Innovation <br/> with Quality Innovation <br/> with Quality

Innovation
with Quality

Step into the world of innovation with quality! Our solutions are designed to revolutionize your business and take it to new heights. At Phintraco Technology, we believe that innovation is the key to success, and we are committed to providing you with cutting-edge solutions that deliver exceptional quality.

Solutions

Services

ISO Certified

ISO #1
ISO #2
ISO #3
ISO #4
ISO #5
ISO #6

Why Phintraco Technology

Phintraco Technology is recognized as a certified partner of global IT and communication leaders. These partnerships give it access to best-in-class solutions, which it has combined with its own in-depth industry experience to offer its many clients a complete suite of IT solutions and services.

Certified ISO

Certified ISO

Receive many Impressive Awards and Achievements in IT Solutions and Partnerships

Receive many Impressive Awards and Achievements in IT Solutions and Partnerships

Cross-industry Experience

Cross-industry Experience

Over 30 Years of Experience in Providing Contact Center Solution

Over 30 Years of Experience in Providing Contact Center Solution

Our Greatest Partner

Phintraco Technology is recognized as the certified partner of global IT and communication leaders such as Avaya, Dell Technologies, Verint, Thales (formerly Gemalto), OneSpan (formerly Vasco), and many more. These partnerships give it access to best in class solutions which it has combined with its own in depth industry experience to offer a complete suite of IT solutions and services to its many clients.

Modern IT Infrastructure Modern IT Infrastructure
Mobile Transaction Security Mobile Transaction Security
Application Performance Monitoring Application Performance Monitoring

Blog and News

Bandwidth adalah Tolak Ukur Utama dalam Koneksi Internet
10 Oct 2024 Muhammad Iqbal Iskandar

Bandwidth adalah Tolak Ukur Utama dalam Koneksi Internet

Koneksi internet telah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat saat ini. Setiap orang membutuhkan koneksi internet untuk bekerja, belajar, mencari hiburan, dan semua aspek lain dalam kehidupan modern. Kelancaran dari berbagai aktivitas kini bergantung pada kecepatan dan kualitas koneksi internet. Kelancaran koneksi internet dapat ditentukan dan diukur dari bandwidth, artinya unsur ini digunakan sebagai tolok ukur utama dalam menentukan kualitas sebuah koneksi internet.

Bandwidth adalah cerminan utama dari kapasitas jalur komunikasi yang mempengaruhi kecepatan akses data. Hal ini karena bandwidth merupakan tolok ukur data yang dapat ditransfer melalui suatu jaringan dalam waktu tertentu. Oleh karena itu, perusahaan yang bergantung pada koneksi internet untuk kelancaran bisnis harus bisa mengoptimalkan bandwidth yang ada. Artikel ini akan membahas bandwidth secara lengkap mulai dari pengertian bandwidth, apa fungsinya, bagaimana cara menghitung dan melakukan bandwidth test, apa saja contohnya, serta bagaimana cara mengoptimalkannya. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!

Apa yang Dimaksud dengan Bandwidth?

Apa itu bandwidth? Bandwidth dalam jaringan merupakan pengukuran terhadap kapasitas maksimum sebuah sambungan komunikasi kabel atau nirkabel. Kapasitas yang dimaksud adalah kemampuan mengirimkan data melalui koneksi jaringan dalam waktu tertentu.

Umumnya, pengukuran bandwidth diwakili dalam satuan jumlah bit (bps), kilobit (kbps), megabit (mbps), atau gigabit (gbps) yang dapat ditransmisikan dalam satu detik, contohnya adalah 1000 mbps atau 1000 megabit per detik. Selain menunjukkan kapasitas, ukuran ini juga menunjukkan kecepatan transfer data.

Bandwidth bukanlah ukuran kecepatan jaringan itu sendiri. Ini merupakan kesalahpahaman yang biasa terjadi. Semakin besar kapasitas transfer yang dimiliki koneksi, maka semakin banyak data yang dapat dikirim dan diterima dalam satu waktu.

Fungsi bandwidth yang utama adalah untuk mengetahui kecepatan transfer data yang ditransmisikan dari server ke pengguna, atau dari pengguna ke server. Selain itu, fungsi lainnya adalah untuk mengukur kualitas layanan serta pengelolaan network traffic atau lalu lintas jaringan. Jika jaringan memiliki kapasitas yang memadai, maka bisa ada lebih banyak pengguna yang dikelola secara bersamaan tanpa menimbulkan penurunan kinerja dan kualitas koneksi.

Ada Berapa Jenis Bandwidth?

Terdapat beberapa jenis atau tipe bandwidth. Berdasarkan jenis teknologi transmisinya, bandwidth dibagi menjadi dua, yaitu analog dan digital. Sementara dari arah transmisinya, bandwidth terbagi menjadi symmetric dan asymmetric. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing tipe tersebut:

Bandwidth Analog

Bandwidth analog menggunakan sinyal analog yang diukur pada rentang frekuensi atau Hertz (Hz). Semakin luas rentang frekuensinya, maka semakin banyak informasi yang dapat ditransfer dalam satu waktu. Sinyal Hertz sendiri berbentuk gelombang yang bervariasi dalam amplitudo. Contoh utamanya adalah sinyal radio FM dan sinyal telepon konvensional. Jenis ini rentan terhadap noise dan memiliki kapasitas terbatas.

Bandwidth Digital

Kebalikan dari analog, bandwidth digital menggunakan sinyal digital yang berbentuk bit per detik (bps). Sinyal tersebut diwakili oleh urutan nilai biner yaitu 1 dan 0. Jenis bandwidth inilah yang digunakan untuk koneksi internet, jaringan komputer, serta transmisi data lewat kabel serat optik.

Symmetric Bandwidth

Jenis simetris adalah bandwidth dengan kecepatan unggah (upload) data yang sama besar dengan kecepatan unduh (download). Tipe ini biasanya digunakan untuk koneksi internet fiber optik atau jaringan pribadi (private network). Bandwidth ini ideal untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan upload dan download yang seimbang, seperti game online, backup data, atau video conference.

Asymmetric Bandwidth

Bandwidth asimetris adalah jenis yang memiliki kecepatan upload dan download yang berbeda. Umumnya, kecepatan download akan lebih tinggi dibandingkan kecepatan upload. Jenis ini biasanya digunakan untuk koneksi internet DSL, kabel, dan koneksi internet rumah. Tipe ini cocok untuk aktivitas yang lebih banyak membutuhkan download data dibanding upload, contohnya streaming video, download file berukuran besar, serta browsing internet.

Bagaimana Cara Menghitung Bandwidth?

Terdapat beberapa cara untuk melakukan test bandwidth dengan menggunakan online tools yang dapat memberikan informasi secara instan tentang kecepatan download, upload, serta ping dari koneksi internet. Akan tetapi, untuk bisa menghitung kapasitas transmisi data secara manual diperlukan pemahaman mendasar tentang aspek-aspek bandwidth.

Ketika melakukan pengujian, perangkat akan mengirimkan data ke server penguji, tahapan ini mewakili pengiriman data atau kecepatan upload. Selanjutnya, server akan mengirimkan data kembali ke perangkat, tahapan ini mewakili penerimaan data atau kecepatan download. Kemudian waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan dan menerima data ini akan diukur.

Untuk bisa mengetahui kecepatan tranfer data, dapat digunakan rumus berikut:

Kecepatan (Mbps) = Jumlah Data (Mb)/Waktu (detik/s)

Perlu diingat juga bahwa megabit (Mb) dan megabyte (MB) adalah satuan yang berbeda. 1 Megabyte sama dengan 8 Megabit.

Contohnya, jika jumlah data yang ditransfer adalah sebesar 100 Megabyte (MB) dan waktu yang dibutuhkan adalah 2 detik, ubah dulu Megabyte menjadi Megabit, yaitu 100 MB dikali 8, menjadi 800 Mb.

Setelah itu, jumlah data yang ditransfer adalah 800 Mb / 2 detik yang hasilnya adalah 400 Mbps.

Apa Saja Contoh Bandwidth?

Penggunaan bandwidth dapat ditemukan di berbagai aspek teknologi di kehidupan sehari-hari atau dalam bisnis. Berikut ini adalah beberapa contoh dan penjelasannya:

Koneksi Internet Rumahan

Paket internet yang digunakan untuk rumah biasanya menawarkan kapasitas antara 10 Mbps hingga 100 Mbps. Kelancaran dan kualitas browsing atau streaming internet ini bergantung pada seberapa tinggi bandwidth yang digunakan.

Hosting Website

Perusahaan yang menggunakan atau memiliki website umumnya akan menggunakan layanan hosting yang menawarkan paket batasan bandwidth tertentu. Umumnya dalam hosting website, jumlah data diukur dalam GB dan dalam waktu satu bulan, misalnya 100 GB per bulan. Bandwidth ini menentukan jumlah total data yang dapat ditransfer dari website tersebut.

Virtual Private Server (VPS)

VPS merupakan kecepatan maksimum yang dicapai dalam mengirimkan data antara VPS dengan internet atau server lain. Umumnya, VPS digunakan untuk menjalankan aplikasi dengan traffic tinggi karena kapasitas yang ditawarkan dapat dimulai dari 100 Mbps untuk total transfer data per bulannya.

Bagaimana Cara Mengoptimalkan Bandwidth?

Perusahaan dapat melakukan beberapa cara untuk bisa mengoptimalkan bandwidth agar koneksi jaringan dapat bekerja dengan lebih baik. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

Menggunakan Kabel Ethernet

Penggunaan kabel ethernet dikenal dapat memberikan koneksi yang lebih stabil dan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan koneksi Wi-Fi. Kabel ethernet cocok untuk perangkat yang membutuhkan kapasitas transfer data yang tinggi seperti server atau perangkat penyimpanan jaringan (network storage).

Load Balancing

Load balancing adalah sebuah teknik yang dapat mendistribusikan lalu lintas jaringan secara merata ke beberapa server. Hal ini bertujuan untuk mengurangi beban salah satu server sehingga tidak terjadi penurunan kinerja. Hal ini juga efektif untuk meningkatkan ketersediaan layanan.

Upgrade Server

Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan dan mengoptimalkan koneksi jaringan adalah dengan menggunakan server terbaru dengan spesifikasi yang lebih tinggi. Server dengan spesifikasi tinggi dapat menangani lalu lintas data yang lebih besar dengan lebih cepat.

Dapatkan Bandwidth yang Optimal dengan Solusi Server dari Phintraco Technology!

Bandwidth yang optimal merupakan kunci utama dalam kelancaran koneksi internet yang dibutuhkan dalam proses bisnis. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan kapasitas transmisi yang digunakan dapat memenuhi kebutuhan bisnis.

Phintraco Technology merupakan perusahaan IT infrastructure yang dapat membantu mengoptimalkan bandwidth Anda dengan solusi server terbaik. Solusi server dari Phintraco Technology dirancang dengan kualitas terbaik dengan bandwidth tinggi dan penyimpanan berkapasitas besar.

Hubungi email marketing@phintraco.com untuk informasi selengkapnya mengenai solusi server dari Phintraco Technology!

Editor: Cardila Ladini

Read  
Data Center Virtualization: Kunci Keandalan Pusat Data
09 Oct 2024 Muhammad Iqbal Iskandar

Data Center Virtualization: Kunci Keandalan Pusat Data

Pusat data merupakan komponen infrastruktur IT yang sangat krusial bagi kelangsungan dunia bisnis modern. Telah terjadi peningkatan signifikan dalam kebutuhan infrastruktur teknologi di bidang penyimpanan dan pengolahan data, karena jumlah data yang diproduksi  kian meningkat. Hal inilah yang menjadikan data center virtualization atau virtualisasi pusat data menjadi solusi penting dalam menjaga keandalan dan efisiensi dalam pengelolaan data.

Proses virtualisasi dalam pusat data tidak hanya mengubah sumber daya fisik menjadi sumber daya berbasis cloud, tetapi juga proses untuk meningkatkan fleksibilitas, skalabilitas, dan keamanan data. Hal ini dapat mendorong perusahaan untuk beradaptasi dengan kebutuhan bisnis yang terus berkembang tanpa harus berinvestasi pada infrastruktur baru. Artikel ini akan membahas tentang virtualisasi pusat data, mulai dari pengertiannya, mengapa perusahaan harus melakukannya, apa perbedaannya dengan infrastruktur cloud, serta apa manfaatnya untuk perusahaan. Simak artikel ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!

Apa yang Dimaksud dengan Data Center Virtualization?

Virtualisasi pusat data merupakan sebuah proses penciptaan pusat data modern yang lebih mudah diskalakan, tersedia, serta aman. Produk virtualisasi pusat data dapat meningkatkan fleksibilitas dan pondasi untuk mengelola layanan cloud pribadi dan publik selain infrastruktur lokal.

Proses virtualisasi ini dilakukan dengan mengubah sumber daya fisik di pusat data menjadi sumber daya virtual (virtual machine) yang dapat diatur dan dikelola dengan lebih fleksibel. Terdapat perangkat lunak virtualisasi yang digunakan untuk mengubah perangkat keras fisik menjadi perangkat lunak yang dapat dipindah dan digunakan secara independen.

Data center virtualization fundamentals mencakup beberapa jenis virtualisasi, mulai dari virtualisasi server, jaringan (network), dan penyimpanan (storage). Virtualisasi jaringan dapat membuat jaringan virtual yang dapat diatur secara independen dari jaringan fisik. Sementara itu, virtualisasi storage dapat memungkinkan penyimpanan data yang lebih fleksibel dan aman. Selain itu, virtualisasi server dapat memungkinkan perusahaan untuk menggunakan berbagai sistem operasi virtual yang dijalankan pada perangkat keras fisik yang sama.

Mengapa Perusahaan Harus Melakukan Data Center Virtualization?

Virtualisasi pusat data kini telah menjadi tren yang populer di dunia bisnis modern. Hal ini didorong oleh beberapa faktor utama yang membuat perusahaan jadi harus melakukan virtualisasi untuk pusat data. Salah satu faktor utamanya adalah meningkatnya kebutuhan komputasi yang dinamis. Hal ini mendorong data center virtualization market untuk terus menawarkan berbagai solusi virtualisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Selain itu, faktor dorongan untuk mengurangi biaya operasional juga menjadi alasan mengapa perusahaan banyak yang melakukan virtualisasi. Konsolidasi server dan penyederhanaan infrastruktur IT dalam virtual machine dapat membantu mengurangi biaya operasional.

Perkembangan teknologi cloud computing dan penggunaan aplikasi serta data juga menjadi faktor pendorong virtualisasi. Hal ini karena virtualisasi merupakan pondasi dari cloud computing, sehingga perusahaan bisa mengadopsi model cloud publik atau cloud hybrid untuk memenuhi kebutuhan bisnis.

Fitur-fitur seperti failover dan load balancing juga dapat meningkatkan ketersediaan aplikasi dan data. Hal ini sangat cocok bagi perusahaan yang memiliki ketergantungan tinggi pada aplikasi dan data dalam menjalankan proses bisnis.

Apa Perbedaan Cloud dengan Data Center Virtualization?

Data center virtualization architecture dan cloud computing memiliki keterkaitan dan kemiripan satu sama lain. Akan tetapi, kedua konsep ini memiliki beberapa perbedaan fundamental, terutama dari segi lingkup, model penyediaan, fokus, dan pengelolaannya.

Jika dilihat dari segi lingkupnya, virtualisasi pusat data hanya bergerak di lingkup lokal perusahaan, sementara cloud computing memiliki lingkup yang lebih luas secara global via internet. Selain itu, virtualisasi berfokus pada pembagian sumber daya fisik seperti server, storage, dan jaringan menjadi beberapa lingkungan virtual (VM). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya serta fleksibilitas dalam mengelola infrastruktur IT.

Cloud computing lebih berfokus pada menyediakan layanan komputasi seperti server, storage, database, jaringan, dan lain sebagainya melalui internet sebagai layanan on-demand. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan akses yang mudah, skalabel, dan responsif untuk sumber daya komputasi tanpa harus mengelola infrastruktur fisik secara langsung.

Secara umum, virtualisasi kerap menjadi teknologi dasar yang digunakan sebagai pondasi bagi cloud computing agar bisa membagi sumber daya fisik menjadi beberapa virtual machine yang dapat digunakan secara independen. Kedua teknologi ini dapat digunakan secara bersamaan oleh perusahaan untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis yang dinamis.

Apa Saja Manfaat Data Center Virtualization untuk Perusahaan?

Terdapat beberapa manfaat utama yang bisa didapatkan oleh perusahaan yang melakukan virtualisasi pusat data. Berikut ini adalah beberapa manfaat serta penjelasannya:

Menghemat Biaya Perangkat Keras

Pusat data yang sudah tervirtualisasi tidak memerlukan begitu banyak perangkat keras fisik. Oleh karena itu, perusahaan dapat menghemat biaya pusat data untuk manajemen dan perawatan peralatan. Perusahaan juga bisa mengoptimalkan setiap sumber daya fisik seperti server dan lain sebagainya.

Pendinginan yang Lebih Efisien

Salah satu aspek dalam perawatan infrastruktur perangkat keras fisik adalah pendinginan. Virtualisasi dapat membantu mengurangi penggunaan perangkat keras fisik sehingga kebutuhan energi dan pendinginan juga dapat dikurangi agar menjadi lebih efisien.

Meningkatkan Skalabilitas dan Fleksibilitas

Server virtual dapat disiapkan dengan lebih mudah dan cepat, tidak seperti pusat data tradisional yang memiliki ruang kerja yang terbatas. Virtualisasi dapat meningkatkan skalabilitas seiring dengan berkembangnya kebutuhan bisnis perusahaan.

Tingkatkan Efisiensi Data Center Anda dengan Solusi Virtualisasi dari Phintraco Technology!

Pusat data merupakan aspek penting dalam infrastruktur IT perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dapat beralih ke pusat data virtual dengan solusi virtualisasi yang terpercaya.

Phintraco Technology merupakan perusahaan IT infrastructure yang dapat membantu Anda dengan solusi virtualisasi terbaik dan komprehensif sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Solusi virtualisasi dari Phintraco Technology dapat membagi sumber daya menjadi lingkungan virtual yang lebih efisien serta dapat dipindah dari satu platform ke platform yang lainnya tanpa masalah.

Hubungi marketing@phintraco.com untuk informasi lebih lanjut tentang virtualisasi dari Phintraco Technology!

Editor: Cardila Ladini

Read  
Downtime: Definisi, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
04 Oct 2024 Muhammad Iqbal Iskandar

Downtime: Definisi, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Keandalan dan ketersediaan sistem kini merupakan tulang punggung bagi keberlangsungan bisnis modern. Hal ini karena sebagian besar bisnis telah mengandalkan teknologi digital dalam menjalankan proses bisnis mereka. Oleh karena itu, setiap perusahaan berupaya untuk memaksimalkan uptime dan meminimalkan downtime untuk memastikan ketersediaan sistem tersebut.

Downtime server adalah kondisi yang dihindari karena bukan hanya sekadar masalah teknis, tetapi juga dapat berdampak signifikan pada produktivitas dan keberlangsungan proses bisnis perusahaan. Kondisi ini dapat terjadi pada berbagai jenis sistem mulai dari website, jaringan, aplikasi, hingga server. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami penyebab dan cara mengatasinya agar kinerja bisnis tetap berjalan secara optimal. Artikel ini akan membahas tentang downtime secara menyeluruh mulai dari definisinya, apa saja penyebabnya, apa saja dampaknya bagi perusahaan, bagaimana cara menghitungnya, serta bagaimana cara mencegahnya. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!

Apa yang Dimaksud dengan Downtime?

Downtime adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada periode waktu tertentu ketika sistem, perangkat, atau layanan aplikasi tidak tersedia dan tidak aktif, biasa disebut juga sebagai masa padam. Selama periode waktu ini, pengguna tidak dapat mengakses data, layanan, atau aplikasi yang biasanya tersedia. Tentu hal ini dapat berdampak negatif pada produktivitas proses bisnis perusahaan dan kepuasan pelanggan.

Masa padam ini dapat berdampak sangat besar seperti kerugian finansial bagi perusahaan, meskipun hanya terjadi selama beberapa menit. Hal ini juga dapat berdampak pada reputasi perusahaan jika terus terjadi dalam jangka waktu panjang.

Terdapat dua jenis downtime, yaitu terencana dan tidak terencana. Downtime yang terencana merupakan kondisi pemadaman sistem yang direncanakan. Pemadaman ini dilakukan dengan sengaja biasanya dengan tujuan perawatan atau maintenance server. Masa padam jenis ini juga bisa diminimalisir dampaknya karena pengguna dapat diberitahu terlebih dahulu sebelum pemadaman dilakukan.

Sementara itu, pemadaman yang tidak terencana adalah gangguan tidak terduga yang membuat sistem atau layanan menjadi tidak tersedia. Kegagalan ini umumnya terjadi karena beberapa faktor seperti serangan siber, bencana alam, dan lain sebagainya.

Apa Saja Penyebab Server Downtime?

Terdapat beberapa penyebab downtime server baik yang berasal dari internal maupun eksternal. Berikut ini adalah beberapa penyebab sistem padam yang paling umum ditemukan:

Serangan Siber (Cyber Attack)

Serangan siber merupakan salah satu faktor penyebab padamnya sistem yang paling umum. Penyerangan biasanya dilakukan secara sengaja oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melumpuhkan sistem server. Jenis-jenis serangan ini dapat berupa distributed denial of service (DDoS), SQL injection, malware, phishing, dan lain sebagainya.

Human Error

Tidak jarang terjadi kesalahan-kesalahan manusia yang disebabkan oleh kelalaian dalam mengoperasikan server dapat menyebabkan padamnya sistem. Kesalahan seperti miskonfigurasi, penghapusan data tidak sengaja, serta kesalahan dalam pemrograman dapat menjadi penyebab dari downtime.

Bug

Bug merupakan kesalahan dalam penulisan kode program yang menyebabkan sebuah aplikasi atau sistem tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kesalahan ini juga bisa berupa ketidak sesuaian antara komponen sistem. Sistem dapat mengalami crash, data corrupt, serta gangguan pada layanan atau downtime.

Hardware Failure

Kerusakan pada perangkat keras yang digunakan di sistem server juga dapat menyebabkan pemadaman. Contoh kerusakan tersebut antara lain kerusakan hard disk, RAM, power supply, motherboard, dan lain-lain.

Network Failure

Putusnya kabel jaringan, gangguan router, atau serangan DDoS pada jaringan dapat menyebabkan network failure yang bisa berujung pada downtime. Hal ini juga dapat menyebabkan kecepatan akses sistem menjadi lambat dan terputus-putus.

Bencana Alam

Peristiwa bencana seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, atau badai dapat menyebabkan kerusakan pada infrastruktur fisik yang mendukung server. Oleh karena itu, bencana juga merupakan salah satu penyebab dari masa padam server.

Overload

Overload merupakan kondisi di mana server menerima beban kerja (workload) yang lebih besar dari kapasitasnya. Hal ini dapat terjadi dalam bentuk lonjakan traffic, aplikasi yang tidak efisien, hingga konfigurasi server yang tidak optimal. Hal ini juga dapat menyebabkan layanan tidak responsif bahkan crash.

Apa Saja Dampak dari Downtime bagi Perusahaan?

Padamnya sistem dan server tentu memiliki dampak negatif signifikan bagi bisnis yang mengandalkan teknologi digital dalam proses bisnisnya. Berikut ini adalah beberapa dampak utamanya:

Kerugian Finansial

Padamnya sistem dapat menyebabkan kerugian finansial bagi perusahaan karena kehilangan pendapatan dan proses pemulihan setelahnya yang dapat memakan biaya yang besar.

Hambatan Operasional

Produktivitas perusahaan bisa terganggu dan terhambat dengan adanya masa padam sistem. Hal ini secara tidak langsung memperlambat proses bisnis. Jika perusahaan tidak memiliki sistem backup, maka data dan informasi penting pun berpotensi untuk hilang ketika downtime.

Kehilangan Kepercayaan Pelanggan

Jika perusahaan sering mengalami gagal sistem, maka dampak paling utama adalah ketidakpuasan dan kehilangan kepercayaan pelanggan. Hal ini dapat mendorong pelanggan untuk mencari alternatif lain dibandingkan produk perusahaan tersebut.

Bagaimana Cara Menghitung Downtime?

Ketika perusahaan mengalami downtime, artinya terdapat dampak yang dirasakan perusahaan selama pemadaman itu terjadi. Perusahaan bisa menghitung proses tersebut untuk mengevaluasi kinerja dan keandalan sistem sekaligus menghitung dampak finansial dari padamnya sistem tersebut.

Cara menghitungnya adalah dengan mengidentifikasi area bisnis apa yang menghasilkan pendapatan secara langsung. Setelah itu, hitunglah pendapatan per jam dengan rumus (pendapatan rata-rata mingguan/40 jam) atau (pendapatan rata-rata bulanan/30 hari). Hitunglah berapa persentase ketergantungan dari area bisnis tersebut pada ketersediaan sistem. Jika terjadi padam sistem, maka hitung pendapatan yang hilang per jam untuk area bisnis tersebut.

Bagaimana Cara Mencegah Downtime pada Cloud Computation?

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah downtime pada sebuah cloud computation. Berikut ini adalah cara-cara dan penjelasannya:

Gunakan Infrastruktur yang Tangguh

Gunakanlah arsitektur yang kuat dengan load balancing agar beban kerja dapat terdistribusi secara merata ke beberapa server sehingga menghindari terjadinya overload. Fitur autoscaling juga dapat digunakan untuk menyesuaikan komputasi secara otomatis dengan kebutuhan.

Siapkan Backup Reguler dan Recovery Plan

Backup data secara teratur dan buatlah rencana pemulihan bencana (disaster recovery) untuk memulihkan layanan secara cepat setelah sistem padam.

Monitoring dan Alerting Rutin

Pemantauan dan konfigurasi sistem alerting harus tetap dilakukan secara terus-menerus untuk bisa mendeteksi sejak dini jika ada potensi masalah.

Gunakan Sistem Keamanan

Terapkanlah patch keamanan terbaru untuk menutup celah keamanan yang ada. Gunakan juga firewall dan enkripsi untuk melindungi infrastruktur cloud dan data dari akses tidak sah.

Memilih Penyedia Cloud yang Terpercaya

Terakhir, pilihlah penyedia cloud yang terpercaya dan andal dalam menyediakan layanannya. Pastikan juga penyedia cloud memiliki infrastruktur cloud yang memadai dan memiliki redundansi tinggi.

Hindari Dampak dari Downtime dengan Cloud Solution Terpercaya dari Phintraco Technology!

Downtime dapat berdampak signifikan secara negatif untuk proses bisnis dan finansial perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa mengurangi downtime dengan memilih penyedia solusi cloud yang terpercaya.

Phintraco Technology merupakan perusahaan IT infrastructure & solutions yang telah berpengalaman menyediakan solusi IT terbaik, salah satunya adalah cloud solution. Platform cloud dari Phintraco Technology memiliki infrastruktur yang redundan untuk memastikan sistem dengan ketersediaan, efisiensi, dan skalabilitas yang tinggi.

Hubungi marketing@phintraco.com untuk informasi selengkapnya terkait cloud solutions dari Phintraco Technology!

Editor: Cardila Ladini

Read