Downtime: Definisi, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Downtime: Definisi, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Keandalan dan ketersediaan sistem kini merupakan tulang punggung bagi keberlangsungan bisnis modern. Hal ini karena sebagian besar bisnis telah mengandalkan teknologi digital dalam menjalankan proses bisnis mereka. Oleh karena itu, setiap perusahaan berupaya untuk memaksimalkan uptime dan meminimalkan downtime untuk memastikan ketersediaan sistem tersebut.
Downtime server adalah kondisi yang dihindari karena bukan hanya sekadar masalah teknis, tetapi juga dapat berdampak signifikan pada produktivitas dan keberlangsungan proses bisnis perusahaan. Kondisi ini dapat terjadi pada berbagai jenis sistem mulai dari website, jaringan, aplikasi, hingga server. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami penyebab dan cara mengatasinya agar kinerja bisnis tetap berjalan secara optimal. Artikel ini akan membahas tentang downtime secara menyeluruh mulai dari definisinya, apa saja penyebabnya, apa saja dampaknya bagi perusahaan, bagaimana cara menghitungnya, serta bagaimana cara mencegahnya. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!
Apa yang Dimaksud dengan Downtime?
Downtime adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada periode waktu tertentu ketika sistem, perangkat, atau layanan aplikasi tidak tersedia dan tidak aktif, biasa disebut juga sebagai masa padam. Selama periode waktu ini, pengguna tidak dapat mengakses data, layanan, atau aplikasi yang biasanya tersedia. Tentu hal ini dapat berdampak negatif pada produktivitas proses bisnis perusahaan dan kepuasan pelanggan.
Masa padam ini dapat berdampak sangat besar seperti kerugian finansial bagi perusahaan, meskipun hanya terjadi selama beberapa menit. Hal ini juga dapat berdampak pada reputasi perusahaan jika terus terjadi dalam jangka waktu panjang.
Terdapat dua jenis downtime, yaitu terencana dan tidak terencana. Downtime yang terencana merupakan kondisi pemadaman sistem yang direncanakan. Pemadaman ini dilakukan dengan sengaja biasanya dengan tujuan perawatan atau maintenance server. Masa padam jenis ini juga bisa diminimalisir dampaknya karena pengguna dapat diberitahu terlebih dahulu sebelum pemadaman dilakukan.
Sementara itu, pemadaman yang tidak terencana adalah gangguan tidak terduga yang membuat sistem atau layanan menjadi tidak tersedia. Kegagalan ini umumnya terjadi karena beberapa faktor seperti serangan siber, bencana alam, dan lain sebagainya.
Apa Saja Penyebab Server Downtime?
Terdapat beberapa penyebab downtime server baik yang berasal dari internal maupun eksternal. Berikut ini adalah beberapa penyebab sistem padam yang paling umum ditemukan:
Serangan Siber (Cyber Attack)
Serangan siber merupakan salah satu faktor penyebab padamnya sistem yang paling umum. Penyerangan biasanya dilakukan secara sengaja oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melumpuhkan sistem server. Jenis-jenis serangan ini dapat berupa distributed denial of service (DDoS), SQL injection, malware, phishing, dan lain sebagainya.
Human Error
Tidak jarang terjadi kesalahan-kesalahan manusia yang disebabkan oleh kelalaian dalam mengoperasikan server dapat menyebabkan padamnya sistem. Kesalahan seperti miskonfigurasi, penghapusan data tidak sengaja, serta kesalahan dalam pemrograman dapat menjadi penyebab dari downtime.
Bug
Bug merupakan kesalahan dalam penulisan kode program yang menyebabkan sebuah aplikasi atau sistem tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kesalahan ini juga bisa berupa ketidak sesuaian antara komponen sistem. Sistem dapat mengalami crash, data corrupt, serta gangguan pada layanan atau downtime.
Hardware Failure
Kerusakan pada perangkat keras yang digunakan di sistem server juga dapat menyebabkan pemadaman. Contoh kerusakan tersebut antara lain kerusakan hard disk, RAM, power supply, motherboard, dan lain-lain.
Network Failure
Putusnya kabel jaringan, gangguan router, atau serangan DDoS pada jaringan dapat menyebabkan network failure yang bisa berujung pada downtime. Hal ini juga dapat menyebabkan kecepatan akses sistem menjadi lambat dan terputus-putus.
Bencana Alam
Peristiwa bencana seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, atau badai dapat menyebabkan kerusakan pada infrastruktur fisik yang mendukung server. Oleh karena itu, bencana juga merupakan salah satu penyebab dari masa padam server.
Overload
Overload merupakan kondisi di mana server menerima beban kerja (workload) yang lebih besar dari kapasitasnya. Hal ini dapat terjadi dalam bentuk lonjakan traffic, aplikasi yang tidak efisien, hingga konfigurasi server yang tidak optimal. Hal ini juga dapat menyebabkan layanan tidak responsif bahkan crash.
Apa Saja Dampak dari Downtime bagi Perusahaan?
Padamnya sistem dan server tentu memiliki dampak negatif signifikan bagi bisnis yang mengandalkan teknologi digital dalam proses bisnisnya. Berikut ini adalah beberapa dampak utamanya:
Kerugian Finansial
Padamnya sistem dapat menyebabkan kerugian finansial bagi perusahaan karena kehilangan pendapatan dan proses pemulihan setelahnya yang dapat memakan biaya yang besar.
Hambatan Operasional
Produktivitas perusahaan bisa terganggu dan terhambat dengan adanya masa padam sistem. Hal ini secara tidak langsung memperlambat proses bisnis. Jika perusahaan tidak memiliki sistem backup, maka data dan informasi penting pun berpotensi untuk hilang ketika downtime.
Kehilangan Kepercayaan Pelanggan
Jika perusahaan sering mengalami gagal sistem, maka dampak paling utama adalah ketidakpuasan dan kehilangan kepercayaan pelanggan. Hal ini dapat mendorong pelanggan untuk mencari alternatif lain dibandingkan produk perusahaan tersebut.
Bagaimana Cara Menghitung Downtime?
Ketika perusahaan mengalami downtime, artinya terdapat dampak yang dirasakan perusahaan selama pemadaman itu terjadi. Perusahaan bisa menghitung proses tersebut untuk mengevaluasi kinerja dan keandalan sistem sekaligus menghitung dampak finansial dari padamnya sistem tersebut.
Cara menghitungnya adalah dengan mengidentifikasi area bisnis apa yang menghasilkan pendapatan secara langsung. Setelah itu, hitunglah pendapatan per jam dengan rumus (pendapatan rata-rata mingguan/40 jam) atau (pendapatan rata-rata bulanan/30 hari). Hitunglah berapa persentase ketergantungan dari area bisnis tersebut pada ketersediaan sistem. Jika terjadi padam sistem, maka hitung pendapatan yang hilang per jam untuk area bisnis tersebut.
Bagaimana Cara Mencegah Downtime pada Cloud Computation?
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah downtime pada sebuah cloud computation. Berikut ini adalah cara-cara dan penjelasannya:
Gunakan Infrastruktur yang Tangguh
Gunakanlah arsitektur yang kuat dengan load balancing agar beban kerja dapat terdistribusi secara merata ke beberapa server sehingga menghindari terjadinya overload. Fitur autoscaling juga dapat digunakan untuk menyesuaikan komputasi secara otomatis dengan kebutuhan.
Siapkan Backup Reguler dan Recovery Plan
Backup data secara teratur dan buatlah rencana pemulihan bencana (disaster recovery) untuk memulihkan layanan secara cepat setelah sistem padam.
Monitoring dan Alerting Rutin
Pemantauan dan konfigurasi sistem alerting harus tetap dilakukan secara terus-menerus untuk bisa mendeteksi sejak dini jika ada potensi masalah.
Gunakan Sistem Keamanan
Terapkanlah patch keamanan terbaru untuk menutup celah keamanan yang ada. Gunakan juga firewall dan enkripsi untuk melindungi infrastruktur cloud dan data dari akses tidak sah.
Memilih Penyedia Cloud yang Terpercaya
Terakhir, pilihlah penyedia cloud yang terpercaya dan andal dalam menyediakan layanannya. Pastikan juga penyedia cloud memiliki infrastruktur cloud yang memadai dan memiliki redundansi tinggi.
Hindari Dampak dari Downtime dengan Cloud Solution Terpercaya dari Phintraco Technology!
Downtime dapat berdampak signifikan secara negatif untuk proses bisnis dan finansial perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa mengurangi downtime dengan memilih penyedia solusi cloud yang terpercaya.
Phintraco Technology merupakan perusahaan IT infrastructure & solutions yang telah berpengalaman menyediakan solusi IT terbaik, salah satunya adalah cloud solution. Platform cloud dari Phintraco Technology memiliki infrastruktur yang redundan untuk memastikan sistem dengan ketersediaan, efisiensi, dan skalabilitas yang tinggi.
Hubungi marketing@phintraco.com untuk informasi selengkapnya terkait cloud solutions dari Phintraco Technology!
Editor: Cardila Ladini
Recent Posts


