fokus utama bagi developer dan tim operasional. Penerapan pola pikir dan keterampilan DevOps pada keandalan software membantu mengatasi kesenjangan antara tim developer dan operasi dengan berbagi tanggung jawab untuk mendeteksi masalah keandalan dan kinerja pada tahap awal siklus hidup pengembangan. Kolaborasi antara developer, operasi, dan pemilik produk memungkinkan teknisi keandalan situs untuk menetapkan dan mencapai target waktu aktif dan ketersediaan.

Membuat Layanan dan Alat Untuk Mendukung Operasi 

Secara tradisional, fokus utama tim operasi adalah meningkatkan waktu operasional. Sementara itu, tujuan SRE adalah memungkinkan tingkat perubahan yang lebih tinggi, sambil tetap menjaga ketahanan dan waktu aktif sebesar 99,999%. Dalam konteks multi cloud, ketahanan diukur berdasarkan berbagai metrik utama seperti kinerja, pengalaman pengguna, responsivitas, tingkat konversi, dan lain-lain. Tim SRE bertanggung jawab untuk membangun dan menerapkan layanan yang meningkatkan operasi serta mempermudah proses rilis di semua area. Hal ini melibatkan berbagai hal, mulai dari penyesuaian pemantauan dan peringatan hingga membuat perubahan kode langsung di lingkungan produksi. Engineer SRE sering kali membuat alat khusus dari awal untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik dalam pengiriman perangkat lunak atau dalam alur kerja manajemen insiden.

Mendorong Pola Pikir “Shift-left” 

SRE adalah bidang yang terus berkembang, membuka peluang untuk memasukkan metode, kebijakan, dan proses ke dalam jalur pengiriman yang memungkinkan aplikasi "memperbaiki secara otomatis" atau memungkinkan pengguna untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. Pergeseran pola pikir ke arah yang lebih inklusif dari DevOps hingga Ops memiliki arti bahwa SRE dapat menyematkan prinsip keandalan dari tahap pengembangan hingga operasional, mengintegrasikan keandalan dan ketahanan ke dalam setiap proses, aplikasi, dan perubahan kode untuk meningkatkan kualitas software yang masuk ke produksi.

Optimalkan Proses SRE Dengan Solusi APM

Phintraco Technology menawarkan solusi Application Performance Monitoring (APM) yang dapat meningkatkan proses SRE di perusahaan Anda. Solusi APM ini menyediakan kemampuan pengamatan otomatis dan cerdas, bahkan di lingkungan cloud terdistribusi yang paling kompleks sekalipun. Dengan mendorong otomatisasi berkelanjutan yang memiliki kecerdasan buatan sebagai inti, solusi ini memberdayakan tim SRE dan DevOps untuk mengidentifikasi masalah sebelum terjadi. Solusi ini memberikan jawaban akar permasalahan yang tepat terhadap masalah keandalan situs pada setiap tahap siklus hidup pengembangan software, mulai dari pengembangan awal di lingkungan pra-produksi hingga pengiriman dan pengoperasian di lingkungan produksi. Dengan bantuan solusi ini, tim SRE dapat meningkatkan keandalan, ketersediaan, dan latensi, sambil memitigasi dampak bisnis dari pemadaman dan keterlambatan layanan. Hubungi marketing@phintraco.com apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait solusi APM.  Editor: Cardila Ladini

Read  
User Experience Adalah Kunci Sukses Di Era Digitalisasi Bisnis

User Experience Adalah Kunci Sukses Di Era Digitalisasi Bisnis

Seiring peralihan ke ekonomi digital, interaksi pelanggan dengan produk dan layanan melalui platform digital semakin menonjol. Aspek-aspek seperti penggunaan yang intuitif, desain interface yang menarik, dan respon yang cepat menjadi kunci utama untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. User experience sering dianggap sebagai faktor kunci kesuksesan dalam era bisnis digital karena kemampuannya menciptakan hubungan positif antara pelanggan dan merek, meningkatkan loyalitas, serta memperbaiki retensi pelanggan. Di tengah persaingan sengit di pasar digital, perusahaan yang mampu memberikan pengalaman pengguna yang unggul memiliki peluang lebih besar untuk mencapai keunggulan dan memenangkan persaingan. Oleh karena itu, banyak perusahaan saat ini fokus pada perancangan user experience yang optimal untuk mencapai keberhasilan di era digitalisasi bisnis. Simak artikel di bawah ini untuk mengaplikasikan user experience terbaik dalam perusahaan Anda! 

Apa yang Dimaksud Dengan User Experience?

Pengalaman Pengguna atau User Experience adalah perjalanan menyeluruh yang dialami oleh pengguna ketika berinteraksi dengan suatu produk. Ini mencakup semua elemen, mulai dari tampilan user interface (UI), responsivitas, kegunaan, hingga aspek emosional dan psikologis yang mungkin dialami pengguna selama interaksi. Perjalanan ini tidak hanya terbatas pada interaksi langsung dengan produk, tetapi juga mencakup kesesuaian produk dengan keseluruhan proses penyelesaian tugas pengguna. Baik aspek pengalaman yang dapat diatur secara langsung oleh produk maupun yang terkait dengan produk, semuanya dianggap sebagai bagian dari user experience. Setiap titik interaksi antara pelanggan dan perusahaan dianggap sebagai bagian dari keseluruhan pengalaman pengguna.

Apa Tujuan dari User Experience?

Tujuan utama dari user experience atau UX adalah menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan efektif bagi seluruh perjalanan pelanggan. Ini dimulai dengan menonjolkan nilai dari solusi yang ditawarkan, memastikan bahwa kemampuan dan manfaat produk bagi pelanggan potensial dan yang sudah ada di pasar sasaran sangat jelas dan diinginkan. Selain itu, UX bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengguna dengan menyediakan interface yang mudah digunakan dan meminimalkan usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Tidak hanya itu, UX juga menjaga konsistensi desain dan interaksi di seluruh produk untuk memberikan pengalaman yang terpadu.

User Experience Meliputi Apa Saja?

User experience melibatkan semua aktivitas yang dilakukan oleh end user terkait produk, mencakup kesesuaian produk dengan alur kerja mereka secara keseluruhan, serta langkah-langkah yang diambil sebelum dan sesudah penggunaan produk. Selain itu, user experience juga mencakup perubahan dalam interaksi seiring waktu, sejalan dengan evolusi penggunaan oleh pelanggan, perubahan produk, dan dinamika perusahaan. Berikut beberapa hal yang termasuk dalam UX:

User Interface

User interface adalah komponen dari user experience yang melibatkan elemen visual dan interaktif yang digunakan oleh pengguna saat berinteraksi dengan suatu produk atau sistem. UI melibatkan elemen seperti desain grafis, ikon, tombol, serta cara informasi disajikan dan diorganisir. Keberhasilan sebuah interface terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan keterlibatan pengguna, mempermudah navigasi, dan menciptakan pengalaman yang menyenangkan.

Kegunaan

Kegunaan adalah salah satu aspek penting dalam user experience. Kegunaan atau usability, merujuk pada sejauh mana suatu produk atau sistem dapat digunakan dengan efektif, efisien, dan memuaskan oleh pengguna. Kemudahan navigasi, yang menilai seberapa mudah pengguna dapat berpindah antara berbagai bagian atau fitur produk, dan kemudahan penggunaan, yang mengevaluasi sejauh mana pengguna dapat dengan cepat memahami cara menggunakan produk dan menyelesaikan tugas-tugas yang diinginkan, termasuk dalam konsep kegunaan. Dengan fokus pada kegunaan, pengembang dapat memastikan bahwa pengalaman pengguna yang dihasilkan adalah positif, efisien, dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik.

Aksesibilitas

Elemen ini merujuk pada tingkat kemudahan suatu produk atau sistem yang bisa diakses dan digunakan oleh berbagai individu. Dalam user experience, aspek aksesibilitas menjamin bahwa produk atau sistem dapat dijangkau dengan lancar dan efisien oleh semua pengguna, tanpa memandang perbedaan kemampuan atau kondisi fisik. Upaya untuk meningkatkan aksesibilitas mencakup penerapan desain responsif, menyediakan alternatif untuk unsur multimedia, dan memastikan bahwa interface pengguna dapat diakses dengan perangkat bantu teknologi seperti pembaca layar.

Koherensi  

Koherensi merujuk pada sejauh mana elemen-elemen suatu produk atau sistem saling terkait dan membentuk keseluruhan yang konsisten. Dalam konteks ini, koherensi menjadi unsur yang sangat penting dalam pengalaman pengguna (UX) karena berkontribusi pada penciptaan pengalaman yang menyatu dan seragam bagi pengguna. Dalam UX, koherensi dapat melibatkan konsistensi desain, pola interaksi, dan cara penyajian informasi di seluruh produk atau sistem. Keberadaan koherensi membantu membangun alur pengguna yang mudah dipahami dan dapat diprediksi, meningkatkan ketergunaan produk, serta memperkuat kesan positif keseluruhan pada pengguna.

Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi User Experience?

User experience mengacu pada  evaluasi perasaan dan pengalaman pengguna saat mereka menggunakan layanan atau produk, seperti situs web, aplikasi komputer, atau aplikasi seluler. Tingkat kepuasan atau ketidakpuasan pengguna dapat menjadi faktor penentu keberhasilan atau kegagalan suatu produk atau layanan. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengalaman pengguna terkait dengan penggunaan produk atau layanan tersebut, antara lain:

Nilai

Ketika pengguna merasa mendapatkan nilai tambah dan dihargai melalui penggunaan produk atau layanan, hal ini menjamin nilai dari produk tersebut. Setiap kali produk atau layanan dapat menyelesaikan masalah atau meningkatkan kualitas hidup, pengguna akan melihatnya sebagai sesuatu yang memberikan nilai. Oleh karena itu, suatu produk atau layanan harus memberikan nilai tidak hanya bagi organisasi yang mengembangkannya, tetapi juga bagi pengguna selama seluruh siklus hidup produk atau layanan tersebut.

Aksesibilitas

Suatu produk atau layanan yang ditujukan untuk semua orang harus dapat diakses oleh semua individu, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. Aksesibilitas melibatkan perancangan pengalaman yang dapat dijangkau oleh semua pengguna, tanpa memandang apakah ada pengguna yang memiliki keterbatasan. Ketika pengguna merasakan bahwa organisasi memperhatikan kebutuhan semua individu, hal ini dapat memberikan keuntungan besar bagi citra merek.

Sesuai Keinginan

Produk atau layanan yang membantu pengguna menjadi apa yang dia cita-citakan adalah produk atau layanan yang diinginkan. Keinginan disampaikan dalam desain melalui branding, citra, identitas, estetika, dan desain emosional. 

Kegunaan

Sebuah produk atau layanan yang memenuhi suatu tujuan akan bermanfaat bagi banyak orang dan oleh karena itu layak untuk diluncurkan agar dapat diadopsi secara luas. Sejauh mana pengguna dapat dengan mudah dan efisien menggunakan produk atau sistem. Kemudahan navigasi, pemahaman instruksi, dan efisiensi dalam menyelesaikan tugas-tugas adalah elemen-elemen usability.

Berikan User Experience Luar Biasa Dengan Solusi APM

Pelanggan kini semakin menuntut pengalaman pengguna yang memuaskan dan dapat diandalkan. Pemantauan kinerja aplikasi yang efektif memberikan organisasi wawasan yang lebih mendalam terhadap masalah yang mendasar. Phintraco Technology menawarkan solusi APM yang memberikan kemampuan pemantauan tingkat lanjut dan analisis akar penyebab masalah yang akurat, memberikan perusahaan pemahaman yang lebih menyeluruh mengenai isu yang menghambat kinerja aplikasi. Hal ini juga memberikan tim digital serangkaian kemampuan lengkap yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang memiliki prioritas lebih cepat, dan memenuhi tuntutan pelanggan yang terus meningkat akan pengalaman pengguna yang luar biasa. Solusi Application Performance Monitoring (APM) dari Phintraco Technology dapat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan memaksimalkan user experience, menjadikannya penting dalam pengembangan dan pemeliharaan aplikasi. Silahkan hubungi marketing@phintraco.com untuk informasi lebih lanjut terkait solusi APM.  Editor: Cardila Ladini

Read  
IT Operations: Strategi Tingkatkan Kinerja Teknologi Bisnis

IT Operations: Strategi Tingkatkan Kinerja Teknologi Bisnis

IT Operations (ITOps) merupakan pendekatan strategis yang digunakan untuk meningkatkan kinerja teknologi dalam dunia bisnis. Fokus utama dalam ITOps adalah peningkatan proses bisnis, menjaga stabilitas operasional, serta memastikan bahwa infrastruktur TI berfungsi dengan efisien, aman, dan stabil. ITOps yang memiliki dasar kokoh dapat membantu perusahaan agar lebih responsif terhadap perubahan kebutuhan pelanggan dan tantangan kompetitif. Dengan menerapkan praktik terbaik dalam pengelolaan teknologi, ITOps membantu perusahaan bersiap menghadapi perubahan teknologi yang akan datang dan mendukung inisiatif bisnis baru. Oleh karena itu, ITOps dianggap sebagai strategi yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja teknologi dalam bisnis, memastikan efisiensi operasional, dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Simak artikel ini untuk mengetahui berbagai informasi terkait ITOps! 

Apa yang Dimaksud IT Operations (ITOps)?

ITOps atau IT Operations adalah fungsi dan proses yang melibatkan tindakan atau keputusan yang dibuat oleh tim operasi yang bertanggung jawab atas infrastruktur IT suatu perusahaan. ITOps mengacu pada proses perolehan, perancangan, penerapan, konfigurasi, dan pemeliharaan peralatan dan layanan yang mendukung hasil bisnis yang diinginkan organisasi. Selain hardware sistem tradisional, penyimpanan, router, dan software, ITOps juga mencakup komponen virtual jaringan dan infrastruktur cloud. Tujuan utama ITOps adalah menyediakan lingkungan TI yang berkinerja tinggi dan konsisten. IT Operation bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem dan layanan TI berjalan dengan baik dan efisien, serta memenuhi kebutuhan bisnis.

Mengapa ITOps Itu Penting?

Kepentingan ITOps tidak bisa dianggap remeh, terutama saat perusahaan mengadopsi teknologi cloud-native yang lebih luas. Meskipun sistem cloud modern menyederhanakan tugas, seperti menerapkan aplikasi dan menyediakan hardware dan server baru, lingkungan cloud hybrid dan multicloud seringkali dianggap rumit. Tim ITOps menghadapi tantangan yang terus berkembang dalam menjaga stabilitas operasional dalam lingkungan yang semakin kompleks, khususnya ketika perusahaan tumbuh dan memperkenalkan inisiatif bisnis baru. IT Operations membantu perusahaan dalam pencapaian tujuan mereka, meningkatkan pengiriman produk, menjamin keandalan dan waktu operasional, serta merencanakan pertumbuhan di masa mendatang. Aspek-aspek ini sering dinilai oleh perusahaan dengan mempertimbangkan kegunaan, fungsionalitas, keandalan, dan kinerja produk serta layanan mereka secara keseluruhan. Sementara itu, tim ITOps menggunakan sejumlah metrik teknis yang lebih rinci, seperti waktu rata-rata untuk perbaikan, waktu rata-rata untuk mendeteksi masalah, waktu rata-rata antara kegagalan, waktu rata-rata untuk mendeteksi masalah, dan waktu rata-rata sampai terjadi kegagalan. Hal ini dilakukan guna memastikan stabilitas jaringan dan sistem dalam jangka panjang.

Apa Peran IT Operations Terhadap Infrastruktur Perusahaan?

Tim ITOps memiliki tanggung jawab dalam membangun, merawat, dan mengembangkan infrastruktur TI yang handal, memiliki kinerja tinggi, dan aman. Mereka bertugas untuk menyusun infrastruktur cloud, baik yang bersifat pribadi, publik, atau gabungan. Selain itu, mereka bertanggung jawab atas pengelolaan aplikasi dan layanan yang diterapkan di dalam jaringan serta memastikan bahwa pengguna yang berhak mendapatkan akses yang aman. Tidak hanya itu, tim ITOps menjalankan tugas-tugas rutin sehari-hari, bernegosiasi dengan vendor TI, dan mengawasi peningkatan serta perbaikan yang berhubungan dengan TI. ITOps juga memiliki tanggung jawab dalam mengatur, merawat, dan mengelola server dengan tujuan mencapai kinerja jaringan yang stabil, ketersediaan tinggi, dan keseluruhan keamanan. Hal ini mencakup perencanaan untuk situasi darurat atau bencana, dimana IT Operation melakukan simulasi bencana dan menerapkan strategi agar downtime dapat diminimalkan dan kerugian finansial dapat dihindari. Jika terjadi insiden seperti malware, kehilangan data, atau pelanggaran keamanan lainnya, tim ITOps bekerja sama dengan tim keamanan untuk mengidentifikasi, mengisolasi, dan memulihkan sistem yang terdampak guna mengurangi dampaknya dan meminimalkan kerugian data.

Apa Perbedaan Antara ITOps Dengan DevOps?

ITOps dan DevOps adalah dua peran yang berbeda dalam manajemen teknologi informasi dengan fokus dan tanggung jawab yang berbeda. ITOps lebih berorientasi pada menjaga kinerja dan keamanan infrastruktur TI yang ada, termasuk pemeliharaan server, pengelolaan jaringan, serta menangani insiden dan perbaikan. Di sisi lain, DevOps lebih mengedepankan proses pengembangan perangkat lunak, otomatisasi, integrasi, dan kolaborasi antara tim developer (Dev) dan tim operasi (Ops) untuk meningkatkan kecepatan pengiriman perangkat lunak. Tim ITOps bertanggung jawab untuk memastikan infrastruktur TI beroperasi dengan lancar, stabil, dan aman, melibatkan tugas seperti merawat server, mengelola jaringan, menjaga keamanan sistem, dan merencanakan pemulihan dari bencana. Sebaliknya, tim DevOps berfokus pada percepatan pengembangan perangkat lunak, menjamin otomatisasi dalam pengiriman perangkat lunak, dan mendorong kolaborasi antara pengembang dan operasi untuk mengatasi hambatan dalam proses pengiriman.

Modernisasi ITOps Anda Dengan AIOps

IT Operations mengacu pada proses dan layanan yang dikelola oleh departemen IT yang mencakup serangkaian sistem hardware dan software, serta fungsi terkait, seperti jaringan suara dan data, keamanan fisik dan keamanan siber, respons insiden dan pemulihan bencana, dukungan audit, manajemen proyek, kepatuhan, dan manajemen lingkungan. ITOps sangat penting dalam dunia bisnis modern yang sangat bergantung pada teknologi informasi. Peran ITOps melibatkan manajemen infrastruktur TI, pemeliharaan perangkat keras, pengelolaan jaringan, keamanan TI, dan penanganan insiden, yang merupakan komponen kritis untuk menjaga operasi bisnis yang stabil dan aman.  Saat ini, lingkungan multicloud yang sangat kompleks dengan teknologi cloud-native memerlukan pendekatan berbasis platform yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) untuk ITOps, dan ini harus mencakup otomatisasi yang melibatkan ekosistem cloud publik, privat, dan hybrid. Phintraco Technology menawarkan solusi APM (Application Performance Monitoring) yang dilengkapi dengan AIOps untuk mengintegrasikan data dari berbagai solusi pemantauan yang berbeda. Solusi ini menggunakan AI yang terstruktur untuk melakukan pemetaan penuh terhadap topologi arsitektur yang kompleks dan tersebar, memberikan wawasan real-time yang dapat diambil tindakan. Mesin AI memberikan solusi yang akurat melalui analisis akar masalah yang otomatis, membantu tim DevOps dan ITOps meningkatkan efisiensi operasional mereka. Dengan menggunakan AIOps, yang menggabungkan data besar, algoritma AI, dan pembelajaran mesin, ITOps dapat terus meningkatkan operasinya. Hubungi marketing@phintraco.com jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut terkait solusi APM.  Editor: Cardila Ladini

Read  
Root Cause Analysis: Metode Efisien Pecahkan Masalah Sistem IT

Root Cause Analysis: Metode Efisien Pecahkan Masalah Sistem IT

Semakin kompleks sistem IT, semakin meningkat tingkat kesulitan dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalahnya. Sistem IT yang melibatkan banyak komponen dan interaksi antara sistem dapat memperkenalkan tantangan yang semakin besar. Root cause analysis (RCA) merupakan metode yang efisien untuk menyelesaikan masalah dalam sistem IT. Metode ini membantu dalam mengidentifikasi penyebab akar permasalahan yang mendasari masalah yang terjadi, bukan hanya mengatasi gejala atau tanda-tanda masalah. Dengan mengidentifikasi akar permasalahan, perusahaan dapat memastikan bahwa masalah tersebut diperbaiki secara menyeluruh dan langkah-langkah pencegahan dapat diterapkan untuk mencegah terulangnya masalah tersebut di masa depan. RCA yang efektif memerlukan tim yang kompeten, metode yang sesuai, dan perangkat yang tepat untuk mengidentifikasi akar permasalahan dan mengimplementasikan solusi yang efektif. Simak artikel di bawah ini untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang RCA!

Apa Itu Root Cause Analysis (RCA)?

RCA atau Root Cause Analysis adalah metode untuk memahami penyebab mendasar dari suatu insiden yang diamati atau dialami. RCA memeriksa faktor-faktor penyebab insiden, dengan fokus pada alasan, bagaimana, dan kapan insiden tersebut terjadi. Sebuah perusahaan umumnya memulai RCA untuk mengetahui sumber utama masalahnya guna memastikan masalah tersebut tidak terulang kembali. Ketika suatu sistem rusak atau berubah, penyelidik harus melakukan RCA untuk memahami sepenuhnya insiden tersebut dan apa penyebabnya. Root Cause Analysis merupakan sebuah langkah di luar pemecahan masalah, yaitu tindakan perbaikan yang diambil ketika insiden terjadi. Sebaliknya, RCA menemukan akar permasalahan.

Apa Tujuan Dari RCA?

Tujuan utama dari root cause analysis adalah untuk mengurangi risiko terhadap perusahaan secara keseluruhan. Informasi yang ditemukan dalam proses ini dapat digunakan untuk meningkatkan keandalan sistem. Root cause analysis tools memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi gejala dari suatu peristiwa dengan akurat, serta merinci urutan kejadian yang sebenarnya dan menemukan penyebab utama dari masalah tersebut. Analisis ini dapat membantu dalam memahami langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi insiden tersebut atau mengimplementasikan pembelajaran yang diperoleh dari peristiwa tersebut, sambil mempertimbangkan faktor-faktor yang menjadi pemicunya. Pada akhirnya, RCA dapat digunakan untuk mencegah terulangnya masalah yang serupa atau mengatasi kondisi yang mendasarinya.

Berapa Lama Root Cause Analysis Dilakukan?

Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan root cause analysis bisa sangat bervariasi tergantung pada kompleksitas insiden atau masalah yang sedang diselidiki. Sejumlah RCA mungkin dapat diselesaikan dalam hitungan jam, sementara yang lain bisa memakan waktu beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan, tergantung pada sejauh mana tingkat kompleksitas masalahnya dan kedalaman analisis yang diperlukan. Faktor-faktor lain yang berkontribusi pada lamanya analisis ini mencakup tingkat keahlian tim yang terlibat dalam investigasi dan ketersediaan sumber daya yang ada. Dalam banyak kasus, analisis RCA membutuhkan satu hingga dua bulan untuk diselesaikan. Tim biasanya mengadakan pertemuan rutin yang singkat, berlangsung hingga dua jam, untuk memeriksa kemungkinan penyebab dan solusi yang akan dibutuhkan.

Langkah-Langkah Metode RCA?

Metode RCA adalah alat yang berguna untuk mengidentifikasi dan mengatasi penyebab mendasar masalah atau insiden, dan ini digunakan dalam berbagai konteks, termasuk manajemen risiko, perawatan kesehatan, industri, dan lebih banyak lagi. Analisis RCA cukup fleksibel untuk mengakomodasi berbagai jenis industri dan keadaan individu. Berikut adalah beberapa langkah dalam metode root cause analysis, diantaranya: 

Pelajari Mengapa, Bagaimana dan Kapan 

Pertanyaan-pertanyaan ini bekerja sama untuk memberikan gambaran lengkap tentang penyebab yang mendasarinya. Misalnya, sulit mengetahui mengapa suatu peristiwa terjadi jika Anda tidak mengetahui bagaimana atau kapan peristiwa itu terjadi. Penyelidik harus mengungkap besarnya suatu insiden dan semua unsur utama yang membuat peristiwa itu terjadi pada saat peristiwa itu terjadi.

Fokus Pada Penyebab yang Mendasarinya

Mengatasi gejala-gejala ketika masalah muncul saja jarang dapat mencegah masalah tersebut terulang kembali, dan dapat membuang-buang waktu dan sumber daya. Upaya RCA sebaiknya berfokus pada hubungan antara peristiwa dan akar permasalahan yang mendasari insiden tersebut. Pada akhirnya, hal ini dapat membantu mengurangi waktu dan sumber daya yang dihabiskan untuk menyelesaikan  permasalahan dan memastikan solusi yang layak dalam jangka panjang.

Menentukan Cara Mencegah

Upaya RCA harus menyentuh akar penyebab permasalahan agar bisa efektif – namun hal ini belum tentu cukup. Hal ini juga harus memungkinkan penerapan solusi yang mencegah masalah terulang kembali. Jika RCA tidak membantu memperbaiki masalah dan mencegahnya terulang kembali, sebagian besar upaya yang dilakukan akan sia-sia. 

Lakukan Dengan Benar Pada Pertama Kali

RCA hanya akan berhasil jika dijalankan dengan benar dan dengan upaya yang sungguh-sungguh. Sebaliknya, jika RCA dijalankan secara buruk, hal ini dapat menghabiskan waktu dan sumber daya dengan sia-sia. Bahkan, ini dapat memperburuk situasi dan memaksa penyelidik untuk memulai dari awal. Oleh karena itu, analisis akar permasalahan yang efektif memerlukan pendekatan yang hati-hati dan sistematis. Hal ini melibatkan penggunaan metode dan alat yang sesuai, serta dukungan penuh dari pimpinan yang memahami dan mendukung sepenuhnya upaya yang dilakukan.

Permudah Analisis Akar Permasalahan Sistem IT Anda Dengan APM

Analisis akar permasalahan atau root cause analysis merupakan metode sistematis yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab akar dari sebuah masalah atau insiden dalam suatu sistem, proses, atau kejadian. Tujuannya adalah untuk memahami mengapa masalah tersebut terjadi dan mengapa gejala atau efek tertentu muncul, yang memungkinkan organisasi untuk mengatasi akar masalah, bukan hanya gejala atau efek sampingnya. Phintraco Technology menyediakan solusi Application Performance Monitoring (APM) dengan kemampuan root cause analysis yang mampu mengidentifikasi masalah kinerja sebelum pelanggan Anda terpengaruh olehnya. Solusi ini akan memprioritaskan masalah berdasarkan tingkat dampaknya terhadap pengalaman pelanggan Anda. Dengan begitu, Anda selalu memiliki informasi yang jelas tentang seberapa serius suatu masalah dan apakah hal tersebut berdampak pada customer experience. Solusi APM yang dilengkapi dengan root cause analysis dari Phintraco Technology memungkinkan Anda untuk tidak lagi menafsirkan lusinan sumber data secara manual untuk mengidentifikasi akar permasalahan. Selain itu, solusi ini memberikan pemberitahuan masalah tunggal yang mengidentifikasi akar penyebab masalah. Dengan bantuan solusi ini, Anda dapat menghindari pemborosan waktu dalam menemukan masalah, sehingga Anda dapat lebih fokus pada proses perbaikannya. Jika Anda memiliki pertanyaan terkait solusi APM, hubungi marketing@phintraco.com.         Editor: Cardila Ladini

Read  
Transformasi Bisnis: Menemukan Peluang Dalam Dinamika Industri

Transformasi Bisnis: Menemukan Peluang Dalam Dinamika Industri

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, transformasi bisnis merupakan suatu keharusan untuk menjaga daya saing, pertumbuhan, serta kesinambungan perusahaan. Perusahaan yang mampu bertransformasi dengan baik memiliki peluang yang lebih baik untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Business transformation yang sukses seringkali melibatkan pemikiran kreatif dan inovasi untuk mengatasi perubahan dalam industri dan pasar. Oleh karena itu, sebelum melakukan transformasi dalam perusahaan, Anda perlu mengetahui apa itu transformasi bisnis serta beberapa informasi terkait.  Simak artikel di bawah ini untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang business transformation!

Apa yang Dimaksud Dengan Transformasi Bisnis?

Transformasi bisnis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hal yang terjadi apabila sebuah perusahaan melakukan perubahan mendasar terhadap cara operasinya, biasanya dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja operasional dan keuangan. Inisiatif transformasi bisnis dapat diterapkan pada organisasi secara keseluruhan atau sebagian, seperti departemen atau lini produk. Business transformation merupakan upaya yang kompleks serta memerlukan komitmen dari seluruh bagian organisasi untuk akhir yang sukses. 

Mengapa Perusahaan Perlu Melakukan Transformasi?

Transformasi bisnis dimaksudkan untuk mengoptimalkan kinerja secara menyeluruh dengan meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya operasional, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Perusahaan perlu melakukan transformasi agar dapat tetap bersaing, menanggapi perubahan konstan di pasar, memanfaatkan kemajuan teknologi, dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan. Kesuksesan transformasi bisnis memerlukan visi strategis, kepemimpinan yang efektif, dan komitmen untuk perbaikan dan inovasi yang berkesinambungan. Dengan menerima perubahan dan mengadopsi teknologi baru, perusahaan dapat tetap berada di garis depan dalam persaingan, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta memperkuat kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat.

Apa Saja Dampak Adanya Transformasi Bisnis Digital?

Digital business transformation dapat memberikan berbagai dampak yang signifikan bagi perusahaan. Namun, perubahaan ini juga dapat menghadirkan tantangan, termasuk kebutuhan untuk mengelola data yang lebih besar dan menghadapi perubahan budaya di dalam perusahaan. Oleh karena itu, transformasi bisnis digital harus dipandu oleh strategi yang matang dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa dampak dari transformasi bisnis digital: 

Wawasan yang Akurat

Transformasi memberikan wawasan yang luas untuk hasil analisis yang akurat. Hasil analisis ini dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan terbaik dalam menciptakan bisnis yang lebih baik di masa depan. Ingatlah bahwa keputusan yang baik dapat mengubah masa depan bisnis Anda.

Pusat Keuntungan 

Mempersiapkan infrastruktur IT perusahaan yang siap menghadapi persaingan bisnis sangatlah penting. Dengan solusi teknologi canggih yang memudahkan operasional perusahaan dan menciptakan strategi yang tepat untuk meningkatkan produktivitas, perusahaan mampu mengubah departemen IT-nya menjadi profit center atau pusat keuntungan. Menggunakan solusi teknologi yang tepat adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas.

Mengurangi Biaya Operasi dan Meningkatkan Efisiensi Waktu

Teknologi yang ketinggalan jaman mungkin memperlambat bisnis Anda, hal ini menyebabkan masalah kinerja yang lebih lambat, dan teknologi yang ketinggalan jaman menimbulkan biaya yang lebih besar dari yang Anda kira. Proses manual yang menghabiskan banyak waktu dan biaya lebih besar, dapat diatasi dengan solusi teknologi yang tepat. 

Meningkatkan Keamanan

Transformasi digital juga dapat berpotensi meningkatkan tingkat keamanan bisnis dengan memberikan peluang bagi mereka untuk menerapkan tindakan keamanan yang lebih mutakhir, seperti multifactor authentication, enkripsi, dan segmentasi jaringan. Ini dapat membantu perusahaan dalam menjaga data mereka dari potensi serangan siber dan mengurangi risiko pelanggaran data.

Bagaimana Proses Implementasi Transformasi Digital?

Transformasi bisnis ke arah digital merupakan solusi terbaik untuk bersaing dalam dunia yang bergerak cepat. Bertahan dalam sekumpulan kompetitor bukanlah hal yang mudah, sehingga Anda perlu menciptakan inovasi cerdas yang memastikan perusahaan untuk tetap kompetitif.  Cara terbaik untuk tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan adalah melakukan transformasi, dan berikut adalah proses dari implementasi transformasi digital: 

Menggunakan Solusi IT yang Tepat

Dalam transformasi bisnis, kemampuan beradaptasi dan berkembang dengan cepat sangatlah penting. Solusi IT dapat dikatakan sebagai jawaban terbaik untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Namun, jika solusi IT tidak dirancang untuk kebutuhan bisnis Anda, akan sulit mewujudkannya. Pahami kebutuhan bisnis terlebih dahulu, lalu tentukan solusi IT terbaik yang mampu menanganinya.

Memilih Partner Terbaik

Saat ini, banyak proyek transformasi bisnis yang gagal karena diberikan kepada tim internal yang kurang berpengalaman. Jika hal ini terjadi, maka Anda perlu mempekerjakan ahli IT eksternal untuk membantu tim internal Anda meningkatkan keterampilan dan pengalaman mereka. Dengan berkolaborasi dalam satu tim, keahlian eksternal akan membantu tim internal Anda untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga dapat bekerja lebih baik dalam menangani proyek-proyek di masa depan.

Sederhanakan Tujuan

Untuk mempercepat transformasi bisnis, penting untuk mempersiapkan strategi yang sederhana namun ampuh serta lebih terstruktur. Banyak organisasi yang berusaha menangani terlalu banyak hal dan akhirnya membutuhkan waktu terlalu lama untuk berkembang. Pada akhirnya, proyek tersebut menjadi ketinggalan jaman dan hasilnya tidak lagi relevan dengan kondisi pasar saat ini. Pasar yang berkembang pesat seharusnya membuat Anda lebih kreatif dalam menciptakan strategi cerdas.

Implementasi Penuh

Setelah berhasil melakukan uji coba transformasi, lanjutkan dengan menerapkan transformasi digital secara menyeluruh sesuai dengan rencana yang telah dirancang. Hal ini dapat melibatkan tindakan seperti penggantian peralatan keras, transfer data, serta modifikasi dalam tata cara kerja. 

Akselerasi Proses Transformasi Perusahaan Anda Bersama Phintraco Technology 

Jika Anda ingin mempercepat proses transformasi perusahaan, maka Anda perlu mencari mitra yang paling handal serta berpengalaman. Phintraco Technology adalah jawaban terbaik untuk membantu Anda menghadapi tantangan dalam proses transformasi bisnis. Dengan berbagai solusi yang ditawarkan oleh Phintraco Technology seperti APM, mobile application security, quality monitoring, serta IT infrastructure yang dapat membantu Anda dalam mengakselerasikan transformasi bisnis. Konsultasikan proses transformasi bisnis Anda bersama Phintraco Technology yang akan memberikan kualitas layanan yang dapat diandalkan, solusi terbaik dengan laporan rinci yang baik, serta tenaga ahli yang berpengalaman.  Untuk mengimplementasikan transformasi bisnis yang sukses bagi perusahaan Anda, hubungi marketing@phintraco.com.

Read