Revolusi Industri 4.0: Era Disrupsi Teknologi dalam Bisnis Modern

20 Mar 2024 Muhammad Iqbal Iskandar

Revolusi Industri 4.0: Era Disrupsi Teknologi dalam Bisnis Modern

Perkembangan teknologi dan industri merupakan pendorong utama dari transformasi masyarakat di berbagai negara. Mulai dari Revolusi Industri pertama dengan diciptakannya mesin uap pada abad ke-18 berlanjut hingga perkembangan digital di abad ke-20. Saat ini, sebagian besar negara telah memasuki tahapan yang disebut sebagai Revolusi Industri 4.0.

Revolusi Industri keempat ini umumnya dikenal sebagai era dengan integrasi teknologi tinggi yang mengubah cara manusia bekerja secara fundamental. Lalu apa yang dimaksud dengan Revolusi Industri 4.0? Kapan dimulainya? Apa saja contoh teknologi yang digunakan serta tantangannya di Indonesia? Simak jawaban selengkapnya di artikel berikut ini!

Apa itu Revolusi Industri 4.0?

Revolusi Industri 4.0 adalah tahapan lanjutan dalam transformasi digital dalam sektor industri. Fase ini menciptakan perubahan yang mendalam dalam paradigma bisnis dan produksi. Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan adanya tren-tren seperti peningkatan konektivitas dan data, analisis, interaksi antara manusia dan mesin, serta perkembangan dalam robotika.

Pemanfaatan teknologi tinggi yang mencakup berbagai aspek bisnis merupakan salah satu karakteristik utama dari Revolusi Industri 4.0.  Hal tersebut disebabkan karena keberlanjutan dalam bisnis modern semakin bergantung pada kemampuan perusahaan untuk bisa memahami dan menerapkan teknologi secara strategis.

Perusahaan yang dapat mengintegrasikan teknologi tinggi dengan baik dapat memperoleh keunggulan kompetitif di tengah relevansi pasar yang dinamis dan terus berubah. Oleh karena itu, perusahaan perlu melibatkan sumber daya manusia dengan keterampilan yang sesuai serta berinvestasi dalam pengembangan teknologi yang relevan.

Kapan Dimulainya Era Revolusi Industri 4.0?

Revolusi industri keempat ini secara resmi dianggap dimulai sejak Klaus Schwab, pendiri World Economic Forum, merilis bukunya yang berjudul The Fourth Industrial Revolution pada tahun 2011.

Buku tersebut kemudian menjadi landasan konseptual bagi revolusi industri keempat karena Schwab dalam buku tersebut membahas bagaimana teknologi tinggi dapat mengubah cara manusia bekerja, berproduksi, dan berinteraksi secara fundamental. Selain itu, ia juga menyoroti dampak besar yang dapat terjadi mulai dari peningkatan efisiensi operasional hingga revolusi di bidang pendidikan dan kesehatan.

Meskipun ditandai dengan rilisnya buku tersebut pada tahun 2011, dampak sebenarnya dari revolusi industri keempat ini baru bisa dirasakan beberapa tahun setelahnya. Pada awal dekade tersebut, terjadi percepatan yang sangat pesat dalam pengembangan teknologi yang kemudian menjadi pemicu utama dalam terwujudnya revolusi industri ini.

Klaus Schwab juga menekankan adanya pergeseran menuju konektivitas yang semakin erat antara dunia fisik dan dunia digital. Hal ini mulai jelas terlihat ketika banyak jenis teknologi tinggi yang kini menjadi pendorong utama dalam berbagai sektor ekonomi dan industri.

Mengapa Revolusi Industri 4.0 Dikenal dengan Istilah Era Disrupsi?

Revolusi industri keempat ini juga kerap disebut sebagai era disrupsi. Hal tersebut disebabkan karena revolusi industri saat ini dianggap menghadirkan perubahan yang mendalam dan cepat dalam dunia bisnis, serta menciptakan dampak yang luas pada model bisnis yang telah ada sebelumnya.

Disrupsi ini terjadi dengan munculnya berbagai jenis teknologi digital yang kini merombak cara perusahaan beroperasi, berinovasi, serta bersaing di pasar global. Salah satu aspek utama dalam disrupsi dari Revolusi Industri 4.0 adalah penggunaan artificial intelligence (AI) dan otomatisasi. Teknologi tersebut dapat menggantikan tugas-tugas rutin yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.

Selain membawa perubahan masif dan drastis pada bidang operasional, revolusi industri ini juga membawa perubahan besar pada tingkat infrastruktur. Perusahaan perlu menghadirkan solusi infrastruktur yang dapat mendukung integrasi teknologi tinggi tersebut secara efisien.

Apa Saja Contoh Penggunaan Teknologi Revolusi Industri 4.0?

Perkembangan teknologi di dunia industri melalui revolusi ini membawa perubahan besar dalam cara bisnis modern beroperasi dan berproduksi. Terdapat beberapa contoh teknologi yang penggunaannya penting dalam mewujudkan transformasi bisnis ini. Berikut adalah beberapa contoh teknologi tersebut:

Internet of Things (IoT)

Penggunaan IoT dalam sektor manufaktur dapat memberikan dampak yang signifikan. IoT dapat ditempatkan pada titik-titik produksi untuk memantau kondisi operasional secara real time. Perusahaan dapat melakukan pemeliharaan preventif dan mengoptimalkan efisiensi operasional.

AI

Implementasi kecerdasan buatan atau AI dapat membuka gerbang baru untuk analisis data yang lebih efektif. Dalam konteks bisnis, AI dapat digunakan untuk menggali wawasan dari kumpulan data yang besar dan kompleks. Penerapan AI juga dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pengelolaan rantai pasok, prediksi permintaan, hingga pengembangan produk baru.

Virtualization

Teknologi virtualisasi memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalisasi penggunaan sumber daya komputasi. Virtualisasi dapat menciptakan lingkungan komputasi yang terisolasi sehingga berbagai aplikasi dapat berjalan secara efisien pada satu server fisik. Hal ini dapat meningkatkan stabilitas sistem dan mengurangi biaya investasi perusahaan untuk perangkat keras fisik

Data Backup System

Keamanan dan ketersediaan data perusahaan sangat penting bagi keberlanjutan bisnis. Sistem backup data modern kini menggunakan teknologi canggih dan otomatis untuk memastikan keandalan sistem, melindungi data dari kehilangan dan kerusakan, serta menyediakan pemulihan yang cepat dari bencana.

Apa Saja Tantangan Revolusi Industri 4.0 di Indonesia?

Terlepas dari berbagai peluang yang ada, Revolusi Industri 4.0 juga memiliki beberapa tantangan yang perlu diatasi oleh perusahaan. Berikut adalah beberapa tantangan tersebut:

SDM yang Terlatih

Pengimplementasian teknologi terkini  memerlukan sumber daya manusia yang mumpuni untuk merawat dan mengoperasikan sistem. Tim manajemen IT perlu mendapatkan pelatihan yang cukup dari perusahaan.

Sistem Infrastruktur IT yang Memadai

Selain sumber daya manusia, kesuksesan revolusi industri ini juga tergantung pada ketersediaan infrastruktur IT yang memadai. Hal ini meliputi daerah yang mungkin belum memiliki akses internet stabil, atau kurangnya infrastruktur digital di seluruh wilayah.

Keamanan Data

Masalah perihal keamanan data seperti kebocoran data dan serangan siber menjadi tantangan yang serius dan dapat merugikan bisnis dan pelanggan. Perusahaan harus meningkatkan kesadaran akan risiko keamanan data dan mengimplementasikan protokol keamanan data yang ketat.

Mulai Revolusi Bisnis Anda Dengan Infrastruktur IT dari Phintraco Technology

Phintraco Technology merupakan anak perusahaan dari Phintraco Group yang bergerak di bidang infrastruktur IT dan telah berpengalaman menyediakan solusi infrastruktur IT terbaik. Beberapa solusi infrastruktur yang disediakan oleh Phintraco Technology antara lain adalah storage, enterprise servers, virtualization, hingga data protection solution.

Hubungi email marketing@phintraco.com untuk informasi selengkapnya terkait infrastruktur IT dari Phintraco Technology!

Editor: Cardila Ladini