Mobile Malware: Jenis-jenis dan Cara Mengatasinya

Mobile Malware: Jenis-jenis dan Cara Mengatasinya
Perangkat mobile kini menjadi salah satu target terbesar bagi penjahat siber. Hampir semua aktivitas digital kita berpindah ke smartphone atau tablet, mulai dari komunikasi pribadi, transaksi keuangan, hingga pekerjaan sehari-hari. Kondisi ini membuat perangkat mobile menyimpan data yang sangat berharga, mulai dari kredensial perbankan, informasi perusahaan, dokumen penting, bahkan privasi pribadi. Tidak mengherankan jika ancaman seperti mobile malware semakin sering terdengar.
Berbagai jenis mobile malware sudah muncul dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari adware, spyware, hingga banking trojan yang secara khusus menargetkan aplikasi finansial. Bahkan beberapa contoh mobile malware populer seperti Joker atau Pegasus menjadi headline karena kemampuannya mencuri data.
Bagi pengguna Android, penting untuk mengetahui bagaimana cara detect malware on android, karena sistem operasi ini paling banyak diserang akibat sifatnya yang lebih terbuka. Sementara itu, solusi untuk remove malware Android menjadi hal mendesak jika perangkat sudah terlanjur terinfeksi.
Lebih jauh lagi, kita juga harus mewaspadai serangan mobile device malware terbaru yang terus berevolusi mengikuti tren teknologi dan kebiasaan pengguna.
Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu mobile malware, bagaimana cara kerjanya, apa saja bentuk serangannya, serta langkah deteksi dan penanganan terbaik agar perangkat mobile tetap aman.
Apa yang Dimaksud dengan Mobile Malware?
Mobile malware adalah software berbahaya yang sengaja dirancang untuk menyerang perangkat mobile, baik Android maupun iOS. Tujuan utamanya bisa untuk mencuri data pribadi, mengakses akun perbankan, menyalahgunakan perangkat untuk keuntungan finansial penyerang, atau sekadar merusak sistem.
Tidak seperti malware pada umumnya yang banyak beredar di sistem komputer desktop, jenis malware khusus ini memiliki karakteristik unik. Malware ini biasanya menyusup melalui aplikasi yang di-install, pesan SMS berisi tautan berbahaya, email phishing, atau bahkan iklan palsu di browser. Setelah masuk, malware dapat menyamar sebagai aplikasi biasa, meminta izin akses yang berlebihan, lalu memanfaatkan izin tersebut untuk mengakses data sensitif.
Contoh malware mobile yang sempat marak adalah ‘Joker’, yang terkenal mampu mendaftarkan pengguna ke layanan berbayar tanpa izin, atau ‘Pegasus’ yang digunakan untuk memata-matai target tertentu dengan tingkat infiltrasi sangat tinggi (spyware). Kedua kasus tersebut menunjukkan betapa seriusnya ancaman serangan siber ini jika tidak ditangani.
Bagaimana Cara Kerja Mobile Malware?
Malware yang menyerang perangkat ponsel bekerja dengan memanfaatkan celah keamanan atau perilaku penggunanya. Berikut ini adalah tahapan umum dari serangan malware ke perangkat ponsel:
Infiltrasi Awal
Malware seringkali masuk ke perangkat melalui aplikasi palsu yang diunduh dari luar official store. Banyak pengguna yang sering mencari aplikasi gratis atau versi modifikasi, dan tanpa sadar meng-install paket APK yang sudah disusupi malware. Selain itu, malware juga bisa menginfiltrasi lewat cara phishing melalui SMS, WhatsApp, atau email.
Eksploitasi Celah Keamanan
Begitu terpasang di perangkat, malware akan memanfaatkan bug pada sistem operasi atau aplikasi untuk mendapatkan izin lebih dalam. Contohnya, sebuah spyware dapat meminta izin untuk membaca SMS, mengakses kontak, atau menggunakan kamera. Pada awalnya akan terlihat wajar, tetapi sebenarnya izin itu digunakan untuk tujuan jahat yaitu mencuri data.
Eksekusi Tujuan Jahat
Setelah mendapatkan akses, malware akan menjalankan misinya. Pada kasus trojan mobile banking, misalnya, menampilkan overlay palsu pada aplikasi perbankan untuk mencuri username dan password. Adware akan membanjiri layar dengan iklan, sementara ransomware akan mengenkripsi file agar pengguna tidak bisa membukanya.
Persistensi
Beberapa malware menggunakan teknik rootkit untuk menyembunyikan diri dan tidak mudah dihapus. Ada pula yang meng-install ulang dirinya sendiri setelah dihapus, atau membuat aplikasi kembar dengan nama hampir sama agar pengguna terkecoh.
Komunikasi dengan Server Pelaku
Data yang dikumpulkan, seperti kontak, pesan, kredensial, atau lokasi, kemudian dikirimkan ke server milik penyerang. Dari sana, data bisa dijual di pasar gelap atau digunakan untuk penipuan lebih lanjut.
Apa Saja Jenis Serangan Mobile Malware?
Terdapat beberapa jenis mobile malware yang cukup sering ditemukan dan bekerja dengan strategi yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa contohnya:
Adware
Jenis malware yang menampilkan iklan secara berlebihan. Adware bisa juga melacak kebiasaan pengguna dan memperlambat kinerja perangkat.
Spyware
Jenis malware ini dirancang untuk memantau aktivitas pengguna, mulai dari lokasi, pesan, hingga rekaman suara. Spyware sering dipakai untuk tujuan spionase atau pencurian data sensitif.
Trojan
Trojan horse atau trojan adalah malware yang menyamar sebagai aplikasi sah. Misalnya, game gratis yang sebenarnya berisi kode berbahaya untuk mencuri data. Banking trojan adalah salah satu varian paling berbahaya karena menargetkan aplikasi perbankan/finansial.
Ransomware
Sama seperti di lingkungan komputer desktop, ransomware di mobile mengenkripsi data atau mengunci perangkat lalu meminta tebusan. Meski belum sebanyak di desktop, tren ransomware mobile mulai meningkat.
Worms
Malware jenis ini dapat menyebar sendiri dari satu perangkat ke perangkat lain, biasanya melalui SMS atau pesan instan.
SMS Trojan / Premium Service Malware
Digunakan untuk mengirim SMS ke nomor premium atau melakukan panggilan berbayar tanpa sepengetahuan pengguna. Akibatnya, tagihan telepon melonjak drastis.
Rootkit
Memberikan penyerang akses mendalam ke sistem dan menyembunyikan keberadaan malware lain. Rootkit sangat sulit dideteksi tanpa alat keamanan khusus.
Bagaimana Cara Mendeteksi Mobile Malware?
Untuk bisa mendeteksi serangan malware pada perangkat ponsel, perlu pemahaman yang mendalam tentang tanda-tanda umum bahwa perangkat telah terinfeksi. Berikut adalah tanda-tanda umum bahwa perangkat telah terinfeksi malware:
- Baterai cepat habis meski penggunaan normal.
- Perangkat terasa lebih lambat dari biasanya.
- Muncul iklan pop-up berlebihan meski tidak membuka aplikasi tertentu.
- Kuota internet habis lebih cepat tanpa alasan jelas.
- Aplikasi baru muncul sendiri tanpa pernah di-install.
- Tagihan telepon atau SMS membengkak.
Setelah mendeteksi tanda-tandanya, Anda juga bisa melakukan beberapa langkah teknis untuk mendeteksi malware, yaitu:
- Periksa apakah aplikasi meminta izin yang tidak relevan.
- Gunakan alat keamanan bawaan seperti Google Play Protect pada Android untuk membantu mendeteksi malware dengan memindai aplikasi di Play Store dan perangkat.
- Scan dengan antivirus mobile lainnya.
- Cek trafik data, terutama jika ada aplikasi yang terus mengirim data ke server mencurigakan, itu bisa jadi tanda malware aktif.
- Untuk Android, Anda dapat masuk ke safe mode bisa menonaktifkan aplikasi pihak ketiga sehingga memudahkan identifikasi aplikasi berbahaya.
Bagaimana Cara Mengatasi Mobile Malware?
Jika perangkat sudah terinfeksi malware, maka langkah yang harus dilakukan secepatnya adalah remove malware tersebut agar kerusakannya tidak meluas. Berikut adalah cara umum untuk menghapus malware:
- Masuk ke Safe Mode (Android) untuk menonaktifkan sementara aplikasi pihak ketiga.
- Uninstall aplikasi mencurigakan yang baru di-install atau tidak dikenal.
- Scan perangkat dengan antivirus mobile untuk mendeteksi malware tersembunyi.
- Hapus cache dan data browser agar skrip berbahayanya tidak ada yang tersisa.
- Factory Reset sebagai langkah terakhir jika malware sudah sulit dihapus.
Setelah berhasil menghapus malware, sebaiknya lakukan pencegahan agar perangkat tidak terinfeksi kembali dengan cara-cara berikut:
- Hanya install aplikasi dari Google Play Store atau App Store resmi.
- Selalu perbarui sistem operasi dan aplikasi untuk menutup celah keamanan.
- Aktifkan Multi-Factor Authentication (MFA) untuk akun penting.
- Jangan klik tautan mencurigakan di SMS, email, atau media sosial.
- Bagi pemilik/developer aplikasi, gunakan solusi keamanan aplikasi mobile yang bisa memberikan proteksi runtime, deteksi hooking, dan anti-tampering.
Atasi Serangan Malware di Aplikasi Mobile Bisnis Anda dengan Solusi Mobile App Security dari Phintraco Technology!
Mobile malware kini menjadi ancaman besar di era digital. Mengabaikan ancaman ini bisa berakibat fatal, mulai dari data bocor, rekening terkuras, bahkan privasi terampas. Namun, risiko ini bisa diminimalisir dengan kombinasi kesadaran pengguna, deteksi dini, serta penggunaan solusi keamanan tingkat lanjut. Oleh karena itu, tingkatkan keamanan aplikasi mobile Anda dengan solusi mobile app security dari Phintraco Technology!
Sebagai perusahaan IT infrastructure yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun, kami dapat menyediakan solusi mobile app security yang komprehensif. Dilengkapi dengan Runtime Application Self-Protection (RASP), jailbreak & root detection, anti-tampetring & anti-hooking, serta threat intelligence yang selalu up-to-date. Solusi kami siap melindungi aplikasi mobile dan bisnis Anda agar tetap aman.
Hubungi marketing@phintraco.com untuk informasi selengkapnya!
Editor: Irnadia Fardila
Recent Posts


