Storage Area Network: Jaringan Khusus untuk Penyimpanan Data

Storage Area Network: Jaringan Khusus untuk Penyimpanan Data
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan pertumbuhan data yang semakin kompleks menuntut setiap bisnis untuk memiliki sistem penyimpanan data yang andal dan adaptif dengan dinamika bisnis modern. Salah satu solusi yang dapat diterapkan oleh bisnis adalah storage area network (SAN) yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perusahaan untuk menyimpan data dalam skala besar. Teknologi ini telah menjadi kunci utama bagi perusahaan yang mengelola database kompleks, aplikasi virtualisasi, serta sistem yang memerlukan redundansi tinggi.
SAN juga dapat menyediakan kapasitas penyimpanan masif serta kecepatan akses data yang kritikal bagi operasional bisnis, seperti transaksi finansial dan analitik big data. Solusi ini menawarkan arsitektur jaringan khusus yang memisahkan aliran data penyimpanan dan lalu lintas jaringan utama. Pemisahan ini membuat transfer data lebih cepat tanpa mengganggu kinerja jaringan bisnis sehari-hari. Semakin meningkatnya volume data bisnis yang harus diolah secara real time, maka SAN dapat menjadi investasi yang tepat untuk menjaga kelancaran operasional bisnis. Artikel ini akan membahas tentang apa itu SAN, apa perbedaan antara storage area network dan network attached storage, contoh-contoh serta kelebihan SAN. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Apa yang Dimaksud dengan Storage Area Network?
SAN atau storage area network adalah infrastruktur jaringan yang dapat menghubungkan lebih dari satu server ke perangkat penyimpanan yang terpusat melalui koneksi dengan kecepatan tinggi. Tidak seperti media penyimpanan tradisional pada umumnya, SAN menggunakan arsitektur block-level storage, yang artinya data diakses dalam bentuk blok-blok kecil seperti cara kerja hard disk internal.
Pendekatan semacam ini dapat memungkinkan server untuk mengelola penyimpanan seolah-olah sebagai bagian langsung dari sistem lokal, padahal secara fisik penyimpanan tersebut terletak di lokasi terpisah. Teknologi ini cocok untuk lingkungan yang membutuhkan kinerja tinggi, seperti sistem ERP, database transaksional, atau platform virtualisasi atau virtual machine (VM). Arsitektur SAN meliputi beberapa komponen seperti storage controllers, storage arrays, dan software manajemen terpusat untuk memantau kesehatan sistem, mengoptimalkan sumber daya, dan mengelola kebijakan backup data.
Storage Area Network vs NAS, Apa Perbedaannya?
SAN dan NAS merupakan solusi penyimpanan yang berbasis jaringan, tetapi keduanya memiliki perbedaan dalam beberapa aspek, seperti arsitektur, protokol, serta contoh penggunaannya.
Secara umum, SAN dirancang untuk block-level access yang dibutuhkan untuk aplikasi kritikal seperti database atau sistem klasterisasi server. Server akan mengakses blok penyimpanan secara langsung seperti menggunakan disk lokal, yang memungkinkan prosesnya dijalankan dengan kecepatan tinggi. Sementara itu, NAS menyediakan akses level file melalui protokol seperti server message block (SMB) atau network file system (NFS). Hal ini lebih cocok untuk berbagi dokumen, file sharing, atau penyimpanan cadangan dalam skala kecil hingga menengah.
Secara infrastruktur fisik, SAN memerlukan jaringan terpisah menggunakan kabel serat optik atau iSCSI khusus, serta switch dan HBA yang dioptimalkan. Sementara NAS memanfaatkan jaringan LAN/WAN yang telah ada, sehingga dapat lebih mudah diimplementasikan tetapi lebih rentan terhadap kemacetan jaringan jika beban kerja (workload) terlalu berat.
Berdasarkan kinerjanya, SAN mampu mencapai kecepatan transfer 10 hingga 100 kali lebih tinggi dibanding NAS. Hal ini bisa terjadi karena latensi yang lebih rendah, umumnya di bawah 1 milidetik dan bandwidth yang lebih besar. SAN juga dapat mendukung konfigurasi redundansi yang menggunakan beberapa jalur jaringan paralel. Hal ini berfungsi untuk memastikan ketersediaan data jika salah satu jalur mengalami gangguan. Di sisi lain, NAS juga memiliki fitur redundansi seperti RAID, tetapi tidak dirancang untuk high availability dalam tingkat enterprise.
Apa Saja Contoh Storage Area Network?
Terdapat beberapa contoh implementasi SAN berdasarkan protokol, teknologi, dan kebutuhan bisnis. Berikut ini adalah beberapa contoh yang umum digunakan:
Fibre Channel (FC) SAN
Jenis fibre channel merupakan jenis yang paling umum digunakan. SAN jenis ini menggunakan jaringan FC khusus yang dioptimalkan untuk throughput tinggi yang dapat mencapai 400 Gbps dan latensi sekecil microsecond. Umumnya digunakan untuk aplikasi yang memiliki sistem transaksi perbankan yang memproses permintaan dalam jumlah besar tiap detiknya, hyperscale data center, atau lingkungan high performance computing (HPC).
iSCSI SAN
iSCSI merupakan alternatif SAN yang lebih ekonomis karena menggunakan jaringan ethernet standar yang dienkapsulasi protokol SCSI. Jenis ini cocok untuk perusahaan level menengah yang membutuhkan skalabilitas tempat perlu mengeluarkan investasi besar di infrastruktur FC untuk virtualisasi.
FCoE (Fibre Channel over Ethernet)
FCoE merupakan penggabungan antara fibre channel dan ethernet. Solusi ini cocok untuk jaringan konvergen yang menyatukan lalu lintas data dan penyimpanan. Jenis ini dapat menggabungkan kecepatan yang dimiliki oleh FC dengan fleksibilitas yang dimiliki ethernet.
Hyper-Converged SAN
Solusi hyper-converged infrastructure merupakan integrasi SAN virtual ke dalam satu platform terpadu. Hal ini memungkinkan manajemen penyimpanan melalui perangkat lunak khusus (software-defined storage). Berbagai aspek mulai dari penyimpanan, server, sekaligus virtualisasi terintegrasi ke dalam satu platform.
Apa Saja Kelebihan dari Storage Area Network?
Implementasi storage area network dapat membawa banyak manfaat dalam infrastruktur data dan penyimpanan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa manfaat tersebut:
Performa
SAN dapat memberikan performa dan kinerja yang tinggi dengan kecepatan transfer data menggunakan protokol FC atau iSCSI. Selain itu, SAN juga didukung oleh jaringan khusus yang mengurangi latensi secara signifikan.
Skalabilitas
Infrastruktur SAN dirancang secara modular, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menambah kapasitas penyimpanan, server, atau bandwidth tanpa mengganggu operasi yang sedang berjalan. Perusahaan dapat menyesuaikan skala infrastruktur sesuai dengan pertumbuhan data dan kebutuhan bisnis yang dinamis.
Ketersediaan
SAN dapat menjamin ketersediaan data melalui sistem redundansi multipathing, replikasi data, serta teknologi RAID. Hal ini dapat mendukung proses recovery jika terjadi kegagalan perangkat.
Manajemen Terpusat
Administrator sistem dapat mengelola seluruh sumber daya penyimpanan melalui konsol terpusat. Hal ini dapat menyederhanakan alokasi ruang, pemantauan kondisi sistem, backup, serta pembaruan firmware.
Transformasi Infrastruktur Penyimpanan Anda dengan Infrastruktur IT Terbaik dari Phintraco Technology!
Untuk bisa menghadapi tantangan transformasi digital, perusahaan perlu meningkatkan infrastruktur IT, salah satunya dalam hal penyimpanan. Phintraco Technology merupakan perusahaan IT infrastructure & solutions yang dapat memberikan solusi teknologi untuk storage, enterprise server, virtualisasi, hingga hyper converged infrastructure yang dapat membantu manajemen penyimpanan data Anda.
Hubungi marketing@phintraco.com untuk informasi selengkapnya mengenai infrastruktur IT dari Phintraco Technology!
Editor: Irnadia Fardila