Containerization: Metode Efektif Deployment Aplikasi

07 Nov 2024 Muhammad Iqbal Iskandar

Containerization: Metode Efektif Deployment Aplikasi

Efisiensi dalam pengembangan dan deployment aplikasi kini menjadi aspek terpenting yang dapat mendukung keberhasilan dan keberlangsungan bisnis. Perusahaan yang bergantung pada aplikasi dalam kegiatan bisnisnya membutuhkan metode pengembangan yang efisien, khususnya untuk proses pemindahan dan pengoperasian di berbagai lingkungan yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan metode containerization atau kontainerisasi.

Teknologi ini bahkan dapat digunakan untuk lingkungan cloud atau disebut juga dengan containerization cloud. Kontainerisasi dapat memungkinkan perusahaan untuk mengimplementasikan berbagai hal seperti microservices dalam lingkungan cloud computing. Penggunaan kontainerisasi dapat membantu perusahaan untuk mengurangi waktu deployment, meningkatkan efisiensi operasional, serta mengoptimalkan berbagai biaya infrastruktur.

Artikel ini akan membahas kontainerisasi secara detail, mulai dari definisinya, perbedaannya dengan virtualization, bagaimana cara kerjanya, jenis-jenisnya, serta manfaatnya untuk perusahaan. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!

Apa yang Dimaksud dengan Containerization?

Containerization adalah sebuah metode pengembangan yang memungkinkan developer untuk mengemas aplikasi dan semua komponen dependensinya ke dalam satu unit ‘kontainer’. Kontainer ini sendiri merupakan jenis perangkat lunak yang dapat mengisolasi dan mengemas aplikasi secara virtual untuk tahap penyebaran atau deployment. Perangkat lunak ini bersifat ringan, portable, serta dapat dijalankan di mana saja selama ada mesin host yang mendukung containerization technology. 

Developer umumnya menggunakan kontainerisasi untuk lingkungan pengembangan dan pengujian. Tim operasional IT dapat menerapkan lingkungan produksi IT langsung pada kontainer. Lingkungan produksi IT ini dapat berjalan di bare-metal server, virtual machine (VM), serta lingkungan cloud.

Setiap kontainer meliputi aplikasi, pustaka, serta file-file yang diperlukan. Hal ini bertujuan untuk menghindari konflik dengan aplikasi lain yang berjalan di mesin yang sama. Kelebihan ini membuat kontainerisasi menjadi metode yang sangat cocok untuk pengembangan DevOps, yang membutuhkan kolaborasi antara tim developer dan operational. 

Kontainerisasi aplikasi sendiri merupakan teknologi virtualisasi yang bekerja pada tingkat sistem operasi (OS). Teknologi ini digunakan untuk menyebarkan dan menjalankan aplikasi terdistribusi di lingkungan yang terisolasi, tanpa menggunakan virtual machine (VM).

Containerization vs Virtualization, Apa Perbedaannya?

Containerization aplikasi kerap dibandingkan dengan virtual machine. Virtual machine memiliki perbedaan dengan containerization architecture, meskipun secara konsep keduanya merupakan sama-sama bentuk virtualization.  Sebagai bentuk virtualisasi, kedua konsep ini menyediakan lingkungan terisolasi untuk menjalankan aplikasi sekaligus memanfaatkan sumber daya fisik yang mendasarinya.

Akan tetapi, virtual machine memiliki proses virtualisasi yang lebih berat karena harus menjalankan OS guest-nya sendiri. Setiap VM memiliki sistem operasinya sendiri, yang berarti memerlukan lebih banyak sumber daya seperti CPU, memori, hingga penyimpanan. Sementara itu, kontainerisasi dijalankan di atas sistem operasi yang sama, dapat berbagi kernel tetapi tetap terisolasi. Hal ini menjadikan kontainerisasi jauh lebih ringan dan lebih cepat dibandingkan virtual machine.

Sebagai contoh, jika startup time untuk virtual machine memerlukan waktu beberapa menit, maka startup time untuk container biasanya hanya dalam hitungan detik. Selain itu, containerization dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya yang lebih baik. Hal ini dapat terjadi karena kontainer hanya membutuhkan bahan-bahan yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi.

Bagaimana Cara Kerja Containerization?

Cara kerja kontainerisasi meliputi pembungkusan aplikasi dan semua komponen dependensinya ke dalam satu unit. Proses ini umumnya dilakukan dengan sistem manajemen container seperti Docker. Cara kerja kontainerisasi dapat dijelaskan melalui beberapa langkah atau tahapan sebagai berikut:

Pembuatan Container

Langkah pertama yang dilakukan dalam kontainerisasi aplikasi adalah pembuatan container yang akan digunakan. Aplikasi dan semua dependensinya akan dikemas menjadi satu buah unit yang disebut container. Unit ini merupakan lingkungan terisolasi tempat aplikasi dapat berjalan tanpa konfigurasi sistem host.

Menciptakan Image

Setelah container dibuat, tahapan berikutnya adalah menciptakan image. Image di sini adalah blueprint atau cetak biru dari container yang berisikan semua file sistem, pustaka, serta dependensi yang diperlukan oleh aplikasi untuk bisa berfungsi. Proses pembuatan image dapat melibatkan penulisan file Dockerfile yang berisikan langkah-langkah yang diperlukan untuk membangun image seperti mengunduh pustaka yang diperlukan dan menyiapkan konfigurasi awal.

Menjalankan Container

Langkah selanjutnya adalah menjalankan container yang ada berdasarkan image yang telah diciptakan. Proses ini meliputi eksekusi image di sebuah host sistem yang memungkinkan aplikasi dapat berjalan dan berinteraksi dengan komponen lainnya. Container dapat berjalan secara lokal di perangkat developer atau di lingkungan produksi server.

Orkestrasi

Terakhir, adalah tahapan orkestrasi, yaitu proses yang mengelola dan mengatur jumlah container yang berjalan di dalam suatu sistem. Aplikasi yang kini semakin kompleks dan memerlukan skalabilitas serta ketahanan membuat alat orkestrasi seperti Kubernetes digunakan. Alat ini digunakan untuk membantu penempatan, pengelolaan, dan pengawasan container.

Apa Saja Jenis-jenis Containerization?

Jenis-jenis kontainerisasi atau types of containerization dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

Application Containerization

Kontainerisasi aplikasi merupakan jenis kontainer yang fokus pada pembungkusan aplikasi dan dependensinya dalam satu unit yang terisolasi, seperti penggunaan Docker.

System Containerization

Kontainerisasi sistem adalah pembungkusan seluruh sistem operasi yang membuat container bertindak seperti sistem virtual yang menjalankan aplikasi. Sistem ini memiliki lingkungan pengguna yang terisolasi dan memungkinkan banyak sistem operasi untuk berjalan secara bersamaan di infrastruktur yang sama.

Multi-Container

Multi-container adalah pendekatan yang mengelola dan menjalankan beberapa container secara bersamaan untuk mendukung aplikasi yang lebih kompleks. Pendekatan ini umumnya digunakan untuk menjalankan komponen aplikasi seperti frontend, backend, dan database dalam kontainer yang terpisah.

Apa Saja Manfaat Containerization untuk Perusahaan?

Terdapat banyak manfaat dalam penerapan kontainerisasi untuk perusahaan dalam proses pengembangan aplikasi. Berikut ini adalah manfaat-manfaatnya:

Meningkatkan Portabilitas dan Skalabilitas

Penggunaan kontainer dapat meningkatkan portabilitas aplikasi karena membuat aplikasi menjadi independen dari lingkungannya dan dapat dipindahkan atau dijalankan di berbagai platform dan infrastruktur, baik di cloud, on-premise, atau lokal. Selain itu, perusahaan dapat melakukan scaling secara horizontal atau vertikal ketika beban kerja meningkat.

Efisiensi Sumber Daya

Manfaat utama lainnya dari kontainerisasi adalah efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Virtualisasi tradisional memerlukan hypervisor dan seluruh sistem operasi untuk setiap VM, sementara containerization dapat mengoptimalkan penggunaan CPU, memori, dan penyimpanan sehingga dapat meningkatkan ROI dari sumber daya yang ada.

Deployment Lebih Cepat

Proses deployment aplikasi dapat berjalan dengan lebih cepat dan sederhana dengan kontainerisasi. Developer dapat membuat kontainer dengan semua dependensi di dalamnya sehingga tidak perlu menyiapkan lingkungan sebelum aplikasi disebarkan.

Mengurangi Risiko Konflik Dependensi

Konflik dependensi sering terjadi ketika satu aplikasi memerlukan versi tertentu dari pustaka yang berbeda yang digunakan oleh aplikasi lain. Kontainerisasi dapat mengurangi masalah ini dengan mengisolasi setiap aplikasi beserta dependensinya dalam kontainer masing-masing.

Optimalkan Containerization dalam Infrastruktur IT Anda dengan Solusi Virtualization dari Phintraco Technology!

Optimalkan pengembangan dan deployment aplikasi Anda dengan teknologi cloud containerization yang didukung oleh solusi virtualization terbaik dari Phintraco Technology.

Phintraco Technology merupakan perusahaan IT infrastructure yang telah berpengalaman dalam menyediakan solusi teknologi terbaik. Solusi virtualization dari Phintraco Technology memiliki manajemen sumber daya otomatis, orkestrasi container yang handal, dan integrasi yang mudah dengan sistem Anda.

Hubungi email marketing@phintraco.com untuk informasi selengkapnya tentang solusi virtualization dari Phintraco Technology!

Editor: Cardila Ladini