
Dalam dunia keuangan digital saat ini, trojan virus mobile banking menjadi salah satu ancaman paling berbahaya bagi pengguna aplikasi perbankan. Masih belum banyak yang memahami bagaimana bentuk virus trojan horse berkembang di ranah digital, terutama dalam bentuk trojan banking yang kini menargetkan pengguna smartphone. Padahal, trojan sendiri adalah jenis malware yang mampu menyamar sebagai aplikasi sah dan secara diam-diam mencuri informasi sensitif. Karena itu, penting bagi pengguna dan lembaga keuangan memahami bagaimana mencegah trojan mobile banking sebelum terjadi kerugian besar.
Seiring meningkatnya transaksi keuangan melalui ponsel, masalah keamanan pun menjadi isu krusial. Data dari berbagai lembaga keamanan siber menunjukkan lonjakan serangan banking trojan pada platform Android. Modusnya mulai dari aplikasi tiruan bank, tautan phishing, hingga overlay layar yang meniru interface resmi. Artikel ini akan membahas trojan mobile banking mulai dari definisinya, jenis-jenisnya, cara kerjanya, dampak, serta cara mencegahnya.
Pada dasarnya, virus trojan adalah program jahat yang menyamar sebagai software yang sah untuk menipu pengguna agar menginstalnya. Nama ini terinspirasi dari kisah Kuda Troya (Trojan Horse), yaitu strategi penipuan di mana musuh bersembunyi di dalam hadiah palsu. Dalam konteks digital, trojan horse ini bekerja dengan prinsip yang sama yaitu pengguna mengunduh sesuatu yang tampak aman, padahal di dalamnya tersembunyi malware yang berbahaya.
Tidak seperti virus atau worm yang dapat menggandakan diri, penyebaran trojan bergantung pada rekayasa sosial untuk masuk ke perangkat korban. Virus ini bisa disebarkan lewat email, pesan singkat, atau aplikasi yang tampak terpercaya. Di dalam perangkat mobile, trojan sering meniru aplikasi perbankan, platform investasi, atau update keamanan palsu. Setelah diinstal, trojan akan beraksi di latar belakang tanpa terdeteksi.
Terdapat berbagai jenis trojan yang memiliki tujuan spesifik serta mekanisme yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis yang paling umum:
Proses dan cara kerja serangan virus trojan dalam mobile banking berlangsung dalam beberapa tahapan, yaitu:
Pada tahap awal, virus trojan biasanya akan masuk melalui aplikasi palsu di luar toko resmi (APK palsu) atau tautan phishing. Pengguna biasanya mengunduh aplikasi yang terlihat seperti versi resmi mobile banking.
Setelah aplikasi palsu terpasang, trojan akan meminta izin sensitif seperti akses notifikasi, SMS, atau layar penuh (overlay). Pengguna yang lengah akan terkecoh dan memberi izin ini.
Virus trojan kemudian memantau aktivitas pengguna, terutama ketika aplikasi bank dibuka. Trojan juga dapat dapat membuat layar tiruan (overlay) yang tampak identik dengan aplikasi resmi, mencatat kredensial login, PIN, atau data kartu kredit.
Informasi yang berhasil dicuri biasanya akan dikirim ke server command and control (C2) milik pelaku. Dengan data ini, pelaku dapat masuk ke akun korban, melakukan transaksi ilegal, atau menjual data di pasar gelap.
Dampak dari serangan virus trojan mobile banking sangatlah serius, baik untuk invidu maupun institusi/lembaga perbankan pemilik aplikasi mobile banking itu sendiri. Berikut adalah dampak-dampaknya:
Untuk institusi keuangan yang memiliki mobile app banking, mencegah trojan banking memerlukan langkah-langkah strategis yang dapat diterapkan. Berikut adalah cara mencegah serangan trojan banking:
Mobile app shielding adalah lapisan perlindungan yang mencegah peretas melakukan reverse engineering atau modifikasi kode aplikasi. Teknologi ini mengenkripsi logika internal aplikasi, menutupi struktur file, dan mendeteksi aktivitas mencurigakan seperti debugging atau injeksi skrip.
RASP memungkinkan aplikasi mendeteksi dan merespons ancaman saat sedang berjalan (real-time). Teknologi ini dapat mengenali tanda-tanda eksploitasi seperti hooking, code injection, atau overlay attack.
Dengan sistem enkripsi yang kuat dan sertifikat TLS/SSL yang valid, banking trojan tidak dapat mencegat atau memodifikasi data. Selain itu, institusi perbankan sebaiknya juga menerapkan certificate pinning agar koneksi hanya diterima dari server sah, mencegah serangan man-in-the-middle yang sering digunakan trojan untuk mengakses lalu lintas jaringan.
Trojan sering kali menyusup ke perangkat yang telah di-root atau jailbreak. Oleh karena itu, aplikasi bank harus mampu mendeteksi kondisi perangkat pengguna. Jika aplikasi menemukan tanda-tanda kompromi, seperti akses superuser atau manipulasi sistem, maka sistem harus secara otomatis memblokir akses, menampilkan peringatan, atau mengaktifkan mode terbatas.
Banyak serangan justru memanfaatkan celah pada API backend bank untuk mengirim permintaan palsu. Institusi perbankan perlu menggunakan API gateway dengan autentikasi kuat, pembatasan rate limit, dan tokenization data agar setiap permintaan dapat diverifikasi keasliannya.
Sistem keamanan aplikasi perlu dilengkapi dengan real-time monitoring untuk mendeteksi perilaku mencurigakan yang mengindikasikan keberadaan trojan. Pendekatan otomatis ini mempercepat respons dan meminimalkan dampak serangan terhadap pengguna.
Dalam lanskap digital yang kompleks, kepercayaan pengguna merupakan aset terpenting bagi perbankan dan penyedia layanan keuangan digital. Oleh karena itu lindungi aplikasi mobile banking Anda dengan solusi Mobile App Security dari Phintraco Technology.
Dengan fitur seperti real-time threat detection, perlindungan terhadap app tampering, serta kemampuan in-app shielding, solusi kami dapat memastikan setiap transaksi tetap berjalan dengan aman dan autentik.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila

Perangkat mobile kini menjadi salah satu target terbesar bagi penjahat siber. Hampir semua aktivitas digital kita berpindah ke smartphone atau tablet, mulai dari komunikasi pribadi, transaksi keuangan, hingga pekerjaan sehari-hari. Kondisi ini membuat perangkat mobile menyimpan data yang sangat berharga, mulai dari kredensial perbankan, informasi perusahaan, dokumen penting, bahkan privasi pribadi. Tidak mengherankan jika ancaman seperti mobile malware semakin sering terdengar.
Berbagai jenis mobile malware sudah muncul dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari adware, spyware, hingga banking trojan yang secara khusus menargetkan aplikasi finansial. Bahkan beberapa contoh mobile malware populer seperti Joker atau Pegasus menjadi headline karena kemampuannya mencuri data.
Bagi pengguna Android, penting untuk mengetahui bagaimana cara detect malware on android, karena sistem operasi ini paling banyak diserang akibat sifatnya yang lebih terbuka. Sementara itu, solusi untuk remove malware Android menjadi hal mendesak jika perangkat sudah terlanjur terinfeksi.
Lebih jauh lagi, kita juga harus mewaspadai serangan mobile device malware terbaru yang terus berevolusi mengikuti tren teknologi dan kebiasaan pengguna.
Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu mobile malware, bagaimana cara kerjanya, apa saja bentuk serangannya, serta langkah deteksi dan penanganan terbaik agar perangkat mobile tetap aman.
Mobile malware adalah software berbahaya yang sengaja dirancang untuk menyerang perangkat mobile, baik Android maupun iOS. Tujuan utamanya bisa untuk mencuri data pribadi, mengakses akun perbankan, menyalahgunakan perangkat untuk keuntungan finansial penyerang, atau sekadar merusak sistem.
Tidak seperti malware pada umumnya yang banyak beredar di sistem komputer desktop, jenis malware khusus ini memiliki karakteristik unik. Malware ini biasanya menyusup melalui aplikasi yang di-install, pesan SMS berisi tautan berbahaya, email phishing, atau bahkan iklan palsu di browser. Setelah masuk, malware dapat menyamar sebagai aplikasi biasa, meminta izin akses yang berlebihan, lalu memanfaatkan izin tersebut untuk mengakses data sensitif.
Contoh malware mobile yang sempat marak adalah 'Joker', yang terkenal mampu mendaftarkan pengguna ke layanan berbayar tanpa izin, atau 'Pegasus' yang digunakan untuk memata-matai target tertentu dengan tingkat infiltrasi sangat tinggi (spyware). Kedua kasus tersebut menunjukkan betapa seriusnya ancaman serangan siber ini jika tidak ditangani.
Malware yang menyerang perangkat ponsel bekerja dengan memanfaatkan celah keamanan atau perilaku penggunanya. Berikut ini adalah tahapan umum dari serangan malware ke perangkat ponsel:
Malware seringkali masuk ke perangkat melalui aplikasi palsu yang diunduh dari luar official store. Banyak pengguna yang sering mencari aplikasi gratis atau versi modifikasi, dan tanpa sadar meng-install paket APK yang sudah disusupi malware. Selain itu, malware juga bisa menginfiltrasi lewat cara phishing melalui SMS, WhatsApp, atau email.
Begitu terpasang di perangkat, malware akan memanfaatkan bug pada sistem operasi atau aplikasi untuk mendapatkan izin lebih dalam. Contohnya, sebuah spyware dapat meminta izin untuk membaca SMS, mengakses kontak, atau menggunakan kamera. Pada awalnya akan terlihat wajar, tetapi sebenarnya izin itu digunakan untuk tujuan jahat yaitu mencuri data.
Setelah mendapatkan akses, malware akan menjalankan misinya. Pada kasus trojan mobile banking, misalnya, menampilkan overlay palsu pada aplikasi perbankan untuk mencuri username dan password. Adware akan membanjiri layar dengan iklan, sementara ransomware akan mengenkripsi file agar pengguna tidak bisa membukanya.
Beberapa malware menggunakan teknik rootkit untuk menyembunyikan diri dan tidak mudah dihapus. Ada pula yang meng-install ulang dirinya sendiri setelah dihapus, atau membuat aplikasi kembar dengan nama hampir sama agar pengguna terkecoh.
Data yang dikumpulkan, seperti kontak, pesan, kredensial, atau lokasi, kemudian dikirimkan ke server milik penyerang. Dari sana, data bisa dijual di pasar gelap atau digunakan untuk penipuan lebih lanjut.
Terdapat beberapa jenis mobile malware yang cukup sering ditemukan dan bekerja dengan strategi yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa contohnya:
Jenis malware yang menampilkan iklan secara berlebihan. Adware bisa juga melacak kebiasaan pengguna dan memperlambat kinerja perangkat.
Jenis malware ini dirancang untuk memantau aktivitas pengguna, mulai dari lokasi, pesan, hingga rekaman suara. Spyware sering dipakai untuk tujuan spionase atau pencurian data sensitif.
Trojan horse atau trojan adalah malware yang menyamar sebagai aplikasi sah. Misalnya, game gratis yang sebenarnya berisi kode berbahaya untuk mencuri data. Banking trojan adalah salah satu varian paling berbahaya karena menargetkan aplikasi perbankan/finansial.
Sama seperti di lingkungan komputer desktop, ransomware di mobile mengenkripsi data atau mengunci perangkat lalu meminta tebusan. Meski belum sebanyak di desktop, tren ransomware mobile mulai meningkat.
Malware jenis ini dapat menyebar sendiri dari satu perangkat ke perangkat lain, biasanya melalui SMS atau pesan instan.
Digunakan untuk mengirim SMS ke nomor premium atau melakukan panggilan berbayar tanpa sepengetahuan pengguna. Akibatnya, tagihan telepon melonjak drastis.
Memberikan penyerang akses mendalam ke sistem dan menyembunyikan keberadaan malware lain. Rootkit sangat sulit dideteksi tanpa alat keamanan khusus.
Untuk bisa mendeteksi serangan malware pada perangkat ponsel, perlu pemahaman yang mendalam tentang tanda-tanda umum bahwa perangkat telah terinfeksi. Berikut adalah tanda-tanda umum bahwa perangkat telah terinfeksi malware:
Setelah mendeteksi tanda-tandanya, Anda juga bisa melakukan beberapa langkah teknis untuk mendeteksi malware, yaitu:
Jika perangkat sudah terinfeksi malware, maka langkah yang harus dilakukan secepatnya adalah remove malware tersebut agar kerusakannya tidak meluas. Berikut adalah cara umum untuk menghapus malware:
Setelah berhasil menghapus malware, sebaiknya lakukan pencegahan agar perangkat tidak terinfeksi kembali dengan cara-cara berikut:
Mobile malware kini menjadi ancaman besar di era digital. Mengabaikan ancaman ini bisa berakibat fatal, mulai dari data bocor, rekening terkuras, bahkan privasi terampas. Namun, risiko ini bisa diminimalisir dengan kombinasi kesadaran pengguna, deteksi dini, serta penggunaan solusi keamanan tingkat lanjut. Oleh karena itu, tingkatkan keamanan aplikasi mobile Anda dengan solusi mobile app security dari Phintraco Technology!
Sebagai perusahaan IT infrastructure yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun, kami dapat menyediakan solusi mobile app security yang komprehensif. Dilengkapi dengan Runtime Application Self-Protection (RASP), jailbreak & root detection, anti-tampetring & anti-hooking, serta threat intelligence yang selalu up-to-date. Solusi kami siap melindungi aplikasi mobile dan bisnis Anda agar tetap aman.
Hubungi marketing@phintraco.com untuk informasi selengkapnya!
Editor: Irnadia Fardila

Aplikasi mobile memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan modern saat ini. Hampir semua aktivitas kini bersinggungan atau menggunakan aplikasi mobile, mulai dari memesan transportasi, berbelanja online, hingga melakukan transaksi perbankan. Popularitas penggunaan aplikasi mobile ini telah membentuk sebuah ekosistem digital yang penuh dengan data pribadi dan finansial. Hal inilah yang mengundang risiko ancaman keamanan aplikasi mobile yang harus diwaspadai.
Meningkatnya ketergantungan pengguna terhadap aplikasi mobile telah menjadi faktor meningkatnya kejahatan siber. Serangan yang dulu banyak berfokus pada sistem komputer, kini telah beralih ke ranah mobile dan dengan metode yang lebih canggih serta berlapis. Oleh karena itu, mobile app security sangat penting dan merupakan kewajiban bagi pengguna dan pemilik aplikasi mobile. Artikel ini akan membahas apa itu keamanan aplikasi mobile, mengapa ini sangat penting, apa saja ancaman yang berbahaya, serta mobile app security best practices yang bisa diterapkan. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!
Keamanan aplikasi mobile adalah serangkaian strategi, teknologi, dan praktik yang dirancang untuk melindungi aplikasi mobile beserta data dan infrastruktur pendukungnya dari ancaman. Dalam konteks ini, keamanan tidak hanya berfokus pada bug teknis saja, tetapi juga pada proteksi menyeluruh terhadap autentikasi, komunikasi, integritas kode, serta kondisi perangkat.
Komponen utama keamanan aplikasi mobile meliputi autentikasi dan otorisasi untuk memastikan hanya pengguna sah yang memiliki akses. Selain itu juga enkripsi data saat transit maupun ketika tersimpan di perangkat. Ada juga proteksi kode yang dilakukan melalui obfuscation, anti-tampering, dan shielding. Keamanan API juga penting agar komunikasi dengan server backend tidak mudah dimanipulasi. Tidak lupa juga deteksi kondisi perangkat seperti root, jailbreak, atau debugging environment.
Terdapat beberapa alasan utama mengapa keamanan aplikasi mobile ini menjadi sangat krusial. Berikut adalah beberapa alasan utamanya:
Aplikasi mobile sering menyimpan data pribadi, kata sandi, hingga informasi finansial milik pengguna. Jika terjadi kebocoran data, maka tidak hanya merugikan pengguna tetapi juga perusahaan dari sisi hukum dan reputasi.
JIka sebuah aplikasi diketahui rentan atau telah terjadi peretasan, maka tingkat kepercayaan pelanggan akan menurun drastis dan reputasi bisnis sulit dipulihkan.
Beberapa industri seperti perbankan, fintech, atau kesehatan memiliki regulasi dan standar keamanan yang sangat ketat. Jika gagal memenuhi standar dan mematuhi regulasi, maka perusahaan akan mendapatkan sanksi dan denda yang sangat besar.
Struktur aplikasi mobile sangat bergantung pada API. Jika perangkat endpoint rentan, maka pelaku serangan siber dapat mengeksploitasi sistem backend secara lebih leluasa.
Rooting, jailbreak, dan malware dapat membuat aplikasi terbuka terhadap serangan yang lebih dalam. Tanpa proteksi runtime, aplikasi tidak memiliki pertahanan tambahan.
Baca Juga: Mobile App Security: Perlindungan Utama untuk Aplikasi MobileTerdapat beberapa jenis ancaman keamanan aplikasi mobile yang perlu diwaspadai. Berikut adalah jenis ancaman keamanan aplikasi mobile beserta penjelasannya:
Jenis ancaman ini berasal dari sistem login yang lemah, sehingga dapat dimanipulasi agar pengguna tidak sah bisa mengakses data sensitif.
MitM adalah serangan intervensi di mana data yang dikirimkan tanpa enkripsi atau dengan sertifikat palsu dapat disadap, dimodifikasi, bahkan disisipi malware.
Aplikasi mobile bisa dibongkar (decompile) untuk disisipkan kode jahat atau dibuat versi palsu yang terlihat sah dan terpasang di perangkat mobile pengguna.
API yang tidak aman, token yang hardcode, atau validasi input yang lemah juga dapat rentan dieksploitasi untuk mengambil alih sistem.
Aplikasi palsu sering dipublikasikan di toko aplikasi third party untuk mencuri data atau memantau aktivitas pengguna.
Perangkat yang sudah dimodifikasi atau compromised memungkinkan pelaku menjalankan framework tertentu dengan tujuan untuk menyusupi aplikasi.
Third party library atau modul yang tidak aman bisa membawa kerentanan yang ikut ditanamkan ke aplikasi.
Untuk bisa mencegah dan mengatasi ancaman keamanan aplikasi mobile tersebut, perusahaan perlu menerapkan beberapa praktik keamanan, antara lain:
Lindungi kode aplikasi dengan menggunakan obfuscation, anti-tampering, dan runtime application self-protection (RASP). Teknologi app shielding juga mampu mendeteksi overlay attack, hooking, dan injection secara real time.
Terapkan transport layer security (TLS) terbaru, validasi sertifikat, serta enkripsi data baik saat transit maupun di penyimpanan lokal (storage).
Gunakan lapisan autentikasi berlapis seperti biometrik, push notification, OTP, atau FIDO untuk menambah lapisan keamanan login.
Jangan menyimpan kunci API secara hardcoded. Terapkan validasi input, pembatasan hak akses, serta monitoring trafik API abnormal.
Aplikasi harus memiliki pendeteksi untuk mengenali jika perangkat sudah di-root, di-jailbreak, atau sedang dalam mode debugging dan menyesuaikan perilaku aplikasi.
Segera perbarui library dan modul keamanan begitu kerentanan baru ditemukan. Gunakan juga sistem monitoring untuk mendeteksi aktivitas abnormal, kemudian siapkan prosedur respons insiden cepat.
Baca Juga: Mobile Application Shielding: Inovasi Lindungi Keamanan AplikasiUntuk bisa melindungi aplikasi mobile dari ancaman siber, perusahaan perlu menjalankan solusi yang terintegrasi. Anda bisa percayakan keamanan aplikasi Anda kepada solusi mobile app security komprehensif dari Phintraco Technology.
Solusi keamanan kami meliputi fitur lengkap seperti app shielding, MFA, enkripsi data, SDK, integrasi DevSecOps, serta deteksi perangkat abnormal.
Lindungi aplikasi mobile Anda sekarang dan hubungi marketing@phintraco.com untuk info selengkapnya!
Editor: Irnadia Fardila

Di era digital hampir seluruh aktivitas manusia terhubung dengan data. Mulai dari berinteraksi di media sosial, melakukan transaksi keuangan, hingga mengakses layanan streaming. Semua kegiatan ini bergantung pada data yang disimpan dan diproses secara real time. Hal ini bisa berjalan karena adanya data center infrastructure yang menjadi kunci pengolahan informasi modern. Tanpa teknologi ini, layanan digital yang biasa digunakan saat ini bisa tidak tersedia atau tidak berjalan dengan lancar.
Peran data center dan infrastruktur pendukung data center sangatlah vital. Infrastruktur ini berfungsi untuk memastikan bahwa pusat data bisa berjalan dengan stabil, aman, dan efisien. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai apa itu data center infrastructure, bagaimana cara kerjanya, apa saja komponennya, apa saja tipe-tipenya, serta apa manfaat optimasinya untuk bisnis. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, simak artikel berikut ini!
Pada dasarnya, data center infrastructure adalah sebuah fasilitas fisik yang dirancang untuk menampung server, perangkat penyimpanan, serta infrastruktur jaringan yang digunakan organisasi untuk mengelola, menyimpan, dan mendistribusikan data. Di dalamnya terdapat ratusan hingga ribuan server yang bekerja bersama-sama memproses miliaran transaksi data setiap harinya.
Fungsi utama data center adalah mendukung kelangsungan operasional bisnis dan layanan digital. Perusahaan e-commerce, perbankan, telekomunikasi, maupun sektor publik sangat bergantung pada pusat data untuk menjaga ketersediaan layanan mereka. Tanpa data center, aplikasi tidak bisa diakses, data pelanggan tidak tersimpan aman, dan komunikasi digital bisa terganggu.
Dengan kata lain, infrastruktur data center adalah elemen strategis bagi organisasi dalam menghadapi transformasi digital. Ia bukan hanya ruang penyimpanan data, melainkan pusat kendali yang memastikan ketersediaan, kecepatan, dan keamanan informasi.
Data center bekerja melalui alur terintegrasi yang melibatkan pemrosesan, penyimpanan, dan distribusi data. Setiap aktivitas pengguna, aplikasi, maupun sistem bisnis ditangani oleh server di dalam pusat data. Server mengolah data tersebut, menyimpannya dalam storage sesuai kebutuhan, lalu mendistribusikan hasil pemrosesan melalui jaringan ke tujuan akhir.
Agar proses ini dapat berlangsung tanpa gangguan, terdapat mekanisme teknis seperti redundansi sistem, di mana setiap komponen penting seperti catu daya, jalur jaringan, dan pendinginan dilengkapi cadangan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kegagalan tunggal (single point of failure). Setelah itu sumber daya server, storage, dan jaringan dapat dipecah atau digabungkan secara fleksibel dengan virtualisasi untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan.
Sistem monitoring dan management software juga digunakan untuk memantau performa, mengatur kapasitas, dan melakukan tindakan preventif sebelum gangguan terjadi. Dengan mekanisme tersebut, pusat data mampu memberikan layanan yang konsisten dan memenuhi persyaratan bisnis yang mengutamakan ketersediaan serta keamanan data.
infrastruktur data center memiliki sekumpulan komponen yang membentuk ekosistem pusat data. Komponen-komponen ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama, teknologi inti, infrastruktur pendukung, dan sistem keamanan. Kombinasi ketiga kategori tersebut menjadikan infrastruktur pendukung data center sebagai tulang punggung yang menjamin stabilitas, efisiensi, dan keamanan.
Tipe-tipe infrastruktur pusat data dapat dibagi berdasarkan 3 indikator, yaitu berdasarkan kepemilikannya, berdasarkan desainya, dan berdasarkan standar Uptime Institute. Berikut adalah masing-masing contoh dan penjelasannya:
Mengoptimalkan infrastruktur pusat data dapat memberikan banyak manfaat strategis dan operasional bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:
Optimalisasi desain kelistrikan dan pendinginan dalam infrastruktur pusat data dapat mengurangi konsumsi energi, sementara virtualisasi juga dapat meminimalisasi kebutuhan perangkat fisik. Hal ini menghasilkan efisiensi biaya operasional yang signifikan.
Infrastruktur yang dirancang dengan prinsip modular dan virtualisasi memungkinkan penambahan kapasitas secara cepat sesuai perkembangan kebutuhan bisnis tanpa harus melakukan pembangunan ulang.
Redundansi sistem dan standar pengelolaan yang baik meningkatkan tingkat ketersediaan layanan. Hal ini penting untuk memenuhi SLA (Service Level Agreement) dengan downtime yang minimal.
Implementasi enkripsi, firewall canggih, serta disaster recovery site memastikan data tetap terlindungi dari ancaman eksternal maupun kegagalan internal.
Meskipun investasi awal dapat tinggi, optimasi infrastruktur mengurangi biaya energi, pemeliharaan, dan tenaga kerja tambahan dalam jangka panjang, sekaligus meningkatkan ROI (Return on Investment).
Untuk menghadapi tuntutan era digital yang semakin kompleks, perusahaan perlu solusi infrastruktur data center yang modern, efisien, dan aman. Solusi DC Virtualization dari Huawei hadir sebagai jawaban dari teknologi virtualisasi yang mengintegrasikan server, storage, dan jaringan ke dalam satu platform.
Solusi dari Huawei mencakup efisiensi tinggi lewat konsolidasi sumber daya, fleksibilitas model hybrid cloud, optimasi beban kerja, dan penguatan keamanan data dengan standar global.
Phintraco Technology, sebagai partner resmi Huawei, dapat membantu Anda mengimplementasikan solusi ini secara optimal dan efisien.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila

Data merupakan aset paling berharga bagi perusahaan dalam era digital. Setiap harinya, bisnis dapat menghasilkan dan menyimpan data dalam jumlah masif, mulai dari transaksi pelanggan, analisis pasar, hingga arsip internal. Sistem penyimpanan tradisional berbasis perangkat keras sering kewalahan menghadapi pertumbuhan yang pesat ini. Beberapa hambatan tersebut meliputi batas kapasitas fisik, biaya perawatan tinggi, dan kesulitan dalam pengelolaan lintas platform. Di sinilah teknologi data storage virtualization hadir sebagai solusi.
Virtualisasi data storage adalah sebuah inovasi yang memungkinkan pemisahan antara penyimpanan fisik dan pengelolaan data. Cara ini dapat membantu perusahaan untuk mengakses berbagai sumber storage seolah-olah berada dalam satu sistem tunggal, tanpa terikat atau terbatas pada perangkat keras. Teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas untuk perusahaan dalam mengelola dan mengamankan data. Artikel ini akan membahas virtualisasi data storage mulai dari definisinya, contoh data storage virtualization, tipe storage virtualization, cara kerjanya, serta kelebihannya. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Data storage virtualization adalah teknologi yang memisahkan sumber daya penyimpanan fisik dari lapisan manajemen data. Pengguna dan aplikasi tidak lagi berinteraksi langsung dengan perangkat keras, melainkan melalui lapisan virtual yang menyajikan penyimpanan sebagai satu kesatuan logis. Data dapat berasal dari berbagai media dan jenis storage, seperti server internal, storage area network (SAN), network attached storage (NAS), hingga cloud storage, namun dikelola secara terpusat.
Tujuan utama virtualisasi penyimpanan adalah menyederhanakan pengelolaan data, meningkatkan efisiensi penggunaan kapasitas, dan memberikan fleksibilitas saat perusahaan membutuhkan ekspansi. Alih-alih membeli perangkat baru setiap kali kapasitas penuh, perusahaan dapat menambahkan sumber daya penyimpanan secara dinamis tanpa mengganggu sistem yang sedang berjalan.
Teknologi ini memiliki banyak tipe yang dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan perusahaan. Setiap jenisnya menawarkan cara kerja dan keunggulan yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa tipenya virtualisasi data storage:
Pada tipe ini, data dikelola dalam bentuk blok, bukan file. Aplikasi berinteraksi dengan blok data tanpa perlu mengetahui lokasi fisiknya. Pendekatan ini ideal untuk sistem database atau aplikasi dengan kebutuhan kecepatan tinggi. Contohnnya, perusahaan keuangan yang menggunakan SAN untuk menyatukan berbagai perangkat penyimpanan menjadi satu kesatuan logis, sehingga transaksi dapat diproses dengan performa optimal.
Jenis ini lebih fokus pada pengelolaan data dalam bentuk file. Teknologi ini memungkinkan pemindahan file antar-server tanpa mengganggu akses pengguna. Layanan berbasis konten dapat memanfaatkan NAS untuk memudahkan manajemen folder/file dan memindahkan data antar-lokasi dengan cepat.
Tipe object storage menyimpan data dalam bentuk objek yang dilengkapi metadata, sangat cocok untuk data tidak terstruktur seperti arsip media, data IoT, atau big data analytics. Contohnya, perusahaan media dapat menyimpan konten video dalam jumlah besar di penyimpanan cloud dengan skalabilitas hampir tak terbatas.
Redundant Array of Independent Disks (RAID) data storage virtualization technology digunakan untuk menggabungkan beberapa disk fisik menjadi satu unit logis. Teknologi ini meningkatkan kecepatan baca/tulis sekaligus menyediakan redundansi agar data tetap aman. Pusat data perusahaan akan menggabungkan beberapa hard disk untuk memastikan ketersediaan dan perlindungan data meskipun terjadi kerusakan perangkat.
Cara kerja virtualisasi storage terletak pada virtualization layer yang berada di antara perangkat fisik dan aplikasi. Lapisan ini melakukan proses yang disebut dengan abstraction, pooling, dan provisioning.
Abstraction merupakan langkah pemisahan data dari perangkat keras, sehingga aplikasi dapat melihat penyimpanan sebagai satu kesatuan. Setelah itu, pooling yaitu langkah penyatuan kapasitas dari berbagai perangkat menjadi satu sumber daya virtual yang dapat digunakan bersama. Terakhir, provisioning, yaitu pengalokasian kapasitas sesuai kebutuhan aplikasi secara dinamis, tanpa perlu konfigurasi manual yang rumit.
Sebagai contoh, perusahaan e-commerce dapat menggunakan block-level virtualization untuk mengatur transaksi pelanggan secara real-time. Dengan pengelolaan terpusat, tim IT dapat menambahkan kapasitas penyimpanan baru tanpa menghentikan operasional, memastikan layanan tetap berjalan lancar meskipun permintaan meningkat.
Baca Juga: Virtualisasi Adalah Masa Depan Infrastruktur IT yang EfisienStorage virtualization memiliki banyak keunggulan dibanding metode penyimpanan tradisional. Keuntungan-keuntungan ini juga dapat dirasakan oleh perusahaan dan bisa menjadi manfaat yang sangat strategis untuk bisnis. Berikut adalah beberapa keunggulan utamanya:
Teknologi ini menggabungkan berbagai perangkat penyimpanan, sehingga perusahaan dapat menghilangkan storage silos yang menyebabkan ruang kosong tidak terpakai. Kapasitas dialokasikan secara dinamis, sehingga setiap byte dapat dimanfaatkan secara optimal.
Penambahan kapasitas juga dapat dilakukan kapan saja tanpa mengganggu operasional. Hal ini sangat penting bagi bisnis dengan pertumbuhan data yang cepat, seperti e-commerce, fintech, atau perusahaan berbasis cloud.
Teknologi seperti RAID memungkinkan data tetap aman meskipun terjadi kegagalan perangkat. Selain itu, fitur seperti snapshot dan replikasi memastikan data dapat dipulihkan dengan cepat.
Virtualisasi penyimpanan memungkinkan pengelolaan terpusat melalui satu interface. Admin IT dapat memantau kinerja, menyesuaikan kapasitas, dan melakukan pemeliharaan tanpa harus mengakses setiap perangkat secara manual.
Dengan pemanfaatan kapasitas yang optimal dan pengurangan kebutuhan perangkat keras baru, perusahaan dapat menekan biaya investasi sekaligus biaya operasional.
Untuk menghadapi pertumbuhan data yang masif, perusahaan perlu strategi penyimpanan yang aman, efisien, dan mudah dikelola. Oleh karena itu, solusi DC Virtualization dari Huawei dapat mendukung fleksibilitas bisnis Anda.
Solusi ini dilengkapi dengan teknologi canggih yang mengoptimalkan kapasitas penyimpanan, meningkatkan kinerja aplikasi, dan memastikan keamanan data. Selain itu, terdapat juga fitur-fitur seperti manajemen yang terpusat, skalabilitas tinggi, serta proteksi data tingkat enterprise.
Sebagai partner resmi Huawei, Phintraco Technology dapat membantu Anda mengimplementasikan solusi ini secara optimal.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila

Kebutuhan akan jaringan yang andal, cepat, dan mudah dikelola kini menjadi prioritas utama. Di era bisnis digital yang semakin kompetitif, perusahaan kini harus menangani pertumbuhan data yang masif, aplikasi lintas lokasi, serta menjaga keamanan informasi dari ancaman siber yang semakin kompleks. Jaringan fisik tradisional sering kali tidak mampu mengikuti laju perubahan kebutuhan bisnis, karena bergantung pada perangkat keras dan konfigurasi manual. Oleh karena itu, salah satu solusi yang dapat digunakan adalah virtualisasi jaringan atau network virtualization.
Virtualisasi jaringan merupakan sebuah pendekatan modern di mana fungsi jaringan dipisahkan dari perangkat keras fisik dan mengubahnya jadi berbasis perangkat lunak (software based). Dengan pendekatan modern ini, perusahaan dapat menciptakan jaringan virtual yang fleksibel, hemat biaya, dan dapat diatur sesuai kebutuhan tanpa harus melakukan perubahan besar pada infrastruktur fisik. Artikel ini akan membahas virtualisasi jaringan, mulai dari definisinya, fungsi virtualisasi jaringan, contoh virtualisasi jaringan, serta keuntungan utamanya untuk bisnis. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Network virtualization atau virtualisasi jaringan adalah proses pemisahan layanan jaringan (routing, switching, firewall, dan load balancing) dari perangkat keras fisik untuk dijalankan secara virtual. Teknologi ini memungkinkan administrator untuk membuat beberapa jaringan virtual yang independen di atas infrastruktur fisik yang sama.
Dengan pendekatan ini, setiap jaringan virtual dapat memiliki aturan, kebijakan, dan sumber dayanya sendiri tanpa harus mengganggu jaringan lain. Hal ini sangat bermanfaat bagi perusahaan yang menjalankan banyak aplikasi dengan tingkat keamanan atau kinerja yang berbeda, karena semua kebutuhan dapat dikelola secara terpisah dalam satu lingkungan fisik.
Prinsip kerja virtualisasi jaringan adalah melakukan abstraksi lapisan jaringan fisik ke dalam lapisan virtual yang dikelola oleh perangkat lunak. Beberapa komponen kunci seperti hypervisor, virtual switch, dan overlay network memiliki peran penting dalam menciptakan jaringan virtual tersebut.
Dalam praktiknya, administrator dapat membuat jaringan virtual baru hanya melalui konfigurasi perangkat lunak, tanpa harus menambah kabel, router, atau switch fisik. Software-Defined Networking (SDN) sering digunakan sebagai fondasi untuk mengontrol dan memantau seluruh jaringan secara terpusat.
Misalnya, sebuah perusahaan e-commerce yang perlu menambahkan jaringan khusus untuk layanan pembayaran dapat membuatnya hanya dalam hitungan menit melalui sebuah panel manajemen virtual. Mereka tidak perlu lagi berinvestasi pada perangkat keras tambahan, dan jaringan baru bisa langsung diatur sesuai kebijakan keamanan yang ketat.
Secara umum, virtualisasi jaringan dibedakan menjadi dua tipe berdasarkan fokusnya yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Berikut ini adalah tipe network virtualization beserta masing-masing penjelasannya:
Tipe virtualisasi jaringan internal fokus pada virtualisasi di dalam satu server atau satu data center. Internal network virtualization dapat memungkinkan penggabungan beberapa jaringan virtual dalam satu lingkungan fisik, sehingga setiap aplikasi atau divisi memiliki jaringan sendiri yang aman. Perusahaan juga dapat memisahkan jaringan untuk keperluan development, testing, dan produksi meskipun semuanya berjalan di infrastruktur fisik yang sama.
Kebalikan dari tipe internal, tipe external network virtualization berjalan dengan menggabungkan beberapa jaringan fisik menjadi satu jaringan virtual besar. Pendekatan ini sangat ideal untuk perusahaan yang memiliki banyak cabang atau data center di berbagai lokasi fisik. Dengan pendekatan external network virtualization, administrator infrastruktur IT dapat mengelola seluruh aspek dalam jaringan dari satu panel kendali, seolah-olah semuanya adalah satu kesatuan, sehingga memudahkan proses koordinasi dan pemeliharaan.
Kedua tipe tersebut dapat bekerja sama dengan teknologi lain seperti VLAN, VXLAN, dan overlay network untuk memastikan jaringan virtual tetap aman, efisien, dan mudah diskalakan.
Mengadopsi pendekatan virtualisasi jaringan memiliki beberapa keuntungan strategis yang dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi bisnis. Beberapa keuntungan utama dari virtualisasi jaringan adalah:
Keuntungan utama dari virtualisasi jaringan terletak pada fleksibilitasnya. Perusahaan dapat menambah, mengurangi, atau memodifikasi jaringan hanya melalui perangkat lunak tanpa perlu menambah perangkat keras. Skalabilitas yang tinggi ini memudahkan perusahaan untuk menyesuaikan kapasitas jaringan sesuai pertumbuhan bisnis atau lonjakan trafik mendadak, misalnya saat promo besar atau peluncuran produk baru.
Dengan mengurangi ketergantungan pada perangkat keras fisik, teknologi virtualisasi jaringan mampu menekan biaya investasi awal dan biaya operasional. Selain itu, pemeliharaan perangkat juga lebih sederhana karena sebagian besar proses pengaturan telah dilakukan melalui perangkat lunak.
Setiap jaringan virtual dapat diisolasi satu sama lain sehingga ancaman keamanan tidak mudah menyebar. Teknologi seperti micro-segmentation memungkinkan administrator menetapkan kebijakan keamanan khusus untuk setiap jaringan, melindungi data sensitif dari serangan internal maupun eksternal.
Pengelolaan jaringan menjadi lebih praktis dengan interface yang terpusat. Administrator dapat memantau trafik, mengatur prioritas data, dan melakukan troubleshooting dari satu dashboard. Hal ini mengurangi risiko bottleneck dan meningkatkan kecepatan layanan, terutama untuk aplikasi yang memerlukan respons real-time.
Virtualisasi jaringan juga sangat mendukung migrasi ke cloud publik maupun hybrid cloud. Perusahaan dapat memindahkan aplikasi atau data ke lingkungan cloud tanpa perlu melakukan perubahan besar pada jaringan fisik, sehingga proses migrasi lebih cepat dan aman.
Baca Juga: Migrasi Data Center: Strategi dan Prosedur dalam PelaksanaannyaUntuk bisa memaksimalkan potensi virtualisasi jaringan, perusahaan perlu platform virtualisasi yang andal, efisien, dan mudah diintegrasikan dengan infrastruktur yang telah ada. Oleh karena itu, Huawei hadir dengan solusi Data Center Virtualization yang mendukung penerapan virtualisasi jaringan dengan manajemen terpusat, skalabilitas tinggi, dan keamanan tingkat enterprise.
Dengan solusi DC Virtualization, Anda dapat membangun virtual network yang tangguh dan fleksibel tanpa harus melakukan investasi pada perangkat keras. Sebagai partner resmi Huawei, Phintraco Technology dapat memastikan implementasi solusi ini berjalan dengan optimal untuk bisnis Anda.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila

Data merupakan aset paling berharga bagi setiap bisnis yang beroperasi di era digital saat ini. Berbagai proses, mulai dari transaksi keuangan, manajemen pelanggan, hingga riset produk bergantung pada ketersediaan data yang aman. Akan tetapi, ancaman terhadap kehilangan data akan selalu mengintai. Kerusakan perangkat keras, human error, serangan ransomware, hingga bencana alam dapat menyebabkan hilangnya informasi penting dalam sekejap. Oleh karena itu, langkah untuk backup data center menjadi kebutuhan mutlak agar bisnis bisa tetap berjalan tanpa gangguan.
Proses backup di data center merupakan strategi perlindungan yang menyeluruh untuk memastikan data tetap tersedia dan dapat dipulihkan kapan saja. Backup juga perlu perencanaan yang tepat, agar menjadi fondasi kuat bagi keberlangsungan bisnis, memberikan ketenangan di saat risiko tidak terduga datang. Artikel ini akan membahas backup pusat data, mulai dari definisinya, bagaimana cara kerjanya, apa saja jenis-jenis sistemnya, serta apa saja manfaat strategi ini untuk bisnis. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Backup data center adalah proses menyalin dan menyimpan data dari pusat data (data center) ke lokasi atau media lain yang aman. Tujuannya adalah untuk memastikan salinan data selalu tersedia jika terjadi kegagalan sistem atau kehilangan data. Tidak seperti metode penyimpanan biasa, backup menitikberatkan pada ketahanan dan pemulihan.
Misalnya, sebuah perusahaan e-commerce dapat melakukan backup harian untuk database pelanggan dan laporan keuangan. Jika terjadi kerusakan atau serangan di server utama, salinan data ini memungkinkan perusahaan memulihkan informasi penting tanpa harus memulai dari awal. Inilah alasan mengapa backup menjadi lapisan pertahanan utama dalam keamanan data modern.
Proses backup di pusat data melibatkan beberapa tahap yang dirancang untuk memastikan integritas dan keamanan data. Pada tahap pertama, sistem akan mengidentifikasi data yang harus dicadangkan, mulai dari file transaksi, basis data, hingga aplikasi penting. Kemudian data tersebut diduplikasi ke media penyimpanan lain, baik di lokasi (on-site) maupun di luar lokasi (off-site).
Backup dapat dijalankan secara manual atau otomatis dengan jadwal tertentu. Perusahaan biasanya menetapkan RPO (Recovery Point Objective) atau berapa banyak data yang boleh hilang, serta RTO (Recovery Time Objective) yaitu seberapa cepat data harus dipulihkan. Semakin rendah angka RPO dan RTO, semakin sering proses backup dilakukan.
Dalam praktiknya, teknologi seperti enkripsi digunakan untuk melindungi data selama proses transfer. Infrastruktur modern bahkan memungkinkan integrasi dengan cloud, sehingga backup dapat dilakukan lintas lokasi dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi.
Praktik backup pusat data memiliki beberapa metode yang memiliki keunggulan dan keterbatasan masing-masing. Bisnis perlu memahami perbedaan ini untuk bisa menentukan metode mana yang paling sesuai dengan kebutuhan operasional. Berikut ini adalah jenis-jenisnya:
Full backup adalah jenis metode pencadangan yang menyalin seluruh data dalam satu proses. Keunggulan utamanya adalah kemudahan dalam pemulihan, karena semua informasi telah tersimpan secara lengkap sehingga proses restorasi dapat dilakukan dengan cepat dan menyeluruh. Namun, full backup memerlukan kapasitas penyimpanan yang besar serta waktu proses yang lebih lama. Karena itu, metode ini biasanya dijadwalkan secara berkala, misalnya mingguan atau bulanan, dan dijadikan sebagai basis cadangan utama sebelum jenis backup lain dijalankan.
Incremental backup hanya menyalin data yang mengalami perubahan sejak proses backup terakhir, baik itu full maupun incremental sebelumnya. Pendekatan ini sangat efisien dalam hal penggunaan ruang penyimpanan dan waktu, karena hanya data baru atau yang diperbarui yang disalin. Meski demikian, proses pemulihan memerlukan penggabungan antara full backup dan seluruh incremental backup yang pernah dibuat, sehingga dapat memakan waktu lebih lama dibandingkan metode full backup.
Differential backup akan menyalin semua data yang berubah sejak full backup terakhir, bukan hanya perubahan sejak backup incremental. Cara ini menjadi jalan tengah antara kecepatan pemulihan dan efisiensi penyimpanan. Saat pemulihan diperlukan, hanya dua set data yang dibutuhkan, full backup terakhir dan satu differential backup.
Snapshot adalah metode yang bekerja seperti foto digital yang menangkap kondisi sistem pada waktu tertentu. Metode ini merekam seluruh keadaan, termasuk konfigurasi dan status aplikasi, sehingga memungkinkan pemulihan ke titik waktu tertentu dengan sangat cepat. Jenis ini sangat ideal untuk lingkungan yang menggunakan teknologi virtualisasi, di mana banyak server dan aplikasi berjalan secara bersamaan.
Disaster recovery plan merupakan strategi pemulihan menyeluruh yang dirancang untuk memastikan bisnis tetap dapat beroperasi meskipun data center utama mengalami kerusakan parah. DR mencakup prosedur, teknologi, dan lokasi cadangan yang memungkinkan perusahaan melanjutkan aktivitas bisnis dalam waktu sesingkat mungkin setelah bencana terjadi.
Baca Juga: Data Center Virtualization: Kunci Keandalan Pusat DataMenerapkan strategi data center backup dapat memberikan banyak manfaat penting bagi keberlangsungan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa manfaat tersebut:
Backup dapat memastikan semua informasi penting tetap aman meskipun terjadi kegagalan perangkat keras, human error, atau serangan siber. Data cadangan bisa mendorong pemulihan cepat sehingga bisnis tidak kehilangan aset informasi yang vital.
Ketika sistem utama mengalami gangguan, salinan data cadangan dapat segera digunakan untuk melanjutkan operasi. Hal ini meminimalkan downtime yang bisa menimbulkan kerugian finansial dan menurunkan reputasi perusahaan.
Sistem backup modern dilengkapi enkripsi dan lapisan keamanan berlapis untuk melindungi data dari akses tidak sah. Dengan demikian, risiko kebocoran informasi sensitif dapat ditekan secara signifikan.
Dengan solusi backup yang terencana, tim IT dapat mengelola, memantau, dan memulihkan data secara otomatis tanpa harus melakukan proses manual yang memakan waktu. Efisiensi ini memungkinkan perusahaan fokus pada pengembangan bisnis.
Melindungi data-data sensitif memerlukan infrastruktur yang andal dan fleksibel. Oleh karena itu Huawei Data Center Virtualization hadir sebagai solusi yang dapat menggabungkan kinerja tinggi dan efisiensi biaya untuk bisnis Anda.
Teknologi virtualisasi ini dapat membantu Anda mengoptimalkan sumber daya data center, mempercepat proses backup, dan meningkatkan kemampuan disaster recovery.
Sebagai partner resmi Huawei, Phintraco Technology dapat membantu Anda mengimplementasikan solusi ini untuk bisnis Anda secara optimal.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila

Data center kini telah menjadi tulang punggung bagi hampir seluruh aktivitas bisnis di era digital. Baik itu transaksi online, penyimpanan data pelanggan, hingga pengoperasian aplikasi internal perusahaan kini bergantung pada performa pusat data yang andal. Akan tetapi, seiring dengan pertumbuhan bisnis, teknologi, dan volume data, kebutuhan akan infrastruktur yang lebih andal dan efisien pun terus meningkat. Di sinilah beberapa perusahaan memilih langkah strategis yaitu migrasi data center.
Data center migration tidak hanya sekadar memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain, tetapi juga mencakup perencanaan, pemilihan teknologi, serta penerapan strategi yang tepat. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat menjaga kontinuitas operasional dan mengurangi risiko downtime. Artikel ini akan membahas berbagai hal terkait migrasi pusat data, alasan pentingnya strategi migrasi, bagaimana prosedur yang benar, hingga keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Untuk informasi selengkapnya, simak artikel berikut ini!
Migrasi data center adalah proses memindahkan aset IT (termasuk data, aplikasi, server, dan infrastruktur jaringan) dari satu pusat data ke pusat data lain. Proses migrasi ini dapat melibatkan perpindahan ke fasilitas fisik baru, konsolidasi beberapa data center menjadi satu, atau transisi menuju lingkungan virtual dan cloud. Tujuannya tidak hanya untuk memindahkan data, tetapi juga mengoptimalkan performa, efisiensi biaya, dan kemampuan skalabilitas perusahaan.
Data center migration dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti migrasi fisik (memindahkan perangkat keras ke lokasi baru), migrasi virtual (memindahkan beban kerja ke lingkungan virtualisasi), dan migrasi cloud (memindahkan data ke layanan cloud publik atau hybrid). Pemilihan jenis migrasi sangat bergantung pada kebutuhan bisnis, tingkat kompleksitas infrastruktur, dan target jangka panjang perusahaan.
Merencanakan strategi untuk proses migrasi pusat data merupakan kunci utama untuk memastikan proses berjalan lancar tanpa gangguan besar. Data center sendiri merupakan pusat aktivitas vital, sehingga kegagalan migrasi dapat menyebabkan downtime yang mahal, kehilangan data, hingga gangguan layanan bagi pelanggan. Oleh karena itu, memiliki strategi migrasi pusat data yang matang sangatlah penting.
Beberapa alasan mengapa strategi itu penting adalah mengurangi risiko downtime dan kehilangan data. Dengan perencanaan dan strategi, tim IT dapat memprediksi potensi hambatan misalnya gangguan jaringan, keterbatasan bandwidth, atau masalah kompatibilitas perangkat. Selain itu, dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat mengatur jadwal migrasi secara bertahap agar prosesnya bisa berjalan tanpa mengganggu operasional harian.
Strategi migrasi yang efisien juga penting agar perusahaan dapat meminimalkan biaya tambahan, misalnya biaya sewa fasilitas sementara, pengadaan perangkat baru, atau tenaga kerja darurat. Proses migrasi yang terancang dengan baik akan memungkinkan integrasi teknologi baru, misalnya virtualisasi, cloud computing, dan software-defined infrastructure untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Prosedur migrasi pusat data melibatkan koordinasi lintas tim. Secara umum, proses migrasi pusat data mencakup tahapan-tahapan berikut ini:
Tahap pertama adalah melakukan audit dan identifikasi menyeluruh terhadap infrastruktur yang ada. Perusahaan harus mengidentifikasi aplikasi penting, dependensi sistem, kapasitas penyimpanan, serta risiko potensial. Hasil audit ini akan menjadi dasar pembuatan rencana migrasi.
Berdasarkan hasil audit tadi, perusahaan kemudian memutuskan apakah akan melakukan migrasi fisik, virtual, atau ke cloud. Keputusan ini harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti biaya, fleksibilitas, dan tujuan bisnis jangka panjang.
Setelah tujuan bisnisnya jelas, tim IT akan merancang arsitektur data center baru, termasuk topologi jaringan, konfigurasi server, dan kebijakan keamanan. Jika memilih jalur virtualisasi atau cloud, desainnya harus mendukung skalabilitas dan otomatisasi.
Sebelum melakukan migrasi, perusahaan akan melakukan simulasi untuk memastikan semua sistem kompatibel dan prosedur migrasi dapat berjalan tanpa masalah. Tahap ini penting untuk mendeteksi bug atau hambatan teknis sejak dini.
Migrasi dilakukan sesuai rencana, biasanya pada jam-jam dengan lalu lintas rendah untuk mengurangi dampak pada operasional. Proses ini meliputi pemindahan data, konfigurasi ulang jaringan, dan verifikasi setiap sistem.
Setelah migrasi selesai, tim melakukan validasi untuk memastikan semua aplikasi dan layanan berjalan dengan baik. Tahap pemeliharaan meliputi pemantauan performa dan optimalisasi infrastruktur baru.
Baca Juga: Data Center Virtualization: Kunci Keandalan Pusat DataMelakukan proses migrasi pusat data (baik fisik, virtualisasi, atau cloud) dapat menjadi langkah strategis yang meningkatkan daya saing dan keberlanjutan bisnis. Berikut ini adalah beberapa keuntungan utama yang dapat diperoleh perusahaan yang melakukan migrasi data:
Migrasi data dapat memungkinkan konsolidasi server dan adopsi teknologi virtualisasi. Kedua hal ini dapat mengurangi beban kerja manual dan konsumsi energi.
Dengan memindahkan data ke pusat data modern, perusahaan dapat memanfaatkan protokol keamanan terbaru serta memenuhi standar kepatuhan seperti GDPR atau ISO.
Infrastruktur baru—terutama berbasis cloud atau software-defined—memudahkan perusahaan untuk menambah kapasitas sesuai pertumbuhan bisnis tanpa investasi besar di awal.
Selain biaya investasi awal, teknologi baru seperti virtualisasi justru dapat mengurangi pengeluaran operasional melalui manajemen energi dan otomatisasi.
Data migration dapat membuka jalan bagi penerapan teknologi modern seperti AI, big data, dan IoT, yang memerlukan infrastruktur data center yang lebih fleksibel dan responsif.
Baca Juga: Software Defined Data Center: Transformasi dalam Infrastruktur ITTingkatkan infrastruktur IT Anda dengan bermigrasi ke Data Center Virtualization Solution (DCS) dari Huawei. Dengan infrastruktur hyper-convergence, smart management, dan platform virtualisasi full-stack E2E, DCS memungkinkan migrasi data center yang efisien, andal, dan fleksibel.
Sebagai partner resmi Huawei, Phintraco Technology dapat membantu Anda untuk mengimplementasikan solusi DCS yang optimal dan terpercaya.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila
[wpcode id="10536"]
Kebutuhan utama bisnis di era digital saat ini adalah kecepatan, fleksibilitas, dan efisiensi terkait dengan infrastruktur IT. Selain itu, bisnis juga perlu infrastruktur IT yang adaptif. Banyak perusahaan tidak bisa lagi hanya mengandalkan data center konvensional yang perlu pengelolaan manual dan perangkat keras besar. Sebaliknya, solusi-solusi berbasis virtualisasi kini menjadi jawaban untuk bisa mengoptimalkan sumber daya, menekan biaya, dan meningkatkan ketahanan sistem. Salah satu solusi tersebut adalah Software Defined Data Center (SDDC).
SDDC menawarkan konsep data center modern di mana seluruh elemen dan komponennya (seperti penyimpanan, jaringan, hingga komputasi) dikelola secara virtual melalui perangkat lunak. Melalui pendekatan ini, perusahaan bisa melakukan manajemen data center dengan lebih cepat, otomatis, serta hemat biaya tanpa bergantung pada perangkat keras fisik secara berlebihan. Artikel ini akan membahas tentang SDDC dan aspek-aspek di dalamnya, mulai dari definisinya, cara kerjanya, komponen-komponen dan fitur-fiturnya, serta manfaatnya untuk bisnis. Untuk informasi selengkapnya, simak artikel berikut ini!
Software Defined Data Center (SDDC) adalah sebuah arsitektur pusat data di mana seluruh elemen infrastruktur (komputasi, penyimpanan, dan jaringan) diatur, diautomasi, dan dikontrol sepenuhnya oleh perangkat lunak. Artinya, fungsi-fungsi yang sebelumnya hanya bisa dijalankan melalui konfigurasi perangkat keras kini dapat dilakukan secara virtual.
Sederhananya, arti software defined data center adalah pusat data yang “didefinisikan” atau dikendalikan oleh perangkat lunak, bukan lagi perangkat keras fisik sebagai komponen utama.
Konsep ini sejalan dengan gagasan software defined network data center, di mana jaringan (network) dalam data center juga dikendalikan melalui software. Oleh karena itu, perusahaan dapat menyesuaikan kapasitas dan kinerja infrastruktur IT sesuai kebutuhan bisnis secara real-time, tanpa perlu pengaturan fisik yang kompleks.
Cara kerja SDDC berdasar pada konsep virtualisasi. Pada pusat data tradisional, setiap fungsi mengandalkan konfigurasi perangkat keras yang spesifik. SDDC memisahkan lapisan perangkat keras dari perangkat lunak sehingga semua sumber daya akan diatur melalui interface manajemen berbasis software.
Melalui platform atau interface SDDC ini, administrator IT dapat mengalokasikan sumber daya secara otomatis. Misalnya, menambah kapasitas penyimpanan atau bandwidth jaringan. Administrator IT juga dapat mengelola komputasi secara terpusat. Seluruh server, mesin virtual, dan aplikasi dapat dipantau dan dikontrol dari satu dashboard. Selain itu, platform ini juga memungkinkan administrator IT untuk menyesuaikan konfigurasi sesuai dengan perubahan kebutuhan bisnis. Jika ada lonjakan traffic pengguna, administrator IT dapat merespons dengan cepat tanpa ada gangguan besar.
Pendekatan praktis ini memungkinkan bisnis untuk mengelola data center seperti sebuah layanan cloud pribadi, dengan kecepatan dan skalabilitas yang sebelumnya sulit dicapai dengan infrastruktur yang konvensional.
Untuk bisa bekerja dengan optimal, SDDC melibatkan beberapa komponen utama yang membentuk arsitekturnya. Secara umum, komponen SDDC meliputi hal-hal berikut:
Komponen ini memungkinkan server fisik menjalankan berbagai mesin virtual (VM) secara bersamaan. Teknologi virtualisasi tersebut memisahkan sistem operasi dan aplikasi dari perangkat keras sehingga pemanfaatan sumber daya menjadi lebih efisien.
Dalam arsitektur ini, penyimpanan data tidak lagi terbatas pada perangkat fisik tertentu. Melalui software, berbagai media penyimpanan dapat disatukan menjadi satu pool sumber daya yang dapat dialokasikan sesuai kebutuhan, meningkatkan efisiensi dan reliabilitas.
Dalam konteks SDDC, pengelolaan jaringan dilakukan melalui software untuk memastikan konektivitas, keamanan, dan fleksibilitas jaringan dapat disesuaikan secara dinamis. Ini memungkinkan penyesuaian bandwidth, routing, dan kebijakan keamanan secara otomatis.
Selain komponen utama tersebut, SDDC juga didukung oleh lapisan manajemen otomatisasi yang berfungsi untuk memantau, mengatur, dan mengoptimalkan seluruh operasi. Fitur ini memungkinkan proses provisioning, pengaturan kebijakan, dan pemeliharaan dilakukan tanpa intervensi manual yang berlebihan.
Implementasi SDDC bisa memberikan berbagai keuntungan yang signifikan bagi perusahaan, khususnya dalam menghadapi tantangan transformasi digital. Berikut ini adalah beberapa manfaat utama tersebut:
Dengan kontrol berbasis software, perusahaan bisa dengan mudah menambah atau mengurangi kapasitas sumber daya sesuai kebutuhan, tanpa harus membeli perangkat keras baru. Hal ini sangat berguna untuk perusahaan dengan permintaan yang fluktuatif atau sedang berkembang pesat.
Dengan teknologi ini, proses pengelolaan data center menjadi lebih cepat dan hemat biaya. Otomatisasi mengurangi ketergantungan pada pekerjaan manual, menekan risiko human error, dan mempercepat waktu respon.
SDDC memungkinkan penerapan kebijakan keamanan secara konsisten di seluruh lapisan infrastruktur. Dengan manajemen yang lebih terpusat, potensi ancaman dapat diidentifikasi dan ditangani lebih cepat.
Arsitektur SDDC memudahkan perusahaan untuk menggabungkan sumber daya on-premise dengan layanan cloud publik (hybrid cloud). Hal ini memberikan fleksibilitas dalam penyimpanan, pemrosesan, dan distribusi data.
Meski membutuhkan investasi awal untuk platform software, SDDC dapat menekan biaya operasional dalam jangka panjang. Efisiensi penggunaan perangkat keras, otomatisasi, dan pengurangan downtime menghasilkan penghematan signifikan.
Jika Anda ingin memulai transformasi digital dalam bisnis Anda, mulailah dengan beralih ke pusat data modern. Data Center Virtualization dari Huawei dapat menjadi solusi lengkap dan inovatif untuk bisnis Anda.
Solusi DC Virtualization dari Huawei dapat membantu Anda meningkatkan efisiensi dengan platform virtualisasi full-stack E2E, yang dikombinasikan dengan infrastruktur hyper-convergent dan manajemen yang cerdas.
Sebagai partner resmi Huawei, Phintraco Technology dapat membantu Anda mengimplementasikan solusi virtualisasi ini dengan mulus dan optimal.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila

Dalam dunia keuangan digital saat ini, trojan virus mobile banking menjadi salah satu ancaman paling berbahaya bagi pengguna aplikasi perbankan. Masih belum banyak yang memahami bagaimana bentuk virus trojan horse berkembang di ranah digital, terutama dalam bentuk trojan banking yang kini menargetkan pengguna smartphone. Padahal, trojan sendiri adalah jenis malware yang mampu menyamar sebagai aplikasi sah dan secara diam-diam mencuri informasi sensitif. Karena itu, penting bagi pengguna dan lembaga keuangan memahami bagaimana mencegah trojan mobile banking sebelum terjadi kerugian besar.
Seiring meningkatnya transaksi keuangan melalui ponsel, masalah keamanan pun menjadi isu krusial. Data dari berbagai lembaga keamanan siber menunjukkan lonjakan serangan banking trojan pada platform Android. Modusnya mulai dari aplikasi tiruan bank, tautan phishing, hingga overlay layar yang meniru interface resmi. Artikel ini akan membahas trojan mobile banking mulai dari definisinya, jenis-jenisnya, cara kerjanya, dampak, serta cara mencegahnya.
Pada dasarnya, virus trojan adalah program jahat yang menyamar sebagai software yang sah untuk menipu pengguna agar menginstalnya. Nama ini terinspirasi dari kisah Kuda Troya (Trojan Horse), yaitu strategi penipuan di mana musuh bersembunyi di dalam hadiah palsu. Dalam konteks digital, trojan horse ini bekerja dengan prinsip yang sama yaitu pengguna mengunduh sesuatu yang tampak aman, padahal di dalamnya tersembunyi malware yang berbahaya.
Tidak seperti virus atau worm yang dapat menggandakan diri, penyebaran trojan bergantung pada rekayasa sosial untuk masuk ke perangkat korban. Virus ini bisa disebarkan lewat email, pesan singkat, atau aplikasi yang tampak terpercaya. Di dalam perangkat mobile, trojan sering meniru aplikasi perbankan, platform investasi, atau update keamanan palsu. Setelah diinstal, trojan akan beraksi di latar belakang tanpa terdeteksi.
Terdapat berbagai jenis trojan yang memiliki tujuan spesifik serta mekanisme yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis yang paling umum:
Proses dan cara kerja serangan virus trojan dalam mobile banking berlangsung dalam beberapa tahapan, yaitu:
Pada tahap awal, virus trojan biasanya akan masuk melalui aplikasi palsu di luar toko resmi (APK palsu) atau tautan phishing. Pengguna biasanya mengunduh aplikasi yang terlihat seperti versi resmi mobile banking.
Setelah aplikasi palsu terpasang, trojan akan meminta izin sensitif seperti akses notifikasi, SMS, atau layar penuh (overlay). Pengguna yang lengah akan terkecoh dan memberi izin ini.
Virus trojan kemudian memantau aktivitas pengguna, terutama ketika aplikasi bank dibuka. Trojan juga dapat dapat membuat layar tiruan (overlay) yang tampak identik dengan aplikasi resmi, mencatat kredensial login, PIN, atau data kartu kredit.
Informasi yang berhasil dicuri biasanya akan dikirim ke server command and control (C2) milik pelaku. Dengan data ini, pelaku dapat masuk ke akun korban, melakukan transaksi ilegal, atau menjual data di pasar gelap.
Dampak dari serangan virus trojan mobile banking sangatlah serius, baik untuk invidu maupun institusi/lembaga perbankan pemilik aplikasi mobile banking itu sendiri. Berikut adalah dampak-dampaknya:
Untuk institusi keuangan yang memiliki mobile app banking, mencegah trojan banking memerlukan langkah-langkah strategis yang dapat diterapkan. Berikut adalah cara mencegah serangan trojan banking:
Mobile app shielding adalah lapisan perlindungan yang mencegah peretas melakukan reverse engineering atau modifikasi kode aplikasi. Teknologi ini mengenkripsi logika internal aplikasi, menutupi struktur file, dan mendeteksi aktivitas mencurigakan seperti debugging atau injeksi skrip.
RASP memungkinkan aplikasi mendeteksi dan merespons ancaman saat sedang berjalan (real-time). Teknologi ini dapat mengenali tanda-tanda eksploitasi seperti hooking, code injection, atau overlay attack.
Dengan sistem enkripsi yang kuat dan sertifikat TLS/SSL yang valid, banking trojan tidak dapat mencegat atau memodifikasi data. Selain itu, institusi perbankan sebaiknya juga menerapkan certificate pinning agar koneksi hanya diterima dari server sah, mencegah serangan man-in-the-middle yang sering digunakan trojan untuk mengakses lalu lintas jaringan.
Trojan sering kali menyusup ke perangkat yang telah di-root atau jailbreak. Oleh karena itu, aplikasi bank harus mampu mendeteksi kondisi perangkat pengguna. Jika aplikasi menemukan tanda-tanda kompromi, seperti akses superuser atau manipulasi sistem, maka sistem harus secara otomatis memblokir akses, menampilkan peringatan, atau mengaktifkan mode terbatas.
Banyak serangan justru memanfaatkan celah pada API backend bank untuk mengirim permintaan palsu. Institusi perbankan perlu menggunakan API gateway dengan autentikasi kuat, pembatasan rate limit, dan tokenization data agar setiap permintaan dapat diverifikasi keasliannya.
Sistem keamanan aplikasi perlu dilengkapi dengan real-time monitoring untuk mendeteksi perilaku mencurigakan yang mengindikasikan keberadaan trojan. Pendekatan otomatis ini mempercepat respons dan meminimalkan dampak serangan terhadap pengguna.
Dalam lanskap digital yang kompleks, kepercayaan pengguna merupakan aset terpenting bagi perbankan dan penyedia layanan keuangan digital. Oleh karena itu lindungi aplikasi mobile banking Anda dengan solusi Mobile App Security dari Phintraco Technology.
Dengan fitur seperti real-time threat detection, perlindungan terhadap app tampering, serta kemampuan in-app shielding, solusi kami dapat memastikan setiap transaksi tetap berjalan dengan aman dan autentik.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila

Perangkat mobile kini menjadi salah satu target terbesar bagi penjahat siber. Hampir semua aktivitas digital kita berpindah ke smartphone atau tablet, mulai dari komunikasi pribadi, transaksi keuangan, hingga pekerjaan sehari-hari. Kondisi ini membuat perangkat mobile menyimpan data yang sangat berharga, mulai dari kredensial perbankan, informasi perusahaan, dokumen penting, bahkan privasi pribadi. Tidak mengherankan jika ancaman seperti mobile malware semakin sering terdengar.
Berbagai jenis mobile malware sudah muncul dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari adware, spyware, hingga banking trojan yang secara khusus menargetkan aplikasi finansial. Bahkan beberapa contoh mobile malware populer seperti Joker atau Pegasus menjadi headline karena kemampuannya mencuri data.
Bagi pengguna Android, penting untuk mengetahui bagaimana cara detect malware on android, karena sistem operasi ini paling banyak diserang akibat sifatnya yang lebih terbuka. Sementara itu, solusi untuk remove malware Android menjadi hal mendesak jika perangkat sudah terlanjur terinfeksi.
Lebih jauh lagi, kita juga harus mewaspadai serangan mobile device malware terbaru yang terus berevolusi mengikuti tren teknologi dan kebiasaan pengguna.
Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu mobile malware, bagaimana cara kerjanya, apa saja bentuk serangannya, serta langkah deteksi dan penanganan terbaik agar perangkat mobile tetap aman.
Mobile malware adalah software berbahaya yang sengaja dirancang untuk menyerang perangkat mobile, baik Android maupun iOS. Tujuan utamanya bisa untuk mencuri data pribadi, mengakses akun perbankan, menyalahgunakan perangkat untuk keuntungan finansial penyerang, atau sekadar merusak sistem.
Tidak seperti malware pada umumnya yang banyak beredar di sistem komputer desktop, jenis malware khusus ini memiliki karakteristik unik. Malware ini biasanya menyusup melalui aplikasi yang di-install, pesan SMS berisi tautan berbahaya, email phishing, atau bahkan iklan palsu di browser. Setelah masuk, malware dapat menyamar sebagai aplikasi biasa, meminta izin akses yang berlebihan, lalu memanfaatkan izin tersebut untuk mengakses data sensitif.
Contoh malware mobile yang sempat marak adalah 'Joker', yang terkenal mampu mendaftarkan pengguna ke layanan berbayar tanpa izin, atau 'Pegasus' yang digunakan untuk memata-matai target tertentu dengan tingkat infiltrasi sangat tinggi (spyware). Kedua kasus tersebut menunjukkan betapa seriusnya ancaman serangan siber ini jika tidak ditangani.
Malware yang menyerang perangkat ponsel bekerja dengan memanfaatkan celah keamanan atau perilaku penggunanya. Berikut ini adalah tahapan umum dari serangan malware ke perangkat ponsel:
Malware seringkali masuk ke perangkat melalui aplikasi palsu yang diunduh dari luar official store. Banyak pengguna yang sering mencari aplikasi gratis atau versi modifikasi, dan tanpa sadar meng-install paket APK yang sudah disusupi malware. Selain itu, malware juga bisa menginfiltrasi lewat cara phishing melalui SMS, WhatsApp, atau email.
Begitu terpasang di perangkat, malware akan memanfaatkan bug pada sistem operasi atau aplikasi untuk mendapatkan izin lebih dalam. Contohnya, sebuah spyware dapat meminta izin untuk membaca SMS, mengakses kontak, atau menggunakan kamera. Pada awalnya akan terlihat wajar, tetapi sebenarnya izin itu digunakan untuk tujuan jahat yaitu mencuri data.
Setelah mendapatkan akses, malware akan menjalankan misinya. Pada kasus trojan mobile banking, misalnya, menampilkan overlay palsu pada aplikasi perbankan untuk mencuri username dan password. Adware akan membanjiri layar dengan iklan, sementara ransomware akan mengenkripsi file agar pengguna tidak bisa membukanya.
Beberapa malware menggunakan teknik rootkit untuk menyembunyikan diri dan tidak mudah dihapus. Ada pula yang meng-install ulang dirinya sendiri setelah dihapus, atau membuat aplikasi kembar dengan nama hampir sama agar pengguna terkecoh.
Data yang dikumpulkan, seperti kontak, pesan, kredensial, atau lokasi, kemudian dikirimkan ke server milik penyerang. Dari sana, data bisa dijual di pasar gelap atau digunakan untuk penipuan lebih lanjut.
Terdapat beberapa jenis mobile malware yang cukup sering ditemukan dan bekerja dengan strategi yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa contohnya:
Jenis malware yang menampilkan iklan secara berlebihan. Adware bisa juga melacak kebiasaan pengguna dan memperlambat kinerja perangkat.
Jenis malware ini dirancang untuk memantau aktivitas pengguna, mulai dari lokasi, pesan, hingga rekaman suara. Spyware sering dipakai untuk tujuan spionase atau pencurian data sensitif.
Trojan horse atau trojan adalah malware yang menyamar sebagai aplikasi sah. Misalnya, game gratis yang sebenarnya berisi kode berbahaya untuk mencuri data. Banking trojan adalah salah satu varian paling berbahaya karena menargetkan aplikasi perbankan/finansial.
Sama seperti di lingkungan komputer desktop, ransomware di mobile mengenkripsi data atau mengunci perangkat lalu meminta tebusan. Meski belum sebanyak di desktop, tren ransomware mobile mulai meningkat.
Malware jenis ini dapat menyebar sendiri dari satu perangkat ke perangkat lain, biasanya melalui SMS atau pesan instan.
Digunakan untuk mengirim SMS ke nomor premium atau melakukan panggilan berbayar tanpa sepengetahuan pengguna. Akibatnya, tagihan telepon melonjak drastis.
Memberikan penyerang akses mendalam ke sistem dan menyembunyikan keberadaan malware lain. Rootkit sangat sulit dideteksi tanpa alat keamanan khusus.
Untuk bisa mendeteksi serangan malware pada perangkat ponsel, perlu pemahaman yang mendalam tentang tanda-tanda umum bahwa perangkat telah terinfeksi. Berikut adalah tanda-tanda umum bahwa perangkat telah terinfeksi malware:
Setelah mendeteksi tanda-tandanya, Anda juga bisa melakukan beberapa langkah teknis untuk mendeteksi malware, yaitu:
Jika perangkat sudah terinfeksi malware, maka langkah yang harus dilakukan secepatnya adalah remove malware tersebut agar kerusakannya tidak meluas. Berikut adalah cara umum untuk menghapus malware:
Setelah berhasil menghapus malware, sebaiknya lakukan pencegahan agar perangkat tidak terinfeksi kembali dengan cara-cara berikut:
Mobile malware kini menjadi ancaman besar di era digital. Mengabaikan ancaman ini bisa berakibat fatal, mulai dari data bocor, rekening terkuras, bahkan privasi terampas. Namun, risiko ini bisa diminimalisir dengan kombinasi kesadaran pengguna, deteksi dini, serta penggunaan solusi keamanan tingkat lanjut. Oleh karena itu, tingkatkan keamanan aplikasi mobile Anda dengan solusi mobile app security dari Phintraco Technology!
Sebagai perusahaan IT infrastructure yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun, kami dapat menyediakan solusi mobile app security yang komprehensif. Dilengkapi dengan Runtime Application Self-Protection (RASP), jailbreak & root detection, anti-tampetring & anti-hooking, serta threat intelligence yang selalu up-to-date. Solusi kami siap melindungi aplikasi mobile dan bisnis Anda agar tetap aman.
Hubungi marketing@phintraco.com untuk informasi selengkapnya!
Editor: Irnadia Fardila

Aplikasi mobile memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan modern saat ini. Hampir semua aktivitas kini bersinggungan atau menggunakan aplikasi mobile, mulai dari memesan transportasi, berbelanja online, hingga melakukan transaksi perbankan. Popularitas penggunaan aplikasi mobile ini telah membentuk sebuah ekosistem digital yang penuh dengan data pribadi dan finansial. Hal inilah yang mengundang risiko ancaman keamanan aplikasi mobile yang harus diwaspadai.
Meningkatnya ketergantungan pengguna terhadap aplikasi mobile telah menjadi faktor meningkatnya kejahatan siber. Serangan yang dulu banyak berfokus pada sistem komputer, kini telah beralih ke ranah mobile dan dengan metode yang lebih canggih serta berlapis. Oleh karena itu, mobile app security sangat penting dan merupakan kewajiban bagi pengguna dan pemilik aplikasi mobile. Artikel ini akan membahas apa itu keamanan aplikasi mobile, mengapa ini sangat penting, apa saja ancaman yang berbahaya, serta mobile app security best practices yang bisa diterapkan. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!
Keamanan aplikasi mobile adalah serangkaian strategi, teknologi, dan praktik yang dirancang untuk melindungi aplikasi mobile beserta data dan infrastruktur pendukungnya dari ancaman. Dalam konteks ini, keamanan tidak hanya berfokus pada bug teknis saja, tetapi juga pada proteksi menyeluruh terhadap autentikasi, komunikasi, integritas kode, serta kondisi perangkat.
Komponen utama keamanan aplikasi mobile meliputi autentikasi dan otorisasi untuk memastikan hanya pengguna sah yang memiliki akses. Selain itu juga enkripsi data saat transit maupun ketika tersimpan di perangkat. Ada juga proteksi kode yang dilakukan melalui obfuscation, anti-tampering, dan shielding. Keamanan API juga penting agar komunikasi dengan server backend tidak mudah dimanipulasi. Tidak lupa juga deteksi kondisi perangkat seperti root, jailbreak, atau debugging environment.
Terdapat beberapa alasan utama mengapa keamanan aplikasi mobile ini menjadi sangat krusial. Berikut adalah beberapa alasan utamanya:
Aplikasi mobile sering menyimpan data pribadi, kata sandi, hingga informasi finansial milik pengguna. Jika terjadi kebocoran data, maka tidak hanya merugikan pengguna tetapi juga perusahaan dari sisi hukum dan reputasi.
JIka sebuah aplikasi diketahui rentan atau telah terjadi peretasan, maka tingkat kepercayaan pelanggan akan menurun drastis dan reputasi bisnis sulit dipulihkan.
Beberapa industri seperti perbankan, fintech, atau kesehatan memiliki regulasi dan standar keamanan yang sangat ketat. Jika gagal memenuhi standar dan mematuhi regulasi, maka perusahaan akan mendapatkan sanksi dan denda yang sangat besar.
Struktur aplikasi mobile sangat bergantung pada API. Jika perangkat endpoint rentan, maka pelaku serangan siber dapat mengeksploitasi sistem backend secara lebih leluasa.
Rooting, jailbreak, dan malware dapat membuat aplikasi terbuka terhadap serangan yang lebih dalam. Tanpa proteksi runtime, aplikasi tidak memiliki pertahanan tambahan.
Baca Juga: Mobile App Security: Perlindungan Utama untuk Aplikasi MobileTerdapat beberapa jenis ancaman keamanan aplikasi mobile yang perlu diwaspadai. Berikut adalah jenis ancaman keamanan aplikasi mobile beserta penjelasannya:
Jenis ancaman ini berasal dari sistem login yang lemah, sehingga dapat dimanipulasi agar pengguna tidak sah bisa mengakses data sensitif.
MitM adalah serangan intervensi di mana data yang dikirimkan tanpa enkripsi atau dengan sertifikat palsu dapat disadap, dimodifikasi, bahkan disisipi malware.
Aplikasi mobile bisa dibongkar (decompile) untuk disisipkan kode jahat atau dibuat versi palsu yang terlihat sah dan terpasang di perangkat mobile pengguna.
API yang tidak aman, token yang hardcode, atau validasi input yang lemah juga dapat rentan dieksploitasi untuk mengambil alih sistem.
Aplikasi palsu sering dipublikasikan di toko aplikasi third party untuk mencuri data atau memantau aktivitas pengguna.
Perangkat yang sudah dimodifikasi atau compromised memungkinkan pelaku menjalankan framework tertentu dengan tujuan untuk menyusupi aplikasi.
Third party library atau modul yang tidak aman bisa membawa kerentanan yang ikut ditanamkan ke aplikasi.
Untuk bisa mencegah dan mengatasi ancaman keamanan aplikasi mobile tersebut, perusahaan perlu menerapkan beberapa praktik keamanan, antara lain:
Lindungi kode aplikasi dengan menggunakan obfuscation, anti-tampering, dan runtime application self-protection (RASP). Teknologi app shielding juga mampu mendeteksi overlay attack, hooking, dan injection secara real time.
Terapkan transport layer security (TLS) terbaru, validasi sertifikat, serta enkripsi data baik saat transit maupun di penyimpanan lokal (storage).
Gunakan lapisan autentikasi berlapis seperti biometrik, push notification, OTP, atau FIDO untuk menambah lapisan keamanan login.
Jangan menyimpan kunci API secara hardcoded. Terapkan validasi input, pembatasan hak akses, serta monitoring trafik API abnormal.
Aplikasi harus memiliki pendeteksi untuk mengenali jika perangkat sudah di-root, di-jailbreak, atau sedang dalam mode debugging dan menyesuaikan perilaku aplikasi.
Segera perbarui library dan modul keamanan begitu kerentanan baru ditemukan. Gunakan juga sistem monitoring untuk mendeteksi aktivitas abnormal, kemudian siapkan prosedur respons insiden cepat.
Baca Juga: Mobile Application Shielding: Inovasi Lindungi Keamanan AplikasiUntuk bisa melindungi aplikasi mobile dari ancaman siber, perusahaan perlu menjalankan solusi yang terintegrasi. Anda bisa percayakan keamanan aplikasi Anda kepada solusi mobile app security komprehensif dari Phintraco Technology.
Solusi keamanan kami meliputi fitur lengkap seperti app shielding, MFA, enkripsi data, SDK, integrasi DevSecOps, serta deteksi perangkat abnormal.
Lindungi aplikasi mobile Anda sekarang dan hubungi marketing@phintraco.com untuk info selengkapnya!
Editor: Irnadia Fardila

Di era digital hampir seluruh aktivitas manusia terhubung dengan data. Mulai dari berinteraksi di media sosial, melakukan transaksi keuangan, hingga mengakses layanan streaming. Semua kegiatan ini bergantung pada data yang disimpan dan diproses secara real time. Hal ini bisa berjalan karena adanya data center infrastructure yang menjadi kunci pengolahan informasi modern. Tanpa teknologi ini, layanan digital yang biasa digunakan saat ini bisa tidak tersedia atau tidak berjalan dengan lancar.
Peran data center dan infrastruktur pendukung data center sangatlah vital. Infrastruktur ini berfungsi untuk memastikan bahwa pusat data bisa berjalan dengan stabil, aman, dan efisien. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai apa itu data center infrastructure, bagaimana cara kerjanya, apa saja komponennya, apa saja tipe-tipenya, serta apa manfaat optimasinya untuk bisnis. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, simak artikel berikut ini!
Pada dasarnya, data center infrastructure adalah sebuah fasilitas fisik yang dirancang untuk menampung server, perangkat penyimpanan, serta infrastruktur jaringan yang digunakan organisasi untuk mengelola, menyimpan, dan mendistribusikan data. Di dalamnya terdapat ratusan hingga ribuan server yang bekerja bersama-sama memproses miliaran transaksi data setiap harinya.
Fungsi utama data center adalah mendukung kelangsungan operasional bisnis dan layanan digital. Perusahaan e-commerce, perbankan, telekomunikasi, maupun sektor publik sangat bergantung pada pusat data untuk menjaga ketersediaan layanan mereka. Tanpa data center, aplikasi tidak bisa diakses, data pelanggan tidak tersimpan aman, dan komunikasi digital bisa terganggu.
Dengan kata lain, infrastruktur data center adalah elemen strategis bagi organisasi dalam menghadapi transformasi digital. Ia bukan hanya ruang penyimpanan data, melainkan pusat kendali yang memastikan ketersediaan, kecepatan, dan keamanan informasi.
Data center bekerja melalui alur terintegrasi yang melibatkan pemrosesan, penyimpanan, dan distribusi data. Setiap aktivitas pengguna, aplikasi, maupun sistem bisnis ditangani oleh server di dalam pusat data. Server mengolah data tersebut, menyimpannya dalam storage sesuai kebutuhan, lalu mendistribusikan hasil pemrosesan melalui jaringan ke tujuan akhir.
Agar proses ini dapat berlangsung tanpa gangguan, terdapat mekanisme teknis seperti redundansi sistem, di mana setiap komponen penting seperti catu daya, jalur jaringan, dan pendinginan dilengkapi cadangan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kegagalan tunggal (single point of failure). Setelah itu sumber daya server, storage, dan jaringan dapat dipecah atau digabungkan secara fleksibel dengan virtualisasi untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan.
Sistem monitoring dan management software juga digunakan untuk memantau performa, mengatur kapasitas, dan melakukan tindakan preventif sebelum gangguan terjadi. Dengan mekanisme tersebut, pusat data mampu memberikan layanan yang konsisten dan memenuhi persyaratan bisnis yang mengutamakan ketersediaan serta keamanan data.
infrastruktur data center memiliki sekumpulan komponen yang membentuk ekosistem pusat data. Komponen-komponen ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama, teknologi inti, infrastruktur pendukung, dan sistem keamanan. Kombinasi ketiga kategori tersebut menjadikan infrastruktur pendukung data center sebagai tulang punggung yang menjamin stabilitas, efisiensi, dan keamanan.
Tipe-tipe infrastruktur pusat data dapat dibagi berdasarkan 3 indikator, yaitu berdasarkan kepemilikannya, berdasarkan desainya, dan berdasarkan standar Uptime Institute. Berikut adalah masing-masing contoh dan penjelasannya:
Mengoptimalkan infrastruktur pusat data dapat memberikan banyak manfaat strategis dan operasional bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:
Optimalisasi desain kelistrikan dan pendinginan dalam infrastruktur pusat data dapat mengurangi konsumsi energi, sementara virtualisasi juga dapat meminimalisasi kebutuhan perangkat fisik. Hal ini menghasilkan efisiensi biaya operasional yang signifikan.
Infrastruktur yang dirancang dengan prinsip modular dan virtualisasi memungkinkan penambahan kapasitas secara cepat sesuai perkembangan kebutuhan bisnis tanpa harus melakukan pembangunan ulang.
Redundansi sistem dan standar pengelolaan yang baik meningkatkan tingkat ketersediaan layanan. Hal ini penting untuk memenuhi SLA (Service Level Agreement) dengan downtime yang minimal.
Implementasi enkripsi, firewall canggih, serta disaster recovery site memastikan data tetap terlindungi dari ancaman eksternal maupun kegagalan internal.
Meskipun investasi awal dapat tinggi, optimasi infrastruktur mengurangi biaya energi, pemeliharaan, dan tenaga kerja tambahan dalam jangka panjang, sekaligus meningkatkan ROI (Return on Investment).
Untuk menghadapi tuntutan era digital yang semakin kompleks, perusahaan perlu solusi infrastruktur data center yang modern, efisien, dan aman. Solusi DC Virtualization dari Huawei hadir sebagai jawaban dari teknologi virtualisasi yang mengintegrasikan server, storage, dan jaringan ke dalam satu platform.
Solusi dari Huawei mencakup efisiensi tinggi lewat konsolidasi sumber daya, fleksibilitas model hybrid cloud, optimasi beban kerja, dan penguatan keamanan data dengan standar global.
Phintraco Technology, sebagai partner resmi Huawei, dapat membantu Anda mengimplementasikan solusi ini secara optimal dan efisien.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila

Data merupakan aset paling berharga bagi perusahaan dalam era digital. Setiap harinya, bisnis dapat menghasilkan dan menyimpan data dalam jumlah masif, mulai dari transaksi pelanggan, analisis pasar, hingga arsip internal. Sistem penyimpanan tradisional berbasis perangkat keras sering kewalahan menghadapi pertumbuhan yang pesat ini. Beberapa hambatan tersebut meliputi batas kapasitas fisik, biaya perawatan tinggi, dan kesulitan dalam pengelolaan lintas platform. Di sinilah teknologi data storage virtualization hadir sebagai solusi.
Virtualisasi data storage adalah sebuah inovasi yang memungkinkan pemisahan antara penyimpanan fisik dan pengelolaan data. Cara ini dapat membantu perusahaan untuk mengakses berbagai sumber storage seolah-olah berada dalam satu sistem tunggal, tanpa terikat atau terbatas pada perangkat keras. Teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas untuk perusahaan dalam mengelola dan mengamankan data. Artikel ini akan membahas virtualisasi data storage mulai dari definisinya, contoh data storage virtualization, tipe storage virtualization, cara kerjanya, serta kelebihannya. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Data storage virtualization adalah teknologi yang memisahkan sumber daya penyimpanan fisik dari lapisan manajemen data. Pengguna dan aplikasi tidak lagi berinteraksi langsung dengan perangkat keras, melainkan melalui lapisan virtual yang menyajikan penyimpanan sebagai satu kesatuan logis. Data dapat berasal dari berbagai media dan jenis storage, seperti server internal, storage area network (SAN), network attached storage (NAS), hingga cloud storage, namun dikelola secara terpusat.
Tujuan utama virtualisasi penyimpanan adalah menyederhanakan pengelolaan data, meningkatkan efisiensi penggunaan kapasitas, dan memberikan fleksibilitas saat perusahaan membutuhkan ekspansi. Alih-alih membeli perangkat baru setiap kali kapasitas penuh, perusahaan dapat menambahkan sumber daya penyimpanan secara dinamis tanpa mengganggu sistem yang sedang berjalan.
Teknologi ini memiliki banyak tipe yang dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan perusahaan. Setiap jenisnya menawarkan cara kerja dan keunggulan yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa tipenya virtualisasi data storage:
Pada tipe ini, data dikelola dalam bentuk blok, bukan file. Aplikasi berinteraksi dengan blok data tanpa perlu mengetahui lokasi fisiknya. Pendekatan ini ideal untuk sistem database atau aplikasi dengan kebutuhan kecepatan tinggi. Contohnnya, perusahaan keuangan yang menggunakan SAN untuk menyatukan berbagai perangkat penyimpanan menjadi satu kesatuan logis, sehingga transaksi dapat diproses dengan performa optimal.
Jenis ini lebih fokus pada pengelolaan data dalam bentuk file. Teknologi ini memungkinkan pemindahan file antar-server tanpa mengganggu akses pengguna. Layanan berbasis konten dapat memanfaatkan NAS untuk memudahkan manajemen folder/file dan memindahkan data antar-lokasi dengan cepat.
Tipe object storage menyimpan data dalam bentuk objek yang dilengkapi metadata, sangat cocok untuk data tidak terstruktur seperti arsip media, data IoT, atau big data analytics. Contohnya, perusahaan media dapat menyimpan konten video dalam jumlah besar di penyimpanan cloud dengan skalabilitas hampir tak terbatas.
Redundant Array of Independent Disks (RAID) data storage virtualization technology digunakan untuk menggabungkan beberapa disk fisik menjadi satu unit logis. Teknologi ini meningkatkan kecepatan baca/tulis sekaligus menyediakan redundansi agar data tetap aman. Pusat data perusahaan akan menggabungkan beberapa hard disk untuk memastikan ketersediaan dan perlindungan data meskipun terjadi kerusakan perangkat.
Cara kerja virtualisasi storage terletak pada virtualization layer yang berada di antara perangkat fisik dan aplikasi. Lapisan ini melakukan proses yang disebut dengan abstraction, pooling, dan provisioning.
Abstraction merupakan langkah pemisahan data dari perangkat keras, sehingga aplikasi dapat melihat penyimpanan sebagai satu kesatuan. Setelah itu, pooling yaitu langkah penyatuan kapasitas dari berbagai perangkat menjadi satu sumber daya virtual yang dapat digunakan bersama. Terakhir, provisioning, yaitu pengalokasian kapasitas sesuai kebutuhan aplikasi secara dinamis, tanpa perlu konfigurasi manual yang rumit.
Sebagai contoh, perusahaan e-commerce dapat menggunakan block-level virtualization untuk mengatur transaksi pelanggan secara real-time. Dengan pengelolaan terpusat, tim IT dapat menambahkan kapasitas penyimpanan baru tanpa menghentikan operasional, memastikan layanan tetap berjalan lancar meskipun permintaan meningkat.
Baca Juga: Virtualisasi Adalah Masa Depan Infrastruktur IT yang EfisienStorage virtualization memiliki banyak keunggulan dibanding metode penyimpanan tradisional. Keuntungan-keuntungan ini juga dapat dirasakan oleh perusahaan dan bisa menjadi manfaat yang sangat strategis untuk bisnis. Berikut adalah beberapa keunggulan utamanya:
Teknologi ini menggabungkan berbagai perangkat penyimpanan, sehingga perusahaan dapat menghilangkan storage silos yang menyebabkan ruang kosong tidak terpakai. Kapasitas dialokasikan secara dinamis, sehingga setiap byte dapat dimanfaatkan secara optimal.
Penambahan kapasitas juga dapat dilakukan kapan saja tanpa mengganggu operasional. Hal ini sangat penting bagi bisnis dengan pertumbuhan data yang cepat, seperti e-commerce, fintech, atau perusahaan berbasis cloud.
Teknologi seperti RAID memungkinkan data tetap aman meskipun terjadi kegagalan perangkat. Selain itu, fitur seperti snapshot dan replikasi memastikan data dapat dipulihkan dengan cepat.
Virtualisasi penyimpanan memungkinkan pengelolaan terpusat melalui satu interface. Admin IT dapat memantau kinerja, menyesuaikan kapasitas, dan melakukan pemeliharaan tanpa harus mengakses setiap perangkat secara manual.
Dengan pemanfaatan kapasitas yang optimal dan pengurangan kebutuhan perangkat keras baru, perusahaan dapat menekan biaya investasi sekaligus biaya operasional.
Untuk menghadapi pertumbuhan data yang masif, perusahaan perlu strategi penyimpanan yang aman, efisien, dan mudah dikelola. Oleh karena itu, solusi DC Virtualization dari Huawei dapat mendukung fleksibilitas bisnis Anda.
Solusi ini dilengkapi dengan teknologi canggih yang mengoptimalkan kapasitas penyimpanan, meningkatkan kinerja aplikasi, dan memastikan keamanan data. Selain itu, terdapat juga fitur-fitur seperti manajemen yang terpusat, skalabilitas tinggi, serta proteksi data tingkat enterprise.
Sebagai partner resmi Huawei, Phintraco Technology dapat membantu Anda mengimplementasikan solusi ini secara optimal.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila

Kebutuhan akan jaringan yang andal, cepat, dan mudah dikelola kini menjadi prioritas utama. Di era bisnis digital yang semakin kompetitif, perusahaan kini harus menangani pertumbuhan data yang masif, aplikasi lintas lokasi, serta menjaga keamanan informasi dari ancaman siber yang semakin kompleks. Jaringan fisik tradisional sering kali tidak mampu mengikuti laju perubahan kebutuhan bisnis, karena bergantung pada perangkat keras dan konfigurasi manual. Oleh karena itu, salah satu solusi yang dapat digunakan adalah virtualisasi jaringan atau network virtualization.
Virtualisasi jaringan merupakan sebuah pendekatan modern di mana fungsi jaringan dipisahkan dari perangkat keras fisik dan mengubahnya jadi berbasis perangkat lunak (software based). Dengan pendekatan modern ini, perusahaan dapat menciptakan jaringan virtual yang fleksibel, hemat biaya, dan dapat diatur sesuai kebutuhan tanpa harus melakukan perubahan besar pada infrastruktur fisik. Artikel ini akan membahas virtualisasi jaringan, mulai dari definisinya, fungsi virtualisasi jaringan, contoh virtualisasi jaringan, serta keuntungan utamanya untuk bisnis. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Network virtualization atau virtualisasi jaringan adalah proses pemisahan layanan jaringan (routing, switching, firewall, dan load balancing) dari perangkat keras fisik untuk dijalankan secara virtual. Teknologi ini memungkinkan administrator untuk membuat beberapa jaringan virtual yang independen di atas infrastruktur fisik yang sama.
Dengan pendekatan ini, setiap jaringan virtual dapat memiliki aturan, kebijakan, dan sumber dayanya sendiri tanpa harus mengganggu jaringan lain. Hal ini sangat bermanfaat bagi perusahaan yang menjalankan banyak aplikasi dengan tingkat keamanan atau kinerja yang berbeda, karena semua kebutuhan dapat dikelola secara terpisah dalam satu lingkungan fisik.
Prinsip kerja virtualisasi jaringan adalah melakukan abstraksi lapisan jaringan fisik ke dalam lapisan virtual yang dikelola oleh perangkat lunak. Beberapa komponen kunci seperti hypervisor, virtual switch, dan overlay network memiliki peran penting dalam menciptakan jaringan virtual tersebut.
Dalam praktiknya, administrator dapat membuat jaringan virtual baru hanya melalui konfigurasi perangkat lunak, tanpa harus menambah kabel, router, atau switch fisik. Software-Defined Networking (SDN) sering digunakan sebagai fondasi untuk mengontrol dan memantau seluruh jaringan secara terpusat.
Misalnya, sebuah perusahaan e-commerce yang perlu menambahkan jaringan khusus untuk layanan pembayaran dapat membuatnya hanya dalam hitungan menit melalui sebuah panel manajemen virtual. Mereka tidak perlu lagi berinvestasi pada perangkat keras tambahan, dan jaringan baru bisa langsung diatur sesuai kebijakan keamanan yang ketat.
Secara umum, virtualisasi jaringan dibedakan menjadi dua tipe berdasarkan fokusnya yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Berikut ini adalah tipe network virtualization beserta masing-masing penjelasannya:
Tipe virtualisasi jaringan internal fokus pada virtualisasi di dalam satu server atau satu data center. Internal network virtualization dapat memungkinkan penggabungan beberapa jaringan virtual dalam satu lingkungan fisik, sehingga setiap aplikasi atau divisi memiliki jaringan sendiri yang aman. Perusahaan juga dapat memisahkan jaringan untuk keperluan development, testing, dan produksi meskipun semuanya berjalan di infrastruktur fisik yang sama.
Kebalikan dari tipe internal, tipe external network virtualization berjalan dengan menggabungkan beberapa jaringan fisik menjadi satu jaringan virtual besar. Pendekatan ini sangat ideal untuk perusahaan yang memiliki banyak cabang atau data center di berbagai lokasi fisik. Dengan pendekatan external network virtualization, administrator infrastruktur IT dapat mengelola seluruh aspek dalam jaringan dari satu panel kendali, seolah-olah semuanya adalah satu kesatuan, sehingga memudahkan proses koordinasi dan pemeliharaan.
Kedua tipe tersebut dapat bekerja sama dengan teknologi lain seperti VLAN, VXLAN, dan overlay network untuk memastikan jaringan virtual tetap aman, efisien, dan mudah diskalakan.
Mengadopsi pendekatan virtualisasi jaringan memiliki beberapa keuntungan strategis yang dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi bisnis. Beberapa keuntungan utama dari virtualisasi jaringan adalah:
Keuntungan utama dari virtualisasi jaringan terletak pada fleksibilitasnya. Perusahaan dapat menambah, mengurangi, atau memodifikasi jaringan hanya melalui perangkat lunak tanpa perlu menambah perangkat keras. Skalabilitas yang tinggi ini memudahkan perusahaan untuk menyesuaikan kapasitas jaringan sesuai pertumbuhan bisnis atau lonjakan trafik mendadak, misalnya saat promo besar atau peluncuran produk baru.
Dengan mengurangi ketergantungan pada perangkat keras fisik, teknologi virtualisasi jaringan mampu menekan biaya investasi awal dan biaya operasional. Selain itu, pemeliharaan perangkat juga lebih sederhana karena sebagian besar proses pengaturan telah dilakukan melalui perangkat lunak.
Setiap jaringan virtual dapat diisolasi satu sama lain sehingga ancaman keamanan tidak mudah menyebar. Teknologi seperti micro-segmentation memungkinkan administrator menetapkan kebijakan keamanan khusus untuk setiap jaringan, melindungi data sensitif dari serangan internal maupun eksternal.
Pengelolaan jaringan menjadi lebih praktis dengan interface yang terpusat. Administrator dapat memantau trafik, mengatur prioritas data, dan melakukan troubleshooting dari satu dashboard. Hal ini mengurangi risiko bottleneck dan meningkatkan kecepatan layanan, terutama untuk aplikasi yang memerlukan respons real-time.
Virtualisasi jaringan juga sangat mendukung migrasi ke cloud publik maupun hybrid cloud. Perusahaan dapat memindahkan aplikasi atau data ke lingkungan cloud tanpa perlu melakukan perubahan besar pada jaringan fisik, sehingga proses migrasi lebih cepat dan aman.
Baca Juga: Migrasi Data Center: Strategi dan Prosedur dalam PelaksanaannyaUntuk bisa memaksimalkan potensi virtualisasi jaringan, perusahaan perlu platform virtualisasi yang andal, efisien, dan mudah diintegrasikan dengan infrastruktur yang telah ada. Oleh karena itu, Huawei hadir dengan solusi Data Center Virtualization yang mendukung penerapan virtualisasi jaringan dengan manajemen terpusat, skalabilitas tinggi, dan keamanan tingkat enterprise.
Dengan solusi DC Virtualization, Anda dapat membangun virtual network yang tangguh dan fleksibel tanpa harus melakukan investasi pada perangkat keras. Sebagai partner resmi Huawei, Phintraco Technology dapat memastikan implementasi solusi ini berjalan dengan optimal untuk bisnis Anda.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila

Data merupakan aset paling berharga bagi setiap bisnis yang beroperasi di era digital saat ini. Berbagai proses, mulai dari transaksi keuangan, manajemen pelanggan, hingga riset produk bergantung pada ketersediaan data yang aman. Akan tetapi, ancaman terhadap kehilangan data akan selalu mengintai. Kerusakan perangkat keras, human error, serangan ransomware, hingga bencana alam dapat menyebabkan hilangnya informasi penting dalam sekejap. Oleh karena itu, langkah untuk backup data center menjadi kebutuhan mutlak agar bisnis bisa tetap berjalan tanpa gangguan.
Proses backup di data center merupakan strategi perlindungan yang menyeluruh untuk memastikan data tetap tersedia dan dapat dipulihkan kapan saja. Backup juga perlu perencanaan yang tepat, agar menjadi fondasi kuat bagi keberlangsungan bisnis, memberikan ketenangan di saat risiko tidak terduga datang. Artikel ini akan membahas backup pusat data, mulai dari definisinya, bagaimana cara kerjanya, apa saja jenis-jenis sistemnya, serta apa saja manfaat strategi ini untuk bisnis. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Backup data center adalah proses menyalin dan menyimpan data dari pusat data (data center) ke lokasi atau media lain yang aman. Tujuannya adalah untuk memastikan salinan data selalu tersedia jika terjadi kegagalan sistem atau kehilangan data. Tidak seperti metode penyimpanan biasa, backup menitikberatkan pada ketahanan dan pemulihan.
Misalnya, sebuah perusahaan e-commerce dapat melakukan backup harian untuk database pelanggan dan laporan keuangan. Jika terjadi kerusakan atau serangan di server utama, salinan data ini memungkinkan perusahaan memulihkan informasi penting tanpa harus memulai dari awal. Inilah alasan mengapa backup menjadi lapisan pertahanan utama dalam keamanan data modern.
Proses backup di pusat data melibatkan beberapa tahap yang dirancang untuk memastikan integritas dan keamanan data. Pada tahap pertama, sistem akan mengidentifikasi data yang harus dicadangkan, mulai dari file transaksi, basis data, hingga aplikasi penting. Kemudian data tersebut diduplikasi ke media penyimpanan lain, baik di lokasi (on-site) maupun di luar lokasi (off-site).
Backup dapat dijalankan secara manual atau otomatis dengan jadwal tertentu. Perusahaan biasanya menetapkan RPO (Recovery Point Objective) atau berapa banyak data yang boleh hilang, serta RTO (Recovery Time Objective) yaitu seberapa cepat data harus dipulihkan. Semakin rendah angka RPO dan RTO, semakin sering proses backup dilakukan.
Dalam praktiknya, teknologi seperti enkripsi digunakan untuk melindungi data selama proses transfer. Infrastruktur modern bahkan memungkinkan integrasi dengan cloud, sehingga backup dapat dilakukan lintas lokasi dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi.
Praktik backup pusat data memiliki beberapa metode yang memiliki keunggulan dan keterbatasan masing-masing. Bisnis perlu memahami perbedaan ini untuk bisa menentukan metode mana yang paling sesuai dengan kebutuhan operasional. Berikut ini adalah jenis-jenisnya:
Full backup adalah jenis metode pencadangan yang menyalin seluruh data dalam satu proses. Keunggulan utamanya adalah kemudahan dalam pemulihan, karena semua informasi telah tersimpan secara lengkap sehingga proses restorasi dapat dilakukan dengan cepat dan menyeluruh. Namun, full backup memerlukan kapasitas penyimpanan yang besar serta waktu proses yang lebih lama. Karena itu, metode ini biasanya dijadwalkan secara berkala, misalnya mingguan atau bulanan, dan dijadikan sebagai basis cadangan utama sebelum jenis backup lain dijalankan.
Incremental backup hanya menyalin data yang mengalami perubahan sejak proses backup terakhir, baik itu full maupun incremental sebelumnya. Pendekatan ini sangat efisien dalam hal penggunaan ruang penyimpanan dan waktu, karena hanya data baru atau yang diperbarui yang disalin. Meski demikian, proses pemulihan memerlukan penggabungan antara full backup dan seluruh incremental backup yang pernah dibuat, sehingga dapat memakan waktu lebih lama dibandingkan metode full backup.
Differential backup akan menyalin semua data yang berubah sejak full backup terakhir, bukan hanya perubahan sejak backup incremental. Cara ini menjadi jalan tengah antara kecepatan pemulihan dan efisiensi penyimpanan. Saat pemulihan diperlukan, hanya dua set data yang dibutuhkan, full backup terakhir dan satu differential backup.
Snapshot adalah metode yang bekerja seperti foto digital yang menangkap kondisi sistem pada waktu tertentu. Metode ini merekam seluruh keadaan, termasuk konfigurasi dan status aplikasi, sehingga memungkinkan pemulihan ke titik waktu tertentu dengan sangat cepat. Jenis ini sangat ideal untuk lingkungan yang menggunakan teknologi virtualisasi, di mana banyak server dan aplikasi berjalan secara bersamaan.
Disaster recovery plan merupakan strategi pemulihan menyeluruh yang dirancang untuk memastikan bisnis tetap dapat beroperasi meskipun data center utama mengalami kerusakan parah. DR mencakup prosedur, teknologi, dan lokasi cadangan yang memungkinkan perusahaan melanjutkan aktivitas bisnis dalam waktu sesingkat mungkin setelah bencana terjadi.
Baca Juga: Data Center Virtualization: Kunci Keandalan Pusat DataMenerapkan strategi data center backup dapat memberikan banyak manfaat penting bagi keberlangsungan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa manfaat tersebut:
Backup dapat memastikan semua informasi penting tetap aman meskipun terjadi kegagalan perangkat keras, human error, atau serangan siber. Data cadangan bisa mendorong pemulihan cepat sehingga bisnis tidak kehilangan aset informasi yang vital.
Ketika sistem utama mengalami gangguan, salinan data cadangan dapat segera digunakan untuk melanjutkan operasi. Hal ini meminimalkan downtime yang bisa menimbulkan kerugian finansial dan menurunkan reputasi perusahaan.
Sistem backup modern dilengkapi enkripsi dan lapisan keamanan berlapis untuk melindungi data dari akses tidak sah. Dengan demikian, risiko kebocoran informasi sensitif dapat ditekan secara signifikan.
Dengan solusi backup yang terencana, tim IT dapat mengelola, memantau, dan memulihkan data secara otomatis tanpa harus melakukan proses manual yang memakan waktu. Efisiensi ini memungkinkan perusahaan fokus pada pengembangan bisnis.
Melindungi data-data sensitif memerlukan infrastruktur yang andal dan fleksibel. Oleh karena itu Huawei Data Center Virtualization hadir sebagai solusi yang dapat menggabungkan kinerja tinggi dan efisiensi biaya untuk bisnis Anda.
Teknologi virtualisasi ini dapat membantu Anda mengoptimalkan sumber daya data center, mempercepat proses backup, dan meningkatkan kemampuan disaster recovery.
Sebagai partner resmi Huawei, Phintraco Technology dapat membantu Anda mengimplementasikan solusi ini untuk bisnis Anda secara optimal.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila

Data center kini telah menjadi tulang punggung bagi hampir seluruh aktivitas bisnis di era digital. Baik itu transaksi online, penyimpanan data pelanggan, hingga pengoperasian aplikasi internal perusahaan kini bergantung pada performa pusat data yang andal. Akan tetapi, seiring dengan pertumbuhan bisnis, teknologi, dan volume data, kebutuhan akan infrastruktur yang lebih andal dan efisien pun terus meningkat. Di sinilah beberapa perusahaan memilih langkah strategis yaitu migrasi data center.
Data center migration tidak hanya sekadar memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain, tetapi juga mencakup perencanaan, pemilihan teknologi, serta penerapan strategi yang tepat. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat menjaga kontinuitas operasional dan mengurangi risiko downtime. Artikel ini akan membahas berbagai hal terkait migrasi pusat data, alasan pentingnya strategi migrasi, bagaimana prosedur yang benar, hingga keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Untuk informasi selengkapnya, simak artikel berikut ini!
Migrasi data center adalah proses memindahkan aset IT (termasuk data, aplikasi, server, dan infrastruktur jaringan) dari satu pusat data ke pusat data lain. Proses migrasi ini dapat melibatkan perpindahan ke fasilitas fisik baru, konsolidasi beberapa data center menjadi satu, atau transisi menuju lingkungan virtual dan cloud. Tujuannya tidak hanya untuk memindahkan data, tetapi juga mengoptimalkan performa, efisiensi biaya, dan kemampuan skalabilitas perusahaan.
Data center migration dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti migrasi fisik (memindahkan perangkat keras ke lokasi baru), migrasi virtual (memindahkan beban kerja ke lingkungan virtualisasi), dan migrasi cloud (memindahkan data ke layanan cloud publik atau hybrid). Pemilihan jenis migrasi sangat bergantung pada kebutuhan bisnis, tingkat kompleksitas infrastruktur, dan target jangka panjang perusahaan.
Merencanakan strategi untuk proses migrasi pusat data merupakan kunci utama untuk memastikan proses berjalan lancar tanpa gangguan besar. Data center sendiri merupakan pusat aktivitas vital, sehingga kegagalan migrasi dapat menyebabkan downtime yang mahal, kehilangan data, hingga gangguan layanan bagi pelanggan. Oleh karena itu, memiliki strategi migrasi pusat data yang matang sangatlah penting.
Beberapa alasan mengapa strategi itu penting adalah mengurangi risiko downtime dan kehilangan data. Dengan perencanaan dan strategi, tim IT dapat memprediksi potensi hambatan misalnya gangguan jaringan, keterbatasan bandwidth, atau masalah kompatibilitas perangkat. Selain itu, dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat mengatur jadwal migrasi secara bertahap agar prosesnya bisa berjalan tanpa mengganggu operasional harian.
Strategi migrasi yang efisien juga penting agar perusahaan dapat meminimalkan biaya tambahan, misalnya biaya sewa fasilitas sementara, pengadaan perangkat baru, atau tenaga kerja darurat. Proses migrasi yang terancang dengan baik akan memungkinkan integrasi teknologi baru, misalnya virtualisasi, cloud computing, dan software-defined infrastructure untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Prosedur migrasi pusat data melibatkan koordinasi lintas tim. Secara umum, proses migrasi pusat data mencakup tahapan-tahapan berikut ini:
Tahap pertama adalah melakukan audit dan identifikasi menyeluruh terhadap infrastruktur yang ada. Perusahaan harus mengidentifikasi aplikasi penting, dependensi sistem, kapasitas penyimpanan, serta risiko potensial. Hasil audit ini akan menjadi dasar pembuatan rencana migrasi.
Berdasarkan hasil audit tadi, perusahaan kemudian memutuskan apakah akan melakukan migrasi fisik, virtual, atau ke cloud. Keputusan ini harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti biaya, fleksibilitas, dan tujuan bisnis jangka panjang.
Setelah tujuan bisnisnya jelas, tim IT akan merancang arsitektur data center baru, termasuk topologi jaringan, konfigurasi server, dan kebijakan keamanan. Jika memilih jalur virtualisasi atau cloud, desainnya harus mendukung skalabilitas dan otomatisasi.
Sebelum melakukan migrasi, perusahaan akan melakukan simulasi untuk memastikan semua sistem kompatibel dan prosedur migrasi dapat berjalan tanpa masalah. Tahap ini penting untuk mendeteksi bug atau hambatan teknis sejak dini.
Migrasi dilakukan sesuai rencana, biasanya pada jam-jam dengan lalu lintas rendah untuk mengurangi dampak pada operasional. Proses ini meliputi pemindahan data, konfigurasi ulang jaringan, dan verifikasi setiap sistem.
Setelah migrasi selesai, tim melakukan validasi untuk memastikan semua aplikasi dan layanan berjalan dengan baik. Tahap pemeliharaan meliputi pemantauan performa dan optimalisasi infrastruktur baru.
Baca Juga: Data Center Virtualization: Kunci Keandalan Pusat DataMelakukan proses migrasi pusat data (baik fisik, virtualisasi, atau cloud) dapat menjadi langkah strategis yang meningkatkan daya saing dan keberlanjutan bisnis. Berikut ini adalah beberapa keuntungan utama yang dapat diperoleh perusahaan yang melakukan migrasi data:
Migrasi data dapat memungkinkan konsolidasi server dan adopsi teknologi virtualisasi. Kedua hal ini dapat mengurangi beban kerja manual dan konsumsi energi.
Dengan memindahkan data ke pusat data modern, perusahaan dapat memanfaatkan protokol keamanan terbaru serta memenuhi standar kepatuhan seperti GDPR atau ISO.
Infrastruktur baru—terutama berbasis cloud atau software-defined—memudahkan perusahaan untuk menambah kapasitas sesuai pertumbuhan bisnis tanpa investasi besar di awal.
Selain biaya investasi awal, teknologi baru seperti virtualisasi justru dapat mengurangi pengeluaran operasional melalui manajemen energi dan otomatisasi.
Data migration dapat membuka jalan bagi penerapan teknologi modern seperti AI, big data, dan IoT, yang memerlukan infrastruktur data center yang lebih fleksibel dan responsif.
Baca Juga: Software Defined Data Center: Transformasi dalam Infrastruktur ITTingkatkan infrastruktur IT Anda dengan bermigrasi ke Data Center Virtualization Solution (DCS) dari Huawei. Dengan infrastruktur hyper-convergence, smart management, dan platform virtualisasi full-stack E2E, DCS memungkinkan migrasi data center yang efisien, andal, dan fleksibel.
Sebagai partner resmi Huawei, Phintraco Technology dapat membantu Anda untuk mengimplementasikan solusi DCS yang optimal dan terpercaya.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila
[wpcode id="10536"]
Kebutuhan utama bisnis di era digital saat ini adalah kecepatan, fleksibilitas, dan efisiensi terkait dengan infrastruktur IT. Selain itu, bisnis juga perlu infrastruktur IT yang adaptif. Banyak perusahaan tidak bisa lagi hanya mengandalkan data center konvensional yang perlu pengelolaan manual dan perangkat keras besar. Sebaliknya, solusi-solusi berbasis virtualisasi kini menjadi jawaban untuk bisa mengoptimalkan sumber daya, menekan biaya, dan meningkatkan ketahanan sistem. Salah satu solusi tersebut adalah Software Defined Data Center (SDDC).
SDDC menawarkan konsep data center modern di mana seluruh elemen dan komponennya (seperti penyimpanan, jaringan, hingga komputasi) dikelola secara virtual melalui perangkat lunak. Melalui pendekatan ini, perusahaan bisa melakukan manajemen data center dengan lebih cepat, otomatis, serta hemat biaya tanpa bergantung pada perangkat keras fisik secara berlebihan. Artikel ini akan membahas tentang SDDC dan aspek-aspek di dalamnya, mulai dari definisinya, cara kerjanya, komponen-komponen dan fitur-fiturnya, serta manfaatnya untuk bisnis. Untuk informasi selengkapnya, simak artikel berikut ini!
Software Defined Data Center (SDDC) adalah sebuah arsitektur pusat data di mana seluruh elemen infrastruktur (komputasi, penyimpanan, dan jaringan) diatur, diautomasi, dan dikontrol sepenuhnya oleh perangkat lunak. Artinya, fungsi-fungsi yang sebelumnya hanya bisa dijalankan melalui konfigurasi perangkat keras kini dapat dilakukan secara virtual.
Sederhananya, arti software defined data center adalah pusat data yang “didefinisikan” atau dikendalikan oleh perangkat lunak, bukan lagi perangkat keras fisik sebagai komponen utama.
Konsep ini sejalan dengan gagasan software defined network data center, di mana jaringan (network) dalam data center juga dikendalikan melalui software. Oleh karena itu, perusahaan dapat menyesuaikan kapasitas dan kinerja infrastruktur IT sesuai kebutuhan bisnis secara real-time, tanpa perlu pengaturan fisik yang kompleks.
Cara kerja SDDC berdasar pada konsep virtualisasi. Pada pusat data tradisional, setiap fungsi mengandalkan konfigurasi perangkat keras yang spesifik. SDDC memisahkan lapisan perangkat keras dari perangkat lunak sehingga semua sumber daya akan diatur melalui interface manajemen berbasis software.
Melalui platform atau interface SDDC ini, administrator IT dapat mengalokasikan sumber daya secara otomatis. Misalnya, menambah kapasitas penyimpanan atau bandwidth jaringan. Administrator IT juga dapat mengelola komputasi secara terpusat. Seluruh server, mesin virtual, dan aplikasi dapat dipantau dan dikontrol dari satu dashboard. Selain itu, platform ini juga memungkinkan administrator IT untuk menyesuaikan konfigurasi sesuai dengan perubahan kebutuhan bisnis. Jika ada lonjakan traffic pengguna, administrator IT dapat merespons dengan cepat tanpa ada gangguan besar.
Pendekatan praktis ini memungkinkan bisnis untuk mengelola data center seperti sebuah layanan cloud pribadi, dengan kecepatan dan skalabilitas yang sebelumnya sulit dicapai dengan infrastruktur yang konvensional.
Untuk bisa bekerja dengan optimal, SDDC melibatkan beberapa komponen utama yang membentuk arsitekturnya. Secara umum, komponen SDDC meliputi hal-hal berikut:
Komponen ini memungkinkan server fisik menjalankan berbagai mesin virtual (VM) secara bersamaan. Teknologi virtualisasi tersebut memisahkan sistem operasi dan aplikasi dari perangkat keras sehingga pemanfaatan sumber daya menjadi lebih efisien.
Dalam arsitektur ini, penyimpanan data tidak lagi terbatas pada perangkat fisik tertentu. Melalui software, berbagai media penyimpanan dapat disatukan menjadi satu pool sumber daya yang dapat dialokasikan sesuai kebutuhan, meningkatkan efisiensi dan reliabilitas.
Dalam konteks SDDC, pengelolaan jaringan dilakukan melalui software untuk memastikan konektivitas, keamanan, dan fleksibilitas jaringan dapat disesuaikan secara dinamis. Ini memungkinkan penyesuaian bandwidth, routing, dan kebijakan keamanan secara otomatis.
Selain komponen utama tersebut, SDDC juga didukung oleh lapisan manajemen otomatisasi yang berfungsi untuk memantau, mengatur, dan mengoptimalkan seluruh operasi. Fitur ini memungkinkan proses provisioning, pengaturan kebijakan, dan pemeliharaan dilakukan tanpa intervensi manual yang berlebihan.
Implementasi SDDC bisa memberikan berbagai keuntungan yang signifikan bagi perusahaan, khususnya dalam menghadapi tantangan transformasi digital. Berikut ini adalah beberapa manfaat utama tersebut:
Dengan kontrol berbasis software, perusahaan bisa dengan mudah menambah atau mengurangi kapasitas sumber daya sesuai kebutuhan, tanpa harus membeli perangkat keras baru. Hal ini sangat berguna untuk perusahaan dengan permintaan yang fluktuatif atau sedang berkembang pesat.
Dengan teknologi ini, proses pengelolaan data center menjadi lebih cepat dan hemat biaya. Otomatisasi mengurangi ketergantungan pada pekerjaan manual, menekan risiko human error, dan mempercepat waktu respon.
SDDC memungkinkan penerapan kebijakan keamanan secara konsisten di seluruh lapisan infrastruktur. Dengan manajemen yang lebih terpusat, potensi ancaman dapat diidentifikasi dan ditangani lebih cepat.
Arsitektur SDDC memudahkan perusahaan untuk menggabungkan sumber daya on-premise dengan layanan cloud publik (hybrid cloud). Hal ini memberikan fleksibilitas dalam penyimpanan, pemrosesan, dan distribusi data.
Meski membutuhkan investasi awal untuk platform software, SDDC dapat menekan biaya operasional dalam jangka panjang. Efisiensi penggunaan perangkat keras, otomatisasi, dan pengurangan downtime menghasilkan penghematan signifikan.
Jika Anda ingin memulai transformasi digital dalam bisnis Anda, mulailah dengan beralih ke pusat data modern. Data Center Virtualization dari Huawei dapat menjadi solusi lengkap dan inovatif untuk bisnis Anda.
Solusi DC Virtualization dari Huawei dapat membantu Anda meningkatkan efisiensi dengan platform virtualisasi full-stack E2E, yang dikombinasikan dengan infrastruktur hyper-convergent dan manajemen yang cerdas.
Sebagai partner resmi Huawei, Phintraco Technology dapat membantu Anda mengimplementasikan solusi virtualisasi ini dengan mulus dan optimal.
Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila


18 July 2021 – Today, Phintraco Group turns 30. Throughout 30 years since its establishment, Phintraco Group has been growing rapidly to become one of leading group of companies in Indonesia, which consists of Phintraco Technology, PhinCon, Aplikas Servis Pesona, Relia Telemit Semesta, Vemisha and MitraComm Ekasarana that specialize in providing IT solutions and services, Phintraco Sekuritas that specializes in securities, and Shanata Pratama that specializes in property development.
Since 1991 until now, Phintraco Group is always committed to provide innovative solutions and services to help Indonesian companies survive and thrive in any condition through our solutions and services.
During the past years, especially in Indonesia, we see that companies accelerate digital transformation because technologies are able to help companies quickly adapt and survive amidst pandemic.
For Phintraco, emerging Covid-19 challenges do not stop us from turning challenges into new oportunities. Since the beginning of pandemic, it has been proven that there is a lot of other business sectors that try to adapt and survive in these ucertain times by having IT solutions and other business services to help them through this crisis with a more simple way.
Phintraco takes its role in helping business overcome the pandemic challenges by providing various IT solutions and services such as Modern IT Infrastructure, Contact Centers, Tokens, Smart Card Technology, IT Consulting, Customer Relationship Management (CRM), Middleware, Human Resources (HR), Big Data, Enterprise Resource Planning (ERP), IT Security, IT Outsourcing, Business Process Outsourcing, Electronic Transaction Services, and more. In addition to providing innovative IT solutions and services, Phintraco is also committed to developing the Indonesian capital market through one of its member companies, Phintraco Sekuritas. At present, Phintraco Sekuritas has 168 investment galleries across Indonesia.
Entering its 30s, Phintraco Group hopes to always contribute from various aspects to save Indonesian economy which has been affected by the pandemic. By turning challenges into new opportunities, Phintraco will continue to strive for the convenience, productivity and success of its valuable customers in all situations.
Further information:

Phintraco Technology successfully named as the recipient of an award from Avaya. The award was presented at Avaya Partner Summit 2020, Avaya’s annual partner event. This year, Phintraco Technology received an award for the category “Growth Partner of the Year” on Thursday, 19 November 2020. Previously, Phintraco Technology also received an award for the same category at Avaya Partner Summit 2019 in Atlantis Hotel, Dubai. For your information, Phintraco Technology is the only Avaya’s partner in Indonesia that received an award in this international event for the 2nd consecutive time.
Phintraco Technology, which has been an Avaya’s partner since 2000, was honored among a global field of top Avaya partners for demonstrating excellence in performance improvement over the past few years as an Avaya’s business partner. This award is certainly a testament of Phintraco Technology’s consistency and expertise in providing innovative approaches for customers based on Avaya’s technology.
In this year’s Avaya Partner Summit, in addition to bringing award-winning Avaya Edge partner program to global partner community, Avaya also invited all its business partners virtually to discuss the future customer experience center and digital workplace. Avaya presented its updated multi-cloud application ecosystem that enables organizations to choose the cloud technologies that deliver the business results they want at the speed they want. These technologies are presented in line with today's business needs, which still require effective performance for battling the pandemic.
This award will inspire us to always consistently provide the best solutions and services to our customers and partners. Phintraco Technology is very proud to be named for the 2nd consecutive time of Avaya’s Growth Partner of the Year, we are committed to always provide innovations with quality and grow together with Avaya to build mutually beneficial business partnerships for both now and in the future.
Reference:
Related articles:
https://phintraco.com/phintraco-techology-raih-penghargaan-growth-partner-of-the-year-di-avaya-partner-summit-2020/https://phintraco-tech.com/2019/11/16/phintraco-technology-successfully-wins-international-award-avaya-engage-2019/
Phintraco Technology was recognized as the winner of Dynatrace’s “New Partner Award”. The award was presented at “Amplify 2020 – Dynatrace Partner Program” held by Dynatrace virtually on Thursday, 12 November 2020.
In this Dynatrace Partner Program, awards were classified in five categories, with honorees chosen from selected partners in Asia Pacific. Those five categories were New Partner Award, Cloud Innovation Award, Training and Certification Award, Special Recognition Award for Excellence, and Partner of the Year.
“The New Partner Award is presented to new selected partners that have successfully achieved positive performance in providing innovative solutions and services to customers through Dynatrace’s products.” Said Alex Lim, as a Senior Director Partner and Alliances, APAC, Dynatrace.
For Phintraco Technology, it is an honor to be recognized as the winner of this award. This recognition is also certainly a testament of our reliability in providing the best solutions and services possible to customers.
Dynatrace is one of Phintraco Technology’s partners in providing Application Performance Monitoring solution. Application Performance Monitoring is a solution for ensuring an expected level of service, as measured by performance metrics and user experience monitoring. Application Performance Monitoring solutions help IT teams to detect and pinpoint application performance issues before real users are impacted.
For your information, Dynatrace is recognized as the leader in Gartner 2020 Magic Quadrant for Application Performance Monitoring (APM) solutions. Dynatrace has been named a leader for the 10th consecutive time. [1]
Phintraco Technology would like to thank Dynatrace for the support and appreciation on our positive performance. During these difficult times of the pandemic, Phintraco Technology remains active and ready to help all customers from various industries by providing a variety of high-quality and innovative solutions and services. We hope that in the future, our best efforts and performance can also help government to tackle the Covid-19 crisis and rebuild the Indonesian economy simultaneously.
Further information:
[1] https://www.dynatrace.com/gartner-magic-quadrant-for-application-performance-monitoring/

Phintraco Technology, a leading ICT company that specializes in providing modern IT infrastructures, proudly announces that Dell Technologies has named Phintraco Technology as a Dell Technologies Titanium Partner, the highest tier of the Dell Technologies Partner Program.
As the selected partner who achieves this distinction, Phintraco Technology is recognized as a partner that has the best reputation, competence and services in delivering business results through Dell technologies’ solutions. This achievement proves that the efforts and capabilities of Phintraco Technology in providing solutions from Dell Technologies for all companies in Indonesia have given positive results to all parties.
In addition, with this Titanium Partner, Phintraco Technology is also recognized as a partner that has exceptional business growth, and will always be prioritized to get the best service from Dell Technologies. Now Phintraco Technology provides a wide range of IT infrastructure solutions from Dell Technologies, such as Storage, Servers, Converged Infrastructure, Hyper Converged Infrastructure, Networking, SD-WAN, PC, Industrial PC and Laptop.
To keep our business in line with Phintraco’s vision; “Delivering Best Value and Becoming First Choice of Customer”, Phintraco Technology is always committed to provide the best IT solutions for all customers by putting Dell Technologies as our “Top of Mind” for IT Infrastructure solutions, and always be the first choice of customers by creating more synergized teamwork, starting from the Sales Team, Product Management, Support Delivery, PMO, to Procurement.
Furthermore, All Phintraco Technology teams hope that our partnership with Dell Technologies will always achieve a sustainable success, especially in increasing digitalized process for Indonesian companies and delivering the best solutions to achieve their comprehensive digital transformation vision.
#TransformtheFuture
Further Information:




MitraComm Ekasarana and Phintraco Technology, subsidiary companies of Phintraco Group, participated at the annual event "The Best Contact Center Indonesia 2019" on Monday and Tuesday, 9 to 10 September 2019, as one of sponsors and participated in exhibition for this event.
This event was held by the Indonesia Contact Center Association (ICCA), at Shangri-La Hotel, Jakarta.
The Best Contact Center Indonesia 2019 had two-day conferences by holding a National Seminar with "Artificial Intelligence (AI) is today's advanced technology in developing Contact Center now and in the future" as its topic. This event also offered the exhibition booth for participants who want to know and learn more about Contact Center solutions in Indonesia.
Besides conference and exhibition, The Best Contact Center Indonesia 2019 also held a competition for Contact Centers with 3 categories, those are Individual Category, Teamwork Category, and Corporate Category. The competition, which was organized by the Indonesia Contact Center Association (ICCA), was participated by 52 companies with 390 participants and 170 judges.


The competition at The Best Contact Center Indonesia 2019 had a purpose to give support and appreciation for the competent Contact Center practitioners. So, it is expected that their competencies will increase along with the support and appreciation for those who become a part of Contact Center.
As a company focused on Contact Center solutions, MitraComm Ekasarana and Phintraco Technology hopes that with their contribution at The Best Contact Center Indonesia 2019, it will increasingly give awareness about the importances of the best Contact Center for business development, supporting the improvement of Contact Center competencies in Indonesia, especially for service sectors, and increasing the contribution of Contact Center in supporting a successful business.
Further Information:marketing@phintraco.comRead the Indonesian version at www.phintraco.com
Jakarta - Phintraco Technology was successfully selected as “Rookie of FY 2019” from Dell EMC Partner Kick-off 2019 at Trans Studio Hotel Bandung, on June 25, 2019. In this event, Dell EMC collected all their Metal Tier Partners, which is the partners in Gold, Platinum, and Titanium categories.
The "Rookie of FY 2019" award was achieved because of Phintraco Technology's outstanding contribution and involvement for Dell EMC's achievements. Phintraco Technology also got the title of "Platinum Partner" in a fairly short period of time. There were a large number of award categories for partners, and "Rookie of FY 2019" award was proudly given to Phintraco Technology.
The award was given directly by Mr. Adir Ginting as Country Managing Director of Dell EMC Indonesia to Mr. Brama Dhaneswara as Sales Director of Phintraco Ekasarana representing PT. Phintraco Technology.
[caption id="attachment_7199" align="aligncenter" width="678"]
The "Rookie of FY 2019" Award Was Given to Phintraco Technology, Represented by Mr. Brama Dhaneswara[/caption]For the information, “Dell EMC Partner Kick-off 2019” event has started since the trip from Jakarta to Bandung with presentation schedules by Mr. Bimo Notonegoro as Channel Director of Dell EMC Indonesia and Mr. Albert Lay as Channel Manager of Dell EMC Indonesia.
This outstanding achievement was obtained because of the hard work and perseverance in providing the best service for partners and customers. This award will be utilized as a motivation for Phintraco Technology to improve our innovation and services. With a position as Dell EMC’s Platinum Partner, Phintraco Technology will focus more on developing all solutions from Dell Technology that are oriented to various segments and industries, especially the solutions from Dell EMC in HCI, Storage, Backup and IoT.

Kamis, 11 Oktober 2018 telah diselenggarakan event bertajuk “Voice of the Customer” di Pullman Hotel Thamrin. Acara ini diselenggarakan oleh Phintraco Technology, anak perusahaan dari Phintraco Group bersama business partner-nya, Verint.
Acara ini bertujuan agar para pelaku industri dapat memahami the power of customer voice menggunakan analytics dan voice biometric untuk meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience) dan juga mengetahui bagaimana cara mengotomatiskan seluruh proses manajemen kualitas, mulai dari scoring evaluation hingga assigning coaching.
Melalui Voice of the Customer dari Verint, yang dipercaya dapat menanggapi secara lebih efektif terhadap pelanggan, bisnis, dan permintaan pasar dengan memanfaatkan kekuatan pelaku industri.
Selain itu acara ini juga membahas bagaimana menjadikan setiap agent sebagai agent terbaik di perusahaan untuk meningkatkan kepuasan, operational efficiencies, pendapatan dan kesuksesan pelanggan.
Acara ini dihadiri oleh berbagi pelaku industri mulai dari industri perbankan, industri finansial, industri asuransi, ecommerce, dan industri-industri lainnya. Terdapat 5 (lima) sesi yang diisi dengan pembicara-pembicara, seperti: Sesi Pertama: AI Driven Quality Automation and Real Time Analytics oleh Daniel Ziv, VP Customer Analytic Verint. Di sesi kedua, topik yang dibahas adalah mengenai Defining the Human Age; A Reflection on Customer Engagement in the Modern Era oleh Jason Du Preez, VP Engagement Management Verint.
Sesi ketiga membahas mengenai topik Simplifying and Improving Identification in Contact Centers oleh Aditya Dang, Business Solution Manager Verint. Sesi keempat Nick Mortimer, Senior Director Consulting Verint, membahas mengenai The Transformation from Workforce Optimisation to Workforce Engagement.
Tidak hanya Verint saja yang menjadi pembicara di dalam acara tersebut, namun pada sesi kelima juga diisi oleh Andi Anugrah yang merupakan Ketua Indonesia Contact Center Indonesia (ICCA) mengenai topik Digital Transformation in the Indonesia Contact Center.
Semoga dengan adanya acara ini, para pelaku industri dapat lebih memahami bagaimana mencapai customer satisfaction dan meningkatkan efisiensi operasional melalui kekuatan Voice of the Customer dengan solusi terbaru dari Verint.



Imam Rahadian - Solution Architect Ruijie Network Indonesia saat memaparkan materi (Jakarta, 14/11/2024)[/caption]Imam menjelaskan bagaimana solusi seperti SD-WAN, teknologi smart building, dan data center terbaru dapat mengoptimalkan operasional bisnis modern. "Konektivitas tidak lagi hanya tentang menghubungkan perangkat, tetapi menciptakan lingkungan kerja yang terintegrasi dan ramah lingkungan," ungkapnya.Sesi demo menjadi salah satu sorotan utama acara. Peserta diberikan kesempatan untuk menyimak langsung solusi Ruijie Network Indonesia, termasuk teknologi SD-WAN dan inovasi smart building. Sesi ini memperlihatkan bagaimana solusi tersebut dapat diterapkan dalam berbagai skenario bisnis untuk meningkatkan konektivitas dan efisiensi operasional.Berbagai studi kasus juga dihadirkan untuk memberikan gambaran nyata. Peserta diajak melihat bagaimana teknologi ini diterapkan dalam situasi seperti optimalisasi ruang kerja modern hingga peningkatan keamanan infrastruktur jaringan.Salah satu nilai lebih dari acara ini adalah diskusi interaktif antara pembicara dan peserta. Banyak peserta memanfaatkan sesi ini untuk bertanya mengenai tantangan spesifik yang mereka hadapi dalam mengadopsi teknologi baru.Dengan keberhasilan acara ini, Phintraco Technology dan Ruijie Network telah menunjukkan komitmennya untuk mendorong transformasi digital di Indonesia. Acara ini tidak hanya memberikan wawasan berharga tetapi juga inspirasi bagi para profesional untuk memanfaatkan teknologi inovatif demi mendukung keberlanjutan dan efisiensi bisnis mereka. Media Contact:Public Relationsinfo@phintraco.com

19 November 2020 – Phintraco Group Participates in the annual event held by Indonesia Contact Center Association (ICCA) titled “The Best Contact Center Indonesia 2020” through its two subsidiaries, Mitracomm Ekasarana and Phintraco Technology as one of sponsors and panelists.
Even though it was held virtually because of the pandemic, it did not reduce the enthusiasm of the participants in joining the entire activities of this event, from competition to the contact center conference.
The competitions in The Best Contact Center Indonesia 2020 were classified into 3 categories: individual, teamwork, and corporate categories. This competition had participats from more than 52 instances, both from government and public institutions, as well as private companies in Indonesia with total 265 participants and 122 winners.
According to the purpose of the event, that was to improve the role of contact center toward customer service quality, the contact center conference presented 10 professional speakers, contact center practitioners and consultants from various companies and contact center solution providers. Mitracomm Ekasarana, as a subsidiary of Phintraco Group, also be one of speakers in this contact center conference.
Wibowo Putra as a Sales Manager representing Phintraco Group, delivered his presentation about "Toward Irreplaceable Services" in the Contact Center Conference. The materials delivered the overall condition of contact center in Indonesia, such as its development and also the challenges.
MitraComm Ekasarana as a Business Process Outsourcing company in Indonesia, is very understand about the condition, development, and challenges in contact center world. MitraComm is committed to always deliver its best solutions and services for contact center by ensuring that all provided solutions and services are always updated with the technological development, meet the all growing expectations and needs of our clients, in line with the customer behavioral change, and also ensure that all agents and staffs are also updated with technological development.
With those strategies and understanding, MitraComm are always able to ensure that all MitraComm’s valued clients has contact center at its best quality and work as a key factor for company’s growth.
As a contact center solution provider, MitraComm Ekasarana and Phintraco Technology hope that with their contribution at the event “The Best Contact Center Indonesia 2020”, will give new spirits for all contact center practitioners. Therefore, the development of contact center in Indonesia will be much better in the future, and will increasingly provide awareness to industry practitioners about the importance of having a reliable contact center.
At present, contact center plays an essential role in today’s businesses, because it is a front line for them to communicate and interact with their customers and supporting business performance during times of crisis. MitraComm Ekasarana and Phintraco Technology are ready to help companies to develop their contact center by providing best solutions and services that can be tailored to each of clients’ needs.
Further information:

6 October 2020 – Today, Phintraco Group participated in the annual event named “Indonesia Knowledge Forum (IKF) IX – 2020” that held by BCA Learning Service. This year, the event of Indonesia Knowledge Forum was different to the previous year, it was held virtually due to the Covid-19 pandemic.
The theme of Indonesia Knowledge Forum IX – 2020 was titled “Business Revamp: Overcoming Uncertainty through Knowledge”, which intended to be a learning media for companies, entrepreneurs and professionals to share knowledge about how business withstand the ever-changing situation to achieve good performance and rise up the economic growth in Indonesia by creating new innovations to maintain and generate business value.
As an information and communication technology solutions provider company in Indonesia, Phintraco Group supported the success of Indonesia Knowledge Forum IX - 2020 by participating as one of exhibitors. Phintraco Group showed and demonstrated products and solutions of its 4 subsidiaries which are focused on IT Solutions; Phintraco Technology demonstrated IT Infrastructure and Contact Center solutions, MitraComm Ekasarana demonstrated various Business Process Services and Solutions such as Contact Center Outsourcing, Aplikas Servis Pesona demonstrated Network and IT Security solutions and PhinCon demonstrated CRM, Middleware, HR, Big Data, RPA, ERP solutions and IT Consulting services.
By participating in Indonesia Knowledge Forum IX – 2020 titled “Business Revamp: Overcoming Uncertainty through Knowledge”, we hope that all professionals can obtain new insights about the importance of using the right technology solutions to help their business remain innovative, especially in these uncertain times.
By realizing the full potential of information and communication technology, companies would be able to remain innovative and face all challenges. If companies can take full advantage of the right technology to support their business operations, they can take this uncertainty as a starting point to transform their business for a better future.
Source:
https://phintraco.com/phintraco-group-indonesia-knowledge-forum-ix-2020/

Phintraco Technology, a subsidiary company of Phintraco Group that focuses on Contact Center Solutions and Modern Infrastructures, held an event with its two partners, Dell EMC and VMware on Thursday, 24 October 2019 in Jakarta.
Attended by IT Professionals from across industries, the theme of this event was "Unstoppable IT Journey with DELL EMC & VMWARE Better Together Solutions". This event consists of several sessions presented by Dell EMC and VMware representatives. In addition, there was Question and Answer session about IT solutions, especially about Hybrid and Multi Cloud. All participants showed their enthusiasm for this session, and Phintraco Technology facilitated all participants to discuss about IT Solution with some experts. Through this session, all participants’ curiosity about Hybrid and Multi Cloud were answered in detail.

Question and Answer Session

Through this event, Phintraco Technology aimed to provide knowledge to participants about the future of technology, and encourage Indonesian companies to prepare their company's IT infrastructure ready for Hybrid and Multi Cloud. With the advanced technology that facilitates the company's operations and creates the right strategy to increase productivity, companies are able to turn their IT department into a profit center.
Today, every organization needs to be a digital organization, powered by data, running in a multi-cloud. Every organization needs to prepare their digital transformation start from now.
In the first session, the session “Journey to Multi Cloud” was presented by Albert Lay, as Channel Data Center & Solutions from Dell Technologies.
“According to the research from IDC, By 2020, 60% of organizations will use two or more cloud platforms leading companies to seek Multi Cloud management services to reduce complexity. Organization will focus on how to reduce cost, secure, improve reliability, and how to control and maintain organization well.” Said Albert Lay. In this event, the participants were also given knowledge about the steps during the transition process from On Premise to Multi-Cloud.
To help companies to turn their IT department into a profit center, Phintraco Technology provides integrated solutions from Dell EMC and VMware.
Dell EMC delivers integrated hardware and software solutions that provide financial and operational efficiency. It has been more than ten years for Dell EMC and VMware development have resulted in a highly integrated portfolio of infrastructure products and provided simplified operational control.
Dell EMC and VMware deliver the industry’s main cloud software powered by API driven CI, HCI and Best of Breed systems. All are combined to be the industry’s main cloud infrastructure.
Phintraco Technology gives opportunities to all organizations to develop their IT department. Phintraco Technology is ready to make every organization to be a digital organization that powered by data and running in Multi Cloud. There is no complexity in modernizing infrastructure and software, also secure important assents.
With Phintraco Technology, you are able to turn your company’s IT department into a profit center by changing your existing organization to be a digital organization that more productive and efficient through a collaboration between Dell EMC and VMware.
Further Information:
marketing@phintraco.com

Phintraco Group participated again this year in “Indonesia Knowledge Forum VIII” held by PT Bank Central Asia Tbk (BCA) on 8-9 October 2019 at The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta.
The theme of Indonesia Knowledge Forum (IKF) VIII is about the development of digital ecosystems and startups in Indonesia, titled "Capital Culture: Nurturing Mindset for The Next Era of Capital Culture". This event aimed to give awareness to people about business growth in a digital era, which becomes much easier because of the advancement of technology.
Phintraco Group participated again in the Indonesia Knowledge Forum VIII as one of exhibitors. Phintraco Group showed and demonstrated products and solutions of 4 its subsidiary companies which are focused on IT Solutions; Phintraco Technology demonstrated Contact Center and Unified Communication solutions, MitraComm Ekasarana for Business Process solutions such as Contact Center Outsourcing, Aplikas Servis Pesona for Network and IT Security solutions and PhinCon for CRM/CX, HR and Big Data solutions.

Visitors showed their enthusiasm through visiting Phintraco Group’s booth because Phintraco Group is an IT solutions provider company that helps entrepreneurs to achieve their business targets with the best technology support, in accordance with the purpose of this event, which to socialize all visitors about the promising opportunities to start your own business in this digital era.
Through this IKF VIII event, Phintraco Group hopes that with our contribution in Indonesia Knowledge Forum VIII, it will properly convey more inspirations to all people that starting your own business in today’s digital era will be much easier because the presence of technology helps business process become much easier and more efficient.
Further Information:marketing@phintraco.com
Phintraco Technology, the Platinum Partner of Dell Technologies, held an event titled "Simplify Your Journey to Digital Transformation" at Westin Hotel Jakarta, Indonesia on Wednesday, August 14, 2019. The event was attended by IT professionals across industries.
This event aimed to give knowledge to every organization about the right strategy to simplify their journey to digital transformation by utilizing advanced technology.
In the first session, Mr. Albert Lay, as Channel Data Center & Solutions of Dell Technologies, revealed that many organizations are still in the process of implementing digital transformation in their business. Many organizations are not able to compete in today’s hyper-digital world.
In short, "Simplify Your Journey to Digital Transformation" discussed the journey to digital transformation, starting from the transition of On Premise to Multi-Cloud. "Organizations need solutions that can support businesses to be better, one of its ways is implementing a Multi-Cloud strategy," said Mr. Trigantoro Bram, as Business Solution Architect of Dell Technologies, in the second session.

Multi-cloud is a strategy for organization to utilize two or more cloud computing platforms to perform various tasks. Organizations that do not want to depend on ane cloud can use this strategy to get the best results from their services.
In the last session, Mr. Ryan Renaldy, as Country Business Lead OEM and IoT Solutions of Dell Technologies, presented about Dell Technologies’ solutions that can improve business services in the era of digital transformation. Such as IoT, Edge Computing, and Artificial Intelligence (AI).
From the last session, it is known that Dell Technologies has Edge solutions that are useful for taking or inputting data based on circumstances, Edge will transfer data that can be read by Cloud and it is useful as an analysis for learning parameters.
Multi-Cloud, IoT, Edge Computing and AI are mutually beneficial solutions to simplify digital transformation in business.

By holding this event, we expect every organization to know that Phintraco Technology is committed to supporting all organizations in Indonesia to simplify their journey to digital transformation. Phintraco Technology will simplify their journey to digital transformation in business for real with the best solutions from Dell Technologies.
Further information:marketing@phintraco.com