Tampering: Upaya Merusak Keamanan Aplikasi Mobile

Tampering: Upaya Merusak Keamanan Aplikasi Mobile
Kegiatan operasional dan interaksi pelanggan di banyak perusahaan saat ini telah bergantung sebagian besar pada aplikasi mobile. Aplikasi dapat menjadi alat untuk memfasilitasi transaksi, meningkatkan engagement pelanggan, hingga mengoptimalkan efisiensi di internal. Akan tetapi, ketergantungan pada aplikasi mobile juga memiliki risiko yang tinggi, khususnya pada risiko keamanan yang terus mengintai aplikasi. Salah satu jenis serangan yang sering terjadi pada aplikasi mobile adalah tampering. Praktik yang berbahaya ini dapat mengancam keberlangsungan bisnis Anda.
Code tampering atau modifikasi kode dalam aplikasi merupakan upaya yang terencana dan ilegal dengan tujuan jahat. Tindakan ini dapat berujung pada kebocoran data sensitif pelanggan, layanan aplikasi terganggu, hingga kerugian finansial. Oleh karena itu, perusahaan perlu memahami esensi dari ancaman ini. Artikel ini akan membahas apa itu tampering, apa saja jenis-jenisnya, bagaimana cara kerjanya, apa yang harus dilakukan ketika terjadi app tampering detected, serta bagaimana mengimplementasikan anti tampering.
Apa itu App Tampering?
Tampering adalah tindakan memodifikasi kode, sumber daya, atau data aplikasi mobile secara tidak sah setelah aplikasi dirilis dan didistribusikan. Modifikasi terhadap berbagai aspek aplikasi ini dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Tujuan utama dari tindakan ini umumnya adalah untuk mendapatkan keuntungan pribadi secara ilegal, mencuri data sensitif, menyisipkan perangkat lunak berbahaya, hingga merusak reputasi bisnis.
Terdapat beberapa motivasi lain dari pelaku serangan ini. Beberapa penyerang bertujuan untuk mencuri data-data sensitif pengguna aplikasi, mulai dari informasi pribadi, detail finansial, hingga data transaksi bisnis. Selain data, ada juga penyerang yang berfokus pada menyisipkan malware ke dalam aplikasi untuk penghasilan ilegal dari iklan yang tidak diinginkan. Ada juga penyerang yang mencoba memodifikasi aplikasi untuk mendapatkan akses ke fitur premium atau data tertentu secara ilegal. Kompetitor juga dapat melakukan serangan ini untuk mengganggu kelancaran operasional dan merusak reputasi bisnis.
Potensi kerugian dan dampak yang besar ini membuat implementasi pencegahan modifikasi aplikasi ini sangat penting. Perusahaan perlu memahami dan menyiapkan langkah-langkah pencegahan dan deteksi dari serangan ini.
Apa Saja Jenis App Tampering?
Serangan modifikasi aplikasi secara ilegal ini memiliki banyak bentuk dan jenis. Pemahaman tentang berbagai jenis modifikasi ilegal ini dapat membantu perusahaan untuk bisa merancang strategi keamanan yang lebih terarah. Berikut ini adalah beberapa jenis dan penjelasannya:
Code Modification
Jenis modifikasi ini menargetkan langsung pada kode sumber dari aplikasi yang diserang. Hal ini dilakukan oleh pelaku dengan menyisipkan kode berbahaya atau backdoor yang memungkinkan mereka mendapatkan akses tanpa izin. Selain itu, penyerang juga dapat mengubah logika bisnis aplikasi atau menghapus fitur keamanan penting yang dirancang untuk melindungi data pengguna. Penyisipan kode berbahaya ini biasanya menggunakan teknik code injection dan metode swizzling yang mengubah perilaku fungsi aplikasi saat runtime.
Resource Modification
Modifikasi jenis ini secara khusus menargetkan aset atau sumber daya aplikasi seperti gambar, teks, file konfigurasi, atau sumber daya lainnya. Penyerang dapat mengubah gambar-gambar seperti logo merek dengan logo palsu untuk tujuan penipuan, mengubah teks dalam aplikasi, hingga memunculkan pesan error untuk menipu pengguna. Jenis modifikasi ilegal ini dapat merusak pengalaman pengguna serta citra dan reputasi brand perusahaan.
Repackaging
Repackaging atau pengemasan ulang merupakan upaya penyerang untuk bisa mengambil aplikasi asli untuk dimodifikasi dan dikemas kembali sebagai aplikasi baru. Modifikasi yang dilakukan umumnya adalah melakukan perubahan tertentu atau menyisipkan kode berbahaya. Aplikasi yang telah dikemas ulang ini kemudian akan didistribusikan ke app store pihak ketiga yang tidak resmi atau situs web mencurigakan. Hal ini bertujuan untuk menjebak pengguna yang tidak waspada dan mengunduh aplikasi palsu tersebut karena mengira aplikasinya asli.
Bagaimana Cara Kerja Tampering?
Untuk bisa mencegah serangan modifikasi ilegal ini, perusahaan perlu memahami bagaimana cara serangan ini bekerja secara umum. Pelaku serangan biasanya melakukan beberapa tahapan utama sebagai berikut:
Reverse Engineering
Langkah awal yang harus dilakukan oleh pelaku untuk bisa memodifikasi aplikasi adalah reverse engineering. Proses ini dilakukan dengan membongkar dan menganalisis kode aplikasi untuk bisa mengetahui arsitektur, business logic, serta cara kerja internalnya. Penyerang dapat membongkar kode aplikasi dengan alat-alat seperti disassembler dan decompiler yang dapat mengubah kode biner aplikasi ke format yang lebih mudah dibaca.
Analisis Kode dan Identifikasi Kerentanan
Setelah berhasil membongkar aplikasi, penyerang akan menganalisis kode aplikasi secara mendalam untuk menemukan celah keamanan. Kerentanan ini dapat berupa buffer overflow, SQL injection, atau algoritma enkripsi yang lemah. Celah keamanan ini adalah cara pelaku untuk bisa melakukan modifikasi ilegal pada aplikasi.
Eksploitasi dan Modifikasi
Penyerang kemudian akan mengeksploitasi celah keamanan untuk melakukan modifikasi dan mengakses data secara tidak sah. Modifikasi dapat berupa modifikasi data, kode, atau injeksi kode berbahaya.
Distribusi
Dalam beberapa kasus, aplikasi yang telah dimodifikasi secara ilegal akan dikemas lagi (repackaged) dan didistribusikan ke publik sebagai aplikasi atau file instalasi baru. Hal ini dilakukan untuk mengelabui pengguna yang tidak menyadari aplikasi tersebut palsu.
Bagaimana Cara Mencegah dan Mendeteksi Tampering?
Perusahaan dapat melindungi aplikasi mobile dari ancaman modifikasi ilegal dengan pendekatan yang proaktif dan reaktif Berikut ini adalah beberapa strategi pencegahan serta strategi mendeteksi upaya app tampering:
Strategi Pencegahan
Beberapa langkah pencegahan dapat diimplementasikan dengan teknik code obfuscation untuk mengubah kode aplikasi menjadi lebih rumit untuk reverse engineering, application shielding untuk melindungi dari debugging dan emulasi, serta menerapkan praktik coding yang aman sejak awal siklus pengembangan aplikasi. Pada tahap pengembangan, penetration testing juga dapat dilakukan untuk memastikan tidak ada celah keamanan yang luput dari tim developer.
Strategi Pendeteksian
Strategi pendeteksian atau reaktif juga penting untuk mengatasi upaya tampering yang dilakukan penyerang. Teknologi utama yang dapat digunakan untuk mendeteksi serangan ini adalah Runtime Application Self-Protection (RASP). RASP dapat memantau perilaku aplikasi dan mendeteksi aktivitas mencurigakan yang mengindikasikan adanya upaya modifikasi ilegal. Selain itu terdapat juga alat monitoring seperti Security Information and Event Management (SIEM) untuk mendeteksi pola serangan yang terlewat.
Cegah Segala Bentuk Tampering ke Aplikasi Anda dengan Mobile App Security dari Phintraco Technology!
Modifikasi ilegal merupakan ancaman yang nyata bagi aplikasi dan keberlangsungan bisnis perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan aplikasi mobile mereka memiliki lapisan keamanan yang tinggi dan tidak mudah dibobol dengan reverse engineering.
Oleh karena itu, lindungi aplikasi mobile Anda dengan solusi mobile app security komprehensif dari Phintraco Technology. Solusi keamanan aplikasi dari kami dirancang khusus untuk mencegah dan mendeteksi segala bentuk serangan, termasuk tampering. Teknologi anti tampering di solusi kami meliputi code obfuscation, RASP, serta deteksi root dan jailbreak yang memastikan aplikasi bisnis Anda terlindungi.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi marketing@phintraco.com sekarang!
Editor: Irnadia Fardila
Recent Posts


