RAID: Teknologi Gabungan Hard Drive untuk Penyimpanan Data

20 Mar 2025 Muhammad Iqbal Iskandar

RAID: Teknologi Gabungan Hard Drive untuk Penyimpanan Data

Data merupakan aset yang paling berharga bagi individu atau perusahaan di era digital saat ini. Kehilangan atau kerusakan data dapat membawa dampak negatif yang fatal, mulai dari potensi pemalsuan identitas, kerugian finansial, hingga terganggunya operasional bisnis. Oleh karena itu, sistem penyimpanan data yang berkapasitas besar, aman, dan andal merupakan kebutuhan utama bagi setiap perusahaan saat ini. Salah satu teknologi yang dapat menjadi solusi untuk menjawab kebutuhan ini adalah redundant array of independent disks atau RAID.

RAID adalah teknologi penyimpanan yang menggabungkan beberapa hard drive  menjadi satu unit penyimpanan yang logis. Dengan begitu, sistem ini dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan yang memiliki redundansi tinggi dan performa yang jauh lebih baik dibanding teknologi penyimpanan biasa. Artikel ini membahas teknologi RAID dan berbagai aspek di dalamnya, mulai dari definisinya, fungsinya, cara kerja dan cara membuatnya, level-level serta jenis controller yang ada. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!

Apa itu RAID (Redundant Array of Independent Disks)?

RAID atau redundant array of independent disks adalah sebuah teknologi penyimpanan data yang menggunakan beberapa hard drive secara bersamaan. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan performa serta redundansi. Setiap hard drive yang digunakan tidak diperlakukan seperti unit penyimpanan yang terpisah, tetapi digabung menjadi satu unit atau lebih. Kemudian sistem operasi akan melihat gabungan beberapa hard drive ini sebagai satu disk tunggal.

Konsep utama dari sistem ini adalah bagaimana data bisa terdistribusikan secara merata di beberapa disk. Hal ini disebut juga sebagai konsep striping, mirroring, atau parity. Pendekatan distribusi data ini dapat meningkatkan kecepatan baca tulis data, fault tolerance yang lebih tinggi ketika terjadi kerusakan pada salah satu hard drive, atau kombinasi dari keduanya. Oleh karena itu, teknologi ini dapat menjadi solusi ideal untuk perusahaan yang memiliki aplikasi dengan kebutuhan kinerja tinggi dan ketersediaan data yang berkelanjutan.

Apa Saja Fungsi RAID pada Server?

Teknologi ini memiliki fungsi dan peran yang vital dalam sebuah lingkungan server, khususnya dalam memastikan ketersediaan dan integritas data. Secara garis besar, sistem ini memiliki fungsi terkait performa, redundansi data dan fault tolerance.

Berdasarkan segi performa, teknologi ini berfungsi untuk mempercepat proses baca tulis data. Hal ini dilakukan dengan cara mendistribusikan data tersebut ke beberapa disk secara paralel. Metode ini sangat cocok untuk aplikasi server yang menangani banyak permintaan akses data di saat yang bersamaan.

Dari segi redundansi data, sistem ini memiliki mekanisme khusus untuk melindungi data akibat kerusakan salah satu hard drive. Beberapa metode atau teknik yang dilakukan antara lain adalah mirrorring atau parity. Metode ini dapat merekonstruksi data meskipun satu atau lebih disk mengalami kerusakan.

Sementara itu, toleransi kesalahan juga merupakan fungsi penting untuk memastikan server dapat tetap beroperasi dan data terjamin keamanannya meski kondisi hardware mengalami kegagalan. Selain itu, sistem array disks ini juga berfungsi untuk mempermudah pengelolaan storage pada server. Penggabungan beberapa disk menjadi satu unit dapat mempermudah administrator untuk mengelola ruang penyimpanan secara lebih efisien dan fleksibel.

Bagaimana Cara Kerja RAID?

Cara kerja disk array berpusat pada teknik penggabungan dan pengelolaan beberapa hard drive dalam waktu yang bersamaan. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, terdapat beberapa metode yang umum digunakan dalam sistem ini, yaitu striping, mirroring, dan parity. Metode striping bekerja dengan cara memecahkan data menjadi blok-blok kecil yang disebut stripes. Kemudian stripes ini akan didistribusikan secara berurutan ke setiap disk dalam array. Hal inilah yang membuat performa dan kecepatan baca tulis data menjadi meningkat karena dapat diakses secara paralel dari beberapa disk.

Mirroring merupakan metode penciptaan salinan identik data pada dua atau lebih disk. Dengan begitu, jika salah satu disk mengalami kegagalan, data akan tetap aman karena salinannya tersedia di disk lain. Informasi terpisah ini dapat digunakan untuk merekonstruksi data yang rusak atau hilang di salah satu disk.

Parity melibatkan penggunaan algoritma matematika untuk menciptakan informasi redundansi. Informasi ini kemudian disimpan di disk terpisah dan digunakan untuk merekonstruksi data ketika terjadi kerusakan pada salah satu disk.

Cara membuat RAID umumnya membutuhkan controller berupa hardware dan software. Kedua jenis controller ini berfungsi untuk mengelola dan menjalankan fungsi array. Pembuatan array dilakukan melalui BIOS atau utility konfigurasi controller.

Apa Saja Level-level dalam Redundant Array of Independent Disks?

Dalam sistem RAID, level merupakan tingkatan pembeda yang menawarkan kombinasi performa, redundansi, dan kapasitas penyimpanan tertentu. Berikut ini adalah beberapa level array yang umum digunakan:

Level 0 (Striping)

Level ini lebih fokus pada peningkatan performa dengan striping data di seluruh disk. Tingkatan 0 ini tidak memiliki redundansi, sehingga cocok untuk aplikasi yang butuh kecepatan tinggi tetapi tidak terlalu mengutamakan keamanan data.

Level 1 (Mirroring)

Level 1 sudah menyediakan redundansi data dengan metode mirroring pada dua disk atau lebih. Tingkatan ini menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi tetapi efektivitas kapasitas penyimpanan hanya setengah dari total disk yang digunakan.

Level 5 (Striping dengan Parity)

Pada level 5, metode striping dan parity digabungkan untuk menciptakan performa dan redundansi data yang baik. Level ini membutuhkan minimal tiga disk untuk bisa menawarkan toleransi kesalahan untuk satu disk.

Level 6 (Striping dengan Double Parity)

Mirip seperti level 5, level 6 menggunakan dua informasi parity yang didistribusikan ke seluruh disk. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan fault tolerance menjadi dua disk.

Level 10 (1+0)

Level 10 merupakan gabungan dari level 1 dan level 0. Pada level ini, metode mirroring dan striping digabungkan untuk memberikan performa tinggi dan redundansi data yang sangat baik. Untuk fault tolerance, level ini membutuhkan minimal empat disk.

Apa Saja Jenis RAID Controller?

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, terdapat dua jenis controller untuk sistem ini, yaitu hardware dan software controller. Berikut ini adalah masing-masing penjelasannya:

Hardware Controller

Hardware controller adalah perangkat keras berbentuk chip atau card khusus untuk mengoperasikan disk array. Controller ini menggunakan prosesor dan memorinya sendiri untuk meringankan beban CPU sistem.

Software Controller

Software controller merupakan perangkat lunak yang menggunakan sumber daya CPU dan memori dari sistem untuk mengoperasikan fungsi array. Jenis controller ini lebih ekonomis karena tidak membutuhkan hardware tambahan, tetapi performanya biasanya lebih rendah dibandingkan hardware controller karena beban kerja yang lebih berat.

Amankan Data Anda dengan Solusi Storage dari Phintraco Technology!

Ketersediaan dan integritas data merupakan prioritas utama bagi setiap perusahaan di era digital. Teknologi RAID merupakan salah satu solusi utama dalam teknologi penyimpanan yang dapat diimplementasikan.

Phintraco Technology merupakan perusahaan IT infrastructure & solution yang dapat membantu Anda mengimplementasikan solusi storage terbaik sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Kami dapat menyediakan berbagai solusi penyimpanan data, termasuk sistem disk array yang dapat meningkatkan performa dan redundansi data Anda.

Hubungi marketing@phintraco.com sekarang untuk informasi selengkapnya mengenai solusi storage dari Phintraco Technology!

Editor: Irnadia Fardila