Backup Data Center: Cara Kerja, Jenis, dan Manfaatnya

13 Oct 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Backup Data Center: Cara Kerja, Jenis, dan Manfaatnya

Data merupakan aset paling berharga bagi setiap bisnis yang beroperasi di era digital saat ini. Berbagai proses, mulai dari transaksi keuangan, manajemen pelanggan, hingga riset produk bergantung pada ketersediaan data yang aman. Akan tetapi, ancaman terhadap kehilangan data akan selalu mengintai. Kerusakan perangkat keras, human error, serangan ransomware, hingga bencana alam dapat menyebabkan hilangnya informasi penting dalam sekejap. Oleh karena itu, langkah untuk backup data center menjadi kebutuhan mutlak agar bisnis bisa tetap berjalan tanpa gangguan.

Proses backup di data center merupakan strategi perlindungan yang menyeluruh untuk memastikan data tetap tersedia dan dapat dipulihkan kapan saja. Backup juga perlu perencanaan yang tepat, agar menjadi fondasi kuat bagi keberlangsungan bisnis, memberikan ketenangan di saat risiko tidak terduga datang. Artikel ini akan membahas backup pusat data, mulai dari definisinya, bagaimana cara kerjanya, apa saja jenis-jenis sistemnya, serta apa saja manfaat strategi ini untuk bisnis. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!

Apa itu Backup Data Center?

Backup data center adalah proses menyalin dan menyimpan data dari pusat data (data center) ke lokasi atau media lain yang aman. Tujuannya adalah untuk memastikan salinan data selalu tersedia jika terjadi kegagalan sistem atau kehilangan data. Tidak seperti metode penyimpanan biasa, backup menitikberatkan pada ketahanan dan pemulihan.

Misalnya, sebuah perusahaan e-commerce dapat melakukan backup harian untuk database pelanggan dan laporan keuangan. Jika terjadi kerusakan atau serangan di server utama, salinan data ini memungkinkan perusahaan memulihkan informasi penting tanpa harus memulai dari awal. Inilah alasan mengapa backup menjadi lapisan pertahanan utama dalam keamanan data modern.

Bagaimana Cara Kerja Backup Data Center?

Proses backup di pusat data melibatkan beberapa tahap yang dirancang untuk memastikan integritas dan keamanan data. Pada tahap pertama, sistem akan mengidentifikasi data yang harus dicadangkan, mulai dari file transaksi, basis data, hingga aplikasi penting. Kemudian data tersebut diduplikasi ke media penyimpanan lain, baik di lokasi (on-site) maupun di luar lokasi (off-site).

Backup dapat dijalankan secara manual atau otomatis dengan jadwal tertentu. Perusahaan biasanya menetapkan RPO (Recovery Point Objective) atau berapa banyak data yang boleh hilang, serta RTO (Recovery Time Objective) yaitu seberapa cepat data harus dipulihkan. Semakin rendah angka RPO dan RTO, semakin sering proses backup dilakukan.

Dalam praktiknya, teknologi seperti enkripsi digunakan untuk melindungi data selama proses transfer. Infrastruktur modern bahkan memungkinkan integrasi dengan cloud, sehingga backup dapat dilakukan lintas lokasi dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Apa Saja Jenis-jenis Sistem Data Center Backup dan Recovery?

Praktik backup pusat data memiliki beberapa metode yang memiliki keunggulan dan keterbatasan masing-masing. Bisnis perlu memahami perbedaan ini untuk bisa menentukan metode mana yang paling sesuai dengan kebutuhan operasional. Berikut ini adalah jenis-jenisnya:

Full Backup

Full backup adalah jenis metode pencadangan yang menyalin seluruh data dalam satu proses. Keunggulan utamanya adalah kemudahan dalam pemulihan, karena semua informasi telah tersimpan secara lengkap sehingga proses restorasi dapat dilakukan dengan cepat dan menyeluruh. Namun, full backup memerlukan kapasitas penyimpanan yang besar serta waktu proses yang lebih lama. Karena itu, metode ini biasanya dijadwalkan secara berkala, misalnya mingguan atau bulanan, dan dijadikan sebagai basis cadangan utama sebelum jenis backup lain dijalankan.

Incremental Backup

Incremental backup hanya menyalin data yang mengalami perubahan sejak proses backup terakhir, baik itu full maupun incremental sebelumnya. Pendekatan ini sangat efisien dalam hal penggunaan ruang penyimpanan dan waktu, karena hanya data baru atau yang diperbarui yang disalin. Meski demikian, proses pemulihan memerlukan penggabungan antara full backup dan seluruh incremental backup yang pernah dibuat, sehingga dapat memakan waktu lebih lama dibandingkan metode full backup.

Differential Backup

Differential backup akan menyalin semua data yang berubah sejak full backup terakhir, bukan hanya perubahan sejak backup incremental. Cara ini menjadi jalan tengah antara kecepatan pemulihan dan efisiensi penyimpanan. Saat pemulihan diperlukan, hanya dua set data yang dibutuhkan, full backup terakhir dan satu differential backup.

Snapshot atau Point-in-Time Backup

Snapshot adalah metode yang bekerja seperti foto digital yang menangkap kondisi sistem pada waktu tertentu. Metode ini merekam seluruh keadaan, termasuk konfigurasi dan status aplikasi, sehingga memungkinkan pemulihan ke titik waktu tertentu dengan sangat cepat. Jenis ini sangat ideal untuk lingkungan yang menggunakan teknologi virtualisasi, di mana banyak server dan aplikasi berjalan secara bersamaan.

Disaster Recovery (DR) Plan

Disaster recovery plan merupakan strategi pemulihan menyeluruh yang dirancang untuk memastikan bisnis tetap dapat beroperasi meskipun data center utama mengalami kerusakan parah. DR mencakup prosedur, teknologi, dan lokasi cadangan yang memungkinkan perusahaan melanjutkan aktivitas bisnis dalam waktu sesingkat mungkin setelah bencana terjadi.

Baca Juga: Data Center Virtualization: Kunci Keandalan Pusat Data

Apa Saja Manfaat Strategi Data Center Backup untuk Bisnis?

Menerapkan strategi data center backup dapat memberikan banyak manfaat penting bagi keberlangsungan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa manfaat tersebut:

Perlindungan dari Kehilangan Data

Backup dapat memastikan semua informasi penting tetap aman meskipun terjadi kegagalan perangkat keras, human error, atau serangan siber. Data cadangan bisa mendorong pemulihan cepat sehingga bisnis tidak kehilangan aset informasi yang vital.

Mengurangi Downtime Operasional

Ketika sistem utama mengalami gangguan, salinan data cadangan dapat segera digunakan untuk melanjutkan operasi. Hal ini meminimalkan downtime yang bisa menimbulkan kerugian finansial dan menurunkan reputasi perusahaan.

Keamanan Data yang Lebih Baik

Sistem backup modern dilengkapi enkripsi dan lapisan keamanan berlapis untuk melindungi data dari akses tidak sah. Dengan demikian, risiko kebocoran informasi sensitif dapat ditekan secara signifikan.

Efisiensi Pengelolaan IT

Dengan solusi backup yang terencana, tim IT dapat mengelola, memantau, dan memulihkan data secara otomatis tanpa harus melakukan proses manual yang memakan waktu. Efisiensi ini memungkinkan perusahaan fokus pada pengembangan bisnis.

Ciptakan Strategi Backup Efektif untuk Bisnis Anda dengan Solusi Data Center Virtualization dari Huawei!

Melindungi data-data sensitif memerlukan infrastruktur yang andal dan fleksibel. Oleh karena itu Huawei Data Center Virtualization hadir sebagai solusi yang dapat menggabungkan kinerja tinggi dan efisiensi biaya untuk bisnis Anda.

Teknologi virtualisasi ini dapat membantu Anda mengoptimalkan sumber daya data center, mempercepat proses backup, dan meningkatkan kemampuan disaster recovery.

Sebagai partner resmi Huawei, Phintraco Technology dapat membantu Anda mengimplementasikan solusi ini untuk bisnis Anda secara optimal.

Untuk informasi selengkapnya, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!

Editor: Irnadia Fardila