Service Level Objective: Sasaran Terukur untuk Microservices

Service Level Objective: Sasaran Terukur untuk Microservices
Aplikasi dengan model arsitektur microservices kini menjadi pilihan untuk banyak perusahaan karena dapat menghasilkan aplikasi serbaguna yang terdiri dari banyak layanan kecil yang independen dan dapat diskalakan. Model aplikasi ini menjadi pilihan karena perusahaan harus selalu berinovasi untuk meningkatkan kualitas layanan dan harapan pelanggan di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan target terukur untuk mengelola keandalan dan kinerja layanan aplikasi ini, salah satu caranya adalah dengan menerapkan service level objective atau SLO.
SLO dapat digunakan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan selalu konsisten dan memenuhi harapan pelanggan. Metode ini dapat mengukur kinerja layanan dalam berbagai aspek. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang service level objective mulai dari definisi, faktor mengapa SLO itu penting, bagaimana cara kerjanya, bagaimana cara-cara terbaik menerapkan SLO, serta apa saja manfaat SLO untuk perusahaan dalam mengembangkan aplikasi. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Apa itu Service Level Objective?
Service level objective (SLO) adalah bagian dari service level agreement (SLA) yang merupakan dokumentasi key performance indicator (KPI) yang diharapkan oleh pelanggan dari pihak penyedia layanan. Selain menyajikan detail tentang layanan-layanan,
SLA sendiri merupakan kontrak yang ditandatangani antara vendor dan pelanggan yang bertujuan untuk menjamin tingkat layanan tertentu yang terukur. SLO juga digunakan untuk menentukan konsekuensi-konsekuensi apa yang akan terjadi jika SLO tersebut tidak tercapai.
Secara umum, service level objective adalah sasaran terukur yang harus dipenuhi untuk memastikan kinerja layanan yang responsif dan stabil. SLO umumnya diukur menggunakan service level indicator (SLI) yang terdiri dari waktu respons, tingkat kesalahan, dan ketersediaan. Hal-hal tersebut merupakan metrik terukur yang didokumentasikan pada para pemangku kepentingan untuk memberikan akuntabilitas, menghasilkan kualitas layanan yang konsisten, serta menunjukkan komitmen yang berkelanjutan.
Beberapa contoh SLO yang umum antara lain adalah 95% dari interaksi harus memiliki waktu respons tidak lebih dari 200 millisecond, tingkat error tidak boleh lebih dari 0,5% dari total permintaan, serta layanan harus tersedia 99% dari waktu total.
Hal inilah yang dapat membantu perusahaan dalam mengukur dan menentukan target kinerja layanan untuk memastikan layanan yang diberikan perusahaan selalu konsisten dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Mengapa Service Level Objective itu Penting?
Terdapat beberapa faktor utama mengapa service level objective menjadi sangat penting bagi perusahaan, khususnya untuk tim developer dalam memastikan kualitas layanan aplikasi. Alasan pertama mengapa SLO penting adalah karena metode ini dapat membantu meningkatkan kualitas perangkat lunak. Hal ini dapat dicapai dengan cara menentukan tingkat downtime yang dapat diterima untuk sebuah layanan. SLO juga dapat menyoroti masalah yang bukan insiden besar tapi tidak memenuhi target. Penggunaan SLO dapat membantu perusahaan untuk menyeimbangkan antara inovasi (yang berpotensi menyebabkan downtime) serta memastikan ketersediaan layanan.
Menerapkan SLO juga dapat membantu tim DevOps dan tim infrastruktur untuk menggunakan data dan ekspektasi kinerja untuk mengambil keputusan penting di kemudian hari. Keputusan-keputusan tersebut antara lain seperti kapan waktu perilisan aplikasi serta di area mana tim teknisi memfokuskan kinerja mereka.
SLO yang dirancang dengan baik dapat membuka jalan bagi tim developer untuk mengotomatisasikan proses-proses pengembangan dan penguji dalam software development life cycle (SDLC). Tim pengembangan dapat mengatur otomatisasi untuk memantau dan mengukur indikator SLO sekaligus mendapatkan peringatan jika salah satu indikator tidak terpenuhi. Hal ini memungkinkan tim untuk mendeteksi masalah bahkan sebelum syarat SLO tidak terpenuhi atau dilanggar.
Bagaimana Cara Kerja SLO?
Perangkat lunak berbasis cloud memiliki alat dan infrastruktur pendukung yang menghasilkan berbagai metrik serta titik data setiap detiknya. Metrik dan data tersebut berfungsi untuk menunjukkan status dan kinerja sistem.
Service level objective bekerja dengan cara mendefinisikan atau mendukung serangkaian target bisnis di tingkat yang lebih tinggi. Target-target tersebut tentu harus yang dapat diukur dengan memanfaatkan data dan wawasan dari alat bantu pengamatan (observability tools).
Tujuan utama dari SLO adalah untuk memberikan layanan yang lebih andal, tangguh, serta responsif dalam rangka memenuhi bahkan melampaui harapan pengguna. Reliability dan responsiveness adalah dua metrik yang biasanya diukur dalam digit angka sembilan hingga batas 100%. Contohnya mulai dari 90%, 99%, 99,9%, 99,99%, dan 99,999%. Semakin banyak desimal yang mendekati 100 maka semakin besar biaya dan kompleksitas untuk mencapainya.
Menentukan SLO membutuhkan kemampuan untuk menemukan titik tengah antara kesempurnaan secara statistik serta tujuan yang masih realistis.
Bagaimana Cara Terbaik untuk Menerapkan SLO?
Terdapat beberapa cara dan tips untuk menerapkan SLO secara optimal. Berikut ini adalah cara-cara serta penjelasannya:
Jangan Tetapkan SLO Terlalu Banyak
Tentukan SLO yang mendukung SLA dan tujuan bisnis. Hindari menentukan terlalu banyak SLO yang tidak mendukung tujuan bisnis yang lebih luas.
Tetapkan Target Secara Realistis
Target yang ditentukan harus mewakili kinerja layanan secara akurat. Hindari menentukan target SLO yang terlalu rendah dan terlalu tinggi.
Sesuaikan dengan Bisnis
Tim teknis dan para pemangku kepentingan harus bekerja sama dan menyelaraskan ekspektasi terkait target SLO. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi SLA kepada pelanggan.
Prioritaskan SLO untuk Pelanggan Khusus
Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin dengan memprioritaskan SLO dengan standar yang lebih tinggi untuk pelanggan yang berbayar atau berlangganan dibanding yang tidak.
Otomatisasikan Evaluasi SLO
Perusahaan dapat melakukan otomatisasi evaluasi SLO dengan platform yang tepat agar tidak memperlambat analisis akar masalah.
Apa Saja Manfaat Service Level Objective untuk Perusahaan?
Terdapat beberapa manfaat utama penerapan SLO bagi perusahaan secara umum. Berikut ini adalah beberapa manfaatnya:
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Perusahaan dapat memastikan layanan yang diberikan pada pelanggan selalu konsisten sesuai dengan harapan. Hal ini tutur meningkatkan kepuasan pelanggan.
Meningkatkan Keandalan Layanan
Service level objective dapat membantu perusahaan mengukur kinerja aplikasi dan sistem dari berbagai aspek, sehingga dapat meningkatkan keandalan layanan.
Meningkatkan Komunikasi antar Pihak
Penerapan SLO juga dapat mendorong komunikasi antara berbagai pihak di perusahaan mulai dari tim developer, tim operasional, tim bisnis, hingga pemangku kepentingan (stakeholder)
Tentukan SLO Aplikasi Anda secara Mudah dengan Platform DevOps dari Phintraco Technology!
Salah satu cara untuk bisa menerapkan SLO secara optimal adalah dengan mengotomatisasikan berbagai proses evaluasinya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan platform yang tepat.
Phintraco Technology merupakan perusahaan IT infrastructure & solutions yang dapat menyediakan platform DevOps terbaik untuk membantu Anda mengevaluasi SLO. Solusi platform DevOps dari Phintraco Technology dapat mengidentifikasi SLI yang relevan dan mampu mengukur kinerja aplikasi secara terus-menerus.
Hubungi marketing@phintraco.com sekarang untuk informasi selengkapnya terkait platform DevOps dari Phintraco Technology!
Editor: Cardila Ladini
Recent Posts


