Blog

Real Time Monitoring: Kunci Menjaga Performa Aplikasi Bisnis
08 Dec 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Real Time Monitoring: Kunci Menjaga Performa Aplikasi Bisnis

Dunia bisnis digital kini bergerak semakin cepat, sehingga performa aplikasi menjadi salah satu faktor paling menentukan keberhasilan. Aplikasi yang lambat, sering error, atau mengalami downtime dapat langsung menurunkan tingkat kepuasan pelanggan dan menimbulkan kerugian finansial yang signifikan. Karena itu, perusahaan modern kini tidak lagi cukup hanya melakukan pemantauan berkala terhadap sistem dan aplikasi mereka. Diperlukan pendekatan yang lebih responsif dan presisi, yaitu real time monitoring.

Dengan metode pengawasan real time, tim IT dapat memantau kondisi aplikasi dan infrastruktur bisnis secara langsung, menganalisis performa sistem, dan segera mendeteksi masalah sebelum berdampak besar pada pengguna. Inilah fondasi penting dalam menjaga stabilitas dan keandalan layanan digital di era kompetisi tinggi, di mana setiap detik downtime dapat berarti hilangnya peluang bisnis. Artikel ini akan membahas aspek-aspek dalam pengawasan real time mulai dari definisinya, cara kerjanya, kenapa metode ini penting, serta cara menerapkannya. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!

Apa itu Real Time Monitoring System?

Real time monitoring adalah sistem yang memungkinkan pemantauan performa aplikasi, jaringan, dan infrastruktur IT secara terus-menerus dalam waktu nyata. Sistem ini bekerja dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, mulai dari log server, API, database, hingga aktivitas pengguna lalu menampilkan informasi tersebut dalam dashboard yang selalu diperbarui setiap detik.

Berbeda dengan pemantauan tradisional yang cenderung reaktif dan bergantung pada laporan setelah kejadian, pemantauan real time bersifat proaktif. Sistem ini memberikan visibilitas menyeluruh terhadap kesehatan aplikasi, mendeteksi anomali secara otomatis, dan bahkan bisa memberikan peringatan jika terdeteksi potensi gangguan. Dengan begitu, tim IT dapat segera mengambil tindakan korektif sebelum masalah menjadi krisis yang lebih besar.

Dalam system observability, pengawasan real time juga menjadi komponen penting yang membantu perusahaan memahami perilaku sistem secara mendalam.

Bagaimana Cara Kerja Real Time Monitoring App?

Sistem pengawasan real time biasanya terdiri dari beberapa lapisan utama. Pertama adalah data collection layer, di mana data performa dikumpulkan dari berbagai sumber seperti server, container, dan endpoint aplikasi. Data ini mencakup metrik penting seperti latency, response time, error rate, hingga tingkat penggunaan sumber daya (CPU, memori, dan bandwidth).

Lapisan berikutnya adalah processing layer. Di lapisan ini, sistem akan melakukan analisis data secara langsung menggunakan streaming analytics dan algoritma deteksi anomali. Jika ditemukan pola yang tidak normal, misalnya lonjakan waktu respon atau peningkatan error, maka aplikasi akan memproses informasi tersebut dan mengirim peringatan ke tim DevOps.

Selanjutnya, visualization layer akan menampilkan data dalam bentuk dashboard interaktif. Tim IT dapat melihat performa aplikasi secara menyeluruh dalam satu tampilan terpadu, termasuk grafik real-time dan tren historis. Beberapa sistem terbaru yang canggih juga dilengkapi alerting & automation layer yang mampu mengeksekusi tindakan otomatis, seperti auto-scaling atau restarting service, untuk mencegah downtime.

Pemilihan metrik pemantauan yang tepat sangat krusial dalam real time monitoring. Metrik seperti APDEX score, request rate, dan response time dapat membantu tim menentukan apakah pengalaman pengguna masih berada dalam ambang optimal.

Kenapa Real Time Monitoring Penting untuk Aplikasi Bisnis?

Penerapan pemantauan secara real time merupakan strategi bisnis yang sangat penting di era digital. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa sistem ini menjadi sangat krusial bagi perusahaan modern:

Mencegah Gangguan Operasional

Dengan pemantauan secara langsung, tim IT bisa mendeteksi potensi gangguan lebih awal, sebelum berdampak lebih jauh pada pelanggan atau pendapatan perusahaan.

Menjaga Pengalaman Pengguna

Aplikasi yang lambat atau sering error dapat menurunkan tingkat kepuasan pengguna. Real time monitoring membantu memastikan setiap interaksi tetap lancar.

Efisiensi Waktu dan Sumber Daya

Dengan sistem otomatisasi alert dan deteksi anomali, tim IT tidak perlu menunggu laporan manual untuk segera bertindak.

Pengambilan Keputusan Berbasis Data

Data yang diperoleh secara real-time memungkinkan pihak manajemen untuk melakukan analisis performa secara presisi dan membuat keputusan yang cepat dan akurat berdasarkan data.

Meningkatkan Keamanan Aplikasi

Aktivitas mencurigakan atau lonjakan trafik abnormal dapat terdeteksi lebih awal melalui pemantauan real time.

Bagaimana Cara Menerapkan Real Time Monitoring?

Implementasi real time monitoring memerlukan strategi yang terstruktur dan alat yang tepat agar bisa efektif. Berikut adalah langkah-langkah utamanya:

Tentukan Kebutuhan dan KPI

Pertama-tama, identifikasi area yang paling kritis terlebih dulu bagi performa bisnis, misalnya waktu respon aplikasi, uptime, atau tingkat error.

Gunakan Platform yang Komprehensif

Pilih platform monitoring aplikasi yang mampu memberikan observabilitas menyeluruh yang memadukan metrics, logs, dan traces dalam satu sistem terpadu.

Integrasikan ke Lapisan Infrastruktur IT

Pastikan monitoring mencakup aspek backend, frontend, API, dan cloud environment agar visibilitas sistem benar-benar utuh.

Otomatisasi Alert dan Eskalasi

Konfigurasikan threshold dan sistem notifikasi agar tim segera mendapat peringatan ketika anomali terjadi.

Analisis Berkelanjutan dan Optimalisasi

Gunakan insight dari dashboard real-time untuk melakukan tuning performa dan perbaikan sistem secara terus-menerus.

Pastikan Performa Aplikasi Bisnis Anda Tetap Optimal dengan Solusi APM dari Phintraco Technology!

Sistem real time monitoring merupakan langkah awal untuk mengoptimalkan performa aplikasi. Untuk hasil yang maksimal, perusahaan perlu solusi komprehensif yang mampu mengintegrasikan observabilitas secara penuh.

Phintraco Technology dapat memberikan solusi Application Performance Monitoring (APM) yang komprehensif dan berbasis AI. Solusi dari kami dapat mengidentifikasi akar penyebab masalah secara otomatis dan memberikan insight real time tentang performa aplikasi, infrastruktur, dan pengalaman pengguna. Dengan full-stack observability, Anda dapat melihat seluruh ekosistem aplikasi dalam satu tampilan, mendeteksi anomali sebelum pelanggan merasakannya, dan memastikan layanan tetap optimal 24/7.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Observability: Definisi, Cara Kerja, dan Cara Meningkatkannya
04 Dec 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Observability: Definisi, Cara Kerja, dan Cara Meningkatkannya

Di era digital yang semakin kompleks, sistem IT tidak berdiri sendiri secara tunggal. Aplikasi modern kini terdiri dari ribuan komponen kecil yang saling berinteraksi. Komponen-komponen seperti microservices, container, hingga layanan cloud lintas platform menjadikan proses pemantauan dan pengelolaan performa sistem jadi semakin kompleks dan menantang. Di sinilah konsep observability atau observabilitas menjadi sangat penting. Kemampuan untuk memahami bagaimana sistem internal bekerja hanya dengan melihat data yang dihasilkan dari luar.

Untuk perusahaan modern, observability infrastruktur IT merupakan kebutuhan utama. Tanpa observability tools yang baik, tim IT akan kesulitan dalam mengidentifikasi penyebab gangguan, memperbaiki masalah performa, atau mengantisipasi potensi kegagalan sebelum berdampak ke user. Oleh karena itu, IT system observability merupakan pondasi utama perusahaan yang ingin menjaga infrastruktur digital mereka. Artikel ini akan membahas berbagai aspek dari observability IT, mulai dari definisi, kenapa observability penting, bagaimana cara kerjanya, observability best practices dan bagaimana meningkatkan observability. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!

Apa itu Observability?

Observability adalah kemampuan untuk memahami kondisi internal suatu sistem melalui data yang dihasilkan, seperti logs, metrics, dan traces. Konsep ini berakar dari teori kontrol sistem di bidang engineering, di mana observabilitas menunjukkan sejauh mana keadaan internal sistem dapat disimpulkan dari output yang dapat diukur.

Dalam konteks IT, observabilitas memungkinkan tim DevOps, SRE, dan developer untuk menemukan alasan mengapa sesuatu terjadi, dibanding hanya mengetahui apa yang terjadi. Misalnya, saat pengguna mengalami penurunan performa pada aplikasi e-commerce, observabilitas membantu menemukan akar masalah di tingkat microservice atau database tanpa menelusuri kode satu per satu.

Berbeda dengan monitoring tradisional yang hanya memberi notifikasi ketika sesuatu salah, observabilitas memberikan kemampuan untuk mengeksplorasi penyebabnya, mengidentifikasi pola tersembunyi, dan mengambil keputusan yang lebih cepat serta berbasis data.

Mengapa IT Observability itu Penting?

Alasan utama kenapa banyak perusahaan kini menyadari pentingnya observabilitas adalah karena dampak langsungnya terhadap reliability, efisiensi, dan pengalaman pengguna. Dari segi reliability, observabilitas memungkinkan tim IT untuk menemukan anomali lebih awal sebelum berdampak lebih parah, sehingga downtime dapat ditekan dan sistem lebih stabil.

Dengan wawasan real time terhadap performa aplikasi, perusahaan juga mampu memastikan pengguna mendapatkan respons yang cepat dan bebas gangguan. Hal ini dapat meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan. Selain itu, Tim DevOps dan SRE juga dapat memperpendek Mean Time to Resolve (MTTR) dari analisis akar masalah yang otomatis.

Apa Saja 3 Pilar Observability?

Observabilitas dibangun di atas tiga elemen atau pilar utama yang saling melengkapi, atau dikenal juga sebagai 3 Pillars of Observability yaitu Logs, Metrics, dan Traces. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:

Logs

Logs adalah catatan kejadian sistem secara kronologis, misalnya error messages, activity records, atau output aplikasi. Fungsinya adalah memberi konteks detail saat terjadi insiden dan menjadi dasar investigasi masalah.

Metrics

Metrics merupakan data kuantitatif seperti waktu respons, penggunaan CPU, memori, throughput, dan error rate. Dengan metrics, tim dapat memantau tren performa dari waktu ke waktu.

Traces

Traces merupakan jejak perjalanan dari suatu permintaan (request) antar layanan dalam sistem microservices. Dari trace, tim bisa tahu bagian mana yang menjadi bottleneck atau penyebab keterlambatan respon.

Bagaimana Cara Kerja Observability?

Secara teknis, cara kerja observabilitas adalah mengumpulkan data telemetry dari seluruh komponen sistem untuk diolah menjadi insight yang bermakna. Dalam proses ini, terdapat beberapa tahapan, yang pertama adalah data collection. Di tahap ini, langkah yang dilakukan adalah mengumpulkan logs, metric, dan traces dari berbagai sumber seperti aplikasi, container, jaringan, dan cloud.

Setelah itu, semua data akan dikaitkan dari berbagai lapisan atau layer untuk memahami konteks dan hubungan antar peristiwa. Kemudian, hasil analisis akan disajikan datanya melalui bentuk dashboard interaktif untuk memantau performa sistem. Beberapa tools juga telah didukung oleh AI untuk bisa mendeteksi anomali, menemukan akar masalah, sekaligus memberikan rekomendasi tindakan secara otomatis.

Monitoring vs Observability, apa Perbedaannya?

Kedua istilah ini sering dianggap sebagai konsep yang sama. Akan tetapi, perbedaan utamanya terletak pada fokus dan tujuannya. Monitoring berfokus pada mengetahui dan mendeteksi apa yang salah, sementara observabilitas berfokus juga pada memahami penyebab kesalahan tersebut. Data yang digunakan keduanya bisa dibilang sama, tetapi observabilitas lebih terbuka untuk eksplorasi data kompleks untuk konteks tambahan. Sehingga secara umum, tujuan monitoring adalah deteksi masalah, sedangkan observabilitas adalah diagnosa dan pencegahan masalah.

Bagaimana Cara Terbaik Meningkatkan Observability?

Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan observabilitas sistem yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Di antaranya adalah:

Gunakan Observability Tools Modern

Pilih platform yang mampu melakukan pemantauan menyeluruh dan analisis otomatis, seperti mengintegrasikan AI dan fitur auto-discovery.

Integrasikan Data dari Seluruh Lapisan Infrastruktur IT

Pastikan observabilitas mencakup semua komponen, yaitu aplikasi, database, jaringan, hingga cloud. Pendekatan parsial bisa membuat insight menjadi terbatas.

Automasi Deteksi dan Respons

Implementasikan alert berbasis anomali dan machine learning agar sistem dapat bereaksi cepat terhadap potensi masalah.

Bangun Budaya Kolaboratif antara DevOps dan SRE

Observabilitas bukan hanya alat teknis, tapi juga mindset yang mendorong kerja sama lintas tim.

Evaluasi dan Tingkatkan Secara Berkala

Kebutuhan observabilitas akan berevolusi seiring pertumbuhan sistem. Oleh karena itu, lakukan peninjauan berkala terhadap data pipeline dan efektivitas dashboard.

Tingkatkan Observability Aplikasi Anda dengan Solusi Application Performance Monitoring (APM) dari Phintraco Technology!

Untuk bisa membangun observabilitas yang matang, perusahaan perlu menggunakan platform analisis cerdas dan visibilitas yang menyeluruh. Oleh karena itu, Phintraco Technology menawarkan solusi Application Performance Monitoring (APM) komprehensif. Solusi APM dari kami mencakup full-stack observability, AI-powered analytics, end-to-end tracing, serta otomatisasi identifikasi akar masalah.

Selain itu, teknologi AI dalam APM kami dapat mempercepat deteksi anomali secara real time, serta memperkirakan potensi masalah sebelum berdampak ke pengguna.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Application Performance Monitoring: Kunci Kinerja Optimal Aplikasi
01 Dec 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Application Performance Monitoring: Kunci Kinerja Optimal Aplikasi

Di dalam dunia bisnis modern saat ini, digitalisasi dan performa aplikasi merupakan salah satu faktor utama penentu keberhasilan perusahaan. Pengguna modern kini mengharapkan layanan yang serba cepat, responsif, dan selalu tersedia di berbagai perangkat, baik web maupun mobile. Segala kemudahan tersebut didukung oleh kompleksitas arsitektur modern, mulai dari microservices, container, hingga multi cloud environment yang membuat pemantauan performa aplikasi jadi lebih rumit. Di sinilah application performance monitoring atau APM berperan penting sebagai sistem monitoring yang memastikan setiap komponen bekerja sebagaimana mestinya

Dengan APM, perusahaan dapat mengidentifikasi gangguan performa aplikasi bisnis mereka dengan lebih cepat, menemukan akar masalah, serta mengoptimalkan pengalaman pengguna secara menyeluruh. Artikel ini akan membahas seluk-beluk APM mulai dari definisinya, mengapa teknologi ini penting, bagaimana cara kerjanya, perbedaannya dengan observability, serta manfaatnya untuk perusahaan. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!

Apa itu APM (Application Performance Monitoring)?

Application performance monitoring atau APM adalah serangkaian proses, alat, dan praktik yang digunakan untuk memantau, mengelola, serta mengoptimalkan performa aplikasi. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa aplikasi berjalan sesuai dengan standar performa yang diharapkan, baik dari sisi teknis maupun pengalaman pengguna. Teknologi ini mencakup beberapa komponen penting seperti monitoring waktu respons, analisis transaksi end-to-end, deteksi anomali performa, serta monitoring dependensi antar layanan. Dengan teknologi ini, perusahaan dapat menjaga Service Level Objectives (SLO) dan meningkatkan kepuasan pengguna akhir. APM dapat menjadi sistem cerdas yang menjadi bagian dari digital experience management modern.

Mengapa Perusahaan Perlu Menggunakan APM?

Performa aplikasi yang buruk dapat berakibat fatal di dalam lingkungan digital yang semakin kompetitif. Penundaan satu detik saja dalam loading time dapat menurunkan tingkat konversi pelanggan secara signifikan. Selain itu, gangguan atau downtime dapat merusak reputasi merek dan menyebabkan kerugian finansial yang besar.

Perusahaan perlu mengidentifikasi masalah dengan cepat. Oleh karena itu, APM dapat menjadi solusi pendeteksi anomali dan memberikan peringatan otomatis. Selain itu, perusahaan juga dapat menurunkan waktu pemulihan insiden dengan analitik akar penyebab masalah yang otomatis. Tim DevOps dapat segera memperbaiki masalah tanpa menelusuri log secara manual.

Secara keseluruhan, APM sangat penting agar perusahaan dapat mengotomatiskan proses pemantauan sehingga tim dapat fokus pada pengembangan atau inovasi baru untuk aplikasi tersebut.

Bagaimana Cara Kerja Application Performance Monitoring Tools?

Secara umum, APM dapat mengumpulkan dan menganalisis data dari seluruh lapisan sistem aplikasi. Jika dibedah lebih dalam, proses ini mencakup tiga lapis pemantauan utama, yaitu:

Monitoring Infrastruktur

Pada lapisan ini, APM memantau sumber daya infrastruktur IT seperti CPU, memori, jaringan, cloud, serta performa container dan VM untuk memastikan lingkungan aplikasi berfungsi optimal.

Monitoring Aplikasi

Di tingkat ini, APM melacak metrik seperti response time, error rate, dan throughput. Teknologi ini akan secara otomatis menelusuri setiap transaksi pengguna dan menunjukkan titik-titik bottleneck di dalam sistem.

Monitoring User Experience

Beberapa APM modern juga memantau bagaimana pengguna berinteraksi dengan aplikasi, mulai dari klik, waktu loading halaman, hingga lokasi dan perangkat yang digunakan.

Ketiga lapisan ini kemudian dikumpulkan melalui integrasi API atau agent-based monitoring, lalu dianalisis menggunakan AI-driven analytics untuk menemukan anomali. Dengan cara kerja ini, APM dapat memberikan wawasan full-stack monitoring sehingga tim developer dan IT dapat memahami performa sistem secara utuh, mulai dari kode hingga customer experience.

Apa Saja Perbedaan Application Performance Monitoring dan Observability?

Meski sekilas terlihat sama, APM dan observability memiliki perbedaan pada segi fokusnya. Secara umum, APM berfungsi untuk mendeteksi dan memantau performa aplikasi dan menemukan apa yang salah. Sementara itu, observability lebih fokus pada pemahaman mendalam terhadap sistem yang kompleks untuk menemukan penyebab sesuatu terjadi.

Meski begitu, data yang diambil umumnya sama, yaitu metriks, traces, dan logs, meskipun observability umumnya mengambil konteks tambahan lagi.

Apa Saja Manfaat Mobile Application Performance Monitoring untuk Perusahaan?

Aplikasi mobile kini menjadi salah satu platform pilihan utama untuk interaksi pelanggan dengan brand. Oleh karena itu, APM untuk aplikasi mobile menjadi sangat penting dalam strategi digital perusahaan modern saat ini. Beberapa manfaat utamanya antara lain adalah:

Pengalaman Pengguna yang Konsisten

APM dapat membantu mencegah aplikasi mengalami lag, crash atau bahkan waktu loading yang lama. Performa aplikasi yang lancar dan responsif dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan memberikan pengalaman yang konsisten.

Meningkatkan Konversi dan Loyalitas Pelanggan

Aplikasi yang berjalan dengan cepat dan stabil dapat membantu meningkatkan retensi pengguna. Retensi pengguna yang tinggi secara tidak langsung akan mendorong engagement, dan juga konversi.

Mempercepat Siklus Pengembangan

Tim developer dapat melakukan pengembangan aplikasi dengan lebih cepat karena APM memberikan data performa real time. Developer juga dapat memperbaiki bug dan merilis update lebih cepat.

Pengambilan Keputusan Berbasis Data

Insight dan data dari APM dapat membantu manajemen perusahaan untuk memahami perilaku pengguna dan performa aplikasi. Hal ini mendorong pengambilan keputusan dan penentuan prioritas yang berbasis data.

Pastikan Aplikasi Bisnis Anda Memiliki Performa Tinggi dengan Solusi Application Performance Monitoring dari Phintraco Technology!

Untuk bisa menjaga keunggulan kompetitif di era digital, perusahaan perlu memastikan bahwa aplikasi mereka berjalan dengan cepat, efisien, dan bebas gangguan. Oleh karena itu, Phintraco Technology menghadirkan solusi Application Performance Monitoring (APM) yang didukung teknologi AI.

Solusi APM dari kami dapat memberikan analitik akar penyebab secara otomatis, full-stack observability dari infrastruktur hingga customer experience, serta integrasi yang mulus dengan berbagai platform.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Serangan Overlay: Cara Kerja, Dampak, dan Cara Mencegahnya
24 Nov 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Serangan Overlay: Cara Kerja, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Serangan siber terhadap aplikasi mobile kini terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Peningkatan signifikan ini berjalan seiring dengan semakin pesatnya transformasi digital di berbagai sektor, mulai dari perbankan, e-commerce, dan layanan bisnis lainnya. Pelanggan kini dapat melakukan transaksi, pembelian, hingga otentikasi identitas melalui smartphone mereka. Kondisi ini membuat mobile app jadi target utama pelaku kejahatan siber yang mengincar data sensitif. Salah satu metode serangan yang sulit dideteksi adalah serangan overlay atau overlay attack.

Overlay attack memanfaatkan manipulasi visual untuk menipu pengguna agar memberikan informasi rahasia seperti kredensial login, nomor kartu kredit, atau kode OTP. Penjahat siber meniru tampilan aplikasi asli dan menempatkan lapisan interface palsu di atasnya. Karena terlihat identik, pengguna tanpa sadar memasukkan data pribadi ke dalam layar palsu. Overlay attack Android dan overlay attack iPhone kini mulai berkembang dengan teknik berbasis web dan bug UI. Artikel ini akan membahas serangan overlay secara mendalam mulai dari definisi, cara kerja, dampak, dan cara mencegahnya.

Apa itu Serangan Overlay?

Serangan overlay adalah teknik yang digunakan oleh penyerang untuk membuat lapisan tampilan palsu di atas interface aplikasi sah. Tujuannya adalah untuk meniru tampilan asli aplikasi dan menipu pengguna agar memasukkan data sensitif ke dalam interface palsu tersebut. Teknik ini merupakan bentuk serangan phishing berbasis aplikasi, di mana interface yang tampak asli ini sebenarnya dikontrol oleh malware di latar belakangnya.

Overlay attacks sering digunakan oleh malware perbankan mobile, seperti Anubis, Cerberus, atau EventBot, yang secara khusus menargetkan aplikasi finansial. Begitu pengguna mengetikkan data login atau nomor kartu, informasi tersebut langsung dikirim ke server penyerang.

Jenis serangan ini lebih sering terkena di sistem Android, karena sistem Android mengizinkan aplikasi untuk menampilkan elemen grafis di atas aplikasi lain. Sebaliknya, di sistem iOS yang lebih ketat dalam izin sistem, overlay tetap bisa terjadi melalui web overlay phishing atau eksploitasi bug UI.

Bagaimana Cara Kerja Serangan Overlay?

Serangan overlay dapat dilancarkan melalui beberapa cara, teknik, dan langkah. Secara umum, prosesnya dimulai ketika pengguna tanpa sadar mengunduh aplikasi jahat dari toko tidak resmi atau melalui tautan palsu. Aplikasi ini kemudian meminta izin untuk menampilkan konten di atas aplikasi lain, yang memungkinkan malware beroperasi tanpa sepengetahuan pengguna. Izin ini menjadi pintu masuk bagi malware untuk memantau aktivitas pengguna, seperti saat mereka membuka aplikasi mobile banking atau e-wallet.

Setelah mendeteksi aplikasi target, malware akan menampilkan layar login palsu yang menyerupai interface asli aplikasi tersebut. Pengguna yang terkecoh memasukkan informasi sensitif, seperti data login atau detail kartu kredit, yang langsung dikirim ke server penyerang. Data curian ini kemudian digunakan untuk transaksi ilegal, pencurian identitas, atau penipuan finansial, sehingga menyebabkan kerugian signifikan bagi korban.

Apa Saja Dampak Serangan Overlay?

Overlay attack adalah jenis serangan siber dan penipuan yang tentu sangat berdampak buruk bagi pengguna, pemilik aplikasi dan ekosistem digital. Berikut adalah beberapa dampak utamanya:

Kehilangan Data Sensitif

Informasi login, PIN, OTP, dan detail kartu kredit dapat dicuri oleh penyerang melalui layar palsu untuk disalahgunakan dalam transaksi ilegal atau pencurian identitas.

Akses Ilegal ke Akun

Penyerang juga dapat mengambil alih akun perbankan, e-wallet, atau marketplace korban, menyebabkan kerugian finansial langsung dan potensi penyalahgunaan lebih lanjut.

Kerugian Psikologis Pengguna

Korban overlay attack sering kehilangan kepercayaan terhadap aplikasi digital, termasuk yang resmi, sehingga enggan menggunakan layanan serupa di masa depan.

Rusaknya Reputasi Bisnis

Pengguna cenderung akan menyalahkan aplikasi resmi atas kebocoran data, sehingga merusak reputasi developer aplikasi atau perusahaan di mata publik dan pelanggan.

Kompleksitas Ancaman Digital

Overlay attack meningkatkan tantangan keamanan di ekosistem mobile, sehingga menyulitkan deteksi manual dan mendorong kebutuhan solusi keamanan canggih untuk membedakan aktivitas sah dan jahat.

Apa Saja Jenis Overlay Attack?

Terdapat beberapa jenis overlay attack yang paling umum dijumpai, yaitu:

  • Full-Screen Overlay: Layar palsu yang menutupi seluruh interface aplikasi target, seperti laman login perbankan, sehingga pengguna tak sadar aplikasi asli tidak aktif.
  • Partial Overlay: Elemen UI palsu muncul di bagian layar tertentu, seperti kolom password, tampak normal dan sulit dideteksi.
  • Toast Overlay Attack: Malware menggunakan notifikasi toast untuk menampilkan UI palsu tanpa izin khusus, sulit diblokir.
  • Web Overlay Phishing: Halaman web yang menyerupai aplikasi asli, seperti bank, menipu pengguna iPhone untuk memasukkan kredensial.
  • Accessibility Overlay Attack: Malware Android memanfaatkan izin aksesibilitas untuk menampilkan overlay jahat atau mengisi formulir otomatis.
  • Floating or Pop-Up Overlay: Jendela kecil palsu yang muncul saat aktivitas penting, seperti input OTP, untuk mencuri data pengguna.

Bagaimana Cara Mencegah Mobile App Overlay Attack?

Untuk bisa mencegah overlay attacks pemilik dan pengembang aplikasi perlu melakukan langkah-langkah berikut:

Implementasikan Runtime Application Protection (RASP)

RASP dapat mendeteksi dan memblokir aktivitas overlay berbahaya secara real-time. Teknologi ini juga melaporkan ancaman langsung ke tim keamanan untuk respons cepat.

Gunakan Secure UI dan Anti-Overlay Library

Pustaka keamanan interface mencegah aplikasi pihak ketiga menampilkan konten di atas aplikasi utama. Framework modern mendeteksi dan memutus interaksi overlay secara otomatis.

Terapkan App Shielding

App shielding dapat melindungi aplikasi dari reverse engineering dan modifikasi kode untuk mencegah pembuatan overlay palsu. Teknik ini memastikan integritas UI aplikasi tidak dapat ditiru secara ilegal.

Tambahkan Lapisan Keamanan SDK

SDK (Software Development Kit) keamanan mobile dapat mendeteksi overlay jahat, melindungi dari emulator, dan memperingatkan saat aplikasi berjalan di lingkungan tidak aman.

Lakukan Threat Monitoring dan Analitik Keamanan

Lakukan pemantauan perilaku aplikasi secara berkelanjutan mengidentifikasi pola serangan overlay baru. Analitik ancaman memberikan wawasan untuk pembaruan keamanan proaktif.

Lindungi Aplikasi Mobile Bisnis Anda dari Serangan Overlay dengan Mobile App Security dari Phintraco Technology!

Overlay attack dan serangan siber lainnya kini menargetkan pengguna dan bisnis di seluruh dunia. Perusahaan yang mengandalkan aplikasi mobile untuk operasional bisnis wajib meningkatkan keamanannya. Oleh karena itu, Phintraco Technology menyediakan solusi mobile app security yang adaptif terhadap serangan overlay.

Solusi keamanan dari kami dapat memberikan fitur deteksi otomatis, proteksi runtime, serta integrasi SDK yang mudah. Sehingga memastikan aplikasi bisnis Anda tetap aman bahkan ketika dijalankan di perangkat pengguna yang terinfeksi malware.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Code Injection: Serangan Berbasis Kode dalam Aplikasi Mobile
20 Nov 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Code Injection: Serangan Berbasis Kode dalam Aplikasi Mobile

Seiring dengan meningkatnya konektivitas antar manusia di era digital, aplikasi mobile kini telah menjadi pilihan utama bagi pengguna untuk berinteraksi dengan berbagai layanan digital. Layanan digital kini meliputi transaksi keuangan hingga komunikasi pribadi. Akan tetapi, di balik kepraktisan tersebut, terdapat ancaman siber yang semakin kompleks dan canggih. Salah satu ancaman yang berbahaya jika diabaikan adalah code injection, serangan yang menyusupkan kode berbahaya ke aplikasi mobile untuk mengambil kendali dan mencuri data penting.

Memahami cara kerja code injection merupakan langkah penting bagi developer dan pemilik aplikasi mobile. Karena serangan ini memiliki dampak yang cukup fatal, khususnya dalam hal kepercayaan pengguna, reputasi bisnis, dan kerugian hukum. Oleh karena itu, memahami bagaimana cara serangan ini bekerja dan cara mencegahnya merupakan langkah penting dalam upaya menjaga integritas dan keamanan aplikasi mobile. Artikel ini akan membahas serangan code injection, mulai dari definisinya, cara kerja, dampak, jenis, serta cara mencegahnya. Simak artikel ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!

Apa itu Code Injection dalam Cyber Security?

Code injection adalah jenis serangan siber di mana penyerang menyisipkan atau 'menyuntikkan' kode berbahaya ke dalam aplikasi agar dijalankan oleh sistem target. Kode ini dapat berupa perintah tambahan, skrip, atau potongan program yang dimasukkan melalui celah keamanan pada input, API, atau bahkan komponen runtime.

Tujuan utama dari serangan ini adalah mengubah perilaku aplikasi, baik untuk mendapatkan akses tidak sah, mencuri data sensitif, maupun menjalankan perintah yang tidak seharusnya dilakukan. Berbeda dari command injection atau SQL injection yang biasanya fokus pada perintah sistem atau database, injeksi kode punya ruang lingkup yang lebih luas karena menyerang langsung ke logika program.

Dalam konteks keamanan aplikasi mobile, serangan ini bisa terjadi saat kode asing dimasukkan ke dalam proses aplikasi, misalnya lewat library pihak ketiga, komponen WebView, atau modifikasi runtime. Akibatnya, pelaku bisa memanipulasi fungsi internal aplikasi tanpa sepengetahuan pengembang atau pengguna.

Bagaimana Cara Kerja Code Injection?

Serangan injeksi kode ini dimulai ketika aplikasi gagal untuk memvalidasi input atau aktivitas eksternal yang diterima. Penyerang kemudian akan memanfaatkan celah tersebut untuk menyuntikkan kode yang tampak sah, namun sebenarnya berisi instruksi berbahaya.

Prosesnya dapat dijelaskan dalam tiga tahap utama. Pertama, penyerang mencari titik lemah, seperti form input, API backend, atau library yang tidak divalidasi. Lalu melalui celah tersebut, pelaku menyisipkan skrip atau instruksi tambahan. Kemudian sistem atau aplikasi menjalankan kode tersebut tanpa menyadari bahwa itu bukan bagian dari program asli.

Dalam aplikasi Android, serangan dapat terjadi pada lapisan Java/Kotlin maupun native library (C/C++), terutama jika debugging mode aktif atau signature verification tidak diterapkan. Di iOS, injeksi bisa dilakukan lewat dynamic library loading, method swizzling, atau process hooking.

Apa Saja Dampak Code Injection?

Injeksi kode berbahaya ini memiliki dampak yang luas dan fatal, tidak hanya bagi pengguna tetapi juga bagi bisnis pemilik/pengembang aplikasi. Salah satu dampak utamanya adalah kebocoran data sensitif di mana penyerang mengakses informasi penting. Mulai dari kredensial pengguna, token autentikasi, atau informasi keuangan secara langsung dari memori aplikasi.

Selain itu, serangan ini juga dapat mengubah logika bisnis aplikasi, seperti mematikan sistem verifikasi, memanipulasi saldo, atau memalsukan hasil transaksi. Setelah kode disuntikkan, aplikasi hasil modifikasi (tampered app) dapat disebarkan secara ilegal sehingga dapat merusak reputasi merek.

Pelanggaran keamanan siber seperti ini juga bisa memicu sanksi hukum, dan menghilangkan kepercayaan pengguna, khususnya di industri keuangan yang memiliki regulasi ketat terkait keamanan  data dan transaksi digital.

Apa Saja Jenis Serangan Code Injection Vulnerability?

Serangan injection bisa dilakukan dalam berbagai bentuk. Setiap jenis-jenis ini juga bisa terjadi secara tunggal atau kombinasi. Berikut adalah jenis-jenis serangan injection yang perlu dipahami:

SQL Injection

Jenis serangan injeksi klasik yang menargetkan database dengan menyisipkan perintah SQL tambahan. Di aplikasi mobile, hal ini bisa terjadi bila input pengguna diteruskan ke API backend tanpa validasi yang tepat.

Command Injection

Dalam jenis ini, pelaku menyisipkan perintah sistem (shell command) untuk dijalankan oleh server atau perangkat. Jika aplikasi memiliki komponen yang berinteraksi langsung dengan sistem operasi, risiko ini meningkat.

Script Injection (JavaScript Injection)

Serangan ini terjadi saat skrip berbahaya dimasukkan ke dalam komponen WebView atau browser embedded di dalam aplikasi. Skrip ini dapat mencuri token sesi atau mengalihkan pengguna ke situs phishing.

DLL/Library Injection

Penyerang menambahkan dynamic link library (.dll) ke dalam proses aplikasi agar kode asing dieksekusi bersamaan dengan aplikasi asli. Banyak digunakan untuk cheat pada game atau memodifikasi fungsi aplikasi finansial.

Process Injection

Kode disuntikkan langsung ke proses runtime aplikasi, yang memungkinkan pelaku memantau aktivitas atau mengubah perilaku internal.

Object Injection / Deserialization Attack

Serangan ini memanfaatkan proses deserialisasi data yang tidak aman untuk mengeksekusi objek berbahaya di memori aplikasi.

Runtime Hooking / Function Overriding

Teknik ini sangat populer pada Android dan iOS untuk melewati mekanisme keamanan, misalnya bypass enkripsi, root detection, atau otentikasi biometrik.

Code Modification Injection (Tampering)

Kode aplikasi dimodifikasi sebelum instalasi (tampering), biasanya pada file APK atau IPA, dan disebarkan ulang oleh pihak ketiga tanpa izin.

Bagaimana Cara Mencegah Code Injection untuk Mobile App?

Melindungi aplikasi mobile dari serangan injection perlu pendekatan yang berlapis mulai dari pengembangan hingga perlindungan runtime. Berikut adalah langkah-langkah yang direkomendasikan:

Validasi dan Sanitasi Input

Selalu periksa semua input pengguna sebelum diproses. Gunakan whitelist untuk menentukan format dan jenis data yang diizinkan, dan hindari penggunaan fungsi seperti eval() atau exec() yang mengeksekusi string sebagai kode.

Gunakan Secure Coding Practices

Terapkan parameterized queries untuk mencegah injeksi SQL, gunakan API yang aman, dan hindari menyimpan logika sensitif di sisi klien.

Implementasi Runtime Application Self-Protection (RASP)

Solusi RASP bisa membuat aplikasi mendeteksi dan menghentikan aktivitas injeksi kode secara real-time. Dengan proteksi runtime, aplikasi dapat mengenali upaya hooking, debugging, atau library injection bahkan setelah diinstal pada perangkat pengguna.

Gunakan Code Obfuscation dan Integrity Verification

Terapkan code obfuscation untuk menyulitkan penyerang dalam membaca struktur aplikasi, dan gunakan checksum atau signature verification untuk memastikan file aplikasi belum dimodifikasi.

Amankan Komunikasi Data

Pastikan semua komunikasi menggunakan protokol terenkripsi (TLS/SSL) dengan certificate pinning. Hindari mengirimkan data sensitif tanpa enkripsi atau melalui jaringan publik yang tidak aman.

Cegah dan Deteksi Code Injection Secara Dini dengan Mobile App Security dari Phintraco Technology!

Code injection merupakan ancaman yang bisa menghancurkan kepercayaan pengguna dan reputasi brand dalam sekejap. Untuk melindungi aplikasi mobile Anda dari serangan injeksi kode dan modifikasi berbahaya, Anda perlu perlindungan yang bekerja di dalam aplikasi, bukan hanya di sekitarnya.

Oleh karena itu, Phintraco Technology menghadirkan solusi mobile app security menyeluruh dengan fitur-fitur seperti RASP, anti-tampering, dan real-time threat detection untuk mendeteksi, mencegah, dan memblokir injeksi kode sebelum merusak sistem Anda.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Keamanan Mobile Banking: Lapisan Pelindung Transaksi Mobile
17 Nov 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Keamanan Mobile Banking: Lapisan Pelindung Transaksi Mobile

Dalam era digital saat ini, mobile banking telah menjadi tulang punggung layanan keuangan modern. Nasabah kini menuntut kecepatan, kenyamanan, dan aksesibilitas tinggi, semuanya melalui perangkat seluler. Namun, di balik kemudahan tersebut, muncul tantangan serius bagi lembaga keuangan dan pengembang aplikasi yaitu bagaimana memastikan bahwa setiap transaksi berjalan aman dari ancaman siber. Oleh karena itu, keamanan mobile banking merupakan hal yang serius dan penting untuk diperhatikan.

Bagi institusi keuangan dan pemilik aplikasi mobile banking, menjaga keamanan merupakan kewajiban teknis dan strategi bisnis jangka panjang. Ancaman siber seperti malware injection, phishing, atau peretasan aplikasi dapat merusak reputasi, mengakibatkan kerugian finansial, dan menghilangkan kepercayaan nasabah. Oleh karena itu, fitur keamanan mobile banking menjadi pondasi utama dalam mempertahankan kredibilitas dan daya saing di dunia keuangan digital. Artikel ini akan membahas mobile banking security mulai dari definisinya, cara kerja sistemnya, indikatornya, serta tips keamanan mobile banking bagi bisnis. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!

Apa yang Dimaksud dengan Keamanan Mobile Banking?

Keamanan mobile banking merujuk pada serangkaian mekanisme, kebijakan, dan teknologi yang dirancang untuk menjaga integritas, kerahasiaan, serta keandalan transaksi keuangan melalui perangkat seluler. Dalam konteks bisnis, keamanan ini mencakup perlindungan dari ancaman internal maupun eksternal yang dapat mengganggu operasional aplikasi dan mengancam data nasabah.

Sistem ini umumnya dibangun di atas tiga lapisan utama, yaitu lapisan aplikasi, komunikasi, dan identitas. Lapisan aplikasi berfungsi untuk mencegah modifikasi, injeksi kode, atau eksploitasi aplikasi. Komunikasi berperan untuk menjamin koneksi terenkripsi antara pengguna dan server bank. Sementara itu, lapisan identitas (user) berperan untuk memverifikasi pengguna melalui autentikasi multi-faktor dan kontrol akses.

Implementasi fitur mobile banking security seperti enkripsi data, biometric login, dan runtime protection adalah langkah teknis sekaligus investasi reputasional yang menentukan tingkat kepercayaan publik terhadap layanan keuangan digital.

Bagaimana Cara Kerja Sistem Keamanan Mobile Banking?

Sistem security dalam mobile banking bekerja melalui kombinasi antara enkripsi, autentikasi, proteksi aplikasi, dan analisis perilaku secara real time. Berikut adalah beberapa mekanisme utama yang perlu diperhatikan:

Enkripsi dan Komunikasi Aman

Semua data yang berpindah antara perangkat pengguna dan server bank akan dienkripsi secara end-to-end menggunakan protokol seperti TLS 1.3. Protokol ini mencegah penyadapan data, serangan man-in-the-middle, dan kebocoran informasi rahasia.

Bagi developer, memastikan sertifikat SSL valid dan memperbarui protokol keamanan secara berkala adalah bagian penting dari compliance keamanan digital.

Otentikasi Multi-Faktor dan Manajemen Identitas

Lapisan otentikasi berlapis (Multi-Factor Authentication) adalah salah satu fitur keamanan mobile banking yang paling krusial. Sistem ini menggabungkan faktor pengetahuan (PIN atau password), faktor kepemilikan (OTP atau token perangkat), dan faktor biometrik (sidik jari/wajah).

Proteksi Aplikasi dan Deteksi Ancaman Runtime

Untuk mencegah modifikasi aplikasi, bank perlu menerapkan teknologi seperti Mobile App Shielding dan Runtime Application Self-Protection (RASP). App Shielding melindungi aplikasi dari reverse engineering dan code injection, sementara RASP bekerja secara real-time untuk mendeteksi indikasi peretasan, rooting, atau aktivitas mencurigakan di perangkat pengguna.

Analitik Keamanan dan Deteksi Anomali

Banyak lembaga keuangan kini menggunakan machine learning untuk memantau pola perilaku pengguna. Sistem ini dapat mengenali transaksi yang tidak biasa dan langsung memicu tindakan mitigasi, seperti temporary lock atau permintaan verifikasi tambahan. Pendekatan ini meminimalkan risiko penipuan tanpa mengganggu kenyamanan pengguna.

Apa Saja Indikator Keamanan Mobile Banking?

Aplikasi banking yang aman dapat dilihat dari efektivitas keamanannya. Berikut ini adalah beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan:

Kepatuhan terhadap Standar Keamanan

Aplikasi yang aman dapat dilihat dari kepatuhan terhadap standar internasional seperti PCI DSS, ISO 27001, dan rekomendasi OWASP Mobile Top 10. Kepatuhan ini menunjukkan keseriusan institusi dalam melindungi data sensitif nasabah.

Otentikasi yang Adaptif dan Aman

Fitur seperti biometric authentication, dynamic PIN, atau OTP berbasis perangkat menandakan penerapan keamanan yang kuat. Sistem ini dapat mengurangi risiko serangan brute force dan meningkatkan pengalaman pengguna tanpa menurunkan tingkat proteksi.

Proteksi Runtime dan Anti-Tampering

Bagi developer, indikator keamanan aplikasi mobile banking yang paling krusial adalah kemampuan aplikasi untuk mendeteksi dan menolak manipulasi. Dengan perlindungan anti-tampering dan deteksi runtime, aplikasi akan tetap aman bahkan pada perangkat yang telah di-root.

Transparansi Pengelolaan Data

Terakhir, aplikasi yang aman selalu memiliki kebijakan privasi yang transparan, izin aplikasi yang relevan, serta mekanisme kontrol data yang bisa diaudit oleh regulator.

Bagaimana Cara Menjaga Keamanan Mobile Banking?

Untuk bisa menjaga keamanan di aplikasi mobile banking, pihak developer dan lembaga keuangan harus memperhatikan beberapa tips keamanan berikut ini:

Terapkan Arsitektur Keamanan Berlapis (Defense-in-Depth)

Implementasikan pendekatan berlapis yang melibatkan enkripsi, MFA, isolasi data sensitif, dan proteksi runtime. Dengan sistem yang berlapis, bahkan jika satu komponen diserang, lapisan lain tetap mampu menahan dampaknya.

Lakukan Audit dan Pengujian Keamanan Rutin

Lakukan audit berkala dan penetration testing memungkinkan pengembang menemukan potensi celah sebelum disalahgunakan. Langkah ini memperkuat fitur keamanan mobile app yang sudah diterapkan.

Terapkan Security by Design

Integrasikan keamanan sejak tahap awal pengembangan aplikasi, bukan hanya setelah peluncuran. Dengan prinsip security by design, setiap komponen sistem dibangun dengan pertimbangan keamanan sejak awal siklus hidup aplikasi.

Edukasi Nasabah dan Tim Internal

Walau fokus utama ada di sisi teknis, edukasi pengguna tetap penting. Lembaga perlu membangun kesadaran keamanan digital bagi tim internal dan nasabah agar mereka memahami praktik aman saat menggunakan aplikasi.

Tingkatkan Keamanan Mobile Banking Bisnis Anda dengan Mobile App Security dari Phintraco Technology!

Di tengah meningkatnya ancaman dunia digital, keamanan mobile banking merupakan bentuk komitmen utama terhadap kepercayaan nasabah. Oleh karena itu, percayakan keamanan mobile app banking Anda kepada solusi mobile app security dari Phintraco Technology!

Solusi dari kami dapat melindungi aplikasi perbankan Anda dengan enkripsi tingkat lanjut, deteksi ancaman runtime, hingga anti-tampering otomatis. Teknologi adaptif ini dapat memastikan pengalaman pengguna tetap lancar tanpa mengorbankan keamanan.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Trojan Virus Mobile Banking: Ancaman Utama Perbankan Mobile
10 Nov 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Trojan Virus Mobile Banking: Ancaman Utama Perbankan Mobile

Dalam dunia keuangan digital saat ini, trojan virus mobile banking menjadi salah satu ancaman paling berbahaya bagi pengguna aplikasi perbankan. Masih belum banyak yang memahami bagaimana bentuk virus trojan horse berkembang di ranah digital, terutama dalam bentuk trojan banking yang kini menargetkan pengguna smartphone. Padahal, trojan sendiri adalah jenis malware yang mampu menyamar sebagai aplikasi sah dan secara diam-diam mencuri informasi sensitif. Karena itu, penting bagi pengguna dan lembaga keuangan memahami bagaimana mencegah trojan mobile banking sebelum terjadi kerugian besar.

Seiring meningkatnya transaksi keuangan melalui ponsel, masalah keamanan pun menjadi isu krusial. Data dari berbagai lembaga keamanan siber menunjukkan lonjakan serangan banking trojan pada platform Android. Modusnya mulai dari aplikasi tiruan bank, tautan phishing, hingga overlay layar yang meniru interface resmi. Artikel ini akan membahas trojan mobile banking mulai dari definisinya, jenis-jenisnya, cara kerjanya, dampak, serta cara mencegahnya.

Apa itu Virus Trojan?

Pada dasarnya, virus trojan adalah program jahat yang menyamar sebagai software yang sah untuk menipu pengguna agar menginstalnya. Nama ini terinspirasi dari kisah Kuda Troya (Trojan Horse), yaitu strategi penipuan di mana musuh bersembunyi di dalam hadiah palsu. Dalam konteks digital, trojan horse ini bekerja dengan prinsip yang sama yaitu pengguna mengunduh sesuatu yang tampak aman, padahal di dalamnya tersembunyi malware yang berbahaya.

Tidak seperti virus atau worm yang dapat menggandakan diri, penyebaran trojan bergantung pada rekayasa sosial untuk masuk ke perangkat korban. Virus ini bisa disebarkan lewat email, pesan singkat, atau aplikasi yang tampak terpercaya. Di dalam perangkat mobile, trojan sering meniru aplikasi perbankan, platform investasi, atau update keamanan palsu. Setelah diinstal, trojan akan beraksi di latar belakang tanpa terdeteksi.

Apa Saja Jenis Virus Trojan?

Terdapat berbagai jenis trojan yang memiliki tujuan spesifik serta mekanisme yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis yang paling umum:

  • Trojan Downloader: Bertujuan mengunduh malware tambahan ke perangkat setelah berhasil masuk.
  • Trojan Spy atau Infostealer: Bertujuan memantau aktivitas pengguna, mencatat input keyboard, tangkapan layar, atau data aplikasi.
  • Trojan Dropper: Menyembunyikan file berbahaya lain di dalam dirinya untuk menghindari deteksi antivirus.
  • Trojan SMS: Bekerja dengan cara memotong pesan OTP atau notifikasi penting dari bank, sering digunakan untuk bypass verifikasi dua faktor.
  • Trojan Banker (Banking Trojan): Jenis yang paling berbahaya karena dirancang khusus untuk mencuri kredensial perbankan digital.

Bagaimana Cara Kerja Trojan Virus Mobile Banking?

Proses dan cara kerja serangan virus trojan dalam mobile banking berlangsung dalam beberapa tahapan, yaitu:

Infiltrasi

Pada tahap awal, virus trojan biasanya akan masuk melalui aplikasi palsu di luar toko resmi (APK palsu) atau tautan phishing. Pengguna biasanya mengunduh aplikasi yang terlihat seperti versi resmi mobile banking.

Instalasi

Setelah aplikasi palsu terpasang, trojan akan meminta izin sensitif seperti akses notifikasi, SMS, atau layar penuh (overlay). Pengguna yang lengah akan terkecoh dan memberi izin ini.

Eksploitasi

Virus trojan kemudian memantau aktivitas pengguna, terutama ketika aplikasi bank dibuka. Trojan juga dapat dapat membuat layar tiruan (overlay) yang tampak identik dengan aplikasi resmi, mencatat kredensial login, PIN, atau data kartu kredit.

Eksekusi

Informasi yang berhasil dicuri biasanya akan dikirim ke server command and control (C2) milik pelaku. Dengan data ini, pelaku dapat masuk ke akun korban, melakukan transaksi ilegal, atau menjual data di pasar gelap.

Apa Saja Dampak Virus Trojan Mobile Banking?

Dampak dari serangan virus trojan mobile banking sangatlah serius, baik untuk invidu maupun institusi/lembaga perbankan pemilik aplikasi mobile banking itu sendiri. Berikut adalah dampak-dampaknya:

Dampak untuk Individu Pengguna Mobile Banking

  • Potensi kehilangan dana langsung akibat pencurian saldo atau transaksi tidak sah.
  • Pencurian informasi sensitif seperti data login, KTP, alamat email, dan nomor rekening.
  • Penyalahgunaan data pribadi untuk penipuan identitas atau pinjaman online ilegal.

Dampak untuk Bank Pemilik Aplikasi

  • Menurunnya kepercayaan nasabah terhadap keamanan layanan digital.
  • Kerusakan reputasi dan biaya tambahan untuk kompensasi serta peningkatan sistem keamanan.
  • Risiko tuntutan hukum dan pengawasan regulator akibat kebocoran data pelanggan.

Bagaimana Cara Mencegah Trojan Mobile Banking?

Untuk institusi keuangan yang memiliki mobile app banking, mencegah trojan banking memerlukan langkah-langkah strategis yang dapat diterapkan. Berikut adalah cara mencegah serangan trojan banking:

Terapkan Mobile App Shielding

Mobile app shielding adalah lapisan perlindungan yang mencegah peretas melakukan reverse engineering atau modifikasi kode aplikasi. Teknologi ini mengenkripsi logika internal aplikasi, menutupi struktur file, dan mendeteksi aktivitas mencurigakan seperti debugging atau injeksi skrip.

Gunakan Runtime Application Self-Protection (RASP)

RASP memungkinkan aplikasi mendeteksi dan merespons ancaman saat sedang berjalan (real-time). Teknologi ini dapat mengenali tanda-tanda eksploitasi seperti hooking, code injection, atau overlay attack.

Enkripsi Data dan Komunikasi

Dengan sistem enkripsi yang kuat dan sertifikat TLS/SSL yang valid, banking trojan tidak dapat mencegat atau memodifikasi data. Selain itu, institusi perbankan sebaiknya juga menerapkan certificate pinning agar koneksi hanya diterima dari server sah, mencegah serangan man-in-the-middle yang sering digunakan trojan untuk mengakses lalu lintas jaringan.

Deteksi Perangkat yang Tidak Aman

Trojan sering kali menyusup ke perangkat yang telah di-root atau jailbreak. Oleh karena itu, aplikasi bank harus mampu mendeteksi kondisi perangkat pengguna. Jika aplikasi menemukan tanda-tanda kompromi, seperti akses superuser atau manipulasi sistem, maka sistem harus secara otomatis memblokir akses, menampilkan peringatan, atau mengaktifkan mode terbatas.

Lindungi API dan Infrastruktur Backend

Banyak serangan justru memanfaatkan celah pada API backend bank untuk mengirim permintaan palsu. Institusi perbankan perlu menggunakan API gateway dengan autentikasi kuat, pembatasan rate limit, dan tokenization data agar setiap permintaan dapat diverifikasi keasliannya.

Terapkan Monitoring dan Incident Response Otomatis

Sistem keamanan aplikasi perlu dilengkapi dengan real-time monitoring untuk mendeteksi perilaku mencurigakan yang mengindikasikan keberadaan trojan. Pendekatan otomatis ini mempercepat respons dan meminimalkan dampak serangan terhadap pengguna.

Cegah Virus Trojan di Mobile App Bank Anda dengan Mobile App Security dari Phintraco Technology!

Dalam lanskap digital yang kompleks, kepercayaan pengguna merupakan aset terpenting bagi perbankan dan penyedia layanan keuangan digital. Oleh karena itu lindungi aplikasi mobile banking Anda dengan solusi Mobile App Security dari Phintraco Technology.

Dengan fitur seperti real-time threat detection, perlindungan terhadap app tampering, serta kemampuan in-app shielding, solusi kami dapat memastikan setiap transaksi tetap berjalan dengan aman dan autentik.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Mobile Malware: Jenis-jenis dan Cara Mengatasinya
06 Nov 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Mobile Malware: Jenis-jenis dan Cara Mengatasinya

Perangkat mobile kini menjadi salah satu target terbesar bagi penjahat siber. Hampir semua aktivitas digital kita berpindah ke smartphone atau tablet, mulai dari komunikasi pribadi, transaksi keuangan, hingga pekerjaan sehari-hari. Kondisi ini membuat perangkat mobile menyimpan data yang sangat berharga, mulai dari kredensial perbankan, informasi perusahaan, dokumen penting, bahkan privasi pribadi. Tidak mengherankan jika ancaman seperti mobile malware semakin sering terdengar.

Berbagai jenis mobile malware sudah muncul dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari adware, spyware, hingga banking trojan yang secara khusus menargetkan aplikasi finansial. Bahkan beberapa contoh mobile malware populer seperti Joker atau Pegasus menjadi headline karena kemampuannya mencuri data.

Bagi pengguna Android, penting untuk mengetahui bagaimana cara detect malware on android, karena sistem operasi ini paling banyak diserang akibat sifatnya yang lebih terbuka. Sementara itu, solusi untuk remove malware Android menjadi hal mendesak jika perangkat sudah terlanjur terinfeksi.

Lebih jauh lagi, kita juga harus mewaspadai serangan mobile device malware terbaru yang terus berevolusi mengikuti tren teknologi dan kebiasaan pengguna.

Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu mobile malware, bagaimana cara kerjanya, apa saja bentuk serangannya, serta langkah deteksi dan penanganan terbaik agar perangkat mobile tetap aman.

Apa yang Dimaksud dengan Mobile Malware?

Mobile malware adalah software berbahaya yang sengaja dirancang untuk menyerang perangkat mobile, baik Android maupun iOS. Tujuan utamanya bisa untuk mencuri data pribadi, mengakses akun perbankan, menyalahgunakan perangkat untuk keuntungan finansial penyerang, atau sekadar merusak sistem.

Tidak seperti malware pada umumnya yang banyak beredar di sistem komputer desktop, jenis malware khusus ini memiliki karakteristik unik. Malware ini biasanya menyusup melalui aplikasi yang di-install, pesan SMS berisi tautan berbahaya, email phishing, atau bahkan iklan palsu di browser. Setelah masuk, malware dapat menyamar sebagai aplikasi biasa, meminta izin akses yang berlebihan, lalu memanfaatkan izin tersebut untuk mengakses data sensitif.

Contoh malware mobile yang sempat marak adalah 'Joker', yang terkenal mampu mendaftarkan pengguna ke layanan berbayar tanpa izin, atau 'Pegasus' yang digunakan untuk memata-matai target tertentu dengan tingkat infiltrasi sangat tinggi (spyware). Kedua kasus tersebut menunjukkan betapa seriusnya ancaman serangan siber ini jika tidak ditangani.

Bagaimana Cara Kerja Mobile Malware?

Malware yang menyerang perangkat ponsel bekerja dengan memanfaatkan celah keamanan atau perilaku penggunanya. Berikut ini adalah tahapan umum dari serangan malware ke perangkat ponsel:

Infiltrasi Awal

Malware seringkali masuk ke perangkat melalui aplikasi palsu yang diunduh dari luar official store. Banyak pengguna yang sering mencari aplikasi gratis atau versi modifikasi, dan tanpa sadar meng-install paket APK yang sudah disusupi malware. Selain itu, malware juga bisa menginfiltrasi lewat cara phishing melalui SMS, WhatsApp, atau email.

Eksploitasi Celah Keamanan

Begitu terpasang di perangkat, malware akan memanfaatkan bug pada sistem operasi atau aplikasi untuk mendapatkan izin lebih dalam. Contohnya, sebuah spyware dapat meminta izin untuk membaca SMS, mengakses kontak, atau menggunakan kamera. Pada awalnya akan terlihat wajar, tetapi sebenarnya izin itu digunakan untuk tujuan jahat yaitu mencuri data.

Eksekusi Tujuan Jahat

Setelah mendapatkan akses, malware akan menjalankan misinya. Pada kasus trojan mobile banking, misalnya, menampilkan overlay palsu pada aplikasi perbankan untuk mencuri username dan password. Adware akan membanjiri layar dengan iklan, sementara ransomware akan mengenkripsi file agar pengguna tidak bisa membukanya.

Persistensi

Beberapa malware menggunakan teknik rootkit untuk menyembunyikan diri dan tidak mudah dihapus. Ada pula yang meng-install ulang dirinya sendiri setelah dihapus, atau membuat aplikasi kembar dengan nama hampir sama agar pengguna terkecoh.

Komunikasi dengan Server Pelaku

Data yang dikumpulkan, seperti kontak, pesan, kredensial, atau lokasi, kemudian dikirimkan ke server milik penyerang. Dari sana, data bisa dijual di pasar gelap atau digunakan untuk penipuan lebih lanjut.

Apa Saja Jenis Serangan Mobile Malware?

Terdapat beberapa jenis mobile malware yang cukup sering ditemukan dan bekerja dengan strategi yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa contohnya:

Adware

Jenis malware yang menampilkan iklan secara berlebihan. Adware bisa juga melacak kebiasaan pengguna dan memperlambat kinerja perangkat.

Spyware

Jenis malware ini dirancang untuk memantau aktivitas pengguna, mulai dari lokasi, pesan, hingga rekaman suara. Spyware sering dipakai untuk tujuan spionase atau pencurian data sensitif.

Trojan

Trojan horse atau trojan adalah malware yang menyamar sebagai aplikasi sah. Misalnya, game gratis yang sebenarnya berisi kode berbahaya untuk mencuri data. Banking trojan adalah salah satu varian paling berbahaya karena menargetkan aplikasi perbankan/finansial.

Ransomware

Sama seperti di lingkungan komputer desktop, ransomware di mobile mengenkripsi data atau mengunci perangkat lalu meminta tebusan. Meski belum sebanyak di desktop, tren ransomware mobile mulai meningkat.

Worms

Malware jenis ini dapat menyebar sendiri dari satu perangkat ke perangkat lain, biasanya melalui SMS atau pesan instan.

SMS Trojan / Premium Service Malware

Digunakan untuk mengirim SMS ke nomor premium atau melakukan panggilan berbayar tanpa sepengetahuan pengguna. Akibatnya, tagihan telepon melonjak drastis.

Rootkit

Memberikan penyerang akses mendalam ke sistem dan menyembunyikan keberadaan malware lain. Rootkit sangat sulit dideteksi tanpa alat keamanan khusus.

Bagaimana Cara Mendeteksi Mobile Malware?

Untuk bisa mendeteksi serangan malware pada perangkat ponsel, perlu pemahaman yang mendalam tentang tanda-tanda umum bahwa perangkat telah terinfeksi. Berikut adalah tanda-tanda umum bahwa perangkat telah terinfeksi malware:

  • Baterai cepat habis meski penggunaan normal.
  • Perangkat terasa lebih lambat dari biasanya.
  • Muncul iklan pop-up berlebihan meski tidak membuka aplikasi tertentu.
  • Kuota internet habis lebih cepat tanpa alasan jelas.
  • Aplikasi baru muncul sendiri tanpa pernah di-install.
  • Tagihan telepon atau SMS membengkak.

Setelah mendeteksi tanda-tandanya, Anda juga bisa melakukan beberapa langkah teknis untuk mendeteksi malware, yaitu:

  • Periksa apakah aplikasi meminta izin yang tidak relevan.
  • Gunakan alat keamanan bawaan seperti Google Play Protect pada Android untuk membantu mendeteksi malware dengan memindai aplikasi di Play Store dan perangkat.
  • Scan dengan antivirus mobile lainnya.
  • Cek trafik data, terutama jika ada aplikasi yang terus mengirim data ke server mencurigakan, itu bisa jadi tanda malware aktif.
  • Untuk Android, Anda dapat masuk ke safe mode bisa menonaktifkan aplikasi pihak ketiga sehingga memudahkan identifikasi aplikasi berbahaya.

Bagaimana Cara Mengatasi Mobile Malware?

Jika perangkat sudah terinfeksi malware, maka langkah yang harus dilakukan secepatnya adalah remove malware tersebut agar kerusakannya tidak meluas. Berikut adalah cara umum untuk menghapus malware:

  • Masuk ke Safe Mode (Android) untuk menonaktifkan sementara aplikasi pihak ketiga.
  • Uninstall aplikasi mencurigakan yang baru di-install atau tidak dikenal.
  • Scan perangkat dengan antivirus mobile untuk mendeteksi malware tersembunyi.
  • Hapus cache dan data browser agar skrip berbahayanya tidak ada yang tersisa.
  • Factory Reset sebagai langkah terakhir jika malware sudah sulit dihapus.

Setelah berhasil menghapus malware, sebaiknya lakukan pencegahan agar perangkat tidak terinfeksi kembali dengan cara-cara berikut:

  • Hanya install aplikasi dari Google Play Store atau App Store resmi.
  • Selalu perbarui sistem operasi dan aplikasi untuk menutup celah keamanan.
  • Aktifkan Multi-Factor Authentication (MFA) untuk akun penting.
  • Jangan klik tautan mencurigakan di SMS, email, atau media sosial.
  • Bagi pemilik/developer aplikasi, gunakan solusi keamanan aplikasi mobile yang bisa memberikan proteksi runtime, deteksi hooking, dan anti-tampering.

Atasi Serangan Malware di Aplikasi Mobile Bisnis Anda dengan Solusi Mobile App Security dari Phintraco Technology!

Mobile malware kini menjadi ancaman besar di era digital. Mengabaikan ancaman ini bisa berakibat fatal, mulai dari data bocor, rekening terkuras, bahkan privasi terampas. Namun, risiko ini bisa diminimalisir dengan kombinasi kesadaran pengguna, deteksi dini, serta penggunaan solusi keamanan tingkat lanjut. Oleh karena itu, tingkatkan keamanan aplikasi mobile Anda dengan solusi mobile app security dari Phintraco Technology!

Sebagai perusahaan IT infrastructure yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun, kami dapat menyediakan solusi mobile app security yang komprehensif. Dilengkapi dengan Runtime Application Self-Protection (RASP), jailbreak & root detection, anti-tampetring & anti-hooking, serta threat intelligence yang selalu up-to-date. Solusi kami siap melindungi aplikasi mobile dan bisnis Anda agar tetap aman.

Hubungi marketing@phintraco.com untuk informasi selengkapnya!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Ancaman Keamanan Aplikasi Mobile dan Cara Mengatasinya
03 Nov 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Ancaman Keamanan Aplikasi Mobile dan Cara Mengatasinya

Aplikasi mobile memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan modern saat ini. Hampir semua aktivitas kini bersinggungan atau menggunakan aplikasi mobile, mulai dari memesan transportasi, berbelanja online, hingga melakukan transaksi perbankan. Popularitas penggunaan aplikasi mobile ini telah membentuk sebuah ekosistem digital yang penuh dengan data pribadi dan finansial. Hal inilah yang mengundang risiko ancaman keamanan aplikasi mobile yang harus diwaspadai.

Meningkatnya ketergantungan pengguna terhadap aplikasi mobile telah menjadi faktor meningkatnya kejahatan siber. Serangan yang dulu banyak berfokus pada sistem komputer, kini telah beralih ke ranah mobile dan dengan metode yang lebih canggih serta berlapis. Oleh karena itu, mobile app security sangat penting dan merupakan kewajiban bagi pengguna dan pemilik aplikasi mobile. Artikel ini akan membahas apa itu keamanan aplikasi mobile, mengapa ini sangat penting, apa saja ancaman yang berbahaya, serta mobile app security best practices yang bisa diterapkan. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!

Apa yang Dimaksud dengan Keamanan Aplikasi Mobile?

Keamanan aplikasi mobile adalah serangkaian strategi, teknologi, dan praktik yang dirancang untuk melindungi aplikasi mobile beserta data dan infrastruktur pendukungnya dari ancaman. Dalam konteks ini, keamanan tidak hanya berfokus pada bug teknis saja, tetapi juga pada proteksi menyeluruh terhadap autentikasi, komunikasi, integritas kode, serta kondisi perangkat.

Komponen utama keamanan aplikasi mobile meliputi autentikasi dan otorisasi untuk memastikan hanya pengguna sah yang memiliki akses. Selain itu juga enkripsi data saat transit maupun ketika tersimpan di perangkat. Ada juga proteksi kode yang dilakukan melalui obfuscation, anti-tampering, dan shielding. Keamanan API juga penting agar komunikasi dengan server backend tidak mudah dimanipulasi. Tidak lupa juga deteksi kondisi perangkat seperti root, jailbreak, atau debugging environment.

Mengapa Keamanan Aplikasi Mobile itu Penting?

Terdapat beberapa alasan utama mengapa keamanan aplikasi mobile ini menjadi sangat krusial. Berikut adalah beberapa alasan utamanya:

Melindungi Data Sensitif Pengguna

Aplikasi mobile sering menyimpan data pribadi, kata sandi, hingga informasi finansial milik pengguna. Jika terjadi kebocoran data, maka tidak hanya merugikan pengguna tetapi juga perusahaan dari sisi hukum dan reputasi.

Menjaga Kepercayaan Pengguna dan Reputasi Bisnis

JIka sebuah aplikasi diketahui rentan atau telah terjadi peretasan, maka tingkat kepercayaan pelanggan akan menurun drastis dan reputasi bisnis sulit dipulihkan.

Memenuhi Regulasi dan Kepatuhan

Beberapa industri seperti perbankan, fintech, atau kesehatan memiliki regulasi dan standar keamanan yang sangat ketat. Jika gagal memenuhi standar dan mematuhi regulasi, maka perusahaan akan mendapatkan sanksi dan denda yang sangat besar.

Mencegah Serangan pada API dan Backend

Struktur aplikasi mobile sangat bergantung pada API. Jika perangkat endpoint rentan, maka pelaku serangan siber dapat mengeksploitasi sistem backend secara lebih leluasa.

Mengantisipasi Kondisi Compromised Device

Rooting, jailbreak, dan malware dapat membuat aplikasi terbuka terhadap serangan yang lebih dalam. Tanpa proteksi runtime, aplikasi tidak memiliki pertahanan tambahan.

Baca Juga: Mobile App Security: Perlindungan Utama untuk Aplikasi Mobile

Apa Saja Ancaman Keamanan Aplikasi Mobile?

Terdapat beberapa jenis ancaman keamanan aplikasi mobile yang perlu diwaspadai. Berikut adalah jenis ancaman keamanan aplikasi mobile beserta penjelasannya:

Insecure Authentication dan Authorization

Jenis ancaman ini berasal dari sistem login yang lemah, sehingga dapat dimanipulasi agar pengguna tidak sah bisa mengakses data sensitif.

Insecure Communication & Man-in-the-Middle (MitM)

MitM adalah serangan intervensi di mana data yang dikirimkan tanpa enkripsi atau dengan sertifikat palsu dapat disadap, dimodifikasi, bahkan disisipi malware.

Code Tampering & Reverse Engineering

Aplikasi mobile bisa dibongkar (decompile) untuk disisipkan kode jahat atau dibuat versi palsu yang terlihat sah dan terpasang di perangkat mobile pengguna.

API & Backend Vulnerabilities

API yang tidak aman, token yang hardcode, atau validasi input yang lemah juga dapat rentan dieksploitasi untuk mengambil alih sistem.

Malware, Spyware, dan Fake Apps

Aplikasi palsu sering dipublikasikan di toko aplikasi third party untuk mencuri data atau memantau aktivitas pengguna.

Jailbreak/Root/Debugging/Hooking

Perangkat yang sudah dimodifikasi atau compromised memungkinkan pelaku menjalankan framework tertentu dengan tujuan untuk menyusupi aplikasi.

Supply Chain Vulnerabilities

Third party library atau modul yang tidak aman bisa membawa kerentanan yang ikut ditanamkan ke aplikasi.

Bagaimana Cara Mencegah Ancaman Keamanan Aplikasi Mobile?

Untuk bisa mencegah dan mengatasi ancaman keamanan aplikasi mobile tersebut, perusahaan perlu menerapkan beberapa praktik keamanan, antara lain:

Proteksi Kode dan App Shielding

Lindungi kode aplikasi dengan menggunakan obfuscation, anti-tampering, dan runtime application self-protection (RASP). Teknologi app shielding juga mampu mendeteksi overlay attack, hooking, dan injection secara real time.

Enkripsi End-to-End

Terapkan transport layer security (TLS) terbaru, validasi sertifikat, serta enkripsi data baik saat transit maupun di penyimpanan lokal (storage).

Multi-Factor Authentication (MFA)

Gunakan lapisan autentikasi berlapis seperti biometrik, push notification, OTP, atau FIDO untuk menambah lapisan keamanan login.

Keamanan API

Jangan menyimpan kunci API secara hardcoded. Terapkan validasi input, pembatasan hak akses, serta monitoring trafik API abnormal.

Deteksi Lingkungan Perangkat

Aplikasi harus memiliki pendeteksi untuk mengenali jika perangkat sudah di-root, di-jailbreak, atau sedang dalam mode debugging dan menyesuaikan perilaku aplikasi.

Patch Keamanan & Incident Response

Segera perbarui library dan modul keamanan begitu kerentanan baru ditemukan. Gunakan juga sistem monitoring untuk mendeteksi aktivitas abnormal, kemudian siapkan prosedur respons insiden cepat.

Baca Juga: Mobile Application Shielding: Inovasi Lindungi Keamanan Aplikasi

Cegah Ancaman yang Mengintai Aplikasi Mobile Anda dengan Solusi Mobile App Security dari Phintraco Technology!

Untuk bisa melindungi aplikasi mobile dari ancaman siber, perusahaan perlu menjalankan solusi yang terintegrasi. Anda bisa percayakan keamanan aplikasi Anda kepada solusi mobile app security komprehensif dari Phintraco Technology.

Solusi keamanan kami meliputi fitur lengkap seperti app shielding, MFA, enkripsi data, SDK, integrasi DevSecOps, serta deteksi perangkat abnormal.

Lindungi aplikasi mobile Anda sekarang dan hubungi marketing@phintraco.com untuk info selengkapnya!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Real Time Monitoring: Kunci Menjaga Performa Aplikasi Bisnis
08 Dec 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Real Time Monitoring: Kunci Menjaga Performa Aplikasi Bisnis

Dunia bisnis digital kini bergerak semakin cepat, sehingga performa aplikasi menjadi salah satu faktor paling menentukan keberhasilan. Aplikasi yang lambat, sering error, atau mengalami downtime dapat langsung menurunkan tingkat kepuasan pelanggan dan menimbulkan kerugian finansial yang signifikan. Karena itu, perusahaan modern kini tidak lagi cukup hanya melakukan pemantauan berkala terhadap sistem dan aplikasi mereka. Diperlukan pendekatan yang lebih responsif dan presisi, yaitu real time monitoring.

Dengan metode pengawasan real time, tim IT dapat memantau kondisi aplikasi dan infrastruktur bisnis secara langsung, menganalisis performa sistem, dan segera mendeteksi masalah sebelum berdampak besar pada pengguna. Inilah fondasi penting dalam menjaga stabilitas dan keandalan layanan digital di era kompetisi tinggi, di mana setiap detik downtime dapat berarti hilangnya peluang bisnis. Artikel ini akan membahas aspek-aspek dalam pengawasan real time mulai dari definisinya, cara kerjanya, kenapa metode ini penting, serta cara menerapkannya. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!

Apa itu Real Time Monitoring System?

Real time monitoring adalah sistem yang memungkinkan pemantauan performa aplikasi, jaringan, dan infrastruktur IT secara terus-menerus dalam waktu nyata. Sistem ini bekerja dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, mulai dari log server, API, database, hingga aktivitas pengguna lalu menampilkan informasi tersebut dalam dashboard yang selalu diperbarui setiap detik.

Berbeda dengan pemantauan tradisional yang cenderung reaktif dan bergantung pada laporan setelah kejadian, pemantauan real time bersifat proaktif. Sistem ini memberikan visibilitas menyeluruh terhadap kesehatan aplikasi, mendeteksi anomali secara otomatis, dan bahkan bisa memberikan peringatan jika terdeteksi potensi gangguan. Dengan begitu, tim IT dapat segera mengambil tindakan korektif sebelum masalah menjadi krisis yang lebih besar.

Dalam system observability, pengawasan real time juga menjadi komponen penting yang membantu perusahaan memahami perilaku sistem secara mendalam.

Bagaimana Cara Kerja Real Time Monitoring App?

Sistem pengawasan real time biasanya terdiri dari beberapa lapisan utama. Pertama adalah data collection layer, di mana data performa dikumpulkan dari berbagai sumber seperti server, container, dan endpoint aplikasi. Data ini mencakup metrik penting seperti latency, response time, error rate, hingga tingkat penggunaan sumber daya (CPU, memori, dan bandwidth).

Lapisan berikutnya adalah processing layer. Di lapisan ini, sistem akan melakukan analisis data secara langsung menggunakan streaming analytics dan algoritma deteksi anomali. Jika ditemukan pola yang tidak normal, misalnya lonjakan waktu respon atau peningkatan error, maka aplikasi akan memproses informasi tersebut dan mengirim peringatan ke tim DevOps.

Selanjutnya, visualization layer akan menampilkan data dalam bentuk dashboard interaktif. Tim IT dapat melihat performa aplikasi secara menyeluruh dalam satu tampilan terpadu, termasuk grafik real-time dan tren historis. Beberapa sistem terbaru yang canggih juga dilengkapi alerting & automation layer yang mampu mengeksekusi tindakan otomatis, seperti auto-scaling atau restarting service, untuk mencegah downtime.

Pemilihan metrik pemantauan yang tepat sangat krusial dalam real time monitoring. Metrik seperti APDEX score, request rate, dan response time dapat membantu tim menentukan apakah pengalaman pengguna masih berada dalam ambang optimal.

Kenapa Real Time Monitoring Penting untuk Aplikasi Bisnis?

Penerapan pemantauan secara real time merupakan strategi bisnis yang sangat penting di era digital. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa sistem ini menjadi sangat krusial bagi perusahaan modern:

Mencegah Gangguan Operasional

Dengan pemantauan secara langsung, tim IT bisa mendeteksi potensi gangguan lebih awal, sebelum berdampak lebih jauh pada pelanggan atau pendapatan perusahaan.

Menjaga Pengalaman Pengguna

Aplikasi yang lambat atau sering error dapat menurunkan tingkat kepuasan pengguna. Real time monitoring membantu memastikan setiap interaksi tetap lancar.

Efisiensi Waktu dan Sumber Daya

Dengan sistem otomatisasi alert dan deteksi anomali, tim IT tidak perlu menunggu laporan manual untuk segera bertindak.

Pengambilan Keputusan Berbasis Data

Data yang diperoleh secara real-time memungkinkan pihak manajemen untuk melakukan analisis performa secara presisi dan membuat keputusan yang cepat dan akurat berdasarkan data.

Meningkatkan Keamanan Aplikasi

Aktivitas mencurigakan atau lonjakan trafik abnormal dapat terdeteksi lebih awal melalui pemantauan real time.

Bagaimana Cara Menerapkan Real Time Monitoring?

Implementasi real time monitoring memerlukan strategi yang terstruktur dan alat yang tepat agar bisa efektif. Berikut adalah langkah-langkah utamanya:

Tentukan Kebutuhan dan KPI

Pertama-tama, identifikasi area yang paling kritis terlebih dulu bagi performa bisnis, misalnya waktu respon aplikasi, uptime, atau tingkat error.

Gunakan Platform yang Komprehensif

Pilih platform monitoring aplikasi yang mampu memberikan observabilitas menyeluruh yang memadukan metrics, logs, dan traces dalam satu sistem terpadu.

Integrasikan ke Lapisan Infrastruktur IT

Pastikan monitoring mencakup aspek backend, frontend, API, dan cloud environment agar visibilitas sistem benar-benar utuh.

Otomatisasi Alert dan Eskalasi

Konfigurasikan threshold dan sistem notifikasi agar tim segera mendapat peringatan ketika anomali terjadi.

Analisis Berkelanjutan dan Optimalisasi

Gunakan insight dari dashboard real-time untuk melakukan tuning performa dan perbaikan sistem secara terus-menerus.

Pastikan Performa Aplikasi Bisnis Anda Tetap Optimal dengan Solusi APM dari Phintraco Technology!

Sistem real time monitoring merupakan langkah awal untuk mengoptimalkan performa aplikasi. Untuk hasil yang maksimal, perusahaan perlu solusi komprehensif yang mampu mengintegrasikan observabilitas secara penuh.

Phintraco Technology dapat memberikan solusi Application Performance Monitoring (APM) yang komprehensif dan berbasis AI. Solusi dari kami dapat mengidentifikasi akar penyebab masalah secara otomatis dan memberikan insight real time tentang performa aplikasi, infrastruktur, dan pengalaman pengguna. Dengan full-stack observability, Anda dapat melihat seluruh ekosistem aplikasi dalam satu tampilan, mendeteksi anomali sebelum pelanggan merasakannya, dan memastikan layanan tetap optimal 24/7.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Observability: Definisi, Cara Kerja, dan Cara Meningkatkannya
04 Dec 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Observability: Definisi, Cara Kerja, dan Cara Meningkatkannya

Di era digital yang semakin kompleks, sistem IT tidak berdiri sendiri secara tunggal. Aplikasi modern kini terdiri dari ribuan komponen kecil yang saling berinteraksi. Komponen-komponen seperti microservices, container, hingga layanan cloud lintas platform menjadikan proses pemantauan dan pengelolaan performa sistem jadi semakin kompleks dan menantang. Di sinilah konsep observability atau observabilitas menjadi sangat penting. Kemampuan untuk memahami bagaimana sistem internal bekerja hanya dengan melihat data yang dihasilkan dari luar.

Untuk perusahaan modern, observability infrastruktur IT merupakan kebutuhan utama. Tanpa observability tools yang baik, tim IT akan kesulitan dalam mengidentifikasi penyebab gangguan, memperbaiki masalah performa, atau mengantisipasi potensi kegagalan sebelum berdampak ke user. Oleh karena itu, IT system observability merupakan pondasi utama perusahaan yang ingin menjaga infrastruktur digital mereka. Artikel ini akan membahas berbagai aspek dari observability IT, mulai dari definisi, kenapa observability penting, bagaimana cara kerjanya, observability best practices dan bagaimana meningkatkan observability. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!

Apa itu Observability?

Observability adalah kemampuan untuk memahami kondisi internal suatu sistem melalui data yang dihasilkan, seperti logs, metrics, dan traces. Konsep ini berakar dari teori kontrol sistem di bidang engineering, di mana observabilitas menunjukkan sejauh mana keadaan internal sistem dapat disimpulkan dari output yang dapat diukur.

Dalam konteks IT, observabilitas memungkinkan tim DevOps, SRE, dan developer untuk menemukan alasan mengapa sesuatu terjadi, dibanding hanya mengetahui apa yang terjadi. Misalnya, saat pengguna mengalami penurunan performa pada aplikasi e-commerce, observabilitas membantu menemukan akar masalah di tingkat microservice atau database tanpa menelusuri kode satu per satu.

Berbeda dengan monitoring tradisional yang hanya memberi notifikasi ketika sesuatu salah, observabilitas memberikan kemampuan untuk mengeksplorasi penyebabnya, mengidentifikasi pola tersembunyi, dan mengambil keputusan yang lebih cepat serta berbasis data.

Mengapa IT Observability itu Penting?

Alasan utama kenapa banyak perusahaan kini menyadari pentingnya observabilitas adalah karena dampak langsungnya terhadap reliability, efisiensi, dan pengalaman pengguna. Dari segi reliability, observabilitas memungkinkan tim IT untuk menemukan anomali lebih awal sebelum berdampak lebih parah, sehingga downtime dapat ditekan dan sistem lebih stabil.

Dengan wawasan real time terhadap performa aplikasi, perusahaan juga mampu memastikan pengguna mendapatkan respons yang cepat dan bebas gangguan. Hal ini dapat meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan. Selain itu, Tim DevOps dan SRE juga dapat memperpendek Mean Time to Resolve (MTTR) dari analisis akar masalah yang otomatis.

Apa Saja 3 Pilar Observability?

Observabilitas dibangun di atas tiga elemen atau pilar utama yang saling melengkapi, atau dikenal juga sebagai 3 Pillars of Observability yaitu Logs, Metrics, dan Traces. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:

Logs

Logs adalah catatan kejadian sistem secara kronologis, misalnya error messages, activity records, atau output aplikasi. Fungsinya adalah memberi konteks detail saat terjadi insiden dan menjadi dasar investigasi masalah.

Metrics

Metrics merupakan data kuantitatif seperti waktu respons, penggunaan CPU, memori, throughput, dan error rate. Dengan metrics, tim dapat memantau tren performa dari waktu ke waktu.

Traces

Traces merupakan jejak perjalanan dari suatu permintaan (request) antar layanan dalam sistem microservices. Dari trace, tim bisa tahu bagian mana yang menjadi bottleneck atau penyebab keterlambatan respon.

Bagaimana Cara Kerja Observability?

Secara teknis, cara kerja observabilitas adalah mengumpulkan data telemetry dari seluruh komponen sistem untuk diolah menjadi insight yang bermakna. Dalam proses ini, terdapat beberapa tahapan, yang pertama adalah data collection. Di tahap ini, langkah yang dilakukan adalah mengumpulkan logs, metric, dan traces dari berbagai sumber seperti aplikasi, container, jaringan, dan cloud.

Setelah itu, semua data akan dikaitkan dari berbagai lapisan atau layer untuk memahami konteks dan hubungan antar peristiwa. Kemudian, hasil analisis akan disajikan datanya melalui bentuk dashboard interaktif untuk memantau performa sistem. Beberapa tools juga telah didukung oleh AI untuk bisa mendeteksi anomali, menemukan akar masalah, sekaligus memberikan rekomendasi tindakan secara otomatis.

Monitoring vs Observability, apa Perbedaannya?

Kedua istilah ini sering dianggap sebagai konsep yang sama. Akan tetapi, perbedaan utamanya terletak pada fokus dan tujuannya. Monitoring berfokus pada mengetahui dan mendeteksi apa yang salah, sementara observabilitas berfokus juga pada memahami penyebab kesalahan tersebut. Data yang digunakan keduanya bisa dibilang sama, tetapi observabilitas lebih terbuka untuk eksplorasi data kompleks untuk konteks tambahan. Sehingga secara umum, tujuan monitoring adalah deteksi masalah, sedangkan observabilitas adalah diagnosa dan pencegahan masalah.

Bagaimana Cara Terbaik Meningkatkan Observability?

Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan observabilitas sistem yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Di antaranya adalah:

Gunakan Observability Tools Modern

Pilih platform yang mampu melakukan pemantauan menyeluruh dan analisis otomatis, seperti mengintegrasikan AI dan fitur auto-discovery.

Integrasikan Data dari Seluruh Lapisan Infrastruktur IT

Pastikan observabilitas mencakup semua komponen, yaitu aplikasi, database, jaringan, hingga cloud. Pendekatan parsial bisa membuat insight menjadi terbatas.

Automasi Deteksi dan Respons

Implementasikan alert berbasis anomali dan machine learning agar sistem dapat bereaksi cepat terhadap potensi masalah.

Bangun Budaya Kolaboratif antara DevOps dan SRE

Observabilitas bukan hanya alat teknis, tapi juga mindset yang mendorong kerja sama lintas tim.

Evaluasi dan Tingkatkan Secara Berkala

Kebutuhan observabilitas akan berevolusi seiring pertumbuhan sistem. Oleh karena itu, lakukan peninjauan berkala terhadap data pipeline dan efektivitas dashboard.

Tingkatkan Observability Aplikasi Anda dengan Solusi Application Performance Monitoring (APM) dari Phintraco Technology!

Untuk bisa membangun observabilitas yang matang, perusahaan perlu menggunakan platform analisis cerdas dan visibilitas yang menyeluruh. Oleh karena itu, Phintraco Technology menawarkan solusi Application Performance Monitoring (APM) komprehensif. Solusi APM dari kami mencakup full-stack observability, AI-powered analytics, end-to-end tracing, serta otomatisasi identifikasi akar masalah.

Selain itu, teknologi AI dalam APM kami dapat mempercepat deteksi anomali secara real time, serta memperkirakan potensi masalah sebelum berdampak ke pengguna.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Application Performance Monitoring: Kunci Kinerja Optimal Aplikasi
01 Dec 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Application Performance Monitoring: Kunci Kinerja Optimal Aplikasi

Di dalam dunia bisnis modern saat ini, digitalisasi dan performa aplikasi merupakan salah satu faktor utama penentu keberhasilan perusahaan. Pengguna modern kini mengharapkan layanan yang serba cepat, responsif, dan selalu tersedia di berbagai perangkat, baik web maupun mobile. Segala kemudahan tersebut didukung oleh kompleksitas arsitektur modern, mulai dari microservices, container, hingga multi cloud environment yang membuat pemantauan performa aplikasi jadi lebih rumit. Di sinilah application performance monitoring atau APM berperan penting sebagai sistem monitoring yang memastikan setiap komponen bekerja sebagaimana mestinya

Dengan APM, perusahaan dapat mengidentifikasi gangguan performa aplikasi bisnis mereka dengan lebih cepat, menemukan akar masalah, serta mengoptimalkan pengalaman pengguna secara menyeluruh. Artikel ini akan membahas seluk-beluk APM mulai dari definisinya, mengapa teknologi ini penting, bagaimana cara kerjanya, perbedaannya dengan observability, serta manfaatnya untuk perusahaan. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!

Apa itu APM (Application Performance Monitoring)?

Application performance monitoring atau APM adalah serangkaian proses, alat, dan praktik yang digunakan untuk memantau, mengelola, serta mengoptimalkan performa aplikasi. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa aplikasi berjalan sesuai dengan standar performa yang diharapkan, baik dari sisi teknis maupun pengalaman pengguna. Teknologi ini mencakup beberapa komponen penting seperti monitoring waktu respons, analisis transaksi end-to-end, deteksi anomali performa, serta monitoring dependensi antar layanan. Dengan teknologi ini, perusahaan dapat menjaga Service Level Objectives (SLO) dan meningkatkan kepuasan pengguna akhir. APM dapat menjadi sistem cerdas yang menjadi bagian dari digital experience management modern.

Mengapa Perusahaan Perlu Menggunakan APM?

Performa aplikasi yang buruk dapat berakibat fatal di dalam lingkungan digital yang semakin kompetitif. Penundaan satu detik saja dalam loading time dapat menurunkan tingkat konversi pelanggan secara signifikan. Selain itu, gangguan atau downtime dapat merusak reputasi merek dan menyebabkan kerugian finansial yang besar.

Perusahaan perlu mengidentifikasi masalah dengan cepat. Oleh karena itu, APM dapat menjadi solusi pendeteksi anomali dan memberikan peringatan otomatis. Selain itu, perusahaan juga dapat menurunkan waktu pemulihan insiden dengan analitik akar penyebab masalah yang otomatis. Tim DevOps dapat segera memperbaiki masalah tanpa menelusuri log secara manual.

Secara keseluruhan, APM sangat penting agar perusahaan dapat mengotomatiskan proses pemantauan sehingga tim dapat fokus pada pengembangan atau inovasi baru untuk aplikasi tersebut.

Bagaimana Cara Kerja Application Performance Monitoring Tools?

Secara umum, APM dapat mengumpulkan dan menganalisis data dari seluruh lapisan sistem aplikasi. Jika dibedah lebih dalam, proses ini mencakup tiga lapis pemantauan utama, yaitu:

Monitoring Infrastruktur

Pada lapisan ini, APM memantau sumber daya infrastruktur IT seperti CPU, memori, jaringan, cloud, serta performa container dan VM untuk memastikan lingkungan aplikasi berfungsi optimal.

Monitoring Aplikasi

Di tingkat ini, APM melacak metrik seperti response time, error rate, dan throughput. Teknologi ini akan secara otomatis menelusuri setiap transaksi pengguna dan menunjukkan titik-titik bottleneck di dalam sistem.

Monitoring User Experience

Beberapa APM modern juga memantau bagaimana pengguna berinteraksi dengan aplikasi, mulai dari klik, waktu loading halaman, hingga lokasi dan perangkat yang digunakan.

Ketiga lapisan ini kemudian dikumpulkan melalui integrasi API atau agent-based monitoring, lalu dianalisis menggunakan AI-driven analytics untuk menemukan anomali. Dengan cara kerja ini, APM dapat memberikan wawasan full-stack monitoring sehingga tim developer dan IT dapat memahami performa sistem secara utuh, mulai dari kode hingga customer experience.

Apa Saja Perbedaan Application Performance Monitoring dan Observability?

Meski sekilas terlihat sama, APM dan observability memiliki perbedaan pada segi fokusnya. Secara umum, APM berfungsi untuk mendeteksi dan memantau performa aplikasi dan menemukan apa yang salah. Sementara itu, observability lebih fokus pada pemahaman mendalam terhadap sistem yang kompleks untuk menemukan penyebab sesuatu terjadi.

Meski begitu, data yang diambil umumnya sama, yaitu metriks, traces, dan logs, meskipun observability umumnya mengambil konteks tambahan lagi.

Apa Saja Manfaat Mobile Application Performance Monitoring untuk Perusahaan?

Aplikasi mobile kini menjadi salah satu platform pilihan utama untuk interaksi pelanggan dengan brand. Oleh karena itu, APM untuk aplikasi mobile menjadi sangat penting dalam strategi digital perusahaan modern saat ini. Beberapa manfaat utamanya antara lain adalah:

Pengalaman Pengguna yang Konsisten

APM dapat membantu mencegah aplikasi mengalami lag, crash atau bahkan waktu loading yang lama. Performa aplikasi yang lancar dan responsif dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan memberikan pengalaman yang konsisten.

Meningkatkan Konversi dan Loyalitas Pelanggan

Aplikasi yang berjalan dengan cepat dan stabil dapat membantu meningkatkan retensi pengguna. Retensi pengguna yang tinggi secara tidak langsung akan mendorong engagement, dan juga konversi.

Mempercepat Siklus Pengembangan

Tim developer dapat melakukan pengembangan aplikasi dengan lebih cepat karena APM memberikan data performa real time. Developer juga dapat memperbaiki bug dan merilis update lebih cepat.

Pengambilan Keputusan Berbasis Data

Insight dan data dari APM dapat membantu manajemen perusahaan untuk memahami perilaku pengguna dan performa aplikasi. Hal ini mendorong pengambilan keputusan dan penentuan prioritas yang berbasis data.

Pastikan Aplikasi Bisnis Anda Memiliki Performa Tinggi dengan Solusi Application Performance Monitoring dari Phintraco Technology!

Untuk bisa menjaga keunggulan kompetitif di era digital, perusahaan perlu memastikan bahwa aplikasi mereka berjalan dengan cepat, efisien, dan bebas gangguan. Oleh karena itu, Phintraco Technology menghadirkan solusi Application Performance Monitoring (APM) yang didukung teknologi AI.

Solusi APM dari kami dapat memberikan analitik akar penyebab secara otomatis, full-stack observability dari infrastruktur hingga customer experience, serta integrasi yang mulus dengan berbagai platform.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Serangan Overlay: Cara Kerja, Dampak, dan Cara Mencegahnya
24 Nov 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Serangan Overlay: Cara Kerja, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Serangan siber terhadap aplikasi mobile kini terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Peningkatan signifikan ini berjalan seiring dengan semakin pesatnya transformasi digital di berbagai sektor, mulai dari perbankan, e-commerce, dan layanan bisnis lainnya. Pelanggan kini dapat melakukan transaksi, pembelian, hingga otentikasi identitas melalui smartphone mereka. Kondisi ini membuat mobile app jadi target utama pelaku kejahatan siber yang mengincar data sensitif. Salah satu metode serangan yang sulit dideteksi adalah serangan overlay atau overlay attack.

Overlay attack memanfaatkan manipulasi visual untuk menipu pengguna agar memberikan informasi rahasia seperti kredensial login, nomor kartu kredit, atau kode OTP. Penjahat siber meniru tampilan aplikasi asli dan menempatkan lapisan interface palsu di atasnya. Karena terlihat identik, pengguna tanpa sadar memasukkan data pribadi ke dalam layar palsu. Overlay attack Android dan overlay attack iPhone kini mulai berkembang dengan teknik berbasis web dan bug UI. Artikel ini akan membahas serangan overlay secara mendalam mulai dari definisi, cara kerja, dampak, dan cara mencegahnya.

Apa itu Serangan Overlay?

Serangan overlay adalah teknik yang digunakan oleh penyerang untuk membuat lapisan tampilan palsu di atas interface aplikasi sah. Tujuannya adalah untuk meniru tampilan asli aplikasi dan menipu pengguna agar memasukkan data sensitif ke dalam interface palsu tersebut. Teknik ini merupakan bentuk serangan phishing berbasis aplikasi, di mana interface yang tampak asli ini sebenarnya dikontrol oleh malware di latar belakangnya.

Overlay attacks sering digunakan oleh malware perbankan mobile, seperti Anubis, Cerberus, atau EventBot, yang secara khusus menargetkan aplikasi finansial. Begitu pengguna mengetikkan data login atau nomor kartu, informasi tersebut langsung dikirim ke server penyerang.

Jenis serangan ini lebih sering terkena di sistem Android, karena sistem Android mengizinkan aplikasi untuk menampilkan elemen grafis di atas aplikasi lain. Sebaliknya, di sistem iOS yang lebih ketat dalam izin sistem, overlay tetap bisa terjadi melalui web overlay phishing atau eksploitasi bug UI.

Bagaimana Cara Kerja Serangan Overlay?

Serangan overlay dapat dilancarkan melalui beberapa cara, teknik, dan langkah. Secara umum, prosesnya dimulai ketika pengguna tanpa sadar mengunduh aplikasi jahat dari toko tidak resmi atau melalui tautan palsu. Aplikasi ini kemudian meminta izin untuk menampilkan konten di atas aplikasi lain, yang memungkinkan malware beroperasi tanpa sepengetahuan pengguna. Izin ini menjadi pintu masuk bagi malware untuk memantau aktivitas pengguna, seperti saat mereka membuka aplikasi mobile banking atau e-wallet.

Setelah mendeteksi aplikasi target, malware akan menampilkan layar login palsu yang menyerupai interface asli aplikasi tersebut. Pengguna yang terkecoh memasukkan informasi sensitif, seperti data login atau detail kartu kredit, yang langsung dikirim ke server penyerang. Data curian ini kemudian digunakan untuk transaksi ilegal, pencurian identitas, atau penipuan finansial, sehingga menyebabkan kerugian signifikan bagi korban.

Apa Saja Dampak Serangan Overlay?

Overlay attack adalah jenis serangan siber dan penipuan yang tentu sangat berdampak buruk bagi pengguna, pemilik aplikasi dan ekosistem digital. Berikut adalah beberapa dampak utamanya:

Kehilangan Data Sensitif

Informasi login, PIN, OTP, dan detail kartu kredit dapat dicuri oleh penyerang melalui layar palsu untuk disalahgunakan dalam transaksi ilegal atau pencurian identitas.

Akses Ilegal ke Akun

Penyerang juga dapat mengambil alih akun perbankan, e-wallet, atau marketplace korban, menyebabkan kerugian finansial langsung dan potensi penyalahgunaan lebih lanjut.

Kerugian Psikologis Pengguna

Korban overlay attack sering kehilangan kepercayaan terhadap aplikasi digital, termasuk yang resmi, sehingga enggan menggunakan layanan serupa di masa depan.

Rusaknya Reputasi Bisnis

Pengguna cenderung akan menyalahkan aplikasi resmi atas kebocoran data, sehingga merusak reputasi developer aplikasi atau perusahaan di mata publik dan pelanggan.

Kompleksitas Ancaman Digital

Overlay attack meningkatkan tantangan keamanan di ekosistem mobile, sehingga menyulitkan deteksi manual dan mendorong kebutuhan solusi keamanan canggih untuk membedakan aktivitas sah dan jahat.

Apa Saja Jenis Overlay Attack?

Terdapat beberapa jenis overlay attack yang paling umum dijumpai, yaitu:

  • Full-Screen Overlay: Layar palsu yang menutupi seluruh interface aplikasi target, seperti laman login perbankan, sehingga pengguna tak sadar aplikasi asli tidak aktif.
  • Partial Overlay: Elemen UI palsu muncul di bagian layar tertentu, seperti kolom password, tampak normal dan sulit dideteksi.
  • Toast Overlay Attack: Malware menggunakan notifikasi toast untuk menampilkan UI palsu tanpa izin khusus, sulit diblokir.
  • Web Overlay Phishing: Halaman web yang menyerupai aplikasi asli, seperti bank, menipu pengguna iPhone untuk memasukkan kredensial.
  • Accessibility Overlay Attack: Malware Android memanfaatkan izin aksesibilitas untuk menampilkan overlay jahat atau mengisi formulir otomatis.
  • Floating or Pop-Up Overlay: Jendela kecil palsu yang muncul saat aktivitas penting, seperti input OTP, untuk mencuri data pengguna.

Bagaimana Cara Mencegah Mobile App Overlay Attack?

Untuk bisa mencegah overlay attacks pemilik dan pengembang aplikasi perlu melakukan langkah-langkah berikut:

Implementasikan Runtime Application Protection (RASP)

RASP dapat mendeteksi dan memblokir aktivitas overlay berbahaya secara real-time. Teknologi ini juga melaporkan ancaman langsung ke tim keamanan untuk respons cepat.

Gunakan Secure UI dan Anti-Overlay Library

Pustaka keamanan interface mencegah aplikasi pihak ketiga menampilkan konten di atas aplikasi utama. Framework modern mendeteksi dan memutus interaksi overlay secara otomatis.

Terapkan App Shielding

App shielding dapat melindungi aplikasi dari reverse engineering dan modifikasi kode untuk mencegah pembuatan overlay palsu. Teknik ini memastikan integritas UI aplikasi tidak dapat ditiru secara ilegal.

Tambahkan Lapisan Keamanan SDK

SDK (Software Development Kit) keamanan mobile dapat mendeteksi overlay jahat, melindungi dari emulator, dan memperingatkan saat aplikasi berjalan di lingkungan tidak aman.

Lakukan Threat Monitoring dan Analitik Keamanan

Lakukan pemantauan perilaku aplikasi secara berkelanjutan mengidentifikasi pola serangan overlay baru. Analitik ancaman memberikan wawasan untuk pembaruan keamanan proaktif.

Lindungi Aplikasi Mobile Bisnis Anda dari Serangan Overlay dengan Mobile App Security dari Phintraco Technology!

Overlay attack dan serangan siber lainnya kini menargetkan pengguna dan bisnis di seluruh dunia. Perusahaan yang mengandalkan aplikasi mobile untuk operasional bisnis wajib meningkatkan keamanannya. Oleh karena itu, Phintraco Technology menyediakan solusi mobile app security yang adaptif terhadap serangan overlay.

Solusi keamanan dari kami dapat memberikan fitur deteksi otomatis, proteksi runtime, serta integrasi SDK yang mudah. Sehingga memastikan aplikasi bisnis Anda tetap aman bahkan ketika dijalankan di perangkat pengguna yang terinfeksi malware.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Code Injection: Serangan Berbasis Kode dalam Aplikasi Mobile
20 Nov 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Code Injection: Serangan Berbasis Kode dalam Aplikasi Mobile

Seiring dengan meningkatnya konektivitas antar manusia di era digital, aplikasi mobile kini telah menjadi pilihan utama bagi pengguna untuk berinteraksi dengan berbagai layanan digital. Layanan digital kini meliputi transaksi keuangan hingga komunikasi pribadi. Akan tetapi, di balik kepraktisan tersebut, terdapat ancaman siber yang semakin kompleks dan canggih. Salah satu ancaman yang berbahaya jika diabaikan adalah code injection, serangan yang menyusupkan kode berbahaya ke aplikasi mobile untuk mengambil kendali dan mencuri data penting.

Memahami cara kerja code injection merupakan langkah penting bagi developer dan pemilik aplikasi mobile. Karena serangan ini memiliki dampak yang cukup fatal, khususnya dalam hal kepercayaan pengguna, reputasi bisnis, dan kerugian hukum. Oleh karena itu, memahami bagaimana cara serangan ini bekerja dan cara mencegahnya merupakan langkah penting dalam upaya menjaga integritas dan keamanan aplikasi mobile. Artikel ini akan membahas serangan code injection, mulai dari definisinya, cara kerja, dampak, jenis, serta cara mencegahnya. Simak artikel ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!

Apa itu Code Injection dalam Cyber Security?

Code injection adalah jenis serangan siber di mana penyerang menyisipkan atau 'menyuntikkan' kode berbahaya ke dalam aplikasi agar dijalankan oleh sistem target. Kode ini dapat berupa perintah tambahan, skrip, atau potongan program yang dimasukkan melalui celah keamanan pada input, API, atau bahkan komponen runtime.

Tujuan utama dari serangan ini adalah mengubah perilaku aplikasi, baik untuk mendapatkan akses tidak sah, mencuri data sensitif, maupun menjalankan perintah yang tidak seharusnya dilakukan. Berbeda dari command injection atau SQL injection yang biasanya fokus pada perintah sistem atau database, injeksi kode punya ruang lingkup yang lebih luas karena menyerang langsung ke logika program.

Dalam konteks keamanan aplikasi mobile, serangan ini bisa terjadi saat kode asing dimasukkan ke dalam proses aplikasi, misalnya lewat library pihak ketiga, komponen WebView, atau modifikasi runtime. Akibatnya, pelaku bisa memanipulasi fungsi internal aplikasi tanpa sepengetahuan pengembang atau pengguna.

Bagaimana Cara Kerja Code Injection?

Serangan injeksi kode ini dimulai ketika aplikasi gagal untuk memvalidasi input atau aktivitas eksternal yang diterima. Penyerang kemudian akan memanfaatkan celah tersebut untuk menyuntikkan kode yang tampak sah, namun sebenarnya berisi instruksi berbahaya.

Prosesnya dapat dijelaskan dalam tiga tahap utama. Pertama, penyerang mencari titik lemah, seperti form input, API backend, atau library yang tidak divalidasi. Lalu melalui celah tersebut, pelaku menyisipkan skrip atau instruksi tambahan. Kemudian sistem atau aplikasi menjalankan kode tersebut tanpa menyadari bahwa itu bukan bagian dari program asli.

Dalam aplikasi Android, serangan dapat terjadi pada lapisan Java/Kotlin maupun native library (C/C++), terutama jika debugging mode aktif atau signature verification tidak diterapkan. Di iOS, injeksi bisa dilakukan lewat dynamic library loading, method swizzling, atau process hooking.

Apa Saja Dampak Code Injection?

Injeksi kode berbahaya ini memiliki dampak yang luas dan fatal, tidak hanya bagi pengguna tetapi juga bagi bisnis pemilik/pengembang aplikasi. Salah satu dampak utamanya adalah kebocoran data sensitif di mana penyerang mengakses informasi penting. Mulai dari kredensial pengguna, token autentikasi, atau informasi keuangan secara langsung dari memori aplikasi.

Selain itu, serangan ini juga dapat mengubah logika bisnis aplikasi, seperti mematikan sistem verifikasi, memanipulasi saldo, atau memalsukan hasil transaksi. Setelah kode disuntikkan, aplikasi hasil modifikasi (tampered app) dapat disebarkan secara ilegal sehingga dapat merusak reputasi merek.

Pelanggaran keamanan siber seperti ini juga bisa memicu sanksi hukum, dan menghilangkan kepercayaan pengguna, khususnya di industri keuangan yang memiliki regulasi ketat terkait keamanan  data dan transaksi digital.

Apa Saja Jenis Serangan Code Injection Vulnerability?

Serangan injection bisa dilakukan dalam berbagai bentuk. Setiap jenis-jenis ini juga bisa terjadi secara tunggal atau kombinasi. Berikut adalah jenis-jenis serangan injection yang perlu dipahami:

SQL Injection

Jenis serangan injeksi klasik yang menargetkan database dengan menyisipkan perintah SQL tambahan. Di aplikasi mobile, hal ini bisa terjadi bila input pengguna diteruskan ke API backend tanpa validasi yang tepat.

Command Injection

Dalam jenis ini, pelaku menyisipkan perintah sistem (shell command) untuk dijalankan oleh server atau perangkat. Jika aplikasi memiliki komponen yang berinteraksi langsung dengan sistem operasi, risiko ini meningkat.

Script Injection (JavaScript Injection)

Serangan ini terjadi saat skrip berbahaya dimasukkan ke dalam komponen WebView atau browser embedded di dalam aplikasi. Skrip ini dapat mencuri token sesi atau mengalihkan pengguna ke situs phishing.

DLL/Library Injection

Penyerang menambahkan dynamic link library (.dll) ke dalam proses aplikasi agar kode asing dieksekusi bersamaan dengan aplikasi asli. Banyak digunakan untuk cheat pada game atau memodifikasi fungsi aplikasi finansial.

Process Injection

Kode disuntikkan langsung ke proses runtime aplikasi, yang memungkinkan pelaku memantau aktivitas atau mengubah perilaku internal.

Object Injection / Deserialization Attack

Serangan ini memanfaatkan proses deserialisasi data yang tidak aman untuk mengeksekusi objek berbahaya di memori aplikasi.

Runtime Hooking / Function Overriding

Teknik ini sangat populer pada Android dan iOS untuk melewati mekanisme keamanan, misalnya bypass enkripsi, root detection, atau otentikasi biometrik.

Code Modification Injection (Tampering)

Kode aplikasi dimodifikasi sebelum instalasi (tampering), biasanya pada file APK atau IPA, dan disebarkan ulang oleh pihak ketiga tanpa izin.

Bagaimana Cara Mencegah Code Injection untuk Mobile App?

Melindungi aplikasi mobile dari serangan injection perlu pendekatan yang berlapis mulai dari pengembangan hingga perlindungan runtime. Berikut adalah langkah-langkah yang direkomendasikan:

Validasi dan Sanitasi Input

Selalu periksa semua input pengguna sebelum diproses. Gunakan whitelist untuk menentukan format dan jenis data yang diizinkan, dan hindari penggunaan fungsi seperti eval() atau exec() yang mengeksekusi string sebagai kode.

Gunakan Secure Coding Practices

Terapkan parameterized queries untuk mencegah injeksi SQL, gunakan API yang aman, dan hindari menyimpan logika sensitif di sisi klien.

Implementasi Runtime Application Self-Protection (RASP)

Solusi RASP bisa membuat aplikasi mendeteksi dan menghentikan aktivitas injeksi kode secara real-time. Dengan proteksi runtime, aplikasi dapat mengenali upaya hooking, debugging, atau library injection bahkan setelah diinstal pada perangkat pengguna.

Gunakan Code Obfuscation dan Integrity Verification

Terapkan code obfuscation untuk menyulitkan penyerang dalam membaca struktur aplikasi, dan gunakan checksum atau signature verification untuk memastikan file aplikasi belum dimodifikasi.

Amankan Komunikasi Data

Pastikan semua komunikasi menggunakan protokol terenkripsi (TLS/SSL) dengan certificate pinning. Hindari mengirimkan data sensitif tanpa enkripsi atau melalui jaringan publik yang tidak aman.

Cegah dan Deteksi Code Injection Secara Dini dengan Mobile App Security dari Phintraco Technology!

Code injection merupakan ancaman yang bisa menghancurkan kepercayaan pengguna dan reputasi brand dalam sekejap. Untuk melindungi aplikasi mobile Anda dari serangan injeksi kode dan modifikasi berbahaya, Anda perlu perlindungan yang bekerja di dalam aplikasi, bukan hanya di sekitarnya.

Oleh karena itu, Phintraco Technology menghadirkan solusi mobile app security menyeluruh dengan fitur-fitur seperti RASP, anti-tampering, dan real-time threat detection untuk mendeteksi, mencegah, dan memblokir injeksi kode sebelum merusak sistem Anda.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Keamanan Mobile Banking: Lapisan Pelindung Transaksi Mobile
17 Nov 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Keamanan Mobile Banking: Lapisan Pelindung Transaksi Mobile

Dalam era digital saat ini, mobile banking telah menjadi tulang punggung layanan keuangan modern. Nasabah kini menuntut kecepatan, kenyamanan, dan aksesibilitas tinggi, semuanya melalui perangkat seluler. Namun, di balik kemudahan tersebut, muncul tantangan serius bagi lembaga keuangan dan pengembang aplikasi yaitu bagaimana memastikan bahwa setiap transaksi berjalan aman dari ancaman siber. Oleh karena itu, keamanan mobile banking merupakan hal yang serius dan penting untuk diperhatikan.

Bagi institusi keuangan dan pemilik aplikasi mobile banking, menjaga keamanan merupakan kewajiban teknis dan strategi bisnis jangka panjang. Ancaman siber seperti malware injection, phishing, atau peretasan aplikasi dapat merusak reputasi, mengakibatkan kerugian finansial, dan menghilangkan kepercayaan nasabah. Oleh karena itu, fitur keamanan mobile banking menjadi pondasi utama dalam mempertahankan kredibilitas dan daya saing di dunia keuangan digital. Artikel ini akan membahas mobile banking security mulai dari definisinya, cara kerja sistemnya, indikatornya, serta tips keamanan mobile banking bagi bisnis. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!

Apa yang Dimaksud dengan Keamanan Mobile Banking?

Keamanan mobile banking merujuk pada serangkaian mekanisme, kebijakan, dan teknologi yang dirancang untuk menjaga integritas, kerahasiaan, serta keandalan transaksi keuangan melalui perangkat seluler. Dalam konteks bisnis, keamanan ini mencakup perlindungan dari ancaman internal maupun eksternal yang dapat mengganggu operasional aplikasi dan mengancam data nasabah.

Sistem ini umumnya dibangun di atas tiga lapisan utama, yaitu lapisan aplikasi, komunikasi, dan identitas. Lapisan aplikasi berfungsi untuk mencegah modifikasi, injeksi kode, atau eksploitasi aplikasi. Komunikasi berperan untuk menjamin koneksi terenkripsi antara pengguna dan server bank. Sementara itu, lapisan identitas (user) berperan untuk memverifikasi pengguna melalui autentikasi multi-faktor dan kontrol akses.

Implementasi fitur mobile banking security seperti enkripsi data, biometric login, dan runtime protection adalah langkah teknis sekaligus investasi reputasional yang menentukan tingkat kepercayaan publik terhadap layanan keuangan digital.

Bagaimana Cara Kerja Sistem Keamanan Mobile Banking?

Sistem security dalam mobile banking bekerja melalui kombinasi antara enkripsi, autentikasi, proteksi aplikasi, dan analisis perilaku secara real time. Berikut adalah beberapa mekanisme utama yang perlu diperhatikan:

Enkripsi dan Komunikasi Aman

Semua data yang berpindah antara perangkat pengguna dan server bank akan dienkripsi secara end-to-end menggunakan protokol seperti TLS 1.3. Protokol ini mencegah penyadapan data, serangan man-in-the-middle, dan kebocoran informasi rahasia.

Bagi developer, memastikan sertifikat SSL valid dan memperbarui protokol keamanan secara berkala adalah bagian penting dari compliance keamanan digital.

Otentikasi Multi-Faktor dan Manajemen Identitas

Lapisan otentikasi berlapis (Multi-Factor Authentication) adalah salah satu fitur keamanan mobile banking yang paling krusial. Sistem ini menggabungkan faktor pengetahuan (PIN atau password), faktor kepemilikan (OTP atau token perangkat), dan faktor biometrik (sidik jari/wajah).

Proteksi Aplikasi dan Deteksi Ancaman Runtime

Untuk mencegah modifikasi aplikasi, bank perlu menerapkan teknologi seperti Mobile App Shielding dan Runtime Application Self-Protection (RASP). App Shielding melindungi aplikasi dari reverse engineering dan code injection, sementara RASP bekerja secara real-time untuk mendeteksi indikasi peretasan, rooting, atau aktivitas mencurigakan di perangkat pengguna.

Analitik Keamanan dan Deteksi Anomali

Banyak lembaga keuangan kini menggunakan machine learning untuk memantau pola perilaku pengguna. Sistem ini dapat mengenali transaksi yang tidak biasa dan langsung memicu tindakan mitigasi, seperti temporary lock atau permintaan verifikasi tambahan. Pendekatan ini meminimalkan risiko penipuan tanpa mengganggu kenyamanan pengguna.

Apa Saja Indikator Keamanan Mobile Banking?

Aplikasi banking yang aman dapat dilihat dari efektivitas keamanannya. Berikut ini adalah beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan:

Kepatuhan terhadap Standar Keamanan

Aplikasi yang aman dapat dilihat dari kepatuhan terhadap standar internasional seperti PCI DSS, ISO 27001, dan rekomendasi OWASP Mobile Top 10. Kepatuhan ini menunjukkan keseriusan institusi dalam melindungi data sensitif nasabah.

Otentikasi yang Adaptif dan Aman

Fitur seperti biometric authentication, dynamic PIN, atau OTP berbasis perangkat menandakan penerapan keamanan yang kuat. Sistem ini dapat mengurangi risiko serangan brute force dan meningkatkan pengalaman pengguna tanpa menurunkan tingkat proteksi.

Proteksi Runtime dan Anti-Tampering

Bagi developer, indikator keamanan aplikasi mobile banking yang paling krusial adalah kemampuan aplikasi untuk mendeteksi dan menolak manipulasi. Dengan perlindungan anti-tampering dan deteksi runtime, aplikasi akan tetap aman bahkan pada perangkat yang telah di-root.

Transparansi Pengelolaan Data

Terakhir, aplikasi yang aman selalu memiliki kebijakan privasi yang transparan, izin aplikasi yang relevan, serta mekanisme kontrol data yang bisa diaudit oleh regulator.

Bagaimana Cara Menjaga Keamanan Mobile Banking?

Untuk bisa menjaga keamanan di aplikasi mobile banking, pihak developer dan lembaga keuangan harus memperhatikan beberapa tips keamanan berikut ini:

Terapkan Arsitektur Keamanan Berlapis (Defense-in-Depth)

Implementasikan pendekatan berlapis yang melibatkan enkripsi, MFA, isolasi data sensitif, dan proteksi runtime. Dengan sistem yang berlapis, bahkan jika satu komponen diserang, lapisan lain tetap mampu menahan dampaknya.

Lakukan Audit dan Pengujian Keamanan Rutin

Lakukan audit berkala dan penetration testing memungkinkan pengembang menemukan potensi celah sebelum disalahgunakan. Langkah ini memperkuat fitur keamanan mobile app yang sudah diterapkan.

Terapkan Security by Design

Integrasikan keamanan sejak tahap awal pengembangan aplikasi, bukan hanya setelah peluncuran. Dengan prinsip security by design, setiap komponen sistem dibangun dengan pertimbangan keamanan sejak awal siklus hidup aplikasi.

Edukasi Nasabah dan Tim Internal

Walau fokus utama ada di sisi teknis, edukasi pengguna tetap penting. Lembaga perlu membangun kesadaran keamanan digital bagi tim internal dan nasabah agar mereka memahami praktik aman saat menggunakan aplikasi.

Tingkatkan Keamanan Mobile Banking Bisnis Anda dengan Mobile App Security dari Phintraco Technology!

Di tengah meningkatnya ancaman dunia digital, keamanan mobile banking merupakan bentuk komitmen utama terhadap kepercayaan nasabah. Oleh karena itu, percayakan keamanan mobile app banking Anda kepada solusi mobile app security dari Phintraco Technology!

Solusi dari kami dapat melindungi aplikasi perbankan Anda dengan enkripsi tingkat lanjut, deteksi ancaman runtime, hingga anti-tampering otomatis. Teknologi adaptif ini dapat memastikan pengalaman pengguna tetap lancar tanpa mengorbankan keamanan.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Trojan Virus Mobile Banking: Ancaman Utama Perbankan Mobile
10 Nov 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Trojan Virus Mobile Banking: Ancaman Utama Perbankan Mobile

Dalam dunia keuangan digital saat ini, trojan virus mobile banking menjadi salah satu ancaman paling berbahaya bagi pengguna aplikasi perbankan. Masih belum banyak yang memahami bagaimana bentuk virus trojan horse berkembang di ranah digital, terutama dalam bentuk trojan banking yang kini menargetkan pengguna smartphone. Padahal, trojan sendiri adalah jenis malware yang mampu menyamar sebagai aplikasi sah dan secara diam-diam mencuri informasi sensitif. Karena itu, penting bagi pengguna dan lembaga keuangan memahami bagaimana mencegah trojan mobile banking sebelum terjadi kerugian besar.

Seiring meningkatnya transaksi keuangan melalui ponsel, masalah keamanan pun menjadi isu krusial. Data dari berbagai lembaga keamanan siber menunjukkan lonjakan serangan banking trojan pada platform Android. Modusnya mulai dari aplikasi tiruan bank, tautan phishing, hingga overlay layar yang meniru interface resmi. Artikel ini akan membahas trojan mobile banking mulai dari definisinya, jenis-jenisnya, cara kerjanya, dampak, serta cara mencegahnya.

Apa itu Virus Trojan?

Pada dasarnya, virus trojan adalah program jahat yang menyamar sebagai software yang sah untuk menipu pengguna agar menginstalnya. Nama ini terinspirasi dari kisah Kuda Troya (Trojan Horse), yaitu strategi penipuan di mana musuh bersembunyi di dalam hadiah palsu. Dalam konteks digital, trojan horse ini bekerja dengan prinsip yang sama yaitu pengguna mengunduh sesuatu yang tampak aman, padahal di dalamnya tersembunyi malware yang berbahaya.

Tidak seperti virus atau worm yang dapat menggandakan diri, penyebaran trojan bergantung pada rekayasa sosial untuk masuk ke perangkat korban. Virus ini bisa disebarkan lewat email, pesan singkat, atau aplikasi yang tampak terpercaya. Di dalam perangkat mobile, trojan sering meniru aplikasi perbankan, platform investasi, atau update keamanan palsu. Setelah diinstal, trojan akan beraksi di latar belakang tanpa terdeteksi.

Apa Saja Jenis Virus Trojan?

Terdapat berbagai jenis trojan yang memiliki tujuan spesifik serta mekanisme yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis yang paling umum:

  • Trojan Downloader: Bertujuan mengunduh malware tambahan ke perangkat setelah berhasil masuk.
  • Trojan Spy atau Infostealer: Bertujuan memantau aktivitas pengguna, mencatat input keyboard, tangkapan layar, atau data aplikasi.
  • Trojan Dropper: Menyembunyikan file berbahaya lain di dalam dirinya untuk menghindari deteksi antivirus.
  • Trojan SMS: Bekerja dengan cara memotong pesan OTP atau notifikasi penting dari bank, sering digunakan untuk bypass verifikasi dua faktor.
  • Trojan Banker (Banking Trojan): Jenis yang paling berbahaya karena dirancang khusus untuk mencuri kredensial perbankan digital.

Bagaimana Cara Kerja Trojan Virus Mobile Banking?

Proses dan cara kerja serangan virus trojan dalam mobile banking berlangsung dalam beberapa tahapan, yaitu:

Infiltrasi

Pada tahap awal, virus trojan biasanya akan masuk melalui aplikasi palsu di luar toko resmi (APK palsu) atau tautan phishing. Pengguna biasanya mengunduh aplikasi yang terlihat seperti versi resmi mobile banking.

Instalasi

Setelah aplikasi palsu terpasang, trojan akan meminta izin sensitif seperti akses notifikasi, SMS, atau layar penuh (overlay). Pengguna yang lengah akan terkecoh dan memberi izin ini.

Eksploitasi

Virus trojan kemudian memantau aktivitas pengguna, terutama ketika aplikasi bank dibuka. Trojan juga dapat dapat membuat layar tiruan (overlay) yang tampak identik dengan aplikasi resmi, mencatat kredensial login, PIN, atau data kartu kredit.

Eksekusi

Informasi yang berhasil dicuri biasanya akan dikirim ke server command and control (C2) milik pelaku. Dengan data ini, pelaku dapat masuk ke akun korban, melakukan transaksi ilegal, atau menjual data di pasar gelap.

Apa Saja Dampak Virus Trojan Mobile Banking?

Dampak dari serangan virus trojan mobile banking sangatlah serius, baik untuk invidu maupun institusi/lembaga perbankan pemilik aplikasi mobile banking itu sendiri. Berikut adalah dampak-dampaknya:

Dampak untuk Individu Pengguna Mobile Banking

  • Potensi kehilangan dana langsung akibat pencurian saldo atau transaksi tidak sah.
  • Pencurian informasi sensitif seperti data login, KTP, alamat email, dan nomor rekening.
  • Penyalahgunaan data pribadi untuk penipuan identitas atau pinjaman online ilegal.

Dampak untuk Bank Pemilik Aplikasi

  • Menurunnya kepercayaan nasabah terhadap keamanan layanan digital.
  • Kerusakan reputasi dan biaya tambahan untuk kompensasi serta peningkatan sistem keamanan.
  • Risiko tuntutan hukum dan pengawasan regulator akibat kebocoran data pelanggan.

Bagaimana Cara Mencegah Trojan Mobile Banking?

Untuk institusi keuangan yang memiliki mobile app banking, mencegah trojan banking memerlukan langkah-langkah strategis yang dapat diterapkan. Berikut adalah cara mencegah serangan trojan banking:

Terapkan Mobile App Shielding

Mobile app shielding adalah lapisan perlindungan yang mencegah peretas melakukan reverse engineering atau modifikasi kode aplikasi. Teknologi ini mengenkripsi logika internal aplikasi, menutupi struktur file, dan mendeteksi aktivitas mencurigakan seperti debugging atau injeksi skrip.

Gunakan Runtime Application Self-Protection (RASP)

RASP memungkinkan aplikasi mendeteksi dan merespons ancaman saat sedang berjalan (real-time). Teknologi ini dapat mengenali tanda-tanda eksploitasi seperti hooking, code injection, atau overlay attack.

Enkripsi Data dan Komunikasi

Dengan sistem enkripsi yang kuat dan sertifikat TLS/SSL yang valid, banking trojan tidak dapat mencegat atau memodifikasi data. Selain itu, institusi perbankan sebaiknya juga menerapkan certificate pinning agar koneksi hanya diterima dari server sah, mencegah serangan man-in-the-middle yang sering digunakan trojan untuk mengakses lalu lintas jaringan.

Deteksi Perangkat yang Tidak Aman

Trojan sering kali menyusup ke perangkat yang telah di-root atau jailbreak. Oleh karena itu, aplikasi bank harus mampu mendeteksi kondisi perangkat pengguna. Jika aplikasi menemukan tanda-tanda kompromi, seperti akses superuser atau manipulasi sistem, maka sistem harus secara otomatis memblokir akses, menampilkan peringatan, atau mengaktifkan mode terbatas.

Lindungi API dan Infrastruktur Backend

Banyak serangan justru memanfaatkan celah pada API backend bank untuk mengirim permintaan palsu. Institusi perbankan perlu menggunakan API gateway dengan autentikasi kuat, pembatasan rate limit, dan tokenization data agar setiap permintaan dapat diverifikasi keasliannya.

Terapkan Monitoring dan Incident Response Otomatis

Sistem keamanan aplikasi perlu dilengkapi dengan real-time monitoring untuk mendeteksi perilaku mencurigakan yang mengindikasikan keberadaan trojan. Pendekatan otomatis ini mempercepat respons dan meminimalkan dampak serangan terhadap pengguna.

Cegah Virus Trojan di Mobile App Bank Anda dengan Mobile App Security dari Phintraco Technology!

Dalam lanskap digital yang kompleks, kepercayaan pengguna merupakan aset terpenting bagi perbankan dan penyedia layanan keuangan digital. Oleh karena itu lindungi aplikasi mobile banking Anda dengan solusi Mobile App Security dari Phintraco Technology.

Dengan fitur seperti real-time threat detection, perlindungan terhadap app tampering, serta kemampuan in-app shielding, solusi kami dapat memastikan setiap transaksi tetap berjalan dengan aman dan autentik.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Mobile Malware: Jenis-jenis dan Cara Mengatasinya
06 Nov 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Mobile Malware: Jenis-jenis dan Cara Mengatasinya

Perangkat mobile kini menjadi salah satu target terbesar bagi penjahat siber. Hampir semua aktivitas digital kita berpindah ke smartphone atau tablet, mulai dari komunikasi pribadi, transaksi keuangan, hingga pekerjaan sehari-hari. Kondisi ini membuat perangkat mobile menyimpan data yang sangat berharga, mulai dari kredensial perbankan, informasi perusahaan, dokumen penting, bahkan privasi pribadi. Tidak mengherankan jika ancaman seperti mobile malware semakin sering terdengar.

Berbagai jenis mobile malware sudah muncul dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari adware, spyware, hingga banking trojan yang secara khusus menargetkan aplikasi finansial. Bahkan beberapa contoh mobile malware populer seperti Joker atau Pegasus menjadi headline karena kemampuannya mencuri data.

Bagi pengguna Android, penting untuk mengetahui bagaimana cara detect malware on android, karena sistem operasi ini paling banyak diserang akibat sifatnya yang lebih terbuka. Sementara itu, solusi untuk remove malware Android menjadi hal mendesak jika perangkat sudah terlanjur terinfeksi.

Lebih jauh lagi, kita juga harus mewaspadai serangan mobile device malware terbaru yang terus berevolusi mengikuti tren teknologi dan kebiasaan pengguna.

Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu mobile malware, bagaimana cara kerjanya, apa saja bentuk serangannya, serta langkah deteksi dan penanganan terbaik agar perangkat mobile tetap aman.

Apa yang Dimaksud dengan Mobile Malware?

Mobile malware adalah software berbahaya yang sengaja dirancang untuk menyerang perangkat mobile, baik Android maupun iOS. Tujuan utamanya bisa untuk mencuri data pribadi, mengakses akun perbankan, menyalahgunakan perangkat untuk keuntungan finansial penyerang, atau sekadar merusak sistem.

Tidak seperti malware pada umumnya yang banyak beredar di sistem komputer desktop, jenis malware khusus ini memiliki karakteristik unik. Malware ini biasanya menyusup melalui aplikasi yang di-install, pesan SMS berisi tautan berbahaya, email phishing, atau bahkan iklan palsu di browser. Setelah masuk, malware dapat menyamar sebagai aplikasi biasa, meminta izin akses yang berlebihan, lalu memanfaatkan izin tersebut untuk mengakses data sensitif.

Contoh malware mobile yang sempat marak adalah 'Joker', yang terkenal mampu mendaftarkan pengguna ke layanan berbayar tanpa izin, atau 'Pegasus' yang digunakan untuk memata-matai target tertentu dengan tingkat infiltrasi sangat tinggi (spyware). Kedua kasus tersebut menunjukkan betapa seriusnya ancaman serangan siber ini jika tidak ditangani.

Bagaimana Cara Kerja Mobile Malware?

Malware yang menyerang perangkat ponsel bekerja dengan memanfaatkan celah keamanan atau perilaku penggunanya. Berikut ini adalah tahapan umum dari serangan malware ke perangkat ponsel:

Infiltrasi Awal

Malware seringkali masuk ke perangkat melalui aplikasi palsu yang diunduh dari luar official store. Banyak pengguna yang sering mencari aplikasi gratis atau versi modifikasi, dan tanpa sadar meng-install paket APK yang sudah disusupi malware. Selain itu, malware juga bisa menginfiltrasi lewat cara phishing melalui SMS, WhatsApp, atau email.

Eksploitasi Celah Keamanan

Begitu terpasang di perangkat, malware akan memanfaatkan bug pada sistem operasi atau aplikasi untuk mendapatkan izin lebih dalam. Contohnya, sebuah spyware dapat meminta izin untuk membaca SMS, mengakses kontak, atau menggunakan kamera. Pada awalnya akan terlihat wajar, tetapi sebenarnya izin itu digunakan untuk tujuan jahat yaitu mencuri data.

Eksekusi Tujuan Jahat

Setelah mendapatkan akses, malware akan menjalankan misinya. Pada kasus trojan mobile banking, misalnya, menampilkan overlay palsu pada aplikasi perbankan untuk mencuri username dan password. Adware akan membanjiri layar dengan iklan, sementara ransomware akan mengenkripsi file agar pengguna tidak bisa membukanya.

Persistensi

Beberapa malware menggunakan teknik rootkit untuk menyembunyikan diri dan tidak mudah dihapus. Ada pula yang meng-install ulang dirinya sendiri setelah dihapus, atau membuat aplikasi kembar dengan nama hampir sama agar pengguna terkecoh.

Komunikasi dengan Server Pelaku

Data yang dikumpulkan, seperti kontak, pesan, kredensial, atau lokasi, kemudian dikirimkan ke server milik penyerang. Dari sana, data bisa dijual di pasar gelap atau digunakan untuk penipuan lebih lanjut.

Apa Saja Jenis Serangan Mobile Malware?

Terdapat beberapa jenis mobile malware yang cukup sering ditemukan dan bekerja dengan strategi yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa contohnya:

Adware

Jenis malware yang menampilkan iklan secara berlebihan. Adware bisa juga melacak kebiasaan pengguna dan memperlambat kinerja perangkat.

Spyware

Jenis malware ini dirancang untuk memantau aktivitas pengguna, mulai dari lokasi, pesan, hingga rekaman suara. Spyware sering dipakai untuk tujuan spionase atau pencurian data sensitif.

Trojan

Trojan horse atau trojan adalah malware yang menyamar sebagai aplikasi sah. Misalnya, game gratis yang sebenarnya berisi kode berbahaya untuk mencuri data. Banking trojan adalah salah satu varian paling berbahaya karena menargetkan aplikasi perbankan/finansial.

Ransomware

Sama seperti di lingkungan komputer desktop, ransomware di mobile mengenkripsi data atau mengunci perangkat lalu meminta tebusan. Meski belum sebanyak di desktop, tren ransomware mobile mulai meningkat.

Worms

Malware jenis ini dapat menyebar sendiri dari satu perangkat ke perangkat lain, biasanya melalui SMS atau pesan instan.

SMS Trojan / Premium Service Malware

Digunakan untuk mengirim SMS ke nomor premium atau melakukan panggilan berbayar tanpa sepengetahuan pengguna. Akibatnya, tagihan telepon melonjak drastis.

Rootkit

Memberikan penyerang akses mendalam ke sistem dan menyembunyikan keberadaan malware lain. Rootkit sangat sulit dideteksi tanpa alat keamanan khusus.

Bagaimana Cara Mendeteksi Mobile Malware?

Untuk bisa mendeteksi serangan malware pada perangkat ponsel, perlu pemahaman yang mendalam tentang tanda-tanda umum bahwa perangkat telah terinfeksi. Berikut adalah tanda-tanda umum bahwa perangkat telah terinfeksi malware:

  • Baterai cepat habis meski penggunaan normal.
  • Perangkat terasa lebih lambat dari biasanya.
  • Muncul iklan pop-up berlebihan meski tidak membuka aplikasi tertentu.
  • Kuota internet habis lebih cepat tanpa alasan jelas.
  • Aplikasi baru muncul sendiri tanpa pernah di-install.
  • Tagihan telepon atau SMS membengkak.

Setelah mendeteksi tanda-tandanya, Anda juga bisa melakukan beberapa langkah teknis untuk mendeteksi malware, yaitu:

  • Periksa apakah aplikasi meminta izin yang tidak relevan.
  • Gunakan alat keamanan bawaan seperti Google Play Protect pada Android untuk membantu mendeteksi malware dengan memindai aplikasi di Play Store dan perangkat.
  • Scan dengan antivirus mobile lainnya.
  • Cek trafik data, terutama jika ada aplikasi yang terus mengirim data ke server mencurigakan, itu bisa jadi tanda malware aktif.
  • Untuk Android, Anda dapat masuk ke safe mode bisa menonaktifkan aplikasi pihak ketiga sehingga memudahkan identifikasi aplikasi berbahaya.

Bagaimana Cara Mengatasi Mobile Malware?

Jika perangkat sudah terinfeksi malware, maka langkah yang harus dilakukan secepatnya adalah remove malware tersebut agar kerusakannya tidak meluas. Berikut adalah cara umum untuk menghapus malware:

  • Masuk ke Safe Mode (Android) untuk menonaktifkan sementara aplikasi pihak ketiga.
  • Uninstall aplikasi mencurigakan yang baru di-install atau tidak dikenal.
  • Scan perangkat dengan antivirus mobile untuk mendeteksi malware tersembunyi.
  • Hapus cache dan data browser agar skrip berbahayanya tidak ada yang tersisa.
  • Factory Reset sebagai langkah terakhir jika malware sudah sulit dihapus.

Setelah berhasil menghapus malware, sebaiknya lakukan pencegahan agar perangkat tidak terinfeksi kembali dengan cara-cara berikut:

  • Hanya install aplikasi dari Google Play Store atau App Store resmi.
  • Selalu perbarui sistem operasi dan aplikasi untuk menutup celah keamanan.
  • Aktifkan Multi-Factor Authentication (MFA) untuk akun penting.
  • Jangan klik tautan mencurigakan di SMS, email, atau media sosial.
  • Bagi pemilik/developer aplikasi, gunakan solusi keamanan aplikasi mobile yang bisa memberikan proteksi runtime, deteksi hooking, dan anti-tampering.

Atasi Serangan Malware di Aplikasi Mobile Bisnis Anda dengan Solusi Mobile App Security dari Phintraco Technology!

Mobile malware kini menjadi ancaman besar di era digital. Mengabaikan ancaman ini bisa berakibat fatal, mulai dari data bocor, rekening terkuras, bahkan privasi terampas. Namun, risiko ini bisa diminimalisir dengan kombinasi kesadaran pengguna, deteksi dini, serta penggunaan solusi keamanan tingkat lanjut. Oleh karena itu, tingkatkan keamanan aplikasi mobile Anda dengan solusi mobile app security dari Phintraco Technology!

Sebagai perusahaan IT infrastructure yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun, kami dapat menyediakan solusi mobile app security yang komprehensif. Dilengkapi dengan Runtime Application Self-Protection (RASP), jailbreak & root detection, anti-tampetring & anti-hooking, serta threat intelligence yang selalu up-to-date. Solusi kami siap melindungi aplikasi mobile dan bisnis Anda agar tetap aman.

Hubungi marketing@phintraco.com untuk informasi selengkapnya!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Ancaman Keamanan Aplikasi Mobile dan Cara Mengatasinya
03 Nov 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Ancaman Keamanan Aplikasi Mobile dan Cara Mengatasinya

Aplikasi mobile memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan modern saat ini. Hampir semua aktivitas kini bersinggungan atau menggunakan aplikasi mobile, mulai dari memesan transportasi, berbelanja online, hingga melakukan transaksi perbankan. Popularitas penggunaan aplikasi mobile ini telah membentuk sebuah ekosistem digital yang penuh dengan data pribadi dan finansial. Hal inilah yang mengundang risiko ancaman keamanan aplikasi mobile yang harus diwaspadai.

Meningkatnya ketergantungan pengguna terhadap aplikasi mobile telah menjadi faktor meningkatnya kejahatan siber. Serangan yang dulu banyak berfokus pada sistem komputer, kini telah beralih ke ranah mobile dan dengan metode yang lebih canggih serta berlapis. Oleh karena itu, mobile app security sangat penting dan merupakan kewajiban bagi pengguna dan pemilik aplikasi mobile. Artikel ini akan membahas apa itu keamanan aplikasi mobile, mengapa ini sangat penting, apa saja ancaman yang berbahaya, serta mobile app security best practices yang bisa diterapkan. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!

Apa yang Dimaksud dengan Keamanan Aplikasi Mobile?

Keamanan aplikasi mobile adalah serangkaian strategi, teknologi, dan praktik yang dirancang untuk melindungi aplikasi mobile beserta data dan infrastruktur pendukungnya dari ancaman. Dalam konteks ini, keamanan tidak hanya berfokus pada bug teknis saja, tetapi juga pada proteksi menyeluruh terhadap autentikasi, komunikasi, integritas kode, serta kondisi perangkat.

Komponen utama keamanan aplikasi mobile meliputi autentikasi dan otorisasi untuk memastikan hanya pengguna sah yang memiliki akses. Selain itu juga enkripsi data saat transit maupun ketika tersimpan di perangkat. Ada juga proteksi kode yang dilakukan melalui obfuscation, anti-tampering, dan shielding. Keamanan API juga penting agar komunikasi dengan server backend tidak mudah dimanipulasi. Tidak lupa juga deteksi kondisi perangkat seperti root, jailbreak, atau debugging environment.

Mengapa Keamanan Aplikasi Mobile itu Penting?

Terdapat beberapa alasan utama mengapa keamanan aplikasi mobile ini menjadi sangat krusial. Berikut adalah beberapa alasan utamanya:

Melindungi Data Sensitif Pengguna

Aplikasi mobile sering menyimpan data pribadi, kata sandi, hingga informasi finansial milik pengguna. Jika terjadi kebocoran data, maka tidak hanya merugikan pengguna tetapi juga perusahaan dari sisi hukum dan reputasi.

Menjaga Kepercayaan Pengguna dan Reputasi Bisnis

JIka sebuah aplikasi diketahui rentan atau telah terjadi peretasan, maka tingkat kepercayaan pelanggan akan menurun drastis dan reputasi bisnis sulit dipulihkan.

Memenuhi Regulasi dan Kepatuhan

Beberapa industri seperti perbankan, fintech, atau kesehatan memiliki regulasi dan standar keamanan yang sangat ketat. Jika gagal memenuhi standar dan mematuhi regulasi, maka perusahaan akan mendapatkan sanksi dan denda yang sangat besar.

Mencegah Serangan pada API dan Backend

Struktur aplikasi mobile sangat bergantung pada API. Jika perangkat endpoint rentan, maka pelaku serangan siber dapat mengeksploitasi sistem backend secara lebih leluasa.

Mengantisipasi Kondisi Compromised Device

Rooting, jailbreak, dan malware dapat membuat aplikasi terbuka terhadap serangan yang lebih dalam. Tanpa proteksi runtime, aplikasi tidak memiliki pertahanan tambahan.

Baca Juga: Mobile App Security: Perlindungan Utama untuk Aplikasi Mobile

Apa Saja Ancaman Keamanan Aplikasi Mobile?

Terdapat beberapa jenis ancaman keamanan aplikasi mobile yang perlu diwaspadai. Berikut adalah jenis ancaman keamanan aplikasi mobile beserta penjelasannya:

Insecure Authentication dan Authorization

Jenis ancaman ini berasal dari sistem login yang lemah, sehingga dapat dimanipulasi agar pengguna tidak sah bisa mengakses data sensitif.

Insecure Communication & Man-in-the-Middle (MitM)

MitM adalah serangan intervensi di mana data yang dikirimkan tanpa enkripsi atau dengan sertifikat palsu dapat disadap, dimodifikasi, bahkan disisipi malware.

Code Tampering & Reverse Engineering

Aplikasi mobile bisa dibongkar (decompile) untuk disisipkan kode jahat atau dibuat versi palsu yang terlihat sah dan terpasang di perangkat mobile pengguna.

API & Backend Vulnerabilities

API yang tidak aman, token yang hardcode, atau validasi input yang lemah juga dapat rentan dieksploitasi untuk mengambil alih sistem.

Malware, Spyware, dan Fake Apps

Aplikasi palsu sering dipublikasikan di toko aplikasi third party untuk mencuri data atau memantau aktivitas pengguna.

Jailbreak/Root/Debugging/Hooking

Perangkat yang sudah dimodifikasi atau compromised memungkinkan pelaku menjalankan framework tertentu dengan tujuan untuk menyusupi aplikasi.

Supply Chain Vulnerabilities

Third party library atau modul yang tidak aman bisa membawa kerentanan yang ikut ditanamkan ke aplikasi.

Bagaimana Cara Mencegah Ancaman Keamanan Aplikasi Mobile?

Untuk bisa mencegah dan mengatasi ancaman keamanan aplikasi mobile tersebut, perusahaan perlu menerapkan beberapa praktik keamanan, antara lain:

Proteksi Kode dan App Shielding

Lindungi kode aplikasi dengan menggunakan obfuscation, anti-tampering, dan runtime application self-protection (RASP). Teknologi app shielding juga mampu mendeteksi overlay attack, hooking, dan injection secara real time.

Enkripsi End-to-End

Terapkan transport layer security (TLS) terbaru, validasi sertifikat, serta enkripsi data baik saat transit maupun di penyimpanan lokal (storage).

Multi-Factor Authentication (MFA)

Gunakan lapisan autentikasi berlapis seperti biometrik, push notification, OTP, atau FIDO untuk menambah lapisan keamanan login.

Keamanan API

Jangan menyimpan kunci API secara hardcoded. Terapkan validasi input, pembatasan hak akses, serta monitoring trafik API abnormal.

Deteksi Lingkungan Perangkat

Aplikasi harus memiliki pendeteksi untuk mengenali jika perangkat sudah di-root, di-jailbreak, atau sedang dalam mode debugging dan menyesuaikan perilaku aplikasi.

Patch Keamanan & Incident Response

Segera perbarui library dan modul keamanan begitu kerentanan baru ditemukan. Gunakan juga sistem monitoring untuk mendeteksi aktivitas abnormal, kemudian siapkan prosedur respons insiden cepat.

Baca Juga: Mobile Application Shielding: Inovasi Lindungi Keamanan Aplikasi

Cegah Ancaman yang Mengintai Aplikasi Mobile Anda dengan Solusi Mobile App Security dari Phintraco Technology!

Untuk bisa melindungi aplikasi mobile dari ancaman siber, perusahaan perlu menjalankan solusi yang terintegrasi. Anda bisa percayakan keamanan aplikasi Anda kepada solusi mobile app security komprehensif dari Phintraco Technology.

Solusi keamanan kami meliputi fitur lengkap seperti app shielding, MFA, enkripsi data, SDK, integrasi DevSecOps, serta deteksi perangkat abnormal.

Lindungi aplikasi mobile Anda sekarang dan hubungi marketing@phintraco.com untuk info selengkapnya!

Editor: Irnadia Fardila

Read  
Phintraco Technology Raih Penghargaan di Ajang Engage 24: Bukti Keunggulan Solusi IT di Asia Tenggara
13 May 2024 Cardila Ladini

Phintraco Technology Raih Penghargaan di Ajang Engage 24: Bukti Keunggulan Solusi IT di Asia Tenggara

Jakarta, 13 Mei 2024 - Phintraco Technology, Perusahaan Teknologi Informasi (IT), kembali menorehkan prestasi membanggakan. Di ajang Engage 24: APAC Customer and Partner Conference yang berlangsung di Phuket, Thailand, dari tanggal 27-29 Februari 2024, Phintraco Technology dianugerahi penghargaan bergengsi Verint Partner Excellence Award for Southeast Asia. Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen dan dedikasi Phintraco Technology dalam membantu pelanggan di Asia Tenggara memanfaatkan solusi Verint untuk meningkatkan operasional dan mencapai tujuan bisnis mereka.Mitra Tepercaya dengan Solusi IT TerdepanPhintraco Technology memiliki pengalaman lebih dari 32 tahun sebagai mitra terpercaya bagi para pemimpin global di bidang IT. Mereka telah menjalin kemitraan dengan perusahaan ternama seperti Dell Technologies, Vmware, Avaya, Verint, Thales, dan OneSpan. Kemitraan strategis ini memungkinkan Phintraco Technology untuk menawarkan solusi IT terbaik kepada klien mereka, memadukan teknologi mutakhir dengan keahlian mendalam yang dimiliki Phintraco Technology di berbagai industri. Hasilnya, Phintraco Technology dapat menyediakan rangkaian lengkap solusi dan layanan IT yang komprehensif untuk memenuhi kebutuhan spesifik para kliennya.Dedikasi dan Keahlian Mendukung Kesuksesan PelangganRusli, selaku Acting Managing Director of Phintraco Technology menyampaikan bahwa "Meraih penghargaan bergengsi ini merupakan bukti nyata komitmen Phintraco Technology dalam membantu pelanggan di Asia Tenggara memanfaatkan solusi Verint untuk meningkatkan operasional dan mencapai tujuan bisnis mereka”.Tim ahli Phintraco Technology yang berpengalaman dan tersertifikasi memiliki pengetahuan mendalam tentang solusi Verint dan berbagai solusi IT lainnya. Hal ini memungkinkan mereka untuk memberikan layanan yang personal dan terarah, membantu pelanggan merancang, menerapkan, dan mendukung solusi yang tepat untuk kebutuhan spesifik mereka.Rusli juga menyatakan "Verint adalah mitra bisnis yang berharga bagi Phintraco Technology, mereka memiliki komitmen yang kuat untuk memberikan solusi terbaik dan khususnya berbagai solusi voice recording analytics. Kami bangga   telah bermitra dengan Verint, dan kami menantikan untuk terus bekerja sama dengan Verint di masa depan." Ujar RusliPenghargaan Partner Excellence dari Verint ini semakin memperkuat posisi Phintraco Technology sebagai pemimpin dalam industri IT di Asia Tenggara. Dengan keahlian, dedikasi, dan komitmen nyata, Phintraco Technology siap membantu lebih banyak lagi perusahaan untuk memperluas market share di kawasan Asia Pasifik.Tentang Event Engage 24: APAC Customer and Partner ConferenceEngage 24 adalah momen yang sangat dinanti-nantikan bagi para ahli Contact Center dan Customer Experience di Asia Pasifik. Acara ini bukan hanya konferensi terbesar di wilayah ini, tetapi juga merupakan kesempatan emas untuk bertemu dan berbagi dengan sesama profesional selama dua hari penuh dengan pengetahuan, inspirasi, dan hiburan. Dihadiri oleh para pakar industri dan dihiasi dengan gala dinner, suasana tropis yang memikat, Engage 24 adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan. Konferensi Ini merupakan waktu yang tepat bagi pelaku Industri  IT untuk saling terhubung, belajar, dan merayakan prestasi bersama-sama.Media Contact:Cardila LadiniPublic Relationscardila.ladini@phintraco.com

Read  
Celebrating 30th Anniversary, Phintraco Group Turns Challenges into New Opportunities to Innovate
18 Jul 2021 Phintraco

Celebrating 30th Anniversary, Phintraco Group Turns Challenges into New Opportunities to Innovate

18 July 2021 – Today, Phintraco Group turns 30. Throughout 30 years since its establishment, Phintraco Group has been growing rapidly to become one of leading group of companies in Indonesia, which consists of Phintraco Technology, PhinCon, Aplikas Servis Pesona, Relia Telemit Semesta, Vemisha and MitraComm Ekasarana that specialize in providing IT solutions and services, Phintraco Sekuritas that specializes in securities, and Shanata Pratama that specializes in property development.

Since 1991 until now, Phintraco Group is always committed to provide innovative solutions and services to help Indonesian companies survive and thrive in any condition through our solutions and services.

During the past years, especially in Indonesia, we see that companies accelerate digital transformation because technologies are able to help companies quickly adapt and survive amidst pandemic.

For Phintraco, emerging Covid-19 challenges do not stop us from turning challenges into new oportunities. Since the beginning of pandemic, it has been proven that there is a lot of other business sectors that try to adapt and survive in these ucertain times by having IT solutions and other business services to help them through this crisis with a more simple way.

Phintraco takes its role in helping business overcome the pandemic challenges by providing various IT solutions and services such as Modern IT Infrastructure, Contact Centers, Tokens, Smart Card Technology, IT Consulting, Customer Relationship Management (CRM), Middleware, Human Resources (HR), Big Data, Enterprise Resource Planning (ERP), IT Security, IT Outsourcing, Business Process Outsourcing, Electronic Transaction Services, and more. In addition to providing innovative IT solutions and services, Phintraco is also committed to developing the Indonesian capital market through one of its member companies, Phintraco Sekuritas. At present, Phintraco Sekuritas has 168 investment galleries across Indonesia.

Entering its 30s, Phintraco Group hopes to always contribute from various aspects to save Indonesian economy which has been affected by the pandemic. By turning challenges into new opportunities, Phintraco will continue to strive for the convenience, productivity and success of its valuable customers in all situations.

Further information:

marketing@phintraco.com

Read  
Phintraco Technology Wins “Growth Partner of the Year” Award at Avaya Partner Summit 2020
19 Nov 2020 Phintraco

Phintraco Technology Wins “Growth Partner of the Year” Award at Avaya Partner Summit 2020

Phintraco Technology successfully named as the recipient of an award from Avaya. The award was presented at Avaya Partner Summit 2020, Avaya’s annual partner event. This year, Phintraco Technology received an award for the category “Growth Partner of the Year” on Thursday, 19 November 2020. Previously, Phintraco Technology also received an award for the same category at Avaya Partner Summit 2019 in Atlantis Hotel, Dubai. For your information, Phintraco Technology is the only Avaya’s partner in Indonesia that received an award in this international event for the 2nd consecutive time.

Phintraco Technology, which has been an Avaya’s partner since 2000, was honored among a global field of top Avaya partners for demonstrating excellence in performance improvement over the past few years as an Avaya’s business partner. This award is certainly a testament of Phintraco Technology’s consistency and expertise in providing innovative approaches for customers based on Avaya’s technology.  

In this year’s Avaya Partner Summit, in addition to bringing award-winning Avaya Edge partner program to global partner community, Avaya also invited all its business partners virtually to discuss the future customer experience center and digital workplace. Avaya presented its updated multi-cloud application ecosystem that enables organizations to choose the cloud technologies that deliver the business results they want at the speed they want. These technologies are presented in line with today's business needs, which still require effective performance for battling the pandemic.

This award will inspire us to always consistently provide the best solutions and services to our customers and partners. Phintraco Technology is very proud to be named for the 2nd consecutive time of Avaya’s Growth Partner of the Year, we are committed to always provide innovations with quality and grow together with Avaya to build mutually beneficial business partnerships for both now and in the future.

Reference:

https://telecomreseller.com/2020/11/19/virtual-avaya-partner-summit-2020-focused-on-partner-success-in-the-cloud/

Related articles:

https://phintraco.com/phintraco-techology-raih-penghargaan-growth-partner-of-the-year-di-avaya-partner-summit-2020/https://phintraco-tech.com/2019/11/16/phintraco-technology-successfully-wins-international-award-avaya-engage-2019/

Read  
Phintraco Technology Wins “New Partner Award” at Amplify 2020 – Dynatrace Partner Program
13 Nov 2020 Phintraco

Phintraco Technology Wins “New Partner Award” at Amplify 2020 – Dynatrace Partner Program

Phintraco Technology was recognized as the winner of Dynatrace’s “New Partner Award”. The award was presented at “Amplify 2020 – Dynatrace Partner Program” held by Dynatrace virtually on Thursday, 12 November 2020.

In this Dynatrace Partner Program, awards were classified in five categories, with honorees chosen from selected partners in Asia Pacific. Those five categories were New Partner Award, Cloud Innovation Award, Training and Certification Award, Special Recognition Award for Excellence, and Partner of the Year.

 “The New Partner Award is presented to new selected partners that have successfully achieved positive performance in providing innovative solutions and services to customers through Dynatrace’s products.” Said Alex Lim, as a Senior Director Partner and Alliances, APAC, Dynatrace.

For Phintraco Technology, it is an honor to be recognized as the winner of this award. This recognition is also certainly a testament of our reliability in providing the best solutions and services possible to customers.

Dynatrace is one of Phintraco Technology’s partners in providing Application Performance Monitoring solution. Application Performance Monitoring is a solution for ensuring an expected level of service, as measured by performance metrics and user experience monitoring. Application Performance Monitoring solutions help IT teams to detect and pinpoint application performance issues before real users are impacted.

For your information, Dynatrace is recognized as the leader in Gartner 2020 Magic Quadrant for Application Performance Monitoring (APM) solutions. Dynatrace has been named a leader for the 10th consecutive time. [1]

Phintraco Technology would like to thank Dynatrace for the support and appreciation on our positive performance. During these difficult times of the pandemic, Phintraco Technology remains active and ready to help all customers from various industries by providing a variety of high-quality and innovative solutions and services. We hope that in the future, our best efforts and performance can also help government to tackle the Covid-19 crisis and rebuild the Indonesian economy simultaneously.

Further information:

marketing@phintraco.com

[1] https://www.dynatrace.com/gartner-magic-quadrant-for-application-performance-monitoring/

Read  
Dell Technologies Names Phintraco Technology as a Titanium Partner
27 Mar 2020 Phintraco

Dell Technologies Names Phintraco Technology as a Titanium Partner

Phintraco Technology, a leading ICT company that specializes in providing modern IT infrastructures, proudly announces that Dell Technologies has named Phintraco Technology as a Dell Technologies Titanium Partner, the highest tier of the Dell Technologies Partner Program.

As the selected partner who achieves this distinction, Phintraco Technology is recognized as a partner that has the best reputation, competence and services in delivering business results through Dell technologies’ solutions. This achievement proves that the efforts and capabilities of Phintraco Technology in providing solutions from Dell Technologies for all companies in Indonesia have given positive results to all parties.

In addition, with this Titanium Partner, Phintraco Technology is also recognized as a partner that has exceptional business growth, and will always be prioritized to get the best service from Dell Technologies. Now Phintraco Technology provides a wide range of IT infrastructure solutions from Dell Technologies, such as Storage, Servers, Converged Infrastructure, Hyper Converged Infrastructure, Networking, SD-WAN, PC, Industrial PC and Laptop.

To keep our business in line with Phintraco’s vision; “Delivering Best Value and Becoming First Choice of Customer”, Phintraco Technology is always committed to provide the best IT solutions for all customers by putting Dell Technologies as our “Top of Mind” for IT Infrastructure solutions, and always be the first choice of customers by creating more synergized teamwork, starting from the Sales Team, Product Management, Support Delivery, PMO, to Procurement.

Furthermore, All Phintraco Technology teams hope that our partnership with Dell Technologies will always achieve a sustainable success, especially in increasing digitalized process for Indonesian companies and delivering the best solutions to achieve their comprehensive digital transformation vision.

#TransformtheFuture

Further Information:

marketing@phintraco.com 

Read  
Phintraco Technology Successfully Wins International Award at Avaya Engage 2019
16 Nov 2019 Phintraco

Phintraco Technology Successfully Wins International Award at Avaya Engage 2019

Phintraco Technology shows another great achievements. Phintraco Technology successfully won an international award as "Enterprise Growth Partner of the Year 2019" at Avaya Engage 2019 in Atlantis Hotel, Dubai. Avaya Engage 2019 was a three-days event, 12 to 14 November 2019. In this event, Avaya invited all its business partners in APAC to discuss the latest technology strategies and innovations from Avaya and also their impact on digital transformation.

In addition, in Avaya Engage 2019, Avaya’s business partners and customers who has made great accomplishments were given awards as an appreciation for successfully maximizing Customer Experience by implementing the latest technology from Avaya.

Phintraco Technology, which has become Avaya’s partner since 2000, ranks highest as Avaya's business partner that has grown to the most developed partner in Asia Pacific region. For this outstanding accomplishments, Phintraco Technology is entitled to get an award as the “Enterprise Growth Partner of the Year 2019”. Phintraco Technology is the one and only company from Indonesia that received an award at this international event.

The award was given directly by Fadi Moubarak as Vice President – Channels, Avaya International to Hendrik Kusuma as Senior Product Manager of Phintraco Technology.

Furthermore, one of Phintraco Technology's customers, PT Bank Central Asia (BCA), also won an award for "Master of the Art of Customer Experience" category. This award was given to one of Phintraco Technology's customers because BCA has successfully cooperated with Phintraco Technology and Avaya in maximizing Customer Experience. The collaboration has successfully proven the best quality customer experience services for Asia Pacific region.

This award will certainly create a spirit of Phintraco Technology team to continue improving innovation and services quality for both partners and customers, especially in providing the best customer experience solutions that are closely related to a successful business.

 
Further Information:
marketing@phintraco.com
www.phintraco.com

Read  
MitraComm Ekasarana and Phintraco Technology Participate at “The Best Contact Center Indonesia 2019”
10 Sep 2019 Phintraco

MitraComm Ekasarana and Phintraco Technology Participate at “The Best Contact Center Indonesia 2019”

MitraComm Ekasarana and Phintraco Technology, subsidiary companies of Phintraco Group, participated at the annual event "The Best Contact Center Indonesia 2019" on Monday and Tuesday, 9 to 10 September 2019, as one of sponsors and participated in exhibition for this event.

This event was held by the Indonesia Contact Center Association (ICCA), at Shangri-La Hotel, Jakarta.

The Best Contact Center Indonesia 2019 had two-day conferences by holding a National Seminar with "Artificial Intelligence (AI) is today's advanced technology in developing Contact Center now and in the future" as its topic. This event also offered the exhibition booth for participants who want to know and learn more about Contact Center solutions in Indonesia.

Besides conference and exhibition, The Best Contact Center Indonesia 2019 also held a competition for Contact Centers with 3 categories, those are Individual Category, Teamwork Category, and Corporate Category. The competition, which was organized by the Indonesia Contact Center Association (ICCA), was participated by 52 companies with 390 participants and 170 judges.

The competition at The Best Contact Center Indonesia 2019 had a purpose to give support and appreciation for the competent Contact Center practitioners. So, it is expected that their competencies will increase along with the support and appreciation for those who become a part of Contact Center.

As a company focused on Contact Center solutions, MitraComm Ekasarana and Phintraco Technology hopes that with their contribution at The Best Contact Center Indonesia 2019, it will increasingly give awareness about the importances of the best Contact Center for business development, supporting the improvement of Contact Center competencies in Indonesia, especially for service sectors, and increasing the contribution of Contact Center in supporting a successful business.

Further Information:marketing@phintraco.comRead the Indonesian version at www.phintraco.com

Read  
Phintraco Technology Wins Rookie of FY 2019
28 Jun 2019 Phintraco

Phintraco Technology Wins Rookie of FY 2019

Jakarta - Phintraco Technology was successfully selected as “Rookie of FY 2019” from Dell EMC Partner Kick-off 2019 at Trans Studio Hotel Bandung, on June 25, 2019. In this event, Dell EMC collected all their Metal Tier Partners, which is the partners in Gold, Platinum, and Titanium categories.

The "Rookie of FY 2019" award was achieved because of Phintraco Technology's outstanding contribution and involvement for Dell EMC's achievements. Phintraco Technology also got the title of "Platinum Partner" in a fairly short period of time. There were a large number of award categories for partners, and "Rookie of FY 2019" award was proudly given to Phintraco Technology.

The award was given directly by Mr. Adir Ginting as Country Managing Director of Dell EMC Indonesia to Mr. Brama Dhaneswara as Sales Director of Phintraco Ekasarana representing PT. Phintraco Technology.

[caption id="attachment_7199" align="aligncenter" width="678"] The "Rookie of FY 2019" Award Was Given to Phintraco Technology, Represented by Mr. Brama Dhaneswara[/caption]

For the information, “Dell EMC Partner Kick-off 2019” event has started since the trip from Jakarta to Bandung with presentation schedules by Mr. Bimo Notonegoro as Channel Director of Dell EMC Indonesia and Mr. Albert Lay as Channel Manager of Dell EMC Indonesia.

This outstanding achievement was obtained because of the hard work and perseverance in providing the best service for partners and customers. This award will be utilized as a motivation for Phintraco Technology to improve our innovation and services. With a position as Dell EMC’s Platinum Partner, Phintraco Technology will focus more on developing all solutions from Dell Technology that are oriented to various segments and industries, especially the solutions from Dell EMC in HCI, Storage, Backup and IoT.

Read  
Memahami Kekuatan “Voice of the Customer” bersama Phintraco Technology dan Verint
12 Oct 2018 Phintraco

Memahami Kekuatan “Voice of the Customer” bersama Phintraco Technology dan Verint

Kamis, 11 Oktober 2018 telah diselenggarakan event bertajuk “Voice of the Customer” di Pullman Hotel Thamrin. Acara ini diselenggarakan oleh Phintraco Technology, anak perusahaan dari Phintraco Group bersama business partner-nya, Verint.

Acara ini bertujuan agar para pelaku industri dapat memahami the power of customer voice menggunakan analytics dan voice biometric untuk meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience) dan juga mengetahui bagaimana cara mengotomatiskan seluruh proses manajemen kualitas, mulai dari scoring evaluation hingga assigning coaching.

Melalui Voice of the Customer dari Verint, yang dipercaya dapat menanggapi secara lebih efektif terhadap pelanggan, bisnis, dan permintaan pasar dengan memanfaatkan kekuatan pelaku industri.

Selain itu acara ini juga membahas bagaimana menjadikan setiap agent sebagai agent terbaik di perusahaan untuk meningkatkan kepuasan, operational efficiencies, pendapatan dan kesuksesan pelanggan.

Acara ini dihadiri oleh berbagi pelaku industri mulai dari industri perbankan, industri finansial, industri asuransi, ecommerce, dan industri-industri lainnya. Terdapat 5 (lima) sesi yang diisi dengan pembicara-pembicara, seperti: Sesi PertamaAI Driven Quality Automation and Real Time Analytics oleh Daniel Ziv, VP Customer Analytic Verint. Di sesi kedua, topik yang dibahas adalah mengenai Defining the Human Age; A Reflection on Customer Engagement in the Modern Era oleh Jason Du Preez, VP Engagement Management Verint.

Sesi ketiga membahas mengenai topik Simplifying and Improving Identification in Contact Centers oleh Aditya Dang, Business Solution Manager Verint. Sesi keempat Nick Mortimer, Senior Director Consulting Verint, membahas mengenai The Transformation from Workforce Optimisation to Workforce Engagement.

Tidak hanya Verint saja yang menjadi pembicara di dalam acara tersebut, namun pada sesi kelima juga diisi oleh Andi Anugrah yang merupakan Ketua Indonesia Contact Center Indonesia (ICCA) mengenai topik Digital Transformation in the Indonesia Contact Center.

Semoga dengan adanya acara ini, para pelaku industri dapat lebih memahami bagaimana mencapai customer satisfaction dan meningkatkan efisiensi operasional melalui kekuatan Voice of the Customer dengan solusi terbaru dari Verint.

        

Read  
Phintraco Technology Dorong Peningkatan Efisiensi dan Peningkatan Pengalaman Pelanggan di Avaya Indonesia Customer Conference
14 Feb 2025 Brianti Novirandani

Phintraco Technology Dorong Peningkatan Efisiensi dan Peningkatan Pengalaman Pelanggan di Avaya Indonesia Customer Conference

Jakarta, 6 Februari 2025 - Phintraco Technology, turut berpartispasi aktif dalam mendukung event Avaya Indonesia Customer Conference yang diselenggarakan oleh Avaya di The Langham, Jakarta. Mengangkat tema “The Future of CX Today”, acara ini menjadi ajang bagi profesional dari berbagai industri berkumpul dan mengeksplorasi solusi inovatif untuk meningkatkan layanan customersAvaya Indonesia Customer Conference 2025 sukses diikuti oleh hampir 100 peserta yang termasuk dari customer perbankan, pemerintah, asuransi. Beragam tokoh penting yang juga hadir adalah: Head of Presales Verint ASEAN; Rusli, Associate Director Business Development Phintraco Group, Amit Sirohi, Managing Director Avaya ASEAN; Juliet Lee, Channel and Strategic Alliances Avaya ASEAN & Korea; Dito Anggodo P, Network & Telephony Operations Assistant Manager PT Pertamina; Muhuji Amin, Account Manager Avaya Indonesia; Patrick Ong, Head of Presales Verint ASEAN. Kemitraan startegis yang telah terjalin antara Phintraco Technology dengan Avaya selama lebih dari 24 tahun, menghadirkan Rusli, selaku Associate Director Business Development Phintraco Group, sebagai perwakilan yang turut menjadi pembicara dalam sesi panel. Dalam presentasinya yang berjudul “Driving Customer Satisfaction: Improving Efficiency, Enhancing Customer Experience with Phintraco Technology”, Rusli mengupas tuntas milestone dan pengalaman Phintraco Group dalam meningkatkan kepuasan pelanggan melalui efisiensi operasional dan inovasi teknologi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan berbagai lini bisnis.“Phintraco Group merupakan unique company di bidang IT yang berberbeda dengan IT company lainnya. Kami memiliki ekosistem yang terintegrasi, fokus pada penyediaan solusi komprehensif dan memberikan edukasi yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis untuk klien. Kemitraan strategis kami dengan Avaya menghadirkan solusi komunikasi yang inovatif dan juga memberikan solusi infrastruktur yang dibutuhkan server. Ekosistem yang Phintraco bangun telah menjadi kunci keberhasilan kami dalam melewati berbagai tantangan di pasar teknologi terkini,” tambah Rusli. Melalui acara Avaya Indonesia Customer Conference, diharapkan menjadi edukasi bagaimana teknologi dapat membantu para pelaku bisnis dalam meningkatkan interaksi dengan pelanggan dan mencapai keunggulan kompetitif. Dalam kesempatan ini juga menjelaskan tentang bagaimana menciptakan kesuksesan melalui strategi AI dan omnichannel, serta beragam solusi dari Avaya yang menjadi mitra bisnis Phintraco Technology dalam memberikan edukasi dan solusi inovatif untuk meningkatkan layanan pelanggan. Media Contact: info@phintraco.comPublic Relation

Read  
Phintraco Technology dan Ruijie Network Indonesia Gelar Event Solusi Inovatif untuk Bisnis Berkelanjutan
15 Nov 2024 Siti Nurul Annisa

Phintraco Technology dan Ruijie Network Indonesia Gelar Event Solusi Inovatif untuk Bisnis Berkelanjutan

Jakarta, 14 November 2024 – Phintraco Technology bersama Ruijie Network Indonesia sukses menyelenggarakan acara bertajuk “Building a Sustainable Future: Smart Buildings for Optimized Business Connectivity & Infrastructure”. Acara ini berlangsung di Edelweiss Room, Effist, Kota Kasablanka, Jakarta, dan dihadiri oleh ahli IT, manajer infrastruktur, hingga pengambil keputusan bisnis. Mereka datang untuk menggali wawasan tentang inovasi teknologi di bidang jaringan, smart building, dan infrastruktur bisnis yang berkelanjutan.Acara ini dipandu oleh Imam Rahadian, Solution Architect (SA) Ruijie Global Enterprise Indonesia, yang membawa peserta menyelami topik inovasi teknologi cerdas. Materi bertajuk “Enabling Smart, Sustainable, and Connected Workspaces with Ruijie’s Next-Gen Enterprise Networking Scenario-Based Solutions Innovation” mengupas cara membangun ruang kerja yang cerdas, terhubung, dan mendukung keberlanjutan bisnis.[caption id="attachment_10097" align="aligncenter" width="696"]Solusi Inovatif untuk Bisnis Berkelanjutan Phintraco Technology dan Ruijie Imam Rahadian - Solution Architect Ruijie Network Indonesia saat memaparkan materi (Jakarta, 14/11/2024)[/caption]Imam menjelaskan bagaimana solusi seperti SD-WAN, teknologi smart building, dan data center terbaru dapat mengoptimalkan operasional bisnis modern. "Konektivitas tidak lagi hanya tentang menghubungkan perangkat, tetapi menciptakan lingkungan kerja yang terintegrasi dan ramah lingkungan," ungkapnya.Sesi demo menjadi salah satu sorotan utama acara. Peserta diberikan kesempatan untuk menyimak langsung solusi Ruijie Network Indonesia, termasuk teknologi SD-WAN dan inovasi smart building. Sesi ini memperlihatkan bagaimana solusi tersebut dapat diterapkan dalam berbagai skenario bisnis untuk meningkatkan konektivitas dan efisiensi operasional.Berbagai studi kasus juga dihadirkan untuk memberikan gambaran nyata. Peserta diajak melihat bagaimana teknologi ini diterapkan dalam situasi seperti optimalisasi ruang kerja modern hingga peningkatan keamanan infrastruktur jaringan.Salah satu nilai lebih dari acara ini adalah diskusi interaktif antara pembicara dan peserta. Banyak peserta memanfaatkan sesi ini untuk bertanya mengenai tantangan spesifik yang mereka hadapi dalam mengadopsi teknologi baru.Dengan keberhasilan acara ini, Phintraco Technology dan Ruijie Network telah menunjukkan komitmennya untuk mendorong transformasi digital di Indonesia. Acara ini tidak hanya memberikan wawasan berharga tetapi juga inspirasi bagi para profesional untuk memanfaatkan teknologi inovatif demi mendukung keberlanjutan dan efisiensi bisnis mereka. Media Contact:Public Relationsinfo@phintraco.com

Read  
Phintraco Technology Participates in The Best Contact Center Indonesia 2022
22 Sep 2022 Phintraco

Phintraco Technology Participates in The Best Contact Center Indonesia 2022

September 21, 2022 - The Phintraco Group participated in the Indonesia Contact Center Association's annual The Best Contact Center Indonesia event (ICCA). Every year, Phintraco Group is present at the event as one of the sponsors, along with two of its subsidiaries, MitraComm Ekasarana and Phintraco Technology, as sponsors and enliven the series of events of The Best Contact Center Indonesia. This year, the theme for The Best Contact Center Indonesia is Recover Together Recover Stronger, which is also the theme for the G20. This theme hopes that Contact Center Indonesia will continue to grow and provide excellent customer service.One of The Best Contact Center Indonesia's series of events is the contact center competition, which is divided into three categories: individual, teamwork, and corporate; and has 64 sub-categories and is attended by approximately 50 companies from various industrial sectors, both government and private. The virtual contact center competition will begin in August 2022. Mitracomm Ekasarana, representing Phintraco Group, participated as one of the individual judges in the competition.The Contact Center Digital Exhibition & Conference is the next series of The Best Contact Center events. The Contact Center Digital Exhibition & Conference event was held in person for the first time this year after being held virtually for the previous two years due to the pandemic. Contact Center Digital Exhibition & Conference, held at Birawa Assembly Hall in Jakarta, was energized by 16 speakers who discussed technology and contact center solutions. Hendrik Kusuma, Senior Product Manager of Phintraco Technology, represented the Phintraco Group and was one of the speakers in the Forum Group Discussion session on the theme of Digital Transformation.As a provider of BPO services in Indonesia, MitraComm Ekasarana is well-versed in the conditions and challenges of the contact center industry. MitraComm Ekasarana continues to expand its offerings of contact center solutions and services. One of MitraComm's main goals is to meet the company's needs by presenting technological developments and expanding knowledge about problems that occur to customers, agents, and employees.As a provider of contact center technology solutions, Phintraco Technology and MitraComm Ekasarana hope that their participation in The Best Contact Center Indonesia 2022 will provide new ideas and innovations with the availability of digital-based technology to assist businesses and improve customer experience.MitraComm Ekasarana and Phintraco Technology are prepared to upgrade the company's contact center system with cutting-edge technology to help your business and improve customer experience. Contact us at marketing@phintraco.com for comprehensive information regarding your company's contact center requirements. Also read:https://icca.co.id/page/11/ Related article: Phintraco Group Participates at The Best Contact Center Indonesia 2020

Read  
Phintraco Group Participates at The Best Contact Center Indonesia 2020
19 Nov 2020 Phintraco

Phintraco Group Participates at The Best Contact Center Indonesia 2020

19 November 2020 – Phintraco Group Participates in the annual event held by Indonesia Contact Center Association (ICCA) titled “The Best Contact Center Indonesia 2020” through its two subsidiaries, Mitracomm Ekasarana and Phintraco Technology as one of sponsors and panelists.

Even though it was held virtually because of the pandemic, it did not reduce the enthusiasm of the participants in joining the entire activities of this event, from competition to the contact center conference.

The competitions in The Best Contact Center Indonesia 2020 were classified into 3 categories: individual, teamwork, and corporate categories. This competition had participats from more than 52 instances, both from government and public institutions, as well as private companies in Indonesia with total 265 participants and 122 winners.

According to the purpose of the event, that was to improve the role of contact center toward customer service quality, the contact center conference presented 10 professional speakers, contact center practitioners and consultants from various companies and contact center solution providers. Mitracomm Ekasarana, as a subsidiary of Phintraco Group, also be one of speakers in this contact center conference.

Wibowo Putra as a Sales Manager representing Phintraco Group, delivered his presentation about "Toward Irreplaceable Services" in the Contact Center Conference. The materials delivered the overall condition of contact center in Indonesia, such as its development and also the challenges.

MitraComm Ekasarana as a Business Process Outsourcing company in Indonesia, is very understand about the condition, development, and challenges in contact center world. MitraComm is committed to always deliver its best solutions and services for contact center by ensuring that all provided solutions and services are always updated with the technological development, meet the all growing expectations and needs of our clients, in line with the customer behavioral change, and also ensure that all agents and staffs are also updated with technological development.

With those strategies and understanding, MitraComm are always able to ensure that all MitraComm’s valued clients has contact center at its best quality and work as a key factor for company’s growth.

As a contact center solution provider, MitraComm Ekasarana and Phintraco Technology hope that with their contribution at the event “The Best Contact Center Indonesia 2020”, will give new spirits for all contact center practitioners. Therefore, the development of contact center in Indonesia will be much better in the future, and will increasingly provide awareness to industry practitioners about the importance of having a reliable contact center.

At present, contact center plays an essential role in today’s businesses, because it is a front line for them to communicate and interact with their customers and supporting business performance during times of crisis. MitraComm Ekasarana and Phintraco Technology are ready to help companies to develop their contact center by providing best solutions and services that can be tailored to each of clients’ needs.

Further information:

marketing@phintraco.com

Read  
Supporting Companies to Remain Innovative Amidst Uncertainty, Phintraco Group Participates in Indonesia Knowledge Forum IX – 2020
06 Oct 2020 Phintraco

Supporting Companies to Remain Innovative Amidst Uncertainty, Phintraco Group Participates in Indonesia Knowledge Forum IX – 2020

6 October 2020 – Today, Phintraco Group participated in the annual event named “Indonesia Knowledge Forum (IKF) IX – 2020” that held by BCA Learning Service. This year, the event of Indonesia Knowledge Forum was different to the previous year, it was held virtually due to the Covid-19 pandemic.

The theme of Indonesia Knowledge Forum IX – 2020 was titled “Business Revamp: Overcoming Uncertainty through Knowledge”, which intended to be a learning media for companies, entrepreneurs and professionals to share knowledge about how business withstand the ever-changing situation to achieve good performance and rise up the economic growth in Indonesia by creating new innovations to maintain and generate business value.

As an information and communication technology solutions provider company in Indonesia, Phintraco Group supported the success of Indonesia Knowledge Forum IX - 2020 by participating as one of exhibitors. Phintraco Group showed and demonstrated products and solutions of its 4 subsidiaries which are focused on IT Solutions; Phintraco Technology demonstrated IT Infrastructure and Contact Center solutions, MitraComm Ekasarana demonstrated various Business Process Services and Solutions such as Contact Center Outsourcing, Aplikas Servis Pesona demonstrated Network and IT Security solutions and PhinCon demonstrated CRM, Middleware, HR, Big Data, RPA, ERP solutions and IT Consulting services.

By participating in Indonesia Knowledge Forum IX – 2020 titled “Business Revamp: Overcoming Uncertainty through Knowledge”, we hope that all professionals can obtain new insights about the importance of using the right technology solutions to help their business remain innovative, especially in these uncertain times.

By realizing the full potential of information and communication technology, companies would be able to remain innovative and face all challenges. If companies can take full advantage of the right technology to support their business operations, they can take this uncertainty as a starting point to transform their business for a better future.

 

Source:

https://phintraco.com/phintraco-group-indonesia-knowledge-forum-ix-2020/

Read  
Phintraco Technology Helps Companies to Turn Their IT Department into a Profit Center
26 Oct 2019 Phintraco

Phintraco Technology Helps Companies to Turn Their IT Department into a Profit Center

Phintraco Technology, a subsidiary company of Phintraco Group that focuses on Contact Center Solutions and Modern Infrastructures, held an event with its two partners, Dell EMC and VMware on Thursday, 24 October 2019 in Jakarta.

Attended by IT Professionals from across industries, the theme of this event was "Unstoppable IT Journey with DELL EMC & VMWARE Better Together Solutions". This event consists of several sessions presented by Dell EMC and VMware representatives. In addition, there was Question and Answer session about IT solutions, especially about Hybrid and Multi Cloud. All participants showed their enthusiasm for this session, and Phintraco Technology facilitated all participants to discuss about IT Solution with some experts. Through this session, all participants’ curiosity about Hybrid and Multi Cloud were answered in detail.

Question and Answer Session

Through this event, Phintraco Technology aimed to provide knowledge to participants about the future of technology, and encourage Indonesian companies to prepare their company's IT infrastructure ready for Hybrid and Multi Cloud. With the advanced technology that facilitates the company's operations and creates the right strategy to increase productivity, companies are able to turn their IT department into a profit center.

Today, every organization needs to be a digital organization, powered by data, running in a multi-cloud. Every organization needs to prepare their digital transformation start from now.

In the first session, the session “Journey to Multi Cloud” was presented by Albert Lay, as Channel Data Center & Solutions from Dell Technologies.

 “According to the research from IDC, By 2020, 60% of organizations will use two or more cloud platforms leading companies to seek Multi Cloud management services to reduce complexity. Organization will focus on how to reduce cost, secure, improve reliability, and how to control and maintain organization well.” Said Albert Lay. In this event, the participants were also given knowledge about the steps during the transition process from On Premise to Multi-Cloud.

To help companies to turn their IT department into a profit center, Phintraco Technology provides integrated solutions from Dell EMC and VMware.

Dell EMC delivers integrated hardware and software solutions that provide financial and operational efficiency. It has been more than ten years for Dell EMC and VMware development have resulted in a highly integrated portfolio of infrastructure products and provided simplified operational control.

Dell EMC and VMware deliver the industry’s main cloud software powered by API driven CI, HCI and Best of Breed systems. All are combined to be the industry’s main cloud infrastructure.

Phintraco Technology gives opportunities to all organizations to develop their IT department. Phintraco Technology is ready to make every organization to be a digital organization that powered by data and running in Multi Cloud. There is no complexity in modernizing infrastructure and software, also secure important assents.

With Phintraco Technology, you are able to turn your company’s IT department into a profit center by changing your existing organization to be a digital organization that more productive and efficient through a collaboration between Dell EMC and VMware.

Further Information:

marketing@phintraco.com

Read  
Supporting Business Growth in Today’s Digital Era, Phintraco Group Participates in “Indonesia Knowledge Forum VIII”
10 Oct 2019 Phintraco

Supporting Business Growth in Today’s Digital Era, Phintraco Group Participates in “Indonesia Knowledge Forum VIII”

Phintraco Group participated again this year in “Indonesia Knowledge Forum VIII” held by PT Bank Central Asia Tbk (BCA) on 8-9 October 2019 at The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta.

The theme of Indonesia Knowledge Forum (IKF) VIII is about the development of digital ecosystems and startups in Indonesia, titled "Capital Culture: Nurturing Mindset for The Next Era of Capital Culture". This event aimed to give awareness to people about business growth in a digital era, which becomes much easier because of the advancement of technology.

Phintraco Group participated again in the Indonesia Knowledge Forum VIII as one of exhibitors. Phintraco Group showed and demonstrated products and solutions of 4 its subsidiary companies which are focused on IT Solutions; Phintraco Technology demonstrated Contact Center and Unified Communication solutions, MitraComm Ekasarana for Business Process solutions such as Contact Center Outsourcing, Aplikas Servis Pesona for Network and IT Security solutions and PhinCon for CRM/CX, HR and Big Data solutions.

Visitors showed their enthusiasm through visiting Phintraco Group’s booth because Phintraco Group is an IT solutions provider company that helps entrepreneurs to achieve their business targets with the best technology support, in accordance with the purpose of this event, which to socialize all visitors about the promising opportunities to start your own business in this digital era.

Through this IKF VIII event, Phintraco Group hopes that with our contribution in Indonesia Knowledge Forum VIII, it will properly convey more inspirations to all people that starting your own business in today’s digital era will be much easier because the presence of technology helps business process become much easier and more efficient.

Further Information:marketing@phintraco.com

Read  
Simplify Your Journey to Digital Transformation with Phintraco Technology
16 Aug 2019 Phintraco

Simplify Your Journey to Digital Transformation with Phintraco Technology

Phintraco Technology, the Platinum Partner of Dell Technologies, held an event titled "Simplify Your Journey to Digital Transformation" at Westin Hotel Jakarta, Indonesia on Wednesday, August 14, 2019. The event was attended by IT professionals across industries.

This event aimed to give knowledge to every organization about the right strategy to simplify their journey to digital transformation by utilizing advanced technology.

In the first session, Mr. Albert Lay, as Channel Data Center & Solutions of Dell Technologies, revealed that many organizations are still in the process of implementing digital transformation in their business. Many organizations are not able to compete in today’s hyper-digital world.

In short, "Simplify Your Journey to Digital Transformation" discussed the journey to digital transformation, starting from the transition of On Premise to Multi-Cloud. "Organizations need solutions that can support businesses to be better, one of its ways is implementing a Multi-Cloud strategy," said Mr. Trigantoro Bram, as Business Solution Architect of Dell Technologies, in the second session.

Multi-cloud is a strategy for organization to utilize two or more cloud computing platforms to perform various tasks. Organizations that do not want to depend on ane cloud can use this strategy to get the best results from their services.

In the last session, Mr. Ryan Renaldy, as Country Business Lead OEM and IoT Solutions of Dell Technologies, presented about Dell Technologies’ solutions that can improve business services in the era of digital transformation. Such as IoT, Edge Computing, and Artificial Intelligence (AI).

From the last session, it is known that Dell Technologies has Edge solutions that are useful for taking or inputting data based on circumstances, Edge will transfer data that can be read by Cloud and it is useful as an analysis for learning parameters.

Multi-Cloud, IoT, Edge Computing and AI are mutually beneficial solutions to simplify digital transformation in business.

By holding this event, we expect every organization to know that Phintraco Technology is committed to supporting all organizations in Indonesia to simplify their journey to digital transformation. Phintraco Technology will simplify their journey to digital transformation in business for real with the best solutions from Dell Technologies.

Further information:marketing@phintraco.com

Read