Jejak Karbon: Dampak dan Cara Menguranginya

13 Feb 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Jejak Karbon: Dampak dan Cara Menguranginya

Jejak karbon atau carbon footprint merupakan salah satu isu krusial yang mulai menjadi perhatian akibat dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan perubahan iklim dan dampaknya terhadap lingkungan. Emisi gas rumah kaca selalu dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia, mulai dari penggunaan listrik hingga konsumsi makanan. Peningkatan emisi gas rumah kaca ini berkontribusi besar kepada pemanasan global. Carbon footprint merupakan tolok ukur yang penting untuk bisa mengukur seberapa besar dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan.

Pemahaman tentang carbon footprint ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi sumber-sumber emisi dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi dampak negatifnya. Oleh karena itu, mengurangi emisi karbon merupakan hal yang sangat penting. Dampak-dampak lingkungan seperti cuaca ekstrem, naiknya permukaan laut, dan kerusakan ekosistem dapat membawa dampak negatif bagi lingkungan. Dalam konteks bisnis, perusahaan perlu memahami bahwa upaya emisi gas rumah kaca perlu dilakukan demi keberlanjutan bisnis. Artikel ini akan membahas apa itu jejak karbon, apa pentingnya mengurangi emisi karbon, apa saja kontributornya, dan bagaimana cara menguranginya. Simak artikel berikut ini untuk informasi selengkapnya!

Apa yang Dimaksud dengan Jejak Karbon?

Carbon footprint atau jejak karbon adalah ukuran total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia secara langsung dan tidak langsung. Pengeluaran emisi ini umumnya diukur dengan satuan ton ekuivalen karbon dioksida (CO2e) per tahun, yang dapat mewakili dampak berbagai jenis gas rumah kaca yang dikonversikan ke dalam unit yang setara dengan emisi CO2. Berbagai jenis gas rumah kaca ini meliputi karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (N2O).

Gas-gas rumah kaca ini dilepaskan ke atmosfer melalui berbagai kegiatan seperti pembakaran bahan bakar fosil, proses industri, serta transportasi dan konsumsi energi sehari-hari. Penghitungan emisi karbon ini dapat diterapkan untuk individu, perusahaan, produk, aktivitas tertentu, hingga negara. Misalnya, penghitungan emisi karbon dari penggunaan kendaraan pribadi dan industri manufaktur di sebuah negara selama satu tahun. Hal ini dapat membantu memahami konsep carbon footprint sehingga sumber emisi terbesar dapat diidentifikasi dan dampaknya dapat dikurangi dengan mengambil langkah yang tepat.

Apa Saja Dampak Jejak Karbon?

Carbon footprint memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perubahan iklim dan pemanasan global. Hal ini dapat membawa dampak negatif lainnya yang juga cukup berat. Berikut ini adalah beberapa dampaknya:

Meningkatkan Suhu Global

Pembuangan dari karbon dioksida atau CO2 dapat menjebak panas di atmosfer, atau disebut juga sebagai fenomena efek rumah kaca. Fenomena ini berdampak langsung pada meningkatnya suhu rata-rata di bumi. Dampak lain dari naiknya suhu dapat dilihat dari cuaca yang ekstrem serta mencairnya es di kutub dan gletser.

Dampak Kesehatan

Polusi udara juga merupakan salah satu dampak dari emisi karbon. Partikel halus dan nitrogen dioksida telah menjadi salah satu penyebab kematian dini jutaan orang serta penyakit keras lainnya. Penyakit-penyakit pernapasan dan kardiovaskular seperti asma, bronkitis, serangan jantung, merupakan beberapa contoh penyakit akibat emisi karbon.

Kerusakan Ekosistem

Carbon footprint juga dapat berdampak pada rusaknya keseimbangan ekosistem alami. Hal ini dapat berdampak pada hilangnya keanekaragaman hayati serta kerusakan lingkungan yang permanen. Polusi di laut dapat menyebabkan turunnya pH air dan merusak terumbu karang serta organisme laut.

Apa Saja Kontributor Jumlah Jejak Karbon?

Emisi karbon dapat dihasilkan dari berbagai aktivitas dan dari berbagai sektor industri yang mengandalkan sumber energi berbasis fosil. Salah satu sektor atau kontributor utama dari peningkatan jumlah emisi karbon global adalah sektor energi atau pembangkit listrik.

Pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam. Sekitar 40% dari total emisi karbon dioksida berasal dari sektor ini. Hal ini karena proses pembakaran bahan bakar fosil tersebut melepaskan karbon dioksida dalam jumlah besar ke atmosfer.

Selain itu, sektor transportasi juga menjadi salah satu penyumbang besar terhadap emisi karbon global, khususnya dari kendaraan pribadi, pesawat dan kapal, serta truk dan logistik. Hal ini juga diperparah oleh urbanisasi dan pertumbuhan penduduk di perkotaan yang meningkatkan permintaan mobilitas.

Bagaimana Cara Mengurangi Jejak Karbon?

Mengurangi emisi karbon global merupakan tindakan yang perlu dilakukan secara kolektif dan diterapkan di berbagai tingkatan. Beberapa langkah utama yang dapat diambil antara lain adalah:

Menghemat Konsumsi Energi

Penghematan konsumsi energi dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang lebih hemat energi, mematikan perangkat elektronik ketika tidak digunakan, serta meningkatkan isolasi rumah.

Menggunakan Transportasi Berkelanjutan

Pilihan transportasi berkelanjutan merujuk pada moda transportasi yang tidak menggunakan sumber bahan bakar berbasis fosil. Hal ini meliputi berjalan kaki, bersepeda, menggunakan transportasi umum, atau kendaraan listrik.

Menggunakan Sumber Energi Terbarukan

Secara umum, beralih menggunakan sumber energi terbarukan, misalnya energi matahari, dapat membantu mengurangi emisi karbon dari sektor energi dengan sangat signifikan.

Mulai Kurangi Jejak Karbon Industri untuk Bisnis Anda dengan Solar Panel dari Phintraco Technology!

Mulailah berkontribusi dalam mengurangi jumlah emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dengan menggunakan solusi solar panel dari Phintraco Technology! Solusi solar panel kami menawarkan energi terbarukan yang inovatif serta efisien dengan kualitas tinggi. Tidak hanya dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, Anda juga dapat menghemat biaya energi dalam jangka panjang.

Hubungi marketing@phintraco.com untuk informasi selengkapnya mengenai solar panel dari Phintraco Technology!

Editor: Irnadia Fardila