Network Attached Storage: Pengelolaan Data Terpusat dan Efisien

17 Mar 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

Network Attached Storage: Pengelolaan Data Terpusat dan Efisien

Salah satu fenomena yang terjadi seiring dengan berkembangnya teknologi di era digital adalah pertumbuhan data yang eksponensial. Data yang semakin besar dan kompleks volumenya kini menumbuhkan kebutuhan akan solusi penyimpanan yang lebih andal dan terpusat bagi perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Network attached storage (NAS) merupakan salah satu solusi atas tantangan tersebut. Solusi ini dapat membantu bisnis untuk mengelola data secara efisien melalui sebuah infrastruktur yang terpusat dan terpadu. Selain menyederhanakan akses data dari berbagai perangkat, NAS juga dapat meningkatkan keamanan dan mengurangi workload server.

Perusahaan yang bergerak di bidang bisnis modern umumnya mengalokasikan anggaran yang cukup besar dalam aspek IT untuk solusi penyimpanan data. Oleh karena itu, NAS dapat menjadi pilihan yang strategis untuk bisa mendapatkan kapasitas besar, skalabilitas tinggi, serta akses kontrol yang terpusat. Teknologi ini dapat diimplementasikan untuk mendukung transformasi digital perusahaan dengan memfasilitasi kolaborasi tim secara real time, dan mendukung lingkungan kerja hybrid. Artikel ini akan membahas tentang NAS secara mendalam, mulai dari definisi, fungsi, cara kerja, kelebihan, serta perbedaannya dengan SAN. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!

Apa itu Network Attached Storage?

Network attached storage adalah sebuah perangkat penyimpanan data berbasis jaringan yang terhubung ke perangkat-perangkat komputer melalui protokol seperti ethernet atau Wi-Fi. Tidak seperti perangkat penyimpanan lokal, NAS beroperasi sebagai penyimpanan file-level yang independen. Hal ini memungkinkan data diakses melalui jaringan, sehingga banyak pengguna dapat mengelola data di saat bersamaan secara real time.

Sebuah unit NAS umumnya terdiri dari komponen perangkat keras, sistem operasi khusus, serta interface jaringan. Perangkat keras dalam NAS merupakan hard drive dalam konfigurasi redundant arrays of independent disks (RAID) untuk redundansi data. Sistem operasi khusus digunakan untuk mengelola hak akses, backup, serta keamanan data. Interface berfungsi untuk memberikan konektivitas via protokol SMB/NFS/AFP.

Apa Saja Fungsi Network Attached Storage?

Secara umum, terdapat empat aspek kritis dalam manajemen data modern yang menjadi fungsi utama dari NAS, yaitu sebagai penyimpanan yang terpusat, backup otomatis, pendukung kolaborasi tim, serta media streaming.

NAS berfungsi sebagai penyimpanan terpusat yang menyatukan data dari berbagai perangkat ke dalam satu lokasi fisik atau virtual. Hal ini akan membantu memudahkan pencarian dan pembaruan informasi. Fungsi backup dari NAS digunakan dengan cara mengatur jadwal duplikasi data ke drive eksternal atau cloud untuk mengurangi risiko kehilangan data penting.

Teknologi NAS juga berfungsi untuk memfasilitasi kolaborasi tim dalam bisnis. Konektivitas lewat ethernet atau Wi-Fi memungkinkan banyak pengguna untuk mengakses atau mengedit file secara bersamaan. Akses ini diberikan melalui permission berbasis role seperti admin, editor, atau viewer. NAS juga dapat mendukung distribusi konten multimedia ke smart TV, konsol game, atau perangkat IoT lainnya. Hal ini dilakukan melalui Digital Living Network Alliance (DLNA)/ Universal Plug n Play (UPnP). Beberapa NAS juga dapat mendukung instalasi aplikasi manajemen proyek atau konten seperti CMS (Content Management System). Hal ini cocok sebagai solusi hemat biaya untuk bisnis kecil hingga menengah.

Bagaimana Cara Kerja Network Attached Storage?

Secara sederhana, NAS bekerja seperti hard drive eksternal yang terhubung langsung ke jaringan internet dan dapat diakses oleh banyak pengguna. Tahapan pertama dalam cara kerja NAS adalah konektivitas ke jaringan LAN melalui router atau switch agar terhubung ke komputer dan perangkat jaringan lainnya.

Setelah itu, komputer, laptop, smartphone, atau perangkat lain yang terhubung ke jaringan yang sama dapat mengakses data yang disimpan di NAS. Akses ini akan terlihat seperti mengakses folder biasa di perangkat masing-masing, tetapi file tersebut tersimpan di NAS.

Pembagian file dalam NAS diimplementasikan menggunakan protokol jaringan standar. Terdapat beberapa protokol yang digunakan tergantung dengan sistem operasinya seperti SMB/CIFS (untuk Windows), NFS (untuk Linux), dan AFP (untuk MacOS).

Selanjutnya, administrator dapat mengatur siapa saja yang boleh mengakses data, folder, atau file tertentu. Kontrol akses ini dapat diterapkan berdasarkan role dan wewenang dari masing-masing pengguna. Hal ini penting diterapkan untuk menjaga keamanan dan privasi data, serta mencegah kebocoran data atau akses tidak sah.

Apa Saja Kelebihan Network Attached Storage?

Network attached storage memiliki banyak manfaat bagi perusahaan yang menggunakannya. Berikut ini adalah manfaat-manfaat utama tersebut:

Efisiensi Biaya dan Skalabilitas

Teknologi NAS dapat memberikan efisiensi biaya yang signifikan, khususnya untuk bisnis kecil hingga menengah. Perusahaan dapat menyimpan data secara terpusat yang dapat diakses bersama tanpa perlu berinvestasi besar pada infrastruktur server yang kompleks.

Keamanan Data untuk Enterprise

NAS juga dapat menawarkan fitur-fitur keamanan data yang penting bagi perusahaan. Fitur-fitur seperti RAID dapat membantu melindungi data penting perusahaan dari kerusakan atau kehilangan akibat kerusakan hard drive. Selain itu, kontrol akses yang granular juga dapat membantu admin untuk membatasi siapa saja yang dapat mengakses file atau folder tertentu.

Pengelolaan yang Efektif

Penyimpanan melalui NAS dapat memudahkan pengelolaan data untuk orang-orang yang bukan ahli IT. Interface yang intuitif dapat membantu admin untuk mengkonfigurasi sistem, memantau kinerja, mengatur akun pengguna, dan mengelola izin akses dengan mudah. Fitur-fitur lain seperti manajemen file terpusat, data recovery, dan otomatisasi tugas juga membantu tim IT dari pekerjaan administratif yang memakan waktu.

Network Attached Storage vs Storage Area Network, Apa Perbedaannya?

Network attached storage (NAS) dan storage area network (SAN) merupakan solusi penyimpanan berbasis jaringan. Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan utama pada aspek arsitektur, cara kerja, serta penggunaannya. Perbedaan utamanya terletak pada cara kedua solusi ini terhubung ke jaringan dan bagaimana data yang disimpan dapat diakses.

NAS merupakan file server yang dirancang untuk menyimpan dan berbagi file, lalu dihubungkan ke jaringan berbasis IP (internet atau LAN) melalui protokol jaringan standar seperti ethernet. Perangkat-perangkat yang terkoneksi ke jaringan yang sama kemudian dapat mengakses file dari NAS.

Sementara itu, SAN merupakan jaringan penyimpanan berkecepatan tinggi yang terpisah dan khusus untuk server. Untuk bisa terkoneksi, SAN menggunakan FC (fibre channel) atau iSCSI. Perangkat-perangkat dapat mengakse SAN melalui block-level access, artinya server seolah memiliki akses langsung ke hard drive SAN.

Optimalkan Penyimpanan Data Anda dengan Infrastruktur IT dari Phintraco Technology!

Manajemen penyimpanan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk bisa mengelola data dengan baik dan aman. Untuk itu, perusahaan memerlukan infrastruktur IT yang memadai dan mumpuni dari Phintraco Technology!

Phintraco Technology merupakan perusahaan IT infrastructure & solutions yang dapat memberikan solusi teknologi untuk storage, enterprise server, virtualisasi, hingga hyper converged infrastructure yang dapat membantu manajemen penyimpanan data Anda.

Hubungi marketing@phintraco.com sekarang untuk informasi selengkapnya mengenai infrastruktur IT dari Phintraco Technology!

Editor: Irnadia Fardila