DevOps: Pengertian, Tujuan, Cara Kerja, dan Manfaatnya

DevOps: Pengertian, Tujuan, Cara Kerja, dan Manfaatnya
Industri teknologi terus berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan software untuk berbagai keperluan sehari-hari, termasuk keperluan bisnis. Oleh karena itu, para pengembang aplikasi terus mencari cara untuk bisa memproduksi software dengan lebih cepat, efisien, dan berkualitas. Salah satu cara yang populer dalam pengembangan dan operasional aplikasi adalah DevOps.
DevOps sendiri merupakan sebuah metode yang dapat meningkatkan efisiensi, mempercepat waktu perilisan aplikasi, sekaligus meningkatkan kinerja sistem. Prinsip pengembangan ini dapat digunakan oleh developer yang ingin memproduksi aplikasi secara cepat, berkualitas, dan berkelanjutan secara otomatis. Artikel ini akan membahas secara detail tentang apa itu DevOps, apa tujuan utamanya, bagaimana cara kerjanya, apa perbedaannya dengan site reliability engineering (SRE), serta manfaatnya bagi perusahaan. Simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Apa itu DevOps?
DevOps adalah singkatan dari development dan operations. Kedua istilah ini merujuk pada penggabungan atau integrasi antara proses pengembangan dan operasional dalam aplikasi.
Prinsip pengembangan yang menggabungkan proses development dan operationals aplikasi ini mulai dikenal sejak tahun 2007 dan kini telah menjadi standar baru di industri pengembangan aplikasi dan software. Metode yang digunakan memiliki fokus untuk berkolaborasi, otomatisasi, serta orientasi pada hasil di tahap pegembangan.
Kolaborasi merupakan salah satu prinsip dasar dari metode pengembangan ini. Tim developer dan operasional harus berkolaborasi secara erat dalam menjalankan siklus hidup pengembangan (development life-cycle). Selain itu, prinsip ini juga menekankan pada otomatisasi. Sebagian besar tugas, mulai dari integrasi kode, pengujian, hingga deployment dilakukan secara otomatis. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan human error serta meningkatkan kecepatan dan efisiensi.
Dalam praktiknya, terdapat berbagai DevOps tools yang digunakan untuk mengotomatisasikan proses pengembangan serta operasional dari aplikasi. Otomatisasi dan kolaborasi ini dapat menggabungkan beberapa tugas yang tadinya dikerjakan secara terpisah, mulai dari pengembangan, operasional IT, quality engineering, serta keamanan.
Apa Tujuan Utama DevOps?
Penerapan metode pengembangan ini memiliki beberapa tujuan utama. Tujuan-tujuan tersebut antara lain adalah meningkatkan stabilitas dan keandalan sistem, mempercepat waktu peluncuran produk, hingga meningkatkan mean time to recovery atau MTTR. Berikut ini adalah masing-masing penjelasannya:
Stabilitas dan Keandalan Sistem
Tujuan utama dari metode pengembangan DevOps adalah untuk menjaga stabilitas dan keandalan sistem. Hal ini juga termasuk memastikan pembaruan aplikasi atau perubahan infrastruktur sistem dapat tetap berjalan tanpa mengganggu sistem yang sudah ada.
Tujuan ini dapat dicapai dengan menerapkan praktik peningkatan secara berkelanjutan. Tim developer dan operations dapat membangun stabilitas, keandalan produk, serta membantu mengurangi kegagalan dalam proses pengembangan.
Mempercepat Waktu Peluncuran Produk
Kolaborasi dan otomatisasi dalam penerapan DevOps dapat dengan signifikan mempercepat waktu peluncuran produk. Berbagai tools yang digunakan dan praktik berkelanjutan dapat menghemat waktu mulai dari awal perancangan produk, pengembangan, pengujian, hingga peluncuran produk ke pasar.
Meningkatkan Mean Time to Recovery (MTTR)
Mean time to recovery atau MTTR adalah istilah yang merujuk pada waktu rata-rata yang diperlukan untuk memperbaiki kegagalan produk atau sistem. Perusahaan perlu mengukur waktu tersebut untuk bisa mengelola dan memperbaiki kegagalan pada sistem atau aplikasi. Hal ini dapat dilakukan dengan metode DevOps yang terencana dan berkelanjutan.
Bagaimana Cara Kerja DevOps?
Metode DevOps dapat dilakukan dengan melibatkan beberapa tahapan dan DevOps tools yang diperlukan untuk mendukung kolaborasi antara tim developer dan operational. Berikut ini adalah langkah-langkah dan cara kerja DevOps dan penjelasannya:
Perencanaan dan Penulisan Kode
Tim developer dan operational berkolaborasi untuk merancang aplikasi serta fitur-fitur baru untuk peningkatan sistem. Rancangan dan fitur-fitur ini biasanya dilakukan dengan menggunakan project management tools untuk mengatur tugas-tugas, timeline, dan merencanakan percepatan.
Continuous Integration/Continuous Delivery (CI/CD)
CI/CD merupakan dua tahapan yang saling berkaitan dalam proses DevOps. Dalam CI, tim developer dapat melakukan perubahan kode secara otomatis dan menggabungkannya ke sebuah repository terpusat. Tahapan ini meliputi pengujian seperti unit test dan integration test secara otomatis.
Sementara itu, CD berperan untuk melakukan staging dan produksi secara otomatis setelah melewati fase integrasi dan pengujian. Continuous delivery membuat aplikasi bisa selalu siap untuk masuk ke tahap deployment kapan saja.
Monitoring
Pada tahap terakhir ini, data-data akan dikumpulkan terkait dengan kinerja aplikasi serta identifikasi masalah-masalah apa yang terjadi. Proses pengawasan ini dilakukan agar tim developer maupun tim operational dapat mengetahui jika terjadi masalah dan bisa menyelesaikan masalah tersebut secepatnya.
Site Reliability Engineering vs DevOps, Apa Perbedaannya?
Metode DevOps dan site reliability engineering (SRE) merupakan dua istilah yang kerap digunakan secara bersamaan dalam hal pengembangan aplikasi. Akan tetapi, kedua metode ini memiliki lingkup dan fokus yang berbeda.
Secara fokus, DevOps berfokus pada kolaborasi tim, otomatisasi, serta perilisan produk yang cepat. Metode ini juga memiliki lingkup yang luas yaitu seluruh siklus hidup pengembangan software. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan dan kualitas pengiriman software dengan metriks waktu pengiriman, frekuensi deployment, dan mean time to recovery (MTTR).
Sementara itu SRE lebih berfokus pada menjaga skalabilitas, keandalan sistem, dan memprediksi kegagalan. Lingkup dari SRE berkutat pada operasi dan pemeliharaan sistem produksi. Hal ini bertujuan untuk memastikan sistem tetap tersedia dalam performa yang tinggi. Metriks yang digunakan untuk mengukur SRE adalah service level objective (SLO) dan error budget.
Sederhananya, DevOps merupakan pendekatan dalam siklus hidup pengembangan software yang lebih berorientasi pada proses dan membutuhkan keterampilan teknis dan juga soft skill. Sementara itu, SRE merupakan disiplin ilmu yang berfokus pada kualitas hasil dan menerapkan prinsip software engineering untuk masalah-masalah operasional.
Apa Manfaat DevOps untuk Perusahaan?
Penerapan pendekatan kolaborasi developer dan operational memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan, yaitu:
Meningkatkan Efisiensi
Metode pengembangan ini dapat mempercepat siklus pengembangan dan merilis fitur atau pembaruan dengan lebih sering. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dalam siklus hidup pengembangan perangkat lunak. Selain itu, masalah atau error dapat dideteksi dan diperbaiki lebih cepat sehingga mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengatasi insiden.
Meningkatkan Kualitas Produk
Pendekatan ini memiliki metode pengujian yang lebih menyeluruh, mulai dari unit testing, integration testing, hingga end-to-end testing. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa aplikasi telah bebas dari error atau bug dan dapat berfungsi dengan baik. Selain pengujian, tahapan pengawasan juga dilakukan untuk mendeteksi masalah yang akan berdampak pada pengguna.
Meningkatkan Fleksibilitas Bisnis
Pembaruan dan pengembangan aplikasi yang lebih cepat dapat memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan bisnis secara lebih cepat. Siklus pengembangan yang lebih singkat juga memungkinkan perusahaan untuk bereksperimen atau berinovasi dengan ide-ide baru.
Ciptakan Metode Pengembangan yang Efektif dengan Solusi DevOps dari Phintraco Technology!
DevOps merupakan pendekatan modern dalam pengembangan aplikasi yang dapat mempercepat waktu perilisan produk serta menjaga kualitasnya. Oleh karena itu, perusahaan dapat mengotomatisasikan berbagai proses development dan operational aplikasi dengan solusi DevOps yang tepat.
Phintraco Technology merupakan perusahaan IT infrastructure & solutions yang dapat menyediakan solusi DevOps terbaik untuk poengembangan aplikasi secara efektif. Solusi DevOps dari Phintraco Technology dapat mengotomatisasi berbagai proses integrasi, pengujian, deployment, hingga monitoring dan analisis aplikasi.
Hubungi marketing@phintraco.com untuk informasi selengkapnya tentang solusi DevOps dari Phintraco Technology!
Editor: Cardila Ladini
Recent Posts


